Setting
Surah The Chargers [Al-Adiyat] in Indonesian
وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًۭا ﴿١﴾
Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,
[[100 ~ AL-'ADIYAT (KUDA-KUDA PERANG YANG BERLARI CEPAT) Pendahuluan: Makkiyyah, 11 ayat ~ Di awal surat ini, Allah bersumpah demi kuda perang bahwa manusia sangat ingkar terhadap nikmat Tuhannya. Kelak, di akhirat, ia akan menjadi saksi bagi dirinya sendiri. Kecintaanya pada harta benda dan kekayaan telah menjadikannya kikir. Sedang pada bagian akhir surat ini disebutkan tentang hari kebangkitan dan peringatan akan adanya perhitungan dan pembalasan.]] Aku bersumpah demi kuda-kuda perang yang berlari cepat sehingga nafasnya yang terengah-engah itu terdengar.
(Demi yang berlari kencang) di dalam perang, yaitu kuda yang lari dengan kencangnya di dalam peperangan (dengan terengah-engah) lafal Adh-Dhabhu artinya suara napas kuda sewaktu berlari kencang.
فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًۭا ﴿٢﴾
dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
Kuda yang mengeluarkan percikan api ketika menyentuh bumi dan ketika hendak berjalan.
(Dan demi yang mencetuskan api) maksudnya kuda yang memercikkan api (dengan pukulan) teracak kakinya apabila ia berlari di tanah yang banyak batunya pada malam hari.
فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًۭا ﴿٣﴾
dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
Kuda yang menyerang musuh sebelum matahari terbit.
(Dan demi yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi) yaitu kuda yang menyerang musuh di waktu pagi, karena pengendaranya melakukan penyerbuan di waktu tersebut.
فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًۭا ﴿٤﴾
maka ia menerbangkan debu,
Kuda-kuda itu menerbangkan debu yang tebal di tempat-tempat musuh.
(Maka ia menerbangkan) atau mengepulkan (di waktu itu) di waktu tersebut, atau di tempat ia berlari (debu) karena gerakannya yang sangat keras.
فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا ﴿٥﴾
dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
Lalu menjadikan debu itu berada di tengah-tengah kumpulan musuh sehingga mereka merasa takut dan was-was.
(Dan menyerbu dalam kepulan debu ke tengah-tengah) artinya dengan membawa kepulan debu (kumpulan musuh) yang diserangnya; maksudnya kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah musuh dalam keadaan menyerang. Lafal Fawasathna yang kedudukannya sebagai Fi'il di'athafkan kepada Isim, karena mengingat bahwa semua Isim yang di'athafkan kepadanya mengandung makna Fi'il pula. Yakni demi yang berlari kencang, lalu mencetuskan api, lalu menerbangkan debu.
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌۭ ﴿٦﴾
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
Sesungguhnya manusia sangt ingkar terhadap nikmat Tuhan yang tak terbilang.
(Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah manusia yang kafir (sangat ingkar kepada Rabbnya) artinya ia mengingkari semua nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepadanya.
وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌۭ ﴿٧﴾
dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
Di akhirat kelak ia akan menjadi saksi atas dirinya dan akan mengakui segala dosanya.
(Dan sesungguhnya manusia itu terhadap hal tersebut) terhadap keingkarannya (menyaksikan sendiri) atau dia menyaksikan bahwa dirinya telah berbuat ingkar.
وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ ﴿٨﴾
dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
Dan karena kecintaannya pada harta, manusia menjadi kikir sehingga tidak melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan berkenaan dengan harta itu.
(Dan sesungguhnya karena cintanya kepada kebaikan) maksudnya cinta atas harta benda (dia sangat bakhil) artinya lantaran sangat mencintai harta, jadilah ia seorang yang amat bakhil atau kikir.
۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ ﴿٩﴾
Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
Apakah ia tidak mengetahui balasan dari perbuatannya itu, sehingga tidak tahu bahwa ketika seluruh jasad dibangkitkan dari kubur dan apa yang ada di dalam dada--yang telah tercatat dalam daftar perbuatan mereka, yang baik maupun yang buruk--itu dikumpulkan?
(Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan) dibangunkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam kubur) yakni orang-orang mati yang dikubur di dalamnya.
وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ ﴿١٠﴾
dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
Apakah ia tidak mengetahui balasan dari perbuatannya itu, sehingga tidak tahu bahwa ketika seluruh jasad dibangkitkan dari kubur dan apa yang ada di dalam dada--yang telah tercatat dalam daftar perbuatan mereka, yang baik maupun yang buruk--itu dikumpulkan?
(Dan dilahirkan) atau ditampakkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam dada) maksudnya, apa yang tersimpan di dalam kalbu berupa kekafiran dan keimanan.
إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍۢ لَّخَبِيرٌۢ ﴿١١﴾
sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.
Sesungguhnya Tuhan Pemelihara dan Pencipta mereka benar-benar Maha Mengetahui segala perbuatan dan pembalasan mereka pada hari kebangkitan dan perhitungan.
(Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka) karena itu Dia akan memberikan balasan kepada mereka atas kekafiran mereka. Di sini Dhamir diulangi penyebutannya dalam bentuk jamak, hal ini tiada lain karena memandang segi makna yang dikandung lafal Al-Insaan. Jumlah ayat ini menunjukkan pengertian Maf'ul bagi lafal Ya'lamu; artinya sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepadanya pada saat itu. Berta'alluqnya lafal Khabiirun kepada lafal Yaumaidzin memberikan pengertian, bahwa hari itu adalah hari pembalasan, karena sesungguhnya Allah selama-lamanya Maha Mengetahui.