Main pages

Surah Stoneland, Rock city, Al-Hijr valley [Al-Hijr] in Indonesian

Surah Stoneland, Rock city, Al-Hijr valley [Al-Hijr] Ayah 99 Location Maccah Number 15

الٓر ۚ تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱلْكِتَٰبِ وَقُرْءَانٍۢ مُّبِينٍۢ ﴿١﴾

Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-ayat) Al Quran yang memberi penjelasan.

Quraish Shihab

[[15 ~ AL-HIJR (LEMBAH HIJR, ANTARA MADINAH DAN SYAM) Pendahuluan: Makkiyyah, 99 ayat ~ Surat al-Hijr termasuk dalam kelompok surat Makkiyyah. Secara garis besar, surat ini berisi berita dan pelajaran yang dapat diambil dari kejadian-kejadian yang menimpa bangsa-bangsa terdahulu, termasuk penduduk Hijr; isyarat tentang kebesaran Allah di alam raya, seperti langit yang ditinggikan, gugusan bintang-bintang dan lain sebagainya; isyarat tentang pertikaian pertama dalam penciptaan antara Iblîs dan Adam beserta istrinya, dan bagaimana pertikaian itu dilanjutkan dengan berlangsungnya pertikaian antara baik dan buruk sampai hari kiamat. Selain itu, surat ini juga mengandung keterangan mengenai balasan baik dan buruk, posisi al-Qur'ân, dan sikap orang-orang musyrik terhadap al-Qur'ân, dan bagaimana Nabi harus bersikap dalam menghadapi pengingkaran mereka itu, yaitu dengan menyampaikan pesan sucinya secara terang-terangan dan tetap menyembah Allah sampai datangnya sesuatu yang pasti.]] Alif, Lâm, Râ'. Digunakannya beberapa huruf dengan cara seperti ini pada permulaan sebagian surat adalah untuk menggugah pendengaran dan untuk menunjukkan kemukjizatan al-Qur'ân yang, meskipun \"hanya\" tersusun dari huruf-huruf yang biasa mereka gunakan dalam komunikasi mereka sehari-hari, ternyata tidak bisa ditandingi. Itu adalah ayat-ayat kitab suci yang diturunkan, dibaca, dan diterangkan dengan jelas.

Tafsir Jalalayn

(Alif laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya. (Ini) ayat-ayat ini (adalah sebagian dari ayat-ayat kitab) Alquran; idhafat di sini mengandung makna min yang berarti sebagian (yaitu Alquran yang memberi penjelasan) yang memenangkan perkara yang hak atas perkara yang batil. Lafal ayat ini diathafkan kepada lafal sebelumnya dengan ditambah sifat.

رُّبَمَا يَوَدُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ كَانُوا۟ مُسْلِمِينَ ﴿٢﴾

Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.

Quraish Shihab

Orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, saat melihat siksaan di hari kiamat, banyak berangan- angan: alangkah senangnya bila dulu, di dunia, mereka memeluk Islam dan ikhlas beragama kepada Allah.

Tafsir Jalalayn

(Sering kali) dapat dibaca rubbamaa dan rubamaa (berkeinginan) mengharapkan (orang-orang yang kafir itu) kelak di hari kiamat, yaitu sewaktu diperlihatkan kepada mereka keadaan diri mereka dan keadaan kaum Muslimin (seandainya mereka menjadi orang-orang muslim) lafal rubba menunjukkan makna littaktsir/sering, karena sesungguhnya mereka sering kali mengharapkan hal tersebut. Akan tetapi menurut pendapat lain menunjukkan makna littaqlil, artinya sedikit, karena sesungguhnya kengerian-kengerian pemandangan di hari kiamat membuat mereka terkejut dengan sangat, sehingga mereka tidak sadar untuk berharap seperti itu melainkan hanya dalam masa yang sedikit.

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا۟ وَيَتَمَتَّعُوا۟ وَيُلْهِهِمُ ٱلْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ﴿٣﴾

Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).

Quraish Shihab

Tetapi, saat ini mereka lalai akan siksaan akhirat yang akan menyambut mereka. Dari itu, biarkanlah mereka, setelah disampaikan pesan dan peringatan, melakukan apa saja. Mereka tidak memikirkan selain masalah makan dan kesenangan dunia saja. Mereka terlena oleh angan-angan kosong itu. Tetapi nanti, mereka pasti mengetahui azab yang akan menyambut mereka apabila telah melihatnya dengan mata kepala sendiri, pada hari kiamat.

Tafsir Jalalayn

(Biarkanlah mereka) biarkanlah orang-orang kafir itu, hai Muhammad (makan dan bersenang-senang) di dunia mereka ini (dan dilalaikan) disibukkan (oleh angan-angan kosong) dengan dipanjangkan umur mereka dan lain-lainnya sehingga mereka lupa daratan akan iman (maka kelak mereka akan mengetahui) akibat daripada perbuatan mereka. Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah untuk memerangi mereka.

وَمَآ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٌۭ مَّعْلُومٌۭ ﴿٤﴾

Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan.

Quraish Shihab

Apabila mereka meminta untuk disiksa di dunia seperti yang telah Allah lakukan kepada bangsa-bangsa terdahulu, hendaknya mereka mengetahui bahwa Allah tidak menghancurkan suatu kota atau bangsa dengan menurunkan azab, kecuali menurut ketentuan dan ilmu-Nya.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami tiada membinasakan) huruf min adalah zaidah (sesuatu negeri pun) yang dimaksud adalah para penduduknya (melainkan ada baginya ketentuan) masa (yang telah ditetapkan) yang terbatas untuk pembinasaan mereka.

مَّا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَـْٔخِرُونَ ﴿٥﴾

Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya).

Quraish Shihab

Mereka tidak dapat mempercepat dan menunda ajal yang telah ditentukan itu.

Tafsir Jalalayn

(Tiada yang dapat mendahului) huruf min adalah zaidah (suatu umat pun akan ajalnya, dan tiada pula yang dapat mengundurkannya) menangguhkan saat ajalnya dari waktu yang telah ditentukan oleh Allah.

وَقَالُوا۟ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِى نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌۭ ﴿٦﴾

Mereka berkata: \"Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila.

Quraish Shihab

Salah satu bentuk keburukan dan kedunguan mereka adalah apa yang mereka katakan kepada Nabi dengan nada mengejek, \"Wahai orang yang diberi kitab suci yang berisikan peringatan, sesungguhnya kamu menderita penyakit gila yang berkepanjangan.\" Seruan itu tidak lebih dari sekadar ejekan.

Tafsir Jalalayn

(Dan mereka berkata) yaitu orang-orang kafir Mekah kepada Nabi saw. (\"Hai orang yang diturunkan Adz-Dzikru kepadanya!) yakni Alquran, menurut perkiraan (Sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila.\")

لَّوْ مَا تَأْتِينَا بِٱلْمَلَٰٓئِكَةِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ﴿٧﴾

Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?\"

Quraish Shihab

Kukuhnya pembangkangan yang ada pada mereka--setelah cercaan dan pelecehan tadi--membuat mereka berkata, \"Mengapa tidak kamu datangkan saja malaikat kepada kami sebagai ganti al-Qur'ân yang diturunkan itu untuk membuktikan bahwa kamu memang termasuk orang yang benar?\"

Tafsir Jalalayn

(\"Mengapa tidak) (kamu datangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?\") di dalam ucapanmu itu yang mengatakan, bahwa kamu adalah seorang nabi, dan Alquran ini dari sisi Allah?

مَا نُنَزِّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَمَا كَانُوٓا۟ إِذًۭا مُّنظَرِينَ ﴿٨﴾

Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh.

Quraish Shihab

Allah telah menjawab tuntutan mereka itu melalui firman-Nya yang suci, \"Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan membawa kebenaran yang kuat dan jelas, yang tak mungkin dapat dipungkiri. Maka jika mereka tetap mengingkarinya, mereka tidak akan diberi kesempatan lagi. Bahkan mereka akan segera mendapatkan azab di dunia ini.

Tafsir Jalalayn

Allah berfirman (Kami tidak menurunkan) dan menurut suatu qiraat dibaca tanazzalu dengan membuang salah satu huruf ta-nya (malaikat melainkan dengan benar) untuk membawa azab (dan tiadalah mereka ketika itu) sewaktu malaikat turun dengan membawa azab (diberi tangguh) ditangguhkan azabnya.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ ﴿٩﴾

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Quraish Shihab

Dan sesungguhnya, agar dakwah Nabi tetap berlaku hingga hari kiamat, Kami tidak menurunkan malaikat. Tetapi Kami menurunkan al-Qur'ân yang akan terus disebut dan diingat. Kami akan memelihara al-Qur'ân itu dari berbagai perubahan dan penggantian sampai hari kiamat nanti.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya Kamilah) lafal nahnu mentaukidkan atau mengukuhkan makna yang terdapat di dalam isimnya inna, atau sebagai fashl (yang menurunkan Adz-Dzikr) Alquran (dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya) dari penggantian, perubahan, penambahan dan pengurangan.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ فِى شِيَعِ ٱلْأَوَّلِينَ ﴿١٠﴾

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum kamu kepada umat-umat yang terdahulu.

Quraish Shihab

Maka janganlah kamu bersedih, wahai Rasul yang terpercaya, sebab sebelum kamu Kami telah mengutus para rasul kepada beberapa kelompok manusia yang bersikukuh mempertahankan kebatilan sebagaimana halnya mereka itu. Mereka, dengan demikian, telah mengikuti jejak umat-umat terdahulu yang binasa disebabkan pembangkangan mereka.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu) beberapa rasul (kepada umat-umat) golongan-golongan (terdahulu.)

وَمَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ ﴿١١﴾

Dan tidak datang seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.

Quraish Shihab

Dan sebagaimana orang-orang terdahulu yang bersikeras mempertahankan kebatilan selalu mencemooh para rasul mereka satu persatu, kamu pun akan diperolok oleh mereka. Demikianlah, memang, kebiasaan orang-orang yang berbuat kebatilan.

Tafsir Jalalayn

(Dan tidak) sekali-kali (datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya) sebagaimana kaummu memperolok-olokkanmu. Ayat ini dimaksudkan untuk menghibur hati Nabi saw.

كَذَٰلِكَ نَسْلُكُهُۥ فِى قُلُوبِ ٱلْمُجْرِمِينَ ﴿١٢﴾

Demikianlah, Kami mamasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu) kedalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang kafir),

Quraish Shihab

Sebagaimana Kami telah memasukkan dan mencerahkan hati orang-orang yang beriman dengan al-Qur'ân, Kami pun memasukkan kebatilan ke dalam hati orang-orang yang berbangga dengan dosa-dosa. Dengan demikian, kondisi kejiwaan pada diri mereka telah berubah, karena kebatilan itu telah sangat kuat mengakar dalam jiwa mereka.

Tafsir Jalalayn

(Demikianlah Kami memasukkannya) artinya seperti itulah gambarannya bila Kami memasukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa ingkar dan memperolok-olokkan (ke dalam hati orang-orang yang berdosa) yaitu orang-orang kafir Mekah.

لَا يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۖ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ ٱلْأَوَّلِينَ ﴿١٣﴾

mereka tidak beriman kepadanya (Al Quran) dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu.

Quraish Shihab

Orang-orang jahat itu tidak akan mau beriman. Allah, dengan cara-Nya, telah menetapkan untuk memberi mereka kesempatan sampai saatnya nanti mereka saksikan sendiri azab hari kiamat yang menyakitkan.

Tafsir Jalalayn

(Mereka tidak beriman kepadanya) kepada Nabi saw. (dan sesungguhnya telah berlalu sunatullah terhadap orang-orang yang dahulu) artinya kebiasaan yang dilakukan oleh Allah swt. terhadap orang-orang yang tidak beriman, yaitu mengazab mereka disebabkan perbuatan dusta mereka terhadap nabi-nabi mereka. Orang-orang kafir Mekah pun akan mengalami hal yang serupa.

وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِم بَابًۭا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَظَلُّوا۟ فِيهِ يَعْرُجُونَ ﴿١٤﴾

Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,

Quraish Shihab

Mereka telah benar-benar meminta agar diturunkan malaikat. Tetapi janganlah kamu mengira, wahai Muhammad, mereka bersedia beriman jika malaikat itu diturunkan. Bahkan, kalaupun Kami membukakan mereka suatu pintu di langit sehingga mereka dapat terus naik dan menyaksikan berbagai keajaiban serta melihat yang ada di sana,

Tafsir Jalalayn

(Dan seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari pintu-pintu langit, lalu mereka terus-menerus padanya) pada pintu tersebut (dalam keadaan naik) selalu naik.

لَقَالُوٓا۟ إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَٰرُنَا بَلْ نَحْنُ قَوْمٌۭ مَّسْحُورُونَ ﴿١٥﴾

tentulah mereka berkata: \"Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir\".

Quraish Shihab

mereka tetap tidak akan beriman. Mereka akan berkata, \"Penglihatan kami telah ditutup dan dikelabui. Apa yang kami lihat itu tidak lebih dari sihir yang mempengaruhi kami.\" Demikianlah, pengingkaran yang merasuk kuat dalam hati mereka telah menepiskan berbagai bukti yang ada.

Tafsir Jalalayn

(Tentulah mereka berkata, \"Sesungguhnya benar-benar telah dikaburkan) telah ditutup (pandangan kami bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir.\") seolah-olah tampak hal itu di mata kami secara ilusi.

وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجًۭا وَزَيَّنَّٰهَا لِلنَّٰظِرِينَ ﴿١٦﴾

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya),

Quraish Shihab

Sesungguhnya Kami telah menciptakan bintang-bintang di langit membentuk beraneka ragam gugusan. Kami telah menghiasi langit dengan rasi bintang agar mereka dapat mengamati, merenungi dan mengambil pelajaran serta menjadikannya sebagai bukti kemahakuasaan Sang Pencipta.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Kami menciptakan gugusan bintang-bintang di langit) yang berjumlah dua belas, yaitu: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces. Bintang-bintang tersebut merupakan garis-garis peredaran daripada tujuh bintang yang beredar, yaitu Mars mempunyai garis edar pada bintang Aries dan bintang Scorpio; Venus mempunyai garis edar pada bintang Taurus dan bintang Libra; Utarid mempunyai garis edar pada bintang Gemini dan bintang Virgo; bulan mempunyai garis edar pada bintang Cancer; matahari mempunyai garis edar pada bintang Leo; Jupiter mempunyai garis edar pada bintang Sagitarius dan Pisces; Saturnus mempunyai garis edar pada bintang Capricorn dan Aquarius (dan Kami telah menghiasi langit itu) dengan bintang-bintang yang gemerlapan (bagi orang-orang yang memandang.)

وَحَفِظْنَٰهَا مِن كُلِّ شَيْطَٰنٍۢ رَّجِيمٍ ﴿١٧﴾

dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk,

Quraish Shihab

Akan tetapi, Kami menjaga langit itu dari seluruh setan yang memang berhak dikutuk dan dijauhkan dari rahmat Allah.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami menjaganya) dengan meteor-meteor (dari tiap-tiap setan yang terkutuk) yang terlaknat.

إِلَّا مَنِ ٱسْتَرَقَ ٱلسَّمْعَ فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌۭ مُّبِينٌۭ ﴿١٨﴾

kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.

Quraish Shihab

Siapa saja di antara kelompok setan yang mencoba mencuri-curi untuk mendengarkan percakapan yang terjadi di antara para penghuni bintang-gemintang, Kami akan mengejarnya dengan suatu benda langit yang jelas dan terang.

Tafsir Jalalayn

(Akan tetapi) tetapi (setan yang mencuri-curi berita yang dapat didengar) yang menyadapnya (maka ia pasti dikejar oleh semburan api yang terang) yakni bintang yang menyala terang dan dapat membakar atau menembus atau membuatnya cacat.

وَٱلْأَرْضَ مَدَدْنَٰهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ شَىْءٍۢ مَّوْزُونٍۢ ﴿١٩﴾

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

Quraish Shihab

Kami telah menciptakan dan menghamparkan bumi ini untuk kalian sehingga menjadi luas terbentang dengan gunung-gunung yang kokoh. Kami pun menumbuhkembangkan, di bumi ini, aneka ragam tanaman untuk kelangsungan hidup kalian. Dan Kami telah menetapkan tiap-tiap tanaman itu memiliki masa pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai dengan kuantitas dan kebutuhan kalian. Demikian juga, Kami tetap menentukan bentuknya sesuai dengan penciptaan dan habitatnya(1). (1) Ayat ini menegaskan satu fakta ilmiah yang baru ditemukan setelah dilakukannya penelitian terhadap berbagai tanaman. Dalam temuan itu didapatkan, sebagaimana ditengarai ayat ini, bahwa setiap kelompok tanaman masing-masing memiliki kesamaan dilihat dari sisi luarnya. Demikian pula dari sisi dalamnya, bagian-bagian tanaman dan sel-sel yang digunakan untuk pertumbuhan, memiliki kesamaan yang praktis tak berbeda. Meskipun antara satu jenis dengan lainnya dapat dibedakan, tetapi semuanya tetap dapat diklasifikasikan dalam satu kelompok yang sama.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami telah menghamparkan bumi) telah membuatnya terbentang (dan Kami menjadikan padanya gunung-gunung) yang kokoh dan tegak supaya jangan bergerak-gerak mengguncangkan penduduknya (dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran) yang telah ditentukan secara pasti.

وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَٰيِشَ وَمَن لَّسْتُمْ لَهُۥ بِرَٰزِقِينَ ﴿٢٠﴾

Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.

Quraish Shihab

Dan Kami menjadikan di bumi ini berbagai kebutuhan hidup yang baik bagi kalian. Ada bebatuan untuk membangun tempat tinggal, hewan-hewan yang daging, kulit dan bulunya dapat dimanfaatkan, barang- barang tambang yang terdapat di dalam perut bumi, dan sebagainya. Di samping kebutuhan-kebutuhan hidup itu, di bumi ini juga Kami jadikan penghidupan bagi keluarga dan pengikut yang berada di bawah tanggung jawab kalian. Hanya Allahlah yang memberi rezeki kepada mereka, juga kepada kalian.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami telah menjadikan untuk kalian di muka bumi keperluan-keperluan hidup) berupa buah-buahan dan biji-bijian (dan) Kami jadikan pula untuk kalian (makhluk-makhluk yang kalian sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya) yaitu berupa hamba-hamba sahaya, binatang-binatang dan berbagai macam jenis ternak; hanya Allahlah yang memberi rezeki kepada mereka.

وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَآئِنُهُۥ وَمَا نُنَزِّلُهُۥٓ إِلَّا بِقَدَرٍۢ مَّعْلُومٍۢ ﴿٢١﴾

Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.

Quraish Shihab

Segala kebaikan yang ada pada Kami bagaikan khazanah yang penuh, dari segi penyiapan dan pemberian pada waktunya. Tidak ada musibah yang menimpa manusia kecuali sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, sejalan dengan hikmah dan kebijaksanaan Kami di alam raya.

Tafsir Jalalayn

(Dan tiada) tidak ada (sesuatu pun melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya) huruf min adalah zaidah; yang dimaksud adalah kunci-kunci perbendaharaan segala sesuatu itu (dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran-ukuran yang tertentu) sesuai dengan kepentingan-kepentingannya.

وَأَرْسَلْنَا ٱلرِّيَٰحَ لَوَٰقِحَ فَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۭ فَأَسْقَيْنَٰكُمُوهُ وَمَآ أَنتُمْ لَهُۥ بِخَٰزِنِينَ ﴿٢٢﴾

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.

Quraish Shihab

Kami meniupkan angin untuk membawa hujan dan bibit-bibit tanaman. Dari air hujan itu Kami menyirami kalian. Itu semua tunduk di bawah kehendak Kami. Tak seorang pun dapat mengendalikannya hingga menjadi bagai khazanah miliknya(1). (1) Ayat ini menunjukkan apa yang dibuktikan oleh perkembangan ilmu pengetahuan modern bahwa angin merupakan faktor penting dalam penyerbukan pada tumbuh-tumbuhan. Selain itu, sebelum awal abad dua puluh belum pernah diketahui bahwa angin membuahi awan dengan sesuatu yang menghasilkan hujan. Sebab, proton-proton yang terkonsentrasi di bawah molekul-molekul uap air untuk menjadi rintik-rintik hujan yang ada di dalam awan, merupakan komponen utama air hujan yang dibawa angin ke tempat berkumpulnya awan. Proton-proton itu mengandung unsur garam laut, oksida dan unsur debu yang dibawa angin. Itu semua merupakan zat penting yang menciptakan hujan. Selain itu, ditemukan pula bahwa hujan terjadi dari siklus perputaran air. Mulai dari penguapan air di permukaan bumi dan permukaan laut dan berakhir dengan turunnya kembali uap itu ke atas permukaan bumi dan laut dalam bentuk air hujan. Air hujan yang turun itu menjadi bahan penyiram bagi semua makhluk hidup, termasuk bumi itu sendiri. Air hujan yang turun itu tidak dapat dikendalikan atau ditahan, karena akan meresap ke dalam tubuh berbagai makhluk hidup dan ke dalam tanah untuk kemudian menguap lagi. Dan begitu seterusnya. Dari sini jelaslah makna bagian akhir ayat ini yang berbunyi wa mâ antum bi khâzinîn yang berarti 'kalian tidak akan dapat mencegah turunnya atau terserapnya hujan dari dan di dalam langit, dalam bentuk uap'.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengumpulkan awan) menggiring mendung sehingga terkumpul lalu penuh dengan air (lalu Kami turunkan dari langit) dari mendung itu (air) air hujan (kemudian Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kalian yang menyimpannya) artinya, bukanlah kalian yang menyimpannya dengan upaya tangan kalian.

وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْىِۦ وَنُمِيتُ وَنَحْنُ ٱلْوَٰرِثُونَ ﴿٢٣﴾

Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi.

Quraish Shihab

Hanya Kamilah yang menghidupkan segala sesuatu untuk kemudian mematikannya, karena semua makhluk adalah milik Kami.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya benar-benar Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami pula yang mewarisi) yang tetap hidup dan mewarisi semua makhluk.

وَلَقَدْ عَلِمْنَا ٱلْمُسْتَقْدِمِينَ مِنكُمْ وَلَقَدْ عَلِمْنَا ٱلْمُسْتَـْٔخِرِينَ ﴿٢٤﴾

Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu).

Quraish Shihab

Masing-masing kalian mempunyai ajal yang telah ditentukan. Hanya Kami yang mengetahui ajal itu. Kami mengetahui siapa yang hidup dan mati lebih dahulu, dan siapa pula yang hidup dan mati kemudian.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian) yaitu makhluk-makhluk yang terdahulu sejak Nabi Adam (dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian) orang-orang yang akan datang kemudian hingga hari kiamat.

وَإِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَحْشُرُهُمْ ۚ إِنَّهُۥ حَكِيمٌ عَلِيمٌۭ ﴿٢٥﴾

Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

Quraish Shihab

Orang-orang yang terdahulu dan yang akan datang semuanya akan dikumpulkan pada satu waktu, dan akan diperhitungkan dan diberi balasan oleh Allah Swt. Hal itu sejalan dengan hikmah dan ilmu-Nya. Dialah yang mempunyai sebutan al-Hakîm (Yang Mahabijaksana) dan al-'Alîm (Yang Maha Mengetahui).

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana) di dalam pekerjaan-Nya (lagi Maha Mengetahui.) tentang makhluk-Nya.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن صَلْصَٰلٍۢ مِّنْ حَمَإٍۢ مَّسْنُونٍۢ ﴿٢٦﴾

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Quraish Shihab

Dalam sistem penciptaan, Kami menciptakan dua jenis makhluk di bumi. Manusia Kami ciptakan dari tanah kering yang dapat bersuara ketika diketuk(1). (1) Shalshâl (tanah liat) dan hama' (tanah lumpur) adalah jenis tanah yang memiliki komponen yang sama dengan manusia. Secara kimiawi, jenis tanah itu terdiri atas unsur-unsur debu dan air, dua unsur yang membentuk manusia. Banyak ayat lain dalam al-Qur'ân yang berbicara mengenai hal ini.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) yaitu Nabi Adam (dari tanah liat kering) tanah liat kering yang apabila diketuk akan terdengar daripadanya suara melenting (yang berasal dari lumpur hitam) tanah liat yang hitam (yang diberi bentuk) diubah bentuknya.

وَٱلْجَآنَّ خَلَقْنَٰهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ ﴿٢٧﴾

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.

Quraish Shihab

Sedangkan jin, sebelum itu, ketika Kami menciptakan Iblîs yang merupakan asalnya, Kami ciptakan dari api yang panas dan dapat membakar tubuh manusia.

Tafsir Jalalayn

(Dan jin) maksudnya biangnya jin, yaitu iblis (Kami telah menciptakan sebelumnya) sebelum Nabi Adam diciptakan (dari api yang sangat panas) yaitu api yang sama sekali tidak berasap dan dapat menembus pori-pori.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًۭا مِّن صَلْصَٰلٍۢ مِّنْ حَمَإٍۢ مَّسْنُونٍۢ ﴿٢٨﴾

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: \"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,

Quraish Shihab

Renungkanlah, wahai Muhammad, asal penciptaan itu ketika Sang Pencipta, Tuhan alam semesta, berkata kepada malaikat, \"Aku akan menciptakan manusia dari tanah kering yang dapat mengeluarkan bunyi ketika diketuk. Tanah itu dapat berubah-ubah warnanya.

Tafsir Jalalayn

(Dan) ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat, \"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dan lumpur hitam yang diberi bentuk).

فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَٰجِدِينَ ﴿٢٩﴾

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

Quraish Shihab

Setelah Aku sempurnakan penciptaannya, ketika Aku tiupkan roh yang merupakan milik-Ku, bersujudlah kalian kepadanya sebagai penghormatan.\"

Tafsir Jalalayn

(Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya) telah merampungkan bentuknya (dan Aku telah meniupkan) maksudnya telah mengalirkan (ke dalam tubuhnya roh ciptaan-Ku) sehingga ia menjadi hidup; diidhafatkannya lafal ruuh kepada-Nya sebagai penghormatan kepada Adam (maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud) yaitu sujud penghormatan dengan cara membungkuk.

فَسَجَدَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ ﴿٣٠﴾

Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,

Quraish Shihab

Mereka semua pun sujud tunduk kepada perintah Allah Swt.

Tafsir Jalalayn

(Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama) di dalam ayat ini terdapat dua taukid, yaitu lafal kulluhum dan lafal ajma'uuna.

إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰٓ أَن يَكُونَ مَعَ ٱلسَّٰجِدِينَ ﴿٣١﴾

kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.

Quraish Shihab

Tetapi Iblîs tidak mau bersujud dan merasa sombong. Ia tidak mau bersama-sama malaikat yang tunduk kepada perintah Allah.

Tafsir Jalalayn

(Kecuali iblis) dia adalah biangnya jin yang dahulu hidup di antara para malaikat (ia enggan) menolak untuk (ikut bersama-sama malaikat yang sujud itu.\")

قَالَ يَٰٓإِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ ٱلسَّٰجِدِينَ ﴿٣٢﴾

Allah berfirman: \"Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?\"

Quraish Shihab

Saat itu Allah berfirman, \"Wahai Iblîs, apa yang mendorongmu melanggar perintah-Ku dan tidak mau bersama mereka yang patuh dan sujud?\"

Tafsir Jalalayn

(Allah berfirman) Maha Tinggi Allah (\"Hai iblis! Apa sebabnya kamu) apa yang menyebabkan kamu enggan (tidak mau) huruf laa adalah zaidah (ikut sujud bersama-sama mereka yang sujud itu?\")

قَالَ لَمْ أَكُن لِّأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُۥ مِن صَلْصَٰلٍۢ مِّنْ حَمَإٍۢ مَّسْنُونٍۢ ﴿٣٣﴾

Berkata Iblis: \"Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk\"

Quraish Shihab

Iblîs menjawab, \"Tak pantas aku bersujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah kering yang dapat bersuara ketika diketuk dan dapat berubah-ubah warnanya.\"

Tafsir Jalalayn

(Berkata iblis, \"Aku sekali-kali tidak akan sujud) tidak layak bagiku untuk sujud (kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.\")

قَالَ فَٱخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌۭ ﴿٣٤﴾

Allah berfirman: \"Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,

Quraish Shihab

Allah berkata, \"Kalau kamu membangkang dan tidak mau mematuhi-Ku, keluarlah dari surga ini. Kamu terusir dari naungan kasih sayang-Ku dan dari tempat yang terhormat.

Tafsir Jalalayn

(Allah berfirman, \"Keluarlah dari surga) menurut suatu pendapat dari langit (karena sesungguhnya kamu terkutuk.\") terusir.

وَإِنَّ عَلَيْكَ ٱللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ ﴿٣٥﴾

dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat\".

Quraish Shihab

Aku telah memutuskan untuk mengusirmu dari kasih sayang dan kemuliaan-Ku sampai hari kiamat, hari perhitungan dan pembalasan. Pada hari itu, kamu dan siapa saja yang mengikutimu akan memperoleh siksa.\"

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat) sampai hari pembalasan

قَالَ رَبِّ فَأَنظِرْنِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿٣٦﴾

Berkata iblis: \"Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan,

Quraish Shihab

Iblîs yang membangkang berkata, \"Wahai Sang Pencipta, berikan aku tenggang waktu dan jangan matikan aku sebelum hari kiamat, saat manusia akan dibangkitkan hidup kembali dari kematiannya.\"

Tafsir Jalalayn

(Berkata iblis, \"Ya Rabbku! Kalau begitu maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari dibangkitkan.\") nya manusia

قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ ٱلْمُنظَرِينَ ﴿٣٧﴾

Allah berfirman: \"(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,

Quraish Shihab

Allah berkata, \"Kamu termasuk mereka yang matinya ditangguhkan,

Tafsir Jalalayn

(Allah berfirman, \"Kalau begitu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh).

إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْوَقْتِ ٱلْمَعْلُومِ ﴿٣٨﴾

sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan,

Quraish Shihab

sampai batas waktu yang telah Aku tentukan dan Aku ketahui. Sepanjang apa pun waktu itu, ia tetap terbatas.\"

Tafsir Jalalayn

(sampai hari suatu waktu yang telah ditentukan.\") yaitu sampai tiupan sangkakala yang pertama.

قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٣٩﴾

Iblis berkata: \"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

Quraish Shihab

Iblîs yang membangkang dan durhaka itu berkata, \"Wahai Penciptaku Yang menghidupkan aku. Karena Engkau telah menghendaki aku sesat, maka aku akan menyesatkan anak cucu Adam dengan membuat kejahatan tampak indah bagi mereka. Aku akan selalu berbuat apa saja demi menyesatkan mereka semua.

Tafsir Jalalayn

(Iblis berkata, \"Ya Rabbku! Oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat) artinya disebabkan Engkau telah menetapkan aku sesat; huruf ba pada lafal bimaa adalah bermakna qasam, sedangkan jawabnya ialah (pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik di muka bumi ini) terhadap perbuatan-perbuatan maksiat (dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya).

إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ ﴿٤٠﴾

kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka\".

Quraish Shihab

Tidak akan ada yang dapat selamat dari penyesatan yang aku lakukan kecuali hamba-hamba-Mu yang beribadah dengan ikhlas. Aku tidak mampu menguasai mereka, karena jiwa mereka penuh dengan zikir menyebut asma-Mu.

Tafsir Jalalayn

(Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka\") yakni orang-orang yang beriman.

قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَىَّ مُسْتَقِيمٌ ﴿٤١﴾

Allah berfirman: \"Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).

Quraish Shihab

Keikhlasan hamba-hamba-Mu dalam sikap beragama mereka itu adalah jalan yang lurus yang tidak dapat aku lawan. Aku tak mampu menyesatkan mereka.\"

Tafsir Jalalayn

(Berfirmanlah Allah) swt. (\"Inilah jalan yang lurus; kewajiban Akulah memeliharanya\")

إِنَّ عِبَادِى لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَٰنٌ إِلَّا مَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْغَاوِينَ ﴿٤٢﴾

Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.

Quraish Shihab

Allah berfirman, \"Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang tulus murni dan ikhlas dalam sikap beragama itu memang tidak dapat kau sesatkan. Tetapi, orang-orang tersesat yang mengikutimu, jiwa mereka dapat kau kuasai dan kau sesatkan.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya hamba-hamba-Ku) yang beriman (tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka) kamu tidak mempunyai kekuatan (kecuali) hanyalah (orang-orang yang mengikut kalian; yaitu orang-orang yang sesat) yakni orang-orang kafir.

وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٤٣﴾

Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.

Quraish Shihab

Neraka yang kejam dan amat dalam itu adalah siksaan pedih yang disediakan untuk mereka semua.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah dijanjikan kepada mereka semuanya) yaitu kepada orang-orang yang mengikutimu.

لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَٰبٍۢ لِّكُلِّ بَابٍۢ مِّنْهُمْ جُزْءٌۭ مَّقْسُومٌ ﴿٤٤﴾

Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.

Quraish Shihab

Neraka yang kejam itu tidak hanya mempunyai satu pintu, tetapi tujuh pintu, karena begitu banyaknya orang yang pantas masuk neraka. Masing-masing pintu itu dikhususkan untuk golongan tertentu. Dan masing-masing golongan mempunyai derajat sendiri-sendiri sesuai kejahatan yang dilakukan.\"

Tafsir Jalalayn

(Jahanam itu mempunyai tujuh pintu) tujuh lapis (Tiap-tiap pintu) daripadanya (adalah untuk segolongan di antara mereka bagian) yakni jatah (yang tertentu).

إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّٰتٍۢ وَعُيُونٍ ﴿٤٥﴾

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).

Quraish Shihab

Itulah balasan orang-orang yang mengikuti setan. Sedangkan orang-orang yang tak dapat digoda setan, karena membuat dinding pemisah antara dirinya dan hawa nafsunya, akan memperoleh berbagai taman dan air yang mengalir.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada di dalam surga) kebun-kebun surga (dan mata air-mata air) yang mengalir di dalamnya.

ٱدْخُلُوهَا بِسَلَٰمٍ ءَامِنِينَ ﴿٤٦﴾

(Dikatakan kepada mereka): \"Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman\"

Quraish Shihab

Kepada mereka, Allah berkata, \"Masuklah kalian ke dalam taman-taman surga itu dengan tenang dan aman. Kalian tidak akan takut dan tidak akan pernah merasa sedih selamanya.\"

Tafsir Jalalayn

Dan dikatakan kepada mereka (\"Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera) dengan perasaan yang aman dari setiap hal yang menakutkan. Atau masuklah ke dalamnya dengan bersalam artinya, bersalamlah lalu masuklah (lagi aman\") dari setiap hal-hal yang mengerikan.

وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٍۢ مُّتَقَٰبِلِينَ ﴿٤٧﴾

Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.

Quraish Shihab

Orang-orang yang beriman hidup di dalam kenikmatan itu dengan hati penuh gembira. Sifat dengki telah Kami cabut dari hati mereka. Mereka semua adalah bersaudara bagai satu keluarga yang saling berjumpa dengan wajah penuh ceria dan rasa cinta. Mereka tidak saling membelakangi, sebaliknya, justru saling ingin berjumpa.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka) maksudnya semua perasaan dengki (sedangkan mereka merasa bersaudara) lafal ikhwaanan ini menjadi hal tentang keadaan mereka (duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan) kalimat ayat ini pun menggambarkan tentang keadaan mereka; artinya sebagian dari mereka tidak melihat kepada tengkuk sebagian yang lain karena tempat duduk mereka saling berhadap-hadapan.

لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌۭ وَمَا هُم مِّنْهَا بِمُخْرَجِينَ ﴿٤٨﴾

Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.

Quraish Shihab

Di sana mereka tidak merasa lelah. Itu adalah kenikmatan abadi, dan mereka tidak akan keluar dari dalamnya.

Tafsir Jalalayn

(Mereka tidak merasa lelah di dalamnya) tidak pernah merasa penat (dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya) untuk selama-lamanya.

۞ نَبِّئْ عِبَادِىٓ أَنِّىٓ أَنَا ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ﴿٤٩﴾

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,

Quraish Shihab

Kabarkanlah, wahai Muhammad, kepada semua hamba-Ku bahwa pengampunan-Ku amat banyak bagi orang yang bertobat lalu melakukan amal saleh. Sampaikan pula bahwa kasih sayang-Ku amat luas.

Tafsir Jalalayn

(Kabarkanlah) beritakanlah, hai Muhammad (kepada hamba-hamba-Ku bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun) terhadap orang-orang mukmin (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka yang beriman.

وَأَنَّ عَذَابِى هُوَ ٱلْعَذَابُ ٱلْأَلِيمُ ﴿٥٠﴾

dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.

Quraish Shihab

Sampaikan pula bahwa siksa yang Aku berikan kepada orang-orang yang durhaka dan ingkar benar- benar pedih. Jenis siksaan lain tidak akan terasa pedih jika dibandingkan dengan siksaan itu.

Tafsir Jalalayn

(Dan bahwa sesungguhnya azab-Ku) terhadap orang-orang yang durhaka (adalah azab yang sangat pedih) sangat menyakitkan.

وَنَبِّئْهُمْ عَن ضَيْفِ إِبْرَٰهِيمَ ﴿٥١﴾

Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim.

Quraish Shihab

Dalam menerangkan kasih sayang-Ku dan siksa-Ku di dunia, ceritakanlah kepada mereka kisah beberapa malaikat yang bertamu menemui Ibrâhîm.

Tafsir Jalalayn

(Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim) yaitu malaikat-malaikat yang berjumlah dua belas malaikat, atau sepuluh malaikat, atau tiga malaikat yang salah satu di antara mereka adalah malaikat Jibril.

إِذْ دَخَلُوا۟ عَلَيْهِ فَقَالُوا۟ سَلَٰمًۭا قَالَ إِنَّا مِنكُمْ وَجِلُونَ ﴿٥٢﴾

Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: \"Salaam\". Berkata Ibrahim: \"Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu\".

Quraish Shihab

Katakan kepada mereka, \"Ketika tamu-tamu itu menemui Ibrâhîm, ia merasa takut. Para tamu itu berkata, 'Tenanglah dan tidak usah takut. ' Ibrâhîm pun berkata kepada mereka, 'Kami takut karena kalian datang secara tiba-tiba dan bukan pada waktu bertamu yang biasa. Kami tidak tahu apa maksud kalian. '

Tafsir Jalalayn

(Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan, \"Salam.\") mereka mengucapkan lafal itu. (Berkata Ibrahim) ketika disuguhkan hidangan makanan kepada mereka, akan tetapi mereka tidak memakannya (\"Sesungguhnya kami merasa takut kepada kalian.\") yakni merasa ngeri.

قَالُوا۟ لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ عَلِيمٍۢ ﴿٥٣﴾

Mereka berkata: \"Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim\".

Quraish Shihab

Malaikat-malaikat itu berkata, 'Jangan takut dan tenangkan dirimu. Kami membawa kabar gembira tentang anak yang Allah anugerahkan kepadamu. Pada masa hidupnya kelak, anak itu akan diberi banyak pengetahuan oleh Allah. '(1). (1) Anak yang dimaksud di sini bukanlah Ismâ'îl a. s., sebab Ismâ'îl sudah dilahirkan sebelum itu kemudian berhijrah bersama ibundanya, Hâjar, ke kota Mekah. Yang dimaksud di sini adalah Ishâq, yaitu putra Ibrâhîm dari istrinya yang lain, Sârah.

Tafsir Jalalayn

(Mereka berkata, \"Janganlah kamu merasa takut) merasa ngeri terhadap kami (sesungguhnya kami) adalah utusan-utusan Rabbmu (memberi kabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang akan menjadi orang yang alim.\") anak yang mempunyai ilmu yang banyak, yaitu Nabi Ishak, seperti yang telah kami sebutkan dalam surah Hud.

قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِى عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِىَ ٱلْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ ﴿٥٤﴾

Berkata Ibrahim: \"Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?\"

Quraish Shihab

Ibrâhîm berkata, 'Bagaimana kalian membawa kabar gembira tentang anak itu, padahal aku sudah tua renta dan tidak kuat lagi! Atas dasar apa kalian memberi kabar yang aneh ini?'

Tafsir Jalalayn

(Berkata Ibrahim, \"Apakah kalian memberi kabar gembira kepadaku) dengan melahirkan seorang anak (padahal usiaku telah lanjut) kalimat ini menjadi hal; artinya padahal usia tua telah kualami (maka dengan cara manakah) dengan cara apakah (terlaksananya berita gembira seperti apa yang kalian katakan itu?\") Istifham di sini mengandung makna takjub.

قَالُوا۟ بَشَّرْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْقَٰنِطِينَ ﴿٥٥﴾

Mereka menjawab: \"Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa\".

Quraish Shihab

Mereka menjawab, 'Kami memberi kabar gembira ini atas dasar ketetapan yang tidak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu, janganlah kamu berputus asa dari kasih sayang Allah. '

Tafsir Jalalayn

(Mereka berkata, \"Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar) dengan sungguh-sungguh (maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.\") putus harapan.

قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِۦٓ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ ﴿٥٦﴾

Ibrahim berkata: \"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat\".

Quraish Shihab

Ibrâhîm menjawab, 'Aku tidak akan pernah putus asa dari kasih sayang Allah. Sebab, hanya orang-orang sesat yang tidak mengerti keagungan kekuasaan-Nyalah yang berputus asa dari rahmat-Nya. '

Tafsir Jalalayn

(Ibrahim berkata, \"Tiada) tidak ada (orang orang berputus asa) dapat dibaca yaqnithu dan yaqnathu (dari rahmat Rabbnya melainkan orang-orang yang sesat.\") yakni orang-orang kafir.

قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا ٱلْمُرْسَلُونَ ﴿٥٧﴾

Berkata (pula) Ibrahim: \"Apakah urusanmu yang penting (selain itu), hai para utusan?\"

Quraish Shihab

'Kalau kalian memang membawa kabar gembira ini untuk kami,' kata Ibrâhîm melanjutkan, 'apa gerangan yang akan kalian kerjakan selanjutnya, wahai malaikat-malaikat utusan Allah?'

Tafsir Jalalayn

(Berkata pula Ibrahim, \"Apakah urusan kalian) yakni kepentingan kalian (hai para utusan?\").

قَالُوٓا۟ إِنَّآ أُرْسِلْنَآ إِلَىٰ قَوْمٍۢ مُّجْرِمِينَ ﴿٥٨﴾

Mereka menjawab: \"Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa,

Quraish Shihab

Mereka berkata, 'Kami diutus oleh Allah kepada kaum yang melanggar terhadap hak Allah, nabi-Nya dan hak mereka sendiri. Mereka memang pelaku-pelaku kejahatan. Mereka adalah kaum Lûth. Kami akan menghancurkan mereka.

Tafsir Jalalayn

(Mereka menjawab, \"Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa) orang-orang kafir, yang dimaksud adalah kaum Nabi Luth, untuk membinasakan mereka.

إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ إِنَّا لَمُنَجُّوهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٥٩﴾

kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya,

Quraish Shihab

Tidak akan ada yang dapat menyelamatkan diri dari kejahatan selain keluarga Lûth. Sebab, Allah Swt. telah memerintahkan kami untuk menyelamatkan mereka semua. '

Tafsir Jalalayn

(Kecuali Luth dan pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka-semuanya) karena mereka adalah orang-orang yang beriman.

إِلَّا ٱمْرَأَتَهُۥ قَدَّرْنَآ ۙ إِنَّهَا لَمِنَ ٱلْغَٰبِرِينَ ﴿٦٠﴾

kecuali istrinya. Kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya)\".

Quraish Shihab

Semua keluarga Lûth diselamatkan kecuali istrinya. Ia tidak mengikuti suaminya, tetapi malah bersama orang-orang kafir yang pantas disiksa.\"

Tafsir Jalalayn

(Kecuali istrinya, kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal.\") bersama orang-rang kafir lainnya yang tertimpa azab.

فَلَمَّا جَآءَ ءَالَ لُوطٍ ٱلْمُرْسَلُونَ ﴿٦١﴾

Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut pengikutnya,

Quraish Shihab

Ketika para malaikat yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab di negeri Lûth dan pengikut- pengikutnya itu tiba,

Tafsir Jalalayn

(Maka tatkala datang kepada kaum Luth) yang dimaksud adalah Nabi Luth (para utusan itu).

قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌۭ مُّنكَرُونَ ﴿٦٢﴾

ia berkata: \"Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal\".

Quraish Shihab

Lûth berkata kepada mereka, \"Sesungguhnya kalian adalah kaum yang aku ingkari dan hindari karena khawatir kalian membawa malapetaka untuk kami.\"

Tafsir Jalalayn

(Ia berkata) kepada para utusan itu (\"Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang tidak dikenal.\")

قَالُوا۟ بَلْ جِئْنَٰكَ بِمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَمْتَرُونَ ﴿٦٣﴾

Para utusan menjawab: \"Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan.

Quraish Shihab

Para malaikat berkata, \"Jangan takut kepada kami. Kami tidak datang membawa apa yang kamu khawatirkan. Kami datang dengan berita gembira, yaitu turunnya azab kepada kaummu yang telah mendustakanmu dengan meragukan atau mengingkari kebenaran datangnya azab itu.

Tafsir Jalalayn

(Para utusan menjawab, \"Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa apa yang mereka) yakni kaummu (mendustakannya.\") mereka meragukan tentangnya; subjek yang dimaksud adalah azab.

وَأَتَيْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ وَإِنَّا لَصَٰدِقُونَ ﴿٦٤﴾

Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar.

Quraish Shihab

Kami datang kepadamu dengan membawa sesuatu yang tidak mengandung keraguan, yaitu penurunan azab. Sesungguhnya menepati janji adalah sifat yang kami miliki atas kehendak Allah.

Tafsir Jalalayn

(\"Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang yang benar.\") di dalam pengakuan kami ini.

فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍۢ مِّنَ ٱلَّيْلِ وَٱتَّبِعْ أَدْبَٰرَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌۭ وَٱمْضُوا۟ حَيْثُ تُؤْمَرُونَ ﴿٦٥﴾

Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu\".

Quraish Shihab

Jika azab turun menimpa mereka, maka berjalanlah kamu dengan membawa keluargamu yang telah ditetapkan selamat, pada akhir malam. Iringilah mereka dari belakang dan jangan ada seorang pun di antara kalian yang menoleh. Teruslah berjalan ke tempat yang diperintahkan.\"(1). (1) Pada edisi bahasa Arab, tafsir ayat ini hanya berhenti sampai \". . . di akhir malam.\"

Tafsir Jalalayn

(Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu dan ikutilah mereka dari belakang) berjalanlah kamu di belakang keluargamu (dan janganlah seorang pun di antara kalian menoleh ke belakang) supaya ia tidak melihat besarnya azab yang menimpa mereka (dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepada kalian) yaitu negeri Syam.

وَقَضَيْنَآ إِلَيْهِ ذَٰلِكَ ٱلْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَٰٓؤُلَآءِ مَقْطُوعٌۭ مُّصْبِحِينَ ﴿٦٦﴾

Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.

Quraish Shihab

Allah mewahyukan kepada Lûth, \"Sesungguhnya Kami telah memutuskan dan menakdirkan bahwa para pelaku kejahatan itu adalah orang-orang yang binasa. Mereka akan diluluhlantakkan di waktu subuh, dan tak seorang pun dari mereka yang tersisa.\"

Tafsir Jalalayn

(Dan telah Kami putuskan) telah Kami wahyukan (kepada Luth perkara itu) yaitu (bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh) lafal mushbihiin menjadi hal; artinya pembinasaan mereka dilakukan pada waktu subuh.

وَجَآءَ أَهْلُ ٱلْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ ﴿٦٧﴾

Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu.

Quraish Shihab

Ketika waktu subuh datang, mereka melihat para malaikat dalam bentuk manusia yang elok rupawan. Mereka gembira melihat itu dengan harapan mereka dapat melakukan kejahatan mereka yang keji, yaitu melampiaskan nafsu seksual kepada laki-laki.

Tafsir Jalalayn

(Dan datanglah penduduk kota) yaitu kota Sodom yang para penduduknya adalah kaum Nabi Luth; mereka datang sewaktu mendengar bahwa di dalam rumah Nabi Luth terdapat beberapa laki-laki tampan yang masih muda-muda, mereka adalah para malaikat itu (dengan gembira) lafal yastabsyiruun menjadi hal, artinya keadaan mereka sangat gembira sekali dengan kedatangan para tamu itu, karena mereka berniat untuk melampiaskan nafsu homonya terhadap tamu-tamu itu.

قَالَ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ ضَيْفِى فَلَا تَفْضَحُونِ ﴿٦٨﴾

Luth berkata: \"Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku),

Quraish Shihab

Lûth khawatir mereka akan melakukan perbuatan keji mereka. Lalu ia pun berkata, \"Mereka itu adalah tetamuku, maka jangan kalian permalukan aku dengan perbuatan keji kalian itu.

Tafsir Jalalayn

(Ia berkata) yakni Nabi Luth (\"Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu kepadaku.\")

وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ ﴿٦٩﴾

dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina\".

Quraish Shihab

Bertakwalah kalian kepada Allah. Janganlah kalian lakukan kekejian itu, dan janganlah kalian mempermalukan aku di hadapan mereka.\"

Tafsir Jalalayn

(\"Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina.\") dengan niat kalian yang ingin melampiaskan nafsu homo kalian terhadap mereka itu.

قَالُوٓا۟ أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٧٠﴾

Mereka berkata: \"Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?\"

Quraish Shihab

Para pelaku kejahatan itu berkata, \"Bukankah kami telah melarangmu untuk menjamu seseorang kemudian sekarang kamu mencegah kami melampiaskan keinginan kami kepada mereka?\"

Tafsir Jalalayn

(Mereka berkata, \"Bukankah kami telah melarangmu dari menerima manusia?\") yakni menerima mereka sebagai tamumu.

قَالَ هَٰٓؤُلَآءِ بَنَاتِىٓ إِن كُنتُمْ فَٰعِلِينَ ﴿٧١﴾

Luth berkata: \"Inilah puteri-puteriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)\".

Quraish Shihab

Nabi Lûth, sambil mengingatkan mereka cara wajar yang diperbolehkan, berkata, \"Ini gadis-gadis desa. Mereka adalah anak-anakku. Kawinilah mereka jika kalian ingin menyalurkan nafsu kalian.\"

Tafsir Jalalayn

(Luth berkata, \"Inilah putri-putriku, jika kalian hendak berbuat,\") untuk melampiaskan nafsu syahwat kalian, oleh sebab itu maka kawinilah mereka. Lalu Allah berfirman:

لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِى سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ ﴿٧٢﴾

(Allah berfirman): \"Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)\".

Quraish Shihab

Demi hidupmu, wahai Nabi yang terpercaya, sesungguhnya mereka lengah, seperti orang mabuk, terhadap azab yang akan menimpa mereka. Mereka adalah orang-orang tersesat dan bimbang, tidak mengerti jalan yang akan dilalui.

Tafsir Jalalayn

(\"Demi umurmu) khithab atau pembicaraan ini ditujukan kepada Nabi saw.; artinya demi hidupmu (sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan atau kesesatan\") yakni mereka bergelimang di dalam kesesatannya.

فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ ﴿٧٣﴾

Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.

Quraish Shihab

Sementara mereka dalam keadaan mabuk yang membuat lengah, hati mereka terguncang oleh suara keras yang sangat mengejutkan ketika matahari terbit.

Tafsir Jalalayn

(Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur) oleh suara keras malaikat Jibril (ketika matahari akan terbit).

فَجَعَلْنَا عَٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةًۭ مِّن سِجِّيلٍ ﴿٧٤﴾

Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.

Quraish Shihab

Allah telah melaksanakan ketetapan-Nya dan berkata, \"Kami menjadikan bagian atas kota-kota mereka terbalik ke bawah, hancur porak poranda. Mereka Kami hujani dengan tanah yang membatu sehingga rumah-rumah mereka hancur. Meskipun mereka keluar ke tanah lapang, hujan batu itu menghadang mereka. Dengan demikian, mereka dikelilingi oleh azab.\"

Tafsir Jalalayn

(Maka Kami jadikan bagian atasnya) yakni bagian atas kota mereka (terbalik ke bawah) malaikat Jibril mengangkatnya ke langit kemudian menjatuhkannya dalam keadaan terbalik ke tanah (dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras) yaitu tanah liat yang dibakar dengan api.

إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّلْمُتَوَسِّمِينَ ﴿٧٥﴾

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.

Quraish Shihab

Di dalam azab yang menimpa kaum Lûth itu terdapat bukti nyata yang menunjukkan pertanda yang jelas bahwa Allah telah membuktikan ancaman-Nya. Hal itu hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang mengenali peristiwa dan akibat-akibatnya dari tanda-tandanya.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kepada keesaan Allah (bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda) bagi orang-orang yang mau memperhatikannya kemudian mau mengambilnya sebagai pelajaran.

وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍۢ مُّقِيمٍ ﴿٧٦﴾

Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).

Quraish Shihab

Bahkan reruntuhan kota ini masih ada, yaitu terletak di jalan yang masih dilalui manusia. Dan orang yang hendak mengambil pelajaran dapat memetiknya.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth (benar-benar terletak di jalan yang masih tetap dilalui manusia) yakni jalan yang masih dipakai oleh orang-orang Quraisy untuk menuju ke negeri Syam; jalan itu masih tetap ada; mengapa mereka tidak mau menjadikannya sebagai pelajaran?

إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ لِّلْمُؤْمِنِينَ ﴿٧٧﴾

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Quraish Shihab

Keberadaannya di jalan yang jelas dan dilalui manusia merupakan bukti dilaksanakannya janji Allah yang diketahui oleh orang-orang Mukmin yang tunduk kepada kebenaran.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda) yakni pelajaran-pelajaran (bagi orang-orang yang beriman).

وَإِن كَانَ أَصْحَٰبُ ٱلْأَيْكَةِ لَظَٰلِمِينَ ﴿٧٨﴾

Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim,

Quraish Shihab

Seperti pendustaan kaum Lûth, penduduk kota yang ditumbuhi pepohonan lebat dan berbuah juga mendustakan rasul mereka. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar zalim dalam akidah dan hidup bermasyarakat.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya) lafal in adalah bentuk takhfif daripada inna (adalah penduduk Aikah itu) yang terkenal dengan pohon-pohonnya yang subur dan rindang, terletak di dekat kota Madyan, dan mereka adalah kaum Nabi Syuaib (benar-benar kaum yang zalim) disebabkan mereka mendustakan Nabi Syuaib.

فَٱنتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍۢ مُّبِينٍۢ ﴿٧٩﴾

maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua kota itu benar-benar terletak di jalan umum yang terang.

Quraish Shihab

Maka Kami menurunkan murka Kami kepada mereka. Dan bekas-bekas peninggalan mereka terlihat jelas di jalan, hingga memungkinkan orang yang beriman untuk mengambil pelajaran apabila lewat di depan rumah-rumah mereka.

Tafsir Jalalayn

(Maka Kami membalas perbuatan mereka itu) yaitu membinasakan mereka dengan musim panas yang sangat (Dan sesungguhnya kedua kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth dan kota kaum Nabi Syuaib (benar-benar terletak di jalan umum) yakni jalan raya (yang terang) jelas; mengapa kalian hai penduduk Mekah tidak mau mengambil pelajaran daripadanya?

وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَٰبُ ٱلْحِجْرِ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿٨٠﴾

Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul,

Quraish Shihab

Sebagaimana bangsa-bangsa terdahulu, penduduk Hijr(1) juga mendustakan rasul yang diutus kepada mereka. Dengan perkataan mereka itu, berarti mereka telah mendustakan semua rasul, karena misi mereka adalah satu. (1) Penduduk Hijr adalah bangsa Tsamûd. Hijr itu sendiri adalah sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Syam. Lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf, ayat 73).

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya penduduk kota Al-Hijr telah mendustakan) Al-Hijr, nama sebuah lembah yang terletak di antara kota Madinah dan negeri Syam; tempatnya kaum Tsamud (rasul-rasulnya) mereka mendustakan nabi mereka yaitu Nabi Saleh, hal ini berarti sama saja dengan mendustakan rasul-rasul lainnya, karena sesungguhnya ajaran yang disampaikan oleh para rasul itu pada hakikatnya sama, yaitu ajaran tauhid.

وَءَاتَيْنَٰهُمْ ءَايَٰتِنَا فَكَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ ﴿٨١﴾

dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya,

Quraish Shihab

Kami telah menjelaskan bukti-bukti yang menunjukkan kemahakuasaan Kami dan kerasulan Rasul utusan Kami, tetapi mereka memalingkan diri dan tidak mau merenungkannya.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami) melalui seekor unta betina tetapi mereka selalu berpaling daripadanya) tidak mau memikirkan tentangnya.

وَكَانُوا۟ يَنْحِتُونَ مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا ءَامِنِينَ ﴿٨٢﴾

dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman.

Quraish Shihab

Dulu mereka adalah bangsa yang mempunyai kekuatan dan kebudayaan. Mereka membuat rumah dengan cara memahat gunung-gunung hingga mendapat rasa aman terhadap diri dan harta mereka.

Tafsir Jalalayn

(Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu yang didiami dengan aman.)

فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ ﴿٨٣﴾

Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi,

Quraish Shihab

Ketika ingkar, mereka didatangi oleh suara-suara gaduh yang membawa kebinasaan, hingga mereka semua binasa di pagi hari.

Tafsir Jalalayn

(Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi) pada waktu subuh.

فَمَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ ﴿٨٤﴾

maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan.

Quraish Shihab

Mereka tidak bisa ditolong oleh harta yang telah mereka usahakan dan benteng, dari kebinasaan yang telah menimpa mereka itu.

Tafsir Jalalayn

(Maka tidak dapat menolong) tidak dapat menolak (mereka) daripada azab (apa yang telah mereka usahakan) yaitu berupa bangunan-bangunan benteng dan harta benda yang mereka miliki dan mereka kumpulkan itu.

وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَإِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَءَاتِيَةٌۭ ۖ فَٱصْفَحِ ٱلصَّفْحَ ٱلْجَمِيلَ ﴿٨٥﴾

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.

Quraish Shihab

Kami tidak menciptakan langit, bumi dan segala yang ada di antara keduanya dari kehampaan. Manusia, binatang, tumbuhan, dan benda mati yang ada di antara keduanya telah Kami ciptakan menurut dasar keadilan, kebijaksanaan dan keselarasan yang tidak menghendaki kerusakan yang tidak ada habisnya. Dari itu, hari berakhirnya kejahatan itu pasti akan datang. Tapi maafkanlah orang-orang musyrik, wahai Muhammad, bila hal itu menyangkut masalah keduniaan. Bersabarlah dalam menghadapi kejahatan mereka, karena dakwah yang bijaksana mengharuskan sikap lemah lembut dan senang memaafkan.

Tafsir Jalalayn

(Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti akan datang) setiap orang akan menemukan pembalasan amal perbuatannya (maka maafkanlah) hai Muhammad kaummu (dengan cara yang baik) berpalinglah engkau dari mereka tanpa dibarengi dengan rasa menggerutu; akan tetapi ayat ini dinasakh oleh ayat yang memerintahkan memerangi mereka.

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ ٱلْخَلَّٰقُ ٱلْعَلِيمُ ﴿٨٦﴾

Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.

Quraish Shihab

Sesungguhnya Allah yang telah menciptakan dan mendidikmu, wahai Rasulullah, adalah banyak ciptaan- Nya dan Dia Maha Mengetahui keadaanmu dan keadaan mereka. Dia pantas untuk kamu serahi urusanmu dan urusan mereka, dan hal-hal yang lebih baik buat kamu dan mereka.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Pencipta) segala sesuatu (lagi Maha Mengetahui) segala sesuatu.

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَٰكَ سَبْعًۭا مِّنَ ٱلْمَثَانِى وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ ﴿٨٧﴾

Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.

Quraish Shihab

Sungguh Kami telah memberimu, wahai Nabi yang jujur, tujuh ayat dari al-Qur'ân, surat al-Fâtihah, yang selalu kamu baca dalam setiap salat. Di dalamnya terdapat permohonan kepada Kami dan permintaan petunjuk yang sempurna. Juga telah Kami berikan kepadamu seluruh al-Qur'ân yang mengandung mukjizat dan bukti kebenarannya sendiri. Dengan keadaan seperti ini, kamu adalah pihak yang kuat yang pantas untuk memberi maaf.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) Nabi saw. telah bersabda bahwa yang dimaksud adalah surah Al-Fatihah. Demikianlah menurut riwayat yang dikemukakan oleh Bukhari dan Muslim; surah Al-Fatihah dinamakan demikian karena selalu dibaca berulang-ulang dalam setiap salat (dan Alquran yang agung).

لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًۭا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿٨٨﴾

Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.

Quraish Shihab

Wahai Muhammad, janganlah kamu memandang kesenangan dunia yang telah Kami berikan kepada sebagian orang kafir, musyrik, Yahudi, Nasrani dan Majusi itu dengan pandangan iri dan ingin memiliki. Yang Kami berikan kepada mereka itu adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kesempurnaan hubunganmu dengan Kami dan dengan al-Qur'ân yang telah kami berikan. Kamu tidak perlu bersedih karena mereka tetap dalam kesalahan. Bersikaplah rendah hati dan penyayang kepada orang-orang Mukmin yang menyertaimu, karena mereka adalah pembela kebenaran dan kaum yang dekat kepada Allah.

Tafsir Jalalayn

(Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandangan matamu kepada berbagai macam kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan) maksudnya terhadap berbagai macam kemewahan hidup (di antara mereka, dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka) jika mereka tidak beriman (dan berendah dirilah kamu) bersikap lembutlah kamu (terhadap orang-orang yang beriman.)

وَقُلْ إِنِّىٓ أَنَا ٱلنَّذِيرُ ٱلْمُبِينُ ﴿٨٩﴾

Dan katakanlah: \"Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan\".

Quraish Shihab

Katakan, wahai Rasulullah, kepada semua orang yang ingkar, \"Aku adalah pemberi peringatan tentang azab yang keras dengan bukti-bukti yang akurat dan tidak bisa disaingi.

Tafsir Jalalayn

(Dan katakanlah, \"Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan) tentang azab Allah supaya jangan menimpa kalian (yang menjelaskan.\") artinya yang jelas peringatannya.

كَمَآ أَنزَلْنَا عَلَى ٱلْمُقْتَسِمِينَ ﴿٩٠﴾

Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah),

Quraish Shihab

Seperti peringatan yang telah Kami berikan kepada mereka yang membagi al-Qur'ân menjadi syair, mantra kedukunan, dongeng dan lain sebagainya, kemudian tidak mempercayainya meskipun telah ada bukti yang nyata.

Tafsir Jalalayn

(Sebagaimana Kami telah menurunkan) azab (kepada orang-orang yang membagi-bagi kitab Allah) yaitu Yahudi dan Nasrani.

ٱلَّذِينَ جَعَلُوا۟ ٱلْقُرْءَانَ عِضِينَ ﴿٩١﴾

(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi.

Quraish Shihab

Yang telah menjadikan al-Qur'ân terpecah menjadi bagian-bagian yang terpisah, padahal ia adalah satu kesatuan yang kemukjizatan dan kebenarannya tidak bisa dipecah-pecah.\"

Tafsir Jalalayn

(Yaitu orang-orang yang telah menjadikan kitab bacaan) yaitu kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka (terbagi-bagi) menjadi beberapa bagian; mereka beriman terhadap sebagiannya dan ingkar terhadap sebagian yang lainnya. Menurut pendapat orang lain dikatakan, yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang menguasai jalan-jalan yang menuju ke Mekah dengan maksud untuk menghalang-halangi manusia masuk Islam. Sebagian dari mereka mengatakan tentang Alquran, bahwa Alquran itu adalah sihir; sebagian lainnya mengatakan, Alquran adalah peramal; sedangkan sebagian yang lainnya lagi mengatakan, bahwa Alquran adalah syair.

فَوَرَبِّكَ لَنَسْـَٔلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٩٢﴾

Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,

Quraish Shihab

Jika seperti itu keadaan mereka, maka demi Tuhan yang menciptakan, memelihara dan mendidikmu, Kami sungguh akan memperhitungkan amalan mereka semua pada hari kiamat.

Tafsir Jalalayn

(Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semuanya) dengan pertanyaan yang bernada mengejek.

عَمَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ﴿٩٣﴾

tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.

Quraish Shihab

Menghisab mereka atas perbuatan jahat, ingkar dan olok-olok yang telah mereka lakukan.

Tafsir Jalalayn

(Tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.)

فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَ ﴿٩٤﴾

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

Quraish Shihab

Maka berdakwahlah dengan terang-terangan dan jangan hiraukan perkataan dan perbuatan orang-orang musyrik.

Tafsir Jalalayn

(Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan) hai Muhammad (segala apa yang diperintahkan kepadamu) untuk melakukannya, artinya sampaikanlah secara terang-terangan dan laksanakanlah dengan rutin (dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik) ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk berjihad.

إِنَّا كَفَيْنَٰكَ ٱلْمُسْتَهْزِءِينَ ﴿٩٥﴾

Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu),

Quraish Shihab

Orang-orang musyrik yang mengejek seruanmu itu tidak akan bisa mengalahkanmu dan tidak akan bisa menghalangi-halangi dakwahmu.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada kejahatan orang-orang yang memperolok-olokkan) kamu, Kami akan membinasakan masing-masing dari mereka dengan malapetaka. Mereka yang memperolok-olokkan ialah Walid bin Mughirah, Ashi bin Wa'il, Addi bin Qais, Aswad bin Abdul Mutthalib dan Aswad bin Abdu Yaghuts.

ٱلَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ ۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ﴿٩٦﴾

(Yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya).

Quraish Shihab

Penglihatan mereka telah melemah, hingga membuat mereka menjadikan berhala-berhala sebagai sekutu Allah. Tapi mereka akan mengetahui sendiri akibat-akibat kesyirikan mereka itu, pada saat ditimpakan azab yang menyakitkan.

Tafsir Jalalayn

(Yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi sifat. Akan tetapi menurut suatu pendapat dianggap sebagai mubtada, oleh karena mengandung makna syarat, maka khabarnya dimasuki huruf fa, yaitu (maka mereka kelak akan mengetahui) akibat-akibat perbuatannya itu.

وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ ﴿٩٧﴾

Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan,

Quraish Shihab

Kami benar-benar mengetahui betapa sakit dan sesaknya hatimu akibat kata-kata syirik, ejekan dan hinaan yang mereka katakan.

Tafsir Jalalayn

(Dan sungguh) lafal qad menunjukkan makna littahqiq (Kami telah mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka katakan) yaitu disebabkan perolok-olokkan dan pendustaan mereka itu.

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ ٱلسَّٰجِدِينَ ﴿٩٨﴾

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat),

Quraish Shihab

Maka apabila kamu merasakan penderitaan itu, bersegeralah menghadap Allah. Masuklah ke dalam golongan orang-orang yang tunduk dan selalu memohon kepada-Nya. Dan jadikanlah salat sebagai penolongmu, karena salat mengandung kesembuhan.

Tafsir Jalalayn

(Maka bertasbihlah) seraya (memuji Rabbmu) artinya katakanlah subhaanallaah wa bihamdihi (dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud) yakni orang-orang yang mendirikan salat.

وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ ﴿٩٩﴾

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

Quraish Shihab

Beristikamahlah dalam beribadah kepada Allah yang telah mencipta dan menjagamu hingga datang sesuatu yang pasti, hari kiamat dan hari yang dijanjikan.

Tafsir Jalalayn

(Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini) yaitu ajal.