Setting
Surah The Calamity [Al-Qaria] in Indonesian
ٱلْقَارِعَةُ ﴿١﴾
Hari Kiamat,
[[101 ~ AL-QARI'AH (HARI KIAMAT) Pendahuluan: Makkiyyah, 11 ayat ~ Surat ini dimulai dengan memberitakan kedahsyatan hari kiamat yang memekakkan pendengaran manusia. Di samping itu, surat ini juga menjelaskan tentang sebagian peristiwa besar tersebut, terutama yang berhubungan dengan manusia dan gunung, kemudian juga memberitakan tentang orang yang berat timbangannya, karena lebih banyak melakukan kebaikan, dan orang yang ringan timbangannya karena lebih banyak melakukan kejahatan.]] Hari kiamat, yang dimulai dengan tiupan pertama dan diakhiri dengan penetapan keputusan untuk manusia.
(Hari kiamat) dinamakan Al-Qaari'ah karena kengerian-kengerian yang terjadi di dalamnya sangat menggentarkan kalbu.
مَا ٱلْقَارِعَةُ ﴿٢﴾
apakah hari Kiamat itu?
Betapa mengherankannya peristiwa itu, dengan kebesaran dan segala bahayanya!
(Apakah hari kiamat itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada dan Khabarnya.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ ﴿٣﴾
Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Tahukah kamu apakah peristiwa besar yang begitu dahsyat dalam jiwa itu?
(Tahukah kamu) atau apakah kamu tahu (apakah hari kiamat itu?) ungkapan ayat ini menambah kengerian yang terdapat di hari kiamat. Lafal Maa yang pertama adalah Mubtada sedangkan lafal sesudahnya yaitu lafal Adraaka merupakan Khabarnya; dan Maa yang kedua berikut Khabarnya berkedudukan sebagai Maf'ul kedua dari lafal Adraa.
يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ ﴿٤﴾
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
Peristiwa itu adalah hari ketika manusia menjadi seperti anai-anai yang diterbangkan, melayang ke kanan dan ke kiri, dalam keadadaan lemah dan terhina.
(Pada hari itu) dinashabkan oleh lafal yang disimpulkan dari pengertian yang terkandung di dalam lafal Al-Qaari'ah yakni lafal Taqra'u, artinya pada hari yang menggentarkan itu (manusia adalah seperti anai-anai yang dihambur-hamburkan) atau seakan-akan belalang-belalang yang dihambur-hamburkan; sebagian di antaranya terbang beriring-iringan dengan yang lainnya secara semrawut. Demikian itu karena mereka dalam keadaan kebingungan, hal ini terus berlangsung hingga mereka dipanggil untuk menjalani perhitungan amal perbuatan.
وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ ﴿٥﴾
dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu berwarna yang dihamburkan, bagian-bagiannya terpisah beterbangan di udara ke sana ke mari.
(Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan) atau bagaikan wool yang terhambur-hamburkan, karena ringannya, sehingga jatuh kembali rata dengan tanah.
فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ ﴿٦﴾
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
Maka, barangsiapa yang berat timbangannya, karena kebaikannya lebih banyak daripada kejahatannya, akan berada dalam kehidupan yang menyenangkan hati.
(Dan adapun orang yang berat timbangannya) artinya amal kebaikannya lebih berat daripada amal keburukannya.
فَهُوَ فِى عِيشَةٍۢ رَّاضِيَةٍۢ ﴿٧﴾
maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Maka, barangsiapa yang berat timbangannya, karena kebaikannya lebih banyak daripada kejahatannya, akan berada dalam kehidupan yang menyenangkan hati.
(Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan) yaitu berada di dalam surga; atau dengan kata lain kehidupan yang diterimanya itu sangat memuaskannya.
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ ﴿٨﴾
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
Dan barangsiapa yang ringan timbangan, karena kejahtannya lebih banyak daripada kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
(Dan adapun orang yang ringan timbangannya) artinya amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya.
فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌۭ ﴿٩﴾
maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Dan barangsiapa yang ringan timbangan, karena kejahtannya lebih banyak daripada kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
(Maka tempat kembalinya) yaitu tempat tinggalnya (adalah neraka Haawiyah.)
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا هِيَهْ ﴿١٠﴾
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
Tahukah kamu apa neraka Hawiyah itu?
(Dan tahukah kamu, apakah Haawiyah itu?) atau apakah neraka Haawiyah itu?
نَارٌ حَامِيَةٌۢ ﴿١١﴾
(Yaitu) api yang sangat panas.
Yaitu api yang sangat panas, yang tingkat kepanasannya tidak akan pernah dicapai jenis api yang lain, walaupun menyala-nyala dengan diisi bahan bakar.
Neraka Haawiyah itu adalah (api yang sangat panas) yang panasnya luar biasa; huruf Ha yang terdapat pada lafal Hiyah adalah Ha Sakat, baik dalam keadaan Washal ataupun Waqaf tetap dibaca. Tetapi menurut suatu qiraat tidak dibaca bila dalam keadaan Washal.