Setting
Surah Competition [At-Takathur] in Indonesian
أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ ﴿١﴾
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
[[102 ~ AT-TAKATSUR (BERMEGAH-MEGAHAN) Pendahuluan: Makkiyyah, 8 ayat ~ Surat ini mencela orang-orang yang disibukkan oleh kemegahan hidup sehingga tidak menjalankan kewajibannya, dan memperingatkan bahwa mereka, kelak, akan mengetahui balasan keteledoran mereka. Selain itu, surat ini juga mengancam bahwa mereka akan menyaksikan api neraka dan akan ditanya tentang kenikmatan yang mereka rasakan.]] Kalian telah disibukkan oleh anak-anak dan pendukung-pendukung kalian, oleh sikap sombong kalian terhadap harta dengan menghitung-hitungnya dan juga oleh keturunan kalian, sehingga tidak menjalankan kewajiban dan ketaatan sampai ajal kalian datang menjemput.
(Telah membuat kalian lalai) atau telah melalaikan kalian dari taat kepada Allah (bermegah-megahan) yaitu saling bangga-membanggakan harta, anak-anak dan pembantu-pembantu.
حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ ﴿٢﴾
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
[[102 ~ AT-TAKATSUR (BERMEGAH-MEGAHAN) Pendahuluan: Makkiyyah, 8 ayat ~ Surat ini mencela orang-orang yang disibukkan oleh kemegahan hidup sehingga tidak menjalankan kewajibannya, dan memperingatkan bahwa mereka, kelak, akan mengetahui balasan keteledoran mereka. Selain itu, surat ini juga mengancam bahwa mereka akan menyaksikan api neraka dan akan ditanya tentang kenikmatan yang mereka rasakan.]] Kalian telah disibukkan oleh anak-anak dan pendukung-pendukung kalian, oleh sikap sombong kalian terhadap harta dengan menghitung-hitungnya dan juga oleh keturunan kalian, sehingga tidak menjalankan kewajiban dan ketaatan sampai ajal kalian datang menjemput.
(Sampai kalian masuk ke dalam kubur) hingga kalian mati dikubur di dalam tanah; atau hingga kalian menghitung-hitung banyaknya orang yang telah mati.
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ﴿٣﴾
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
Sungguh, kalian akan mengetahui balasan kebodohan dan keteledoran kalian.
(Janganlah begitu) kalimat ini mengandung hardikan dan cegahan (kelak kalian akan mengetahui.)
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ﴿٤﴾
dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Kemudian, sungguh, kalian juga pasti akan mengetahuinya.
(Dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui) akibat buruk dari perbuatan kalian itu di kala kalian menjelang kematian, kemudian sewaktu kalian telah berada di dalam kubur.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ ٱلْيَقِينِ ﴿٥﴾
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
Sungguh, jika kalian mengetahui dengan yakin betapa buruknya tempat kembali kalian, kalian pasti akan merasa terkejut dengan gaya hidup kalian yang bermegah-megahan itu. Dan tentu kalian akan berbekal diri untuk akhirat.
(Janganlah begitu) sesungguhnya (jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin) tentang akibat perbuatan kalian itu, niscaya kalian tidak akan lalai taat kepada Allah.
لَتَرَوُنَّ ٱلْجَحِيمَ ﴿٦﴾
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
Aku bersumpah kepada kalian, wahai manusia, dan Aku tekankan sumpah-Ku itu bahwa sesungguhnya kalian pasti akan melihat dengan nyata api neraka yang menyala-nyala.
(Niscaya kalian benar-benar akan melihat neraka Jahim) Jawab Qasamnya tidak disebutkan, yaitu niscaya kalian tidak akan sibuk dengan bermegah-megahan yang melalaikan kalian dari taat kepada Allah. Lafal Latarawunna pada asalnya adalah Latarawunanna, kemudian Lam Fi'il dan 'Ain Fi'ilnya dibuang, kemudian harakatnya diberikan kepada Wau, sehingga jadilah Latarawunna.
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ ٱلْيَقِينِ ﴿٧﴾
dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.
Kemudian Aku bersumpah, dan Aku tekankan sumpah-Ku itu, bahwa kalian akan melihatnya dengan mata telanjang dan penuh keyakinan.
(Dan sesungguhnya kalian benar-benar akan melihatnya) kalimat ayat ini mengukuhkan makna ayat sebelumnya (dengan pengetahuan yang yakin) lafal 'Ainal Yaqiin adalah Mashdar; demikian itu karena lafal Ra-aa dan lafal 'Aayana mempunyai arti yang sama.
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ ﴿٨﴾
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Kemudian Aku bersumpah, dan Aku tekankan sumpah-Ku itu, bahwa kelak kalian akan ditanya tentang segala karunia yang kalian nikmati secara bermegah-megahan.
(Kemudian kalian pasti akan ditanyai) lafal Latus-alunna dibuang daripadanya Nun alamat Rafa' karena berturut-turutnya huruf Nun, dibuang pula daripadanya Wawu dhamir jamak, tetapi bukan karena 'Illat atau sebab bertemunya kedua huruf yang disukunkan; bentuk asal daripada Latus-alunna adalah Latus-aluunanna (pada hari itu) yakni di hari kalian melihat neraka Jahim (tentang kenikmatan) yang kalian peroleh semasa di dunia, yaitu berupa kesehatan, waktu luang, keamanan, makanan, minuman dan nikmat-nikmat lainnya. Artinya dipergunakan untuk apakah kenikmatan itu?