Main pages

Surah The Spider [Al-Ankaboot] in Indonesian

Surah The Spider [Al-Ankaboot] Ayah 69 Location Maccah Number 29

الٓمٓ ﴿١﴾

Alif laam miim

Quraish Shihab

[[29 ~ AL-'ANKABUT (LABA-LABA) Pendahuluan: Makkiyyah, 69 ayat ~ Surat yang berisikan 69 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyyah, kecuali ayat 1 sampai 11 yang merupakan ayat-ayat Madaniyah. Surat ini dimulai dengan keterangan bahwa keimanan orang-orang Mukmin harus diuji dengan cobaan-cobaan dan berjihad mempertahankan negeri kebenaran dan keimanan. Manusia telah dipesankan untuk berbuat baik kepada orangtuanya, dan juga diperintahkan untuk berjihad, sehingga terkumpul perintah untuk berbuat baik (ihsân) dan perintah untuk berjihad. Di dalamnya juga ada keterangan tentang kelompok-kelompok manusia dari segi keimanannya. Di antara mereka ada yang mengaku, dengan lisannya, telah beriman tetapi hatinya tidak tunduk. Kemudian surat ini menuturkan kisah Nabi Nûh dan jihadnya di antara kaumnya, juga kisah Nabi Ibrâhîm dalam dakwahnya serta keterangan tentang bentuk pelajaran yang diambil oleh Nabi Muhammad. Kemudian dilanjutkan dengan keterangan tentang reaksi kaum Nabi Ibrâhîm. Setelah itu kisah tentang Nabi Lûth dan kaumnya, pengutusan rasul-rasul Allah dari jenis malaikat untuk membinasakan mereka, dan selamatnya keluarga Lûth kecuali istrinya. Kemudian diteruskan dengan memaparkan kisah Nabi Syu'aib dengan penduduk Madyan, Nabi Hûd dengan kaum 'Ad, Nabi Shâlih dengan kaum Tsamûd, kesombongan Qârûn, Fir'aun, Hâmân dan akibat dari perbuatan mereka. Dalam surat ini Allah menjelaskan bahwa peribadatan orang-orang musyrik kepada berhala-berhala sebenarnya berasaskan pada alasan yang lebih lemah daripada sarang laba-laba. Dan perumpamaan seperti ini tidak akan diketahui kecuali oleh orang-orang yang menggunakan akalnya. Kemudian Allah memerintahkan nabi-Nya untuk tidak membantah Ahl al-Kitâb kecuali dengan cara yang baik. Setelah itu Allah mengisyaratkan bahwa Rasulullah adalah seorang yang buta huruf, dan hal itu merupakan bukti akan kebenaran ajaran-ajarannya. Dalam surat ini juga disebutkan tentang sikap keras kepala orang-orang musyrik yang meminta mukjizat inderawi yang akan mereka ingkari, sebagaimana kaum Mûsâ mengingkarinya. Juga tentang permintaan mereka untuk segera diturunkan azab kepada mereka, sedangkan Allah telah menerangkan kepada mereka apa yang mereka hadapi. Allah menyebutkan juga tentang balasan orang-orang Mukmin dan kafir pada hari kiamat. Setelah itu, perhatian diarahkan kepada alam semesta dan karunia-karunia Allah yang ada di dalamnya, dan juga disebutkan tentang nilai dunia jika dibandingkan dengan akhirat. Keadaan orang-orang musyrik yang lemah dan kebergantungan mereka kepada Allah ketika mereka merasa takut, dan kekuatan serta kesyirikan mereka ketika mereka dalam keadaan aman juga disebutkan dalam surat ini. Selanjutnya Allah menerangkan nikmat-Nya kepada mereka di Bait al-Hârâm serta kekufuran mereka atas nikmat itu. Terakhir diterangkan pula tentang keutamaan para mujahid.]] Alif, Lâm, Mîm adalah huruf-huruf fonemis yang digunakan untuk menerangkan bahwa al-Qur'ân, sebagai suatu mukjizat, terdiri atsas huruf-huruf yang dapat mereka ucapkan dengan baik, di samping untuk menarik perhatian orang-orang yang mendengarnya serta memalingkan perhatian mereka kepada kebenaran.

Tafsir Jalalayn

(Alif Lam Mim) hanya Allah yang lebih mengetahui maksudnya.

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: \"Kami telah beriman\", sedang mereka tidak diuji lagi?

Quraish Shihab

Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan begitu saja karena mereka telah mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa diuji dengan hal-hal yang dapat membuktikan hakikat keimanan mereka, yaitu dalam bentuk cobaan-cobaan dan tugas-tugas keagamaan? Tidak, bahkan mereka harus diuji dengan hal-hal seperti itu.

Tafsir Jalalayn

(Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan) mengenai ucapan mereka yang mengatakan, (\"Kami telah beriman\", sedangkan mereka tidak diuji lagi?) diuji lebih dulu dengan hal-hal yang akan menampakkan hakikat keimanan mereka. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang masuk Islam, kemudian mereka disiksa oleh orang-orang musyrik.

وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَٰذِبِينَ ﴿٣﴾

Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Quraish Shihab

Allah telah menguji umat-umat terdahulu dengan tugas-tugas keagamaan dan bermacam nikmat dan cobaan, agar tampak perbedaan antara orang-orang yang benar-benar beriman dan berdusta sesuai dengan apa yang diketahuinya berdasarkan ilmu-Nya yang azali.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar) di dalam keimanan mereka dengan pengetahuan yang menyaksikan (dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta) di dalam keimanannya.

أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن يَسْبِقُونَا ۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ ﴿٤﴾

Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.

Quraish Shihab

Apakah orang-orang yang menyekutukan Allah dan mendurhakai-Nya itu mengira akan dapat mendahului Kami dalam usaha mereka untuk lari dari azab dan hukuman Kami? Alangkah buruknya ketentuan mereka ini!

Tafsir Jalalayn

(Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira) berupa perbuatan musyrik dan perbuatan maksiat (bahwa mereka akan luput dari Kami) maksudnya mereka dapat selamat sehingga Kami tidak membalas mereka (Amat buruklah) alangkah jeleknya (apa) yang (mereka putuskan) itu; seburuk-buruk keputusan adalah keputusan mereka.

مَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَءَاتٍۢ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ ﴿٥﴾

Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Quraish Shihab

Barangsiapa yang beriman kepada kebangkitan dan mengharapkan pahala Allah serta takut dari hukuman-Nya, maka keimanannya adalah benar. Maka bergegaslah mengerjakan amal saleh, karena hari yang telah dijanjikan pasti akan datang. Allah Maha Mendengar perkataan-perkataan hamba-Nya dan Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, dan Dia akan membalas mereka masing-masing sesuai dengan apa yang dilakukannya.

Tafsir Jalalayn

(Barang siapa yang mengharap) merasa takut (bertemu dengan Allah, maka sesungguhnya waktu Allah itu) yang dijanjikan-Nya (pasti datang) maka hendaknya dia bersiap sedia untuk itu. (Dan Dialah Yang Maha Mendengar) perkataan hamba-hamba-Nya (lagi Maha Mengetahui) perbuatan-perbuatan mereka.

وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٦﴾

Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Quraish Shihab

Barangsiapa yang berjihad untuk meninggikan kalimat Allah dan mengorbankan diri dengan selalu bersabar untuk melakukan ketaatan kepada Allah, maka sesungguhnya pahala dari jihad itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan ketaatan makhluk-makhluk-Nya.

Tafsir Jalalayn

(Dan barang siapa yang berjihad) maksudnya jihad fisik atau jihad nafsi (maka sesungghnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri) karena manfaat atau pahala dari jihadnya itu kembali kepada dirinya sendiri, bukan kepada Allah. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya dari semesta alam) yaitu dari manusia, jin dan Malaikat, dalam arti kata Dia tidak memerlukan sesuatu pun dari mereka, juga Dia tidak membutuhkan ibadah mereka kepada-Nya.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ﴿٧﴾

Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.

Quraish Shihab

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, pasti akan Kami hilangkan kejelekan- kejelekan mereka dan Kami ampuni, serta Kami balas mereka dengan pahala yang terbaik atas segala amal saleh mereka.

Tafsir Jalalayn

(Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka) melalui amal-amal saleh yang mereka lakukan (dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik) di-nashab-kannya lafal Ahsana karena huruf Jar-nya dibuang, makna yang dimaksud daripadanya ialah pahala yang baik (dari apa yang mereka kerjakan) yakni, dari amal-amal saleh mereka.

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حُسْنًۭا ۖ وَإِن جَٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌۭ فَلَا تُطِعْهُمَآ ۚ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٨﴾

Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Quraish Shihab

Allah memerintahkan manusia untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya dan menaati orangtuanya. Akan tetapi jika mereka berdua memaksamu untuk menyekutukan Allah--sesuatu yang tidak dapat diterima oleh ilmu dan akal--maka janganlah menaati mereka. Kepada Allahlah tempat kembali seluruh makhluk. Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka lakukan di dunia dan memberikan balasannya.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami perintahkan manusia berbuat kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya) artinya perintah untuk berbuat baik, antara lain berbakti kepada kedua ibu-bapak. (Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tentang hal itu kamu) yakni terhadap perbuatan musyrik itu (tidak mempunyai pengetahuan) untuk menyetujui dan menentangnya, dan hal itu tidak dapat dimengerti olehmu (maka janganlah kamu mengikuti keduanya) dalam kemusyrikannya. (Hanya kepada-Ku-lah kembali kalian lalu Aku kabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) maka Aku akan membalasnya kepada kalian.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى ٱلصَّٰلِحِينَ ﴿٩﴾

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh.

Quraish Shihab

Dan orang-orang yang percaya kepada Allah dan ajaran-ajaran-Nya serta mengerjakan amal saleh, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Mereka akan menerima pahalanya dan orang-orang yang saleh itu akan bersikap lemah lembut kepada mereka.

Tafsir Jalalayn

(orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, benar-benar Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang saleh) maksudnya para nabi dan kekasih-kekasih Allah, umpamanya Kami akan menghimpun mereka bersama-sama dengan para nabi dan para wali.

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ فَإِذَآ أُوذِىَ فِى ٱللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ ٱلنَّاسِ كَعَذَابِ ٱللَّهِ وَلَئِن جَآءَ نَصْرٌۭ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ ۚ أَوَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِى صُدُورِ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٠﴾

Dan di antara manusia ada orang yang berkata: \"Kami beriman kepada Allah\", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: \"Sesungguhnya kami adalah besertamu\". Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?

Quraish Shihab

Dan di antara manusia ada yang berkata dengan lisannya, \"Kami telah beriman.\" Lalu apabila dia ditimpa cobaan di jalan Allah, mereka takut dan menjelekkan agamanya serta tidak memikirkan azab Allah pada hari kiamat, seakan-akan mereka menjadikan siksaan manusia itu bagaikan azab Allah di akhirat. Apabila Allah memberi kemenangan kepada orang-orang Mukmin atas musuh-musuh mereka, dan mereka mendapatkan harta rampasan, maka datanglah orang-orang yang berpura-pura beriman itu kepada orang-orang muslim seraya berkata, \"Sesungguhnya kami bersama kalian dalam keimanan, maka berilah kami bagian dari harta rampasan itu.\" Tidak sepantasnya mereka menyangka bahwa keadaan mereka ini tidak diketahui Allah. Allah lebih mengetahui kemunafikan dan keimanan yang ada di dalam kalbu manusia.

Tafsir Jalalayn

(Di antara manusia ada orang yang berkata, \"Kami beriman kepada Allah\", maka apabila ia disakiti, -karena beriman- kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu) yakni perlakuan mereka yang menyakitkan kepada dirinya (sebagai azab Allah) yaitu ketakutannya terhadap siksaan mereka disamakan seperti takut kepada azab Allah. Sehingga akhirnya dia mau menuruti kemauan mereka, lalu ia menjadi orang yang munafik. (Dan sungguh jika) huruf Lam pada lafal la in menunjukkan makna sumpah (datang pertolongan) kepada orang-orang Mukmin (dari Rabbmu) lalu orang-orang Mukmin memperoleh banyak ganimah (mereka pasti akan berkata) Lafal Layaqulunna dibuang daripadanya Nun alamat Rafa', karena jika dibiarkan, maka akan berturut-turutlah huruf Nun, sehingga jadilah Layaqulunna yang pada asalnya adalah Layaqulunanna, dan dibuang daripadanya Wawu Dhamir jamak bukan karena sebab bertemunya dua huruf yang disukunkan. (\"Sesungguhnya kami adalah beserta kalian\") dalam hal iman, karena itu maka ajaklah kami bersama-sama mendapat bagian ganimah itu. Maka Allah swt. berfirman (Bukankah Allah lebih mengetahui) yakni mengetahui (apa yang ada dalam dada semua manusia?) yakni apa yang ada di dalam hati mereka, apakah keimanan ataukah kemunafikan? Memang benar Allah lebih mengetahui.

وَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ ﴿١١﴾

Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik.

Quraish Shihab

Allah hendak memperlihatkan kepada manusia ilmu-Nya yang azali dengan membedakan antara orang-orang Mukmin dan munafik. Dia akan memberikan balasan kepada masing-masing dari mereka sesuai dengan apa yang dikerjakannya.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman) maksudnya mengenai hati mereka (dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik) maka kelak Dia akan membalas masing-masing golongan itu. Lam yang terdapat pada kedua Fi'il ayat ini menunjukkan makna Qasam.

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّبِعُوا۟ سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَٰيَٰكُمْ وَمَا هُم بِحَٰمِلِينَ مِنْ خَطَٰيَٰهُم مِّن شَىْءٍ ۖ إِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَ ﴿١٢﴾

Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman: \"Ikutilah jalan kami, dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu\", dan mereka (sendiri) sedikitpun tidak (sanggup), memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang pendusta.

Quraish Shihab

Pemimpin-pemimpin kaum musyrik itu berkata kepada orang-orang yang memeluk agama Islam dengan ikhlas, \"Jadilah kalian seperti dahulu dalam agama kami, dan ikutilah kami. Apabila kebangkitan dan perhitungan yang kalian takuti itu terjadi, maka kami akan memikul dosa-dosa kalian.\" Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar berdusta dalam janji mereka.

Tafsir Jalalayn

(Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman, \"Ikutilah jalan kami) maksudnya cara mereka dalam beragama (dan nanti kami akan memikul dosa-dosa kalian\") karena kalian menuruti kami jika memang kalian berdosa. Lafal Amar sekali pun sebagai kalimat Insya' akan tetapi menunjukkan makna Khabar atau kalimat berita. Maka Allah berfirman (dan mereka sendiri sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar pendusta) dalam perkataannya itu.

وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًۭا مَّعَ أَثْقَالِهِمْ ۖ وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ عَمَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ ﴿١٣﴾

Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.

Quraish Shihab

Orang-orang kafir akan memikul dosa-dosa mereka sendiri yang sangat berat. Di samping itu mereka pun akan memikul dosa-dosa orang-orang yang telah mereka sesatkan dan mereka palingkan dari kebenaran. Mereka pasti akan diperhitungkan pada hari kiamat atas kebohongan-kebohongan yang mereka lakukan di dunia dan mereka akan disiksa karena itu semua.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban mereka) dosa-dosa mereka (dan beban-beban dosa yang lain di samping beban-beban dasa mereka sendiri) disebabkan perkataan mereka kepada orang-orang yang beriman, sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya tadi, yaitu, \"Ikutilah jalan kami\", dan juga disebabkan penyesatan yang mereka lakukan kepada orang-orang yang mengikuti mereka (dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa-apa yang selalu mereka ada-adakan) yakni kedustaan mereka terhadap Allah. Pertanyaan ini menunjukkan nada celaan, dan huruf Lam yang terdapat pada kedua Fi'il tadi menunjukkan makna Qasam, sedangkan Fa'il masing-masing yaitu berupa Wau Dhamir Jamak dibuang, dan demikian pula huruf Nun alamat Rafa'nya.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًۭا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ ﴿١٤﴾

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.

Quraish Shihab

Allah telah mengutus Nûh kepada kaumnya untuk menyeru mereka kepada ajaran tauhid. Lalu ia menetap dan menyeru mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun. Akan tetapi mereka tidak memenuhi seruannya. Maka Allah menenggelamkan mereka dengan angin topan dalam keadaan menzalimi diri mereka sendiri dengan kekufuran.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya) sewaktu Nabi Nuh diangkat menjadi Rasul ia berumur empat puluh tahun atau lebih dari itu (maka ia tinggal di antara mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun) seraya menyeru mereka untuk mentauhidkan Allah, tetapi mereka yakni kaumnya, tetap mendustakannya. (Maka mereka ditimpa banjir besar) yaitu, air bah yang sangat tinggi sehingga tenggelamlah mereka semuanya (dan mereka adalah orang-orang yang zalim) maksudnya adalah orang-orang yang menyekutukan Allah.

فَأَنجَيْنَٰهُ وَأَصْحَٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَٰهَآ ءَايَةًۭ لِّلْعَٰلَمِينَ ﴿١٥﴾

Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.

Quraish Shihab

Allah mewujudkan janji-Nya kepada Nûh. Lalu Dia menyelamatkannya dan orang-orang Mukmin yang mengendarai bahtera bersamanya. Allah pun menjadikan kisah mereka sebagai pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian.

Tafsir Jalalayn

(Maka Kami selamatkan dia) Nabi Nuh (dan penumpang-penumpang bahtera itu) yang bersama Nabi Nuh di dalam bahtera (dan Kami jadikan peristiwa itu tanda) pelajaran (bagi semua umat manusia) yang datang sesudah mereka, jika mereka berbuat durhaka kepada Rasul-rasul mereka. Setelah peristiwa banjir besar itu Nabi Nuh hidup selama enam puluh tahun atau lebih, sehingga jumlah manusia menjadi banyak.

وَإِبْرَٰهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُ ۖ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌۭ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿١٦﴾

Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: \"Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Quraish Shihab

Dan ingatlah, wahai Rasul, kisah Ibrâhîm ketika ia menyeru kaumnya untuk mengesakan dan menaati Allah, serta memperingatkan mereka bahwa keimanan lebih baik bagi mereka daripada kekufuran, apabila mereka termasuk orang-orang yang berilmu dan berakal.

Tafsir Jalalayn

(Dan) ingatlah (Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya, \"Sembahlah Allah dan bertakwalah kalian kepada-Nya!) takutlah kalian akan azab dan hukuman-Nya. (Demikian itu lebih baik bagi kalian) daripada apa yang sekarang kalian kerjakan yaitu menyembah berhala (jika kalian mengetahui) mana yang baik dan mana yang tidak baik.

إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَٰنًۭا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًۭا فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿١٧﴾

Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.

Quraish Shihab

Dan ia berkata kepada mereka, \"Sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah itu hanyalah berhala- berhala dan patung-patung yang kalian buat dengan tangan kalian sendiri. Kemudian kalian membuat-buat kebohongan dengan menyebutnya sebagai tuhan. Dan sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah itu sama sekali tidak memberikan manfaat atau mudarat, dan juga tidak mampu memberikan rezeki kepada kalian. Maka mintalah rezeki kepada Allah semata. Hanya kepada-Nyalah kalian harus beribadah dan mensyukuri nikmat-nimat-Nya. Kepada-Nyalah tempat kembali kalian semua, kemudian Dia akan memberi balasan kepada kalian atas apa yang kalian lakukan.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya apa yang kalian sembah selain Allah itu) (adalah berhala-berhala, dan kalian membuat dusta) kalian mengatakan kebohongan, bahwa berhala-berhala itu adalah sekutu-sekutu Allah. (Sesungguhnya yang kalian. sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepada kalian) maksudnya mereka tidak akan mampu memberi rezeki kepada kalian (maka mintalah rezeki di sisi Allah) yakni mintalah rezeki itu kepada-Nya (dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kalian akan dikembalikan).

وَإِن تُكَذِّبُوا۟ فَقَدْ كَذَّبَ أُمَمٌۭ مِّن قَبْلِكُمْ ۖ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ ﴿١٨﴾

Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya\".

Quraish Shihab

Dan apabila kalian terus-menerus mendustakanku, maka sebenarnya kalian tidak akan memberi kemudaratan kepadaku. Aku telah menyampaikan kepada kalian bahwa rasul-rasul sebelumku telah didustakan oleh kaum-kaum mereka, tetapi mereka tidak dapat memberi mudarat kepada rasul-rasul itu. Tetapi sebenarnya mereka membuat kemudaratan kepada diri mereka sendiri, yaitu ketika mereka dihancurkan oleh Allah karena pendustaan mereka itu. Maka kewajiban rasul tidak lain hanyalah untuk menyampaikan ajaran-ajarannya kepada kaumnya dengan sejelas-jelasnya.\"

Tafsir Jalalayn

(Dan jika kalian mendustakan) aku, hai penduduk Mekah (maka umat sebelum kalian juga telah mendustakan) umat-umat sebelumku. (Dan kewajiban Rasul itu tidak lain hanyalah menyampaikan agama Allah dengan seterang-terangnya\") dengan penyampaian yang sejelas-jelasnya. Pada kedua kisah ini terkandung makna yang dapat menghibur hati Nabi saw. dan Allah berfirman kepada kaumnya,

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ كَيْفَ يُبْدِئُ ٱللَّهُ ٱلْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥٓ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌۭ ﴿١٩﴾

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

Quraish Shihab

Mereka telah melihat dan mengetahui bahwa Allahlah yang mengawali penciptaan, kemudian Dia akan mengembalikan penciptaan itu. Maka bagaimana mungkin mereka mengingkari kebangkitan di hari akhir untuk dihitung dan diberi balasan? Sesungguhnya pengembalian penciptaan sangatlah mudah bagi Allah.

Tafsir Jalalayn

(Dan apakah mereka tidak memperhatikan) dapat dibaca Yarau dan Tarau, artinya memikirkan (bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya) lafal Yubdi-u menurut suatu qiraat dibaca Yabda-u berasal dari Bada-a, makna yang dimaksud bagaimana Allah menciptakan mereka dari permulaan (kemudian) Dia (mengulanginya kembali) maksudnya mengulangi penciptaan-Nya kembali sebagaimana permulaan Dia menciptakan mereka. (Sesungguhnya yang demikian itu) yaitu hal yang telah disebutkan mengenai penciptaan pertama dan penciptaan kedua (adalah mudah bagi Allah) dan kenapa mereka mengingkari adanya penciptaan yang kedua itu; yang dimaksud adalah hari berbangkit.

قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ بَدَأَ ٱلْخَلْقَ ۚ ثُمَّ ٱللَّهُ يُنشِئُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْءَاخِرَةَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ ﴿٢٠﴾

Katakanlah: \"Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Quraish Shihab

Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang yang mendustaakan itu, \"Berjalanlah kalian di muka bumi, dan perhatikanlah bermacam-macam makhluk ciptaan Allah yang ada di dalamnya. Dan lihatlah bekas orang-orang sebelum kalian yang ada di sana, setelah mereka mati dan rumah-rumah mereka kosong dari mereka. Ketahuilah bahwa Allah akan mengembalikan itu semua dengan kekuasaan-Nya di akhirat nanti dengan kebangkitan, yaitu penciptaan kembali. Begitu pula keadaan kalian. Sesungguhnya Allah sangat sempurna kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. \"(1) (1) Ayat suci ini memerintahkan para ilmuwan untuk berjalan di muka bumi guna menyingkap proses awal penciptaan segala sesuatu, seperti hewan, tumbuhan dan benda-benda mati. Sesungguhnya bekas-bekas penciptaan pertama terlihat di antara lapisan-lapisan bumi dan permukaannya. Maka dari itu, bumi merupakan catatan yang penuh dengan sejarah penciptaan, mulai dari permulaannya sampai sekarang.

Tafsir Jalalayn

(Katakanlah, \"Berjalanlah kalian di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan-Nya) yakni menciptakan orang-orang yang sebelum kalian, kemudian Dia mematikan mereka (lalu Allah menjadikannya sekali lagi) dapat dibaca An Nasy-atal akhirata dan An Nasy-atal ukhra. (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) antara lain ialah memulai dan mengulanginya.

يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَرْحَمُ مَن يَشَآءُ ۖ وَإِلَيْهِ تُقْلَبُونَ ﴿٢١﴾

Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.

Quraish Shihab

Allah menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya setelah penciptaan untuk kedua kalinya di akhirat, yaitu orang-orang yang ingkar kepada-Nya dan mengasihi siapa saja yang dikehendaki-Nya, yaitu orang-orang yang mengakui-Nya. Sesungguhnya hanya kepada-Nyalah tempat kembali seluruh makhluk untuk dihitung dan diberi balasan.

Tafsir Jalalayn

(Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya) menerima azab-Nya (dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya) untuk menerima rahmat-Nya (dan hanya kepada-Nya-lah kalian akan dikembalikan) yakni, hanya kepada-Nya-lah kalian kembali.

وَمَآ أَنتُم بِمُعْجِزِينَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّۢ وَلَا نَصِيرٍۢ ﴿٢٢﴾

Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak (pula) di langit dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung dan penolong selain Allah.

Quraish Shihab

Wahai orang-orang yang mendustakan, kalian tidak akan dapat mengungguli kekuasaan Allah, baik kalian berada di bumi atau di langit. Bahkan kekuasaan-Nya meliputi kalian. Kalian tidak memiliki penolong yang dapat membela kalian dari Allah dan menolong kalian dari azab-Nya.

Tafsir Jalalayn

(Dan kalian sekali-kali tidak dapat melepaskan diri) dari jangkauan kekuasaan Rabb kalian (di bumi dan tidak pula di langit) jika kalian berada padanya; makna yang dimaksud ialah bahwa kalian tidak akan dapat terlepas daripada-Nya di mana pun kalian berada (dan sekali-kali tiadalah bagi kalian seorang pelindung pun selain dari Allah) yang dapat mencegah azab-Nya atas kalian (dan tidak pula seorang penolong) yang dapat menolong kalian dari azab-Nya.

وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَلِقَآئِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ يَئِسُوا۟ مِن رَّحْمَتِى وَأُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۭ ﴿٢٣﴾

Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.

Quraish Shihab

Orang-orang yang mengingkari bukti-bukti keesaan Allah dan mendustakan rasul-rasul dan kitab-kitab suci-Nya, serta mengingkari kebangkitan dan perhitungan, adalah orang-orang yang tidak memiliki harapan untuk mendapatkan rahmat Allah. Dan bagi mereka azab yang keras dan menyakitkan.

Tafsir Jalalayn

(Orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia) tidak percaya pada Alquran dan adanya hari berbangkit (mereka putus asa dari rahmat-Ku) surga-Ku (dan mereka itu mendapat azab yang pedih) yakni azab yang menyakitkan.

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنجَىٰهُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلنَّارِ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يُؤْمِنُونَ ﴿٢٤﴾

Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: \"Bunuhlah atau bakarlah dia\", lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman.

Quraish Shihab

Jawaban kaum Nabi Ibrâhîm, ketika ia menyuruh mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan berhala, tidak lain hanya berupa semakin kuatnya kekufuran mereka. Sebagian mereka berkata kepada yang lain, \"Bunuhlah atau bakarlah ia!\" Lalu mereka melemparkannya ke dalam api. Kemudian Allah menjadikan api itu dingin dan memberikan keselamatan baginya serta menolongnya dari api. Sesungguhnya dalam penggagalan tipu daya mereka dan penyelamatan Ibrâhîm dari api serta ketiadaan pengaruh api pada dirinya, terdapat bukti-bukti yang jelas bagi kaum yang mempercayai keesaan dan kekuasaan Allah.

Tafsir Jalalayn

Allah berfirman sehubungan dengan kisah Nabi Ibrahim a.s.: (Maka tiadalah jawaban kaumnya selain mengatakan, \"Bunuhlah atau bakarlah dia,\" lalu Allah menyelamatkannya dari api) mereka melemparkannya ke dalam api, sedangkan Allah menjadikan api itu dingin dan keselamatan bagi Ibrahim. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni diselamatkannya Nabi Ibrahim dari api (benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah) yaitu tidak berpengaruhnya api terhadap diri Nabi Ibrahim, padahal api itu sangat besar nyalanya, kemudian dalam waktu yang sangat singkat Allah menjadikan bekas api itu sebuah taman (bagi orang-orang yang beriman) yakni bagi orang-orang yang percaya kepada keesaan Allah dan kekuasaan-Nya, karena hanya mereka saja yang dapat mengambil manfaat dari kisah ini.

وَقَالَ إِنَّمَا ٱتَّخَذْتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَٰنًۭا مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ ثُمَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُم بِبَعْضٍۢ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُم بَعْضًۭا وَمَأْوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّٰصِرِينَ ﴿٢٥﴾

Dan berkata Ibrahim: \"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun.

Quraish Shihab

Ibrâhîm berkata kepada kaumnya, \"Sesungguhnya kalian hanya menyembah tuhan-tuhan palsu yang tidak boleh disembah. Dan sebagian dari kalian tidak mengingkari sebagian yang lain hanya dengan tujuan untuk mempertahankan kasih sayang yang penuh dosa yang kalian ridai dalam kehidupan dunia kalian. Kemudian keadaan akan berubah pada hari kiamat. Pemimpin-pemimpin berlepas tangan dari pengikut- pengikutnya dan pengikut-pengikut itu mengutuk para pemimpin mereka. Kalian tidak memiliki penolong yang dapat mencegah kalian dari masuk ke dalam neraka.\"

Tafsir Jalalayn

(Dan berkatalah dia) Nabi Ibrahim (\"Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah) huruf ma adalah mashdariyyah (adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kalian) lafal ayat ini adalah khabar dari inna. Tetapi menurut qiraat yang lain dibaca nashab sehingga menjadi mawaddatan sebagai maf`ul lah, sedangkan huruf maa tadi dianggap sebagai maa kaffah, yakni yang mencegah beramalnya inna. Maksudnya, kalian menjadikan penyembahan kepada berhala-berhala itu sebagai sarana untuk memelihara kasih sayang di antara kalian (dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian yang lain) yakni para pemimpin penyembah berhala itu cuci tangan dari apa yang dilakukan oleh para pengikutnya (dan sebagian kalian mengutuk sebagian yang lain) yakni para pengikut mengutuk para pemimpin mereka (dan tempat kembali kalian) semuanya (ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagi kalian para penolong pun.\") yang dapat mencegah kalian dari masuk neraka.

۞ فَـَٔامَنَ لَهُۥ لُوطٌۭ ۘ وَقَالَ إِنِّى مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّىٓ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ﴿٢٦﴾

Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. Dan berkatalah Ibrahim: \"Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Quraish Shihab

Orang pertama yang menjawab dan membenarkan seruan Ibrâhîm kepada kebenaran adalah Lûth. Sebelumnya, ia adalah seorang yang menganut ajaran tauhid. Untuk menjalankan perintah Tuhannya, Ibrâhîm pun berkata, \"Sesungguhnya aku berhijrah ke arah yang diperintahkan Tuhanku dan berdakwah di sana. Dialah Yang Mahaperkasa, yang dapat membela diriku dari musuh-musuhku, dan Mahabijaksana yang tidak memerintahkanku kecuali kepada kebaikan.\"

Tafsir Jalalayn

(Maka berimanlah kepadanya) percayalah kepada Nabi Ibrahim (Luth) ia adalah anak saudara lelaki Nabi Ibrahim bernama Haran. (Dan berkatalah dia) Nabi Ibrahim: (\"Sesungguhnya aku akan berpindah\") dari kaumku (kepada Rabbku) yaitu akan berpindah ke tempat yang diperintahkan oleh Rabbku, kemudian Nabi Ibrahim meninggalkan kaumnya dari pedalaman negeri Irak menuju ke negeri Syam. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan-Nya.

وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِ ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَٰبَ وَءَاتَيْنَٰهُ أَجْرَهُۥ فِى ٱلدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ﴿٢٧﴾

Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.

Quraish Shihab

Allah mengaruniai Ibrâhîm dengan Ishâq, anaknya, dan Ya'qûb, cucunya, dan memuliakannya dengan menjadikan banyak anak keturunannya sebagai nabi, menurunkan kitab-kitab samawi kepada mereka, serta memberikan balasan yang terbaik kepadanya di dunia. Di akhirat, ia termasuk orang-orang saleh yang terpilih.

Tafsir Jalalayn

(Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim) setelah berputra Ismail (Ishak dan Yakub) Yakub lahir sesudah Ishak (dan Kami jadikan pada keturunannya kenabian) semua nabi sesudah Nabi Ibrahim terdiri dari keturunannya (dan Alkitab) sekalipun lafal Alkitab bentuknya mufrad atau tunggal, tetapi makna yang dimaksud adalah jamak yaitu kitab Taurat, Injil, Zabur dan Alquran (dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia) yaitu dia menjadi buah tutur yang baik di kalangan para pemeluk setiap agama (dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh) yakni orang-orang yang mempunyai kedudukan yang tinggi di akhirat.

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍۢ مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٢٨﴾

Dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya: \"Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu\".

Quraish Shihab

Dan ingatlah, wahai Rasul, ketika Kami mengutus Lûth kepada kaumnya. Kemudian ia menyeru mereka kepada keesaan dan ketaatan kepada Allah, dan mengingkari perbuatan keji yang mereka perbuat dan belum pernah dilakukan oleh seorang makhluk Allah pun sebelumnya.

Tafsir Jalalayn

(Dan) ingatlah (ketika Luth berkata kepada kaumnya, \"Sesungguhnya kalian) inna dapat dibaca tahqiq dan tashil (benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji) yakni mendatangi dubur laki-laki/homosex (yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kalian.\") baik oleh manusia maupun jin.

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ ٱلسَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ ٱلْمُنكَرَ ۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱئْتِنَا بِعَذَابِ ٱللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ﴿٢٩﴾

Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: \"Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar\".

Quraish Shihab

Sesungguhnya yang kalian lakukan adalah kemungkaran yang membinasakan. Kalian melakukan perbuatan yang keji dengan para lelaki, kalian memutuskan jalan untuk mengembangkan keturunan, sehingga hasilnya adalah kehancuran. Kalian melakukan kemungkaran-kemungkaran di dalam masyarakat kalian tanpa rasa takut kepada Allah dan rasa malu di antara kalian. Akan tetapi kaumnya tidak mendengarkannya dan tidak menjawabnya kecuali dengan ejekan saja serta meminta kepadanya agar menyegerakan azab Allah yang diancamkan kepada mereka apabila memang benar apa yang dikatakannya.

Tafsir Jalalayn

(Apakah sesungguhnya kalian patut mendatangi laki-laki, menyamun) orang-orang yang lewat di tempat kalian, kemudian kalian melakukan perbuatan keji terhadapnya di tempat kalian, sehingga orang-orang tidak mau lagi lewat di jalan kalian (dan kalian mengerjakan di tempat-tempat pertemuan kalian) yakni tempat kalian berkumpul (perbuatan kemungkaran) yakni sebagian kalian melakukan perbuatan keji dengan sebagian yang lain. (Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, \"Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.\") menganggap keji perbuatan ini, dan bahwasanya azab akan menimpa atas para pelakunya.

قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْمُفْسِدِينَ ﴿٣٠﴾

Luth berdoa: \"Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu\".

Quraish Shihab

Kemudian Lûth memohon pertolongan kepada Allah agar menimpakan azab kepada mereka dan meminta untuk menolongnya dari kaum yang melakukan kerusakan di bumi.

Tafsir Jalalayn

(Luth berdoa, \"Ya Rabbku, tolonglah aku) dengan membuktikan apa yang telah aku katakan kepada mereka, yaitu menurunkan azab (atas kaum yang berbuat kerusakan itu.\") Maksudnya mereka yang durhaka karena melakukan homosex, Allah memperkenankan doa Nabi Luth.

وَلَمَّا جَآءَتْ رُسُلُنَآ إِبْرَٰهِيمَ بِٱلْبُشْرَىٰ قَالُوٓا۟ إِنَّا مُهْلِكُوٓا۟ أَهْلِ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ ۖ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُوا۟ ظَٰلِمِينَ ﴿٣١﴾

Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: \"Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim\".

Quraish Shihab

Ketika malaikat-malaikat Allah datang kepada Ibrâhîm as. dengan membawa kabar gembira, para malaikat itu berkata, \"Sesungguhnya perintah untuk menghancurkan penduduk negeri ini adalah karena mereka merusak dan menzalimi diri mereka sendiri dengan perbuatan syirik dan keji.\"

Tafsir Jalalayn

(Dan tatkala utusan Kami/para malaikat datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira) mengenai akan lahirnya Ishak dan Yakub sesudahnya (mereka mengatakan, \"Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri ini) yang ditempati oleh kaum Nabi Luth (sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang lalim.\") yakni orang-orang yang kafir.

قَالَ إِنَّ فِيهَا لُوطًۭا ۚ قَالُوا۟ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَن فِيهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهُۥ وَأَهْلَهُۥٓ إِلَّا ٱمْرَأَتَهُۥ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَٰبِرِينَ ﴿٣٢﴾

Berkata Ibrahim: \"Sesungguhnya di kota itu ada Luth\". Para malaikat berkata: \"Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

Quraish Shihab

Ibrâhîm berkata kepada para malaikat, \"Sesungguhnya di dalam negeri itu terdapat Lûth. Bagaimana kalian menghancurkan mereka, sedangkan ia ada di sana?\" Malaikat menjawab bahwa mereka mengetahui siapa yang ada di dalam negeri itu. Mereka akan menyelamatkan Lûth beserta pengikutnya dari azab, kecuali istrinya. Sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang musnah karena kekufuran dan perbuatannya yang buruk.

Tafsir Jalalayn

(Berkata dia) Ibrahim (\"Sesungguhnya di kota itu ada Luth.\" Mereka berkata) para Malaikat itu berkata: (\"Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu, Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia) lanunajjiyannahu dapat dibaca secara takhfif yaitu lanunjiyannahu, dapat pula dibaca tasydid, yaitu lanunajjiyannahu (beserta pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal.\") termasuk orang-orang yang dibinasakan.

وَلَمَّآ أَن جَآءَتْ رُسُلُنَا لُوطًۭا سِىٓءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًۭا وَقَالُوا۟ لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۖ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَٰبِرِينَ ﴿٣٣﴾

Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: \"Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)\".

Quraish Shihab

Ketika para malaikat yang diutus itu pergi menemui Lûth dan ia pun melihat mereka, Lûth merasa sedih karena takut akan kekejian kaumnya. Ia merasa tidak berdaya untuk melindungi mereka. Lalu para malaikat itu menenangkannya dan berkata, \"Jangan sekali-kali kamu takut kepada kekejian kaummu kepada kami, dan jangan bersedih karena kami. Kami telah datang untuk menghancurkan penduduk negeri ini. Kami akan menyelamatkanmu dan keluargamu. Tetapi istrimu termasuk orang-orang yang binasa, karena kekufurannya.\"

Tafsir Jalalayn

(Dan tatkala datang utusan-utusan Kami itu kepada Luth, dia merasa susah karena kedatangan mereka) dia merasa susah disebabkan adanya mereka (dan merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka) karena mereka memiliki wajah-wajah tampan, mereka menyamar sebagai tamu Nabi Luth. Nabi Luth merasa takut kaumnya akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan terhadap tamu-tamunya, maka para utusan itu memberitahukan kepadanya, bahwa mereka adalah utusan dari Rabbnya (dan mereka berkata, \"Janganlah kamu takut dan jangan pula susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu) dapat dibaca munajjuuka dan munjuuka (dan pengikut-pengikutmu kecuali istrimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal\") dinashabkannya lafal ahlaka karena diathafkan secara mahal kepada huruf kaf yang ada pada lafal munajjuuka.

إِنَّا مُنزِلُونَ عَلَىٰٓ أَهْلِ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ رِجْزًۭا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُوا۟ يَفْسُقُونَ ﴿٣٤﴾

Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik.

Quraish Shihab

Para malaikat itu berkata, \"Kami diutus untuk menjalankan perintah Allah guna menurunkan azab dari langit kepada penduduk negeri ini, karena kefasikan dan kekufuran mereka.\"

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya Kami akan menurunkan) dapat dibaca munziluuna dan munazziluuna (azab atas penduduk kota ini) yakni siksaan (dari langit karena) perbuatan (kefasikan yang mereka kerjakan) disebabkan kefasikan mereka.

وَلَقَد تَّرَكْنَا مِنْهَآ ءَايَةًۢ بَيِّنَةًۭ لِّقَوْمٍۢ يَعْقِلُونَ ﴿٣٥﴾

Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.

Quraish Shihab

Allah telah memusnahkan negeri ini dan meninggalkan bekas-bekasnya dengan jelas agar menjadi bukti atas apa yang telah dilakukan Allah kepada mereka, dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang merenunginya.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata) yang jelas, yaitu berupa bekas-bekas kehancuran mereka (bagi orang-orang yang berakal) bagi mereka yang mau berpikir.

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًۭا فَقَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱرْجُوا۟ ٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ ﴿٣٦﴾

Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu'aib, maka ia berkata: \"Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan\".

Quraish Shihab

Allah telah mengirimkan seorang rasul kepada penduduk Madyan, yaitu Nabi Syu'ayb. Dia menyerukan mereka kepada ketauhidan dan beribadah kepada Allah, takut kepada hari akhir dan melakukan apa yang mendatangkan pahala Allah sebagaimana yang mereka harapkan, serta melarang mereka untuk terus- menerus melakukan perusakan bumi.

Tafsir Jalalayn

(Dan) Kami utus (kepada penduduk Madyan saudara mereka Syuaib, maka ia berkata, \"Hai kaumku! Sembahlah oleh kalian Allah, harapkanlah pahala hari akhir) maksudnya takutlah kalian akan hari itu, yaitu hari kiamat (dan janganlah kalian berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan.\") Lafal mufsidiina berkedudukan sebagai hal atau kata keterangan keadaan yang mengukuhkan makna 'amilnya. Lafal ta'tsau berasal dari lafal 'atsiya yang artinya membuat kerusakan.

فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ ﴿٣٧﴾

Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.

Quraish Shihab

Lalu mereka mendustakan dan mendurhakainya. Maka Allah menghancurkan mereka dengan gempa sangat keras yang meruntuhkan rumah-rumah mereka dan menimpa diri mereka sehingga mereka mati bergelimpangan.

Tafsir Jalalayn

(Maka mereka mendustakan Syuaib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat) gempa yang sangat kuat goncangannya (dan jadilah mereka mayit-mayit yang bergelimpangan di rumah-rumah mereka) yakni mereka mati dalam keadaan terduduk di atas lutut mereka di tempat tinggal masing-masing.

وَعَادًۭا وَثَمُودَا۟ وَقَد تَّبَيَّنَ لَكُم مِّن مَّسَٰكِنِهِمْ ۖ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَعْمَٰلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَكَانُوا۟ مُسْتَبْصِرِينَ ﴿٣٨﴾

Dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam,

Quraish Shihab

Dan ingatlah, wahai Rasul, peristiwa kematian kaum 'Ad dan Tsamûd, ketika Kami menghancurkan mereka. Bekas-bekas rumah mereka yang tertinggal masih terlihat jelas. Kehancuran ini adalah disebabkan oleh perbuatan-perbuatan batil mereka yang telah dihiasi oleh setan, sehingga mereka mengikutinya. Dengan begitu, setan telah memalingkan mereka dari jalan kebenaran yang telah mereka ketahui melalui para rasul.

Tafsir Jalalayn

(Dan) Kami binasakan (kaum Ad dan Tsamud) lafal tsamuuda dapat pula dibaca tsamuudan dengan memakai harakat tanwin, maksudnya adalah nama kabilah (dan sungguh telah nyata bagi kalian) kebinasaan mereka (dari puing-puing tempat tinggal mereka) di daerah Al-Hijr dan negeri Yaman. (Dan setan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka) seperti kekafiran dan kemaksiatan (lalu ia menghalangi mereka dari jalan) yang benar (sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam) yakni memiliki pandangan tentang perkara hak itu tetapi mereka tidak mau mengikutinya.

وَقَٰرُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَٰمَٰنَ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مُّوسَىٰ بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كَانُوا۟ سَٰبِقِينَ ﴿٣٩﴾

dan (juga) Karun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).

Quraish Shihab

Wahai Rasul, ingatkanlah orang-orang yang tertipu dengan harta benda dan kekuasaan mengenai kematian Qârûn, Fir'aun, Hâmân dan tentang hukum Allah yang menimpa mereka berupa kehancuran orang-orang yang mendustakan. Allah telah mengirim Mûsâ kepada mereka dengan mukjizat yang jelas, yang menunjukkan kebenarannya. Kemudian, dengan sikap sombong, mereka mendustakannya dan enggan untuk menerima seruannya. Mereka tidak akan dapat mengungguli kekuasaan Allah dengan berusaha menghindari azab-Nya.

Tafsir Jalalayn

(Dan) telah Kami binasakan pula (Qarun, Firaun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka) sebelumnya (Musa dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata) hujah-hujah yang jelas dan gamblang. (Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi dan tiadalah mereka orang-orang yang luput) dari azab Kami.

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنۢبِهِۦ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًۭا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ ﴿٤٠﴾

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

Quraish Shihab

Maka setiap umat yang mendustakan rasul-rasul mereka dimusnahkan oleh Allah karena kekufuran dan kemaksiatan yang mereka lakukan. Sebagian dari umat-umat ini dihancurkan dengan angin kencang yang menghujani mereka dengan bebatuan, sebagian lainnya dengan suara keras yang menggelegar dan memusnahkan, sebagian lainnya dibenamkan dalam bumi dan sebagian yang lain ditenggelamkan di laut. Azab ini bukanlah karena kezaliman Allah terhadap mereka, tetapi karena kekufuran dan perbuatan dosa mereka.

Tafsir Jalalayn

(Maka masing-masing) dari orang-orang yang telah disebutkan di atas tadi (Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil) yaitu angin topan yang dibarengi dengan batu-batu kerikil, sebagaimana azab yang telah menimpa kaum Nabi Luth (dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur) seperti azab yang menimpa kaum Tsamud (dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi) sebagaimana yang dialami oleh Qarun (dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan) seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh dan Firaun beserta kaumnya (dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka) maksudnya tidak akan mengazab mereka dengan tanpa dosa (akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri) disebabkan mereka telah melakukan dosa.

مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًۭا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ ﴿٤١﴾

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.

Quraish Shihab

Keadaan orang-orang yang mendustakan dan tunduk kepada selain Allah--dalam hal kelemahan dan ketergantungan mereka kepada yang tidak dapat dijadikan sebagai tempat bergantung--adalah bagaikan laba-laba yang menjadikan rumahnya sebagai tempat berlindung. Rumahnya adalah rumah yang paling lemah dan sama sekali tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat berlindung. Kalau seandainya orang-orang yang mendustakan adalah orang-orang yang berilmu, niscaya mereka tidak akan melakukannya(1). (1) Sarang laba-laba yang dijadikan sebagai tempat tinggal dan perangkap untuk menangkap mangsanya, memang pembuatannya sangat rumit, karena terbuat dari benang-benang yang sangat halus yang melebihi halusnya sutera. Kehalusan sarang laba-laba inilah yang membuat susunannya menjadi rumah paling lemah yang dijadikan tempat berlindung oleh hewan apa pun.

Tafsir Jalalayn

(Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah) yakni berhala-berhala yang mereka harapkan dapat memberi manfaat kepada diri mereka (adalah seperti laba-laba yang membuat rumah) untuk tempat tinggalnya. (Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah) yang paling rapuh (ialah rumah laba-laba) karena tidak dapat melindungi diri dari panas matahari dan dari dinginnya udara, demikian pula berhala-berhala itu, mereka tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada para penyembahnya (kalau mereka mengetahui) hal tersebut, tentu mereka tidak akan menyembahnya.

إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍۢ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ﴿٤٢﴾

Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Quraish Shihab

Sesungguhnya ilmu Allah meliputi kebatilan penyembahan tuhan-tuhan selain-Nya. Dialah Allah Swt. yang Mahaunggul atas segala sesuatu dan Mahabijaksana dalam mengurus dan memberi hukum.

Tafsir Jalalayn

(Sesungguhnya Allah mengetahui yang) arti huruf maa di sini bermakna alladzii, yakni apa yang (mereka seru) mereka sembah; lafal yad'uuna dapat pula dibaca tad'uuna (selain Allah) yakni selain daripada-Nya (yakni apa saja dan Dia Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.

وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلَّا ٱلْعَٰلِمُونَ ﴿٤٣﴾

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.

Quraish Shihab

Pelajaran-pelajaran dan perumpamaan-perumpamaan ini Allah sebutkan kepada manusia untuk mereka jadikan sebagai pelajaran. Tidak ada yang mengambil pelajaran darinya kecuali orang-orang berakal yang merenungi.

Tafsir Jalalayn

(Dan perumpamaan-perumpamaan ini) yang ada dalam Alquran (Kami buatkan) Kami jadikan (untuk manusia; dan tiada yang memahaminya) yang mengerti akan perumpamaan-perumpamaan ini (kecuali orang-orang yang berilmu) yakni, orang-orang yang berpikir.

خَلَقَ ٱللَّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ لِّلْمُؤْمِنِينَ ﴿٤٤﴾

Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mukmin.

Quraish Shihab

Dan di samping kisah-kisah, perumpamaan-perumpamaan dan bukti-bukti ini, terdapat bukti lain yang lebih jelas, yaitu penciptaan langit dan bumi dengan kekuasaan dan kebijaksanaan serta aturan yang sempurna untuk kepentingan manusia. Di dalam ini semua terdapat bukti-bukti yang benar bagi orang-orang yang meyakini kebenaran.

Tafsir Jalalayn

(Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak) dengan benar. (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. (bagi orang-orang mukmin) orang-orang mukmin disebutkan secara khusus karena hanya mereka sajalah yang dapat mengambil manfaat dari hal tersebut untuk memperkuat keimanannya, berbeda dengan orang-orang kafir.

ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ ﴿٤٥﴾

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Quraish Shihab

Bacalah kitab Allah, wahai Nabi, dan jangan pedulikan mereka, serta kerjakanlah salat sesuai dengan ketentuan yang benar. Karena salat yang disertai dengan keikhlasan akan memalingkan orang yang mengerjakannya dari dosa-dosa besar dan segala yang tidak dibolehkan dalam hukum agama. Sesungguhnya di dalam ketakwaan kepada Allah dan berkonsentrasi kepada-Nya dalam salat dan lainnya, terdapat pengaruh dan pahala yang terbesar. Allah Maha Mengetahui kebaikan dan kejahatan yang kalian lakukan, kemudian memberikan balasan pada kalian atasnya.

Tafsir Jalalayn

(Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alkitab) kitab Alquran (dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar) menurut syariat seharusnya salat menjadi benteng bagi seseorang dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar, selagi ia benar-benar mengerjakannya. (Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar keutamaannya) daripada ibadah-ibadah dan amal-amal ketaatan lainnya. (Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan) maka Dia membalasnya kepada kalian.

۞ وَلَا تُجَٰدِلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ إِلَّا ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا بِٱلَّذِىٓ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَٰحِدٌۭ وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ ﴿٤٦﴾

Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: \"Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri\".

Quraish Shihab

Janganlah mendebat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berselisih pendapat denganmu kecuali dengan cara yang paling tenang, paling lembut dan paling dapat diterima. Kecuali dengan orang-orang yang melampaui batas normal dalam berdebat, maka tidak ada dosa bagimu untuk menghadapi mereka dengan keras. Dan katakanlah kepada orang-orang yang kalian debat, \"Kami percaya dengan apa yang diturunkan Allah kepada kami, yaitu al-Qur'ân, juga dengan apa yang diturunkan kepada kalian, yaitu Tawrât dan Injîl. Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu. Dan kami hanya tunduk kepada-Nya semata.\"

Tafsir Jalalayn

(Dan janganlah kalian berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara) dengan perdebatan yang (paling baik) seperti menyeru mereka kepada Allah dengan mengemukakan ayat-ayat-Nya dan mengingatkan mereka pada bukti-bukti-Nya (kecuali dengan orang-orang yang lalim di antara mereka) misalnya mereka memerangi kalian dan membangkang tidak mau membayar jizyah, maka debatlah mereka dengan pedang hingga mereka masuk Islam atau tetap pada agamanya dengan membayar jizyah (dan katakanlah) kepada orang-orang ahli kitab yang berikrar untuk membayar jizyah, yaitu bilamana mereka menceritakan kepada kalian tentang sesuatu hal yang terdapat di dalam kitab-kitab mereka: (\"Kami telah beriman kepada kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada kalian) janganlah kalian mempercayai mereka dan jangan pula kalian mendustakannya dalam hal ini. (Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri.\") Yakni, hanya kepada-Nya kami taat.

وَكَذَٰلِكَ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۖ وَمِنْ هَٰٓؤُلَآءِ مَن يُؤْمِنُ بِهِۦ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلْكَٰفِرُونَ ﴿٤٧﴾

Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang kafir.

Quraish Shihab

Sebagaimana Kami telah menurunkan kitab-kitab suci kepada rasul-rasul sebelummu, Kami pun menurunkan al-Qur'ân kepadamu. Orang-orang yang Kami berikan kitab suci sebelum al-Qur'ân, kemudian mereka merenungi dan mendapatkan petunjuk, mereka pasti beriman juga kepada al-Qur'ân. Sebagian orang Arab itu ada yang beriman kepadanya dan tidak mengingkari bukti-bukti Kami--setelah menjadi jelas dan hilangnya keraguan di dalamnya--kecuali orang-orang yang bersikeras dalam kekufuran.

Tafsir Jalalayn

(Dan demikian pulalah Kami turunkan kepadamu Alkitab) Alquran sebagaimana telah diturunkan kepada mereka kitab Taurat dan kitab-kitab lainnya. (Maka orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Alkitab) yakni kitab Taurat, seperti Abdullah bin Salam dan lain-lainnya (mereka beriman kepadanya) kepada Alquran (dan di antara mereka) penduduk Mekah (ada yang beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat Kami) sesudah ayat-ayat itu jelas (selain orang-orang kafir) maksudnya adalah orang-orang Yahudi, telah jelas di mata mereka bahwa Alquran itu adalah hak, dan orang yang mendatangkannya pun adalah benar, akan tetapi mereka tetap mengingkarinya.

وَمَا كُنتَ تَتْلُوا۟ مِن قَبْلِهِۦ مِن كِتَٰبٍۢ وَلَا تَخُطُّهُۥ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًۭا لَّٱرْتَابَ ٱلْمُبْطِلُونَ ﴿٤٨﴾

Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).

Quraish Shihab

Kamu tidak pernah membaca sebuah kitab suci pun sebelum al-Qur'ân, dan juga tidak pernah menulis dengan tangan kananmu. Seandainya kamu termasuk orang-orang yang membaca dan menulis, niscaya para pengikut kebatilan itu akan ragu bahwa al-Qur'ân datang dari sisi Allah.

Tafsir Jalalayn

(Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya) yaitu sebelum diturunkannya Alquran kepadamu (sesuatu kitab pun dan kamu tidak pernah menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andaikata kamu pernah membaca dan menulis) maksudnya, seandainya kamu orang yang pandai membaca dan menulis (benar-benar ragulah) pasti akan merasa ragu (orang-orang yang mengingkarimu) yakni orang-orang Yahudi terhadap dirimu, lalu mereka pasti akan mengatakan bahwa nabi yang disebutkan dalam kitab Taurat adalah nabi yang ummi, tidak dapat membaca dan tidak pula dapat menulis.

بَلْ هُوَ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌۭ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَ ﴿٤٩﴾

Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.

Quraish Shihab

Kitab ini tidak mengandung keraguan, bahkan kitab ini adalah ayat-ayat yang jelas dan terjaga di dalam dada orang-orang yang dikaruniai ilmu oleh Allah. Tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami--setelah mengetahuinya--kecuali orang-orang yang zalim terhadap kebenaran dan diri mereka sendiri.

Tafsir Jalalayn

(Sebenarnya Alquran itu) Alquran yang kamu datang dengan membawanya (adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu) orang-orang mukmin yang menghafalnya. (Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang lalim) yakni orang-orang Yahudi; mereka mengingkarinya, padahal Alquran telah jelas bagi mereka.

وَقَالُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَٰتٌۭ مِّن رَّبِّهِۦ ۖ قُلْ إِنَّمَا ٱلْءَايَٰتُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌۭ مُّبِينٌ ﴿٥٠﴾

Dan orang-orang kafir Mekah berkata: \"Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?\" Katakanlah: \"Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata\".

Quraish Shihab

Dalam perdebatan dan permusuhan mereka, orang-orang kafir itu berkata, \"Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat inderawi kepadanya, seperti yang turun kepada rasul-rasul sebelumnya.\" Katakanlah kepada mereka, \"Sesungguhnya seluruh mukjizat datang dari sisi Allah. Dia menurunkannya pada waktu yang dikehendaki-Nya. Adapun aku hanya diberi tugas untuk memperingatkan dengan peringatan yang jelas, bukan memberikan apa yang kalian usulkan.\"

Tafsir Jalalayn

(Dan mereka berkata) yaitu orang-orang kafir Mekah (\"Mengapa tidak) kenapa tidak (diturunkan kepadanya) kepada Nabi Muhammad (mukjizat-mukjizat dari Rabbnya?\") Dan menurut suatu qiraat aayaatun dibaca aayatun dalam bentuk tunggal, maksudnya mukjizat yang seperti unta Nabi Saleh, tongkat Nabi Musa dan hidangan Nabi Isa. (Katakanlah) kepada mereka: (\"Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah) Dialah yang menurunkannya dalam bentuk apa yang dikehendaki-Nya. (Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata.\") Yakni sebagai orang yang menjelaskan peringatanku kepada orang-orang yang berbuat maksiat, bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.

أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَرَحْمَةًۭ وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍۢ يُؤْمِنُونَ ﴿٥١﴾

Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

Quraish Shihab

Apakah mereka mengusulkan ayat-ayat ini dan tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kitab kepadamu, yang dibacakan atas mereka--yaitu ayat-ayat yang abadi sepanjang zaman. Sesungguhnya diturunkannya kitab ini kepadamu merupakan rahmat bagi mereka dan generasi setelah mereka serta peringatan yang terus-menerus dan bermanfaat untuk kaum yang semestinya beriman jika telah jelas jalan- jalan petunjuk bagi mereka.

Tafsir Jalalayn

(Dan apakah tidak cukup bagi mereka) apa yang mereka minta itu (bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Alkitab) Alquran (sedangkan dia dibacakan kepada mereka?) Alquran adalah mukjizat yang terus-menerus dan tiada habis-habisnya, berbeda dengan mukjizat-mukjizat lainnya yang telah disebutkan tadi. (Sesungguhnya dalam hal ini) yakni Alquran (terdapat rahmat dan pelajaran) nasihat (bagi orang-orang yang beriman).

قُلْ كَفَىٰ بِٱللَّهِ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًۭا ۖ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْبَٰطِلِ وَكَفَرُوا۟ بِٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ ﴿٥٢﴾

Katakanlah: \"Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.

Quraish Shihab

Katakanlah, \"Cukuplah, bagiku dan bagi kalian, bahwa Allah menjadi saksi bahwa aku telah menyampaikan pesan-pesan-Nya yang harus aku sampaikan kepada kalian. Dia Mahateliti tentang segala urusanku dan urusanmu. Tidak ada sesuatu pun, baik di langit maupun di bumi, yang tersembunyi bagi Allah. Orang-orang yang mengingkari Allah dan menyembah selain Dia adalah orang-orang yang menjual keimanan dengan membeli kekufuran. Mereka akan menderita kerugian yang jelas.

Tafsir Jalalayn

(Katakanlah, \"Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antara kalian) yang menyaksikan kebenaranku (Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi) antara lain Dia mengetahui tentang keadaanku dan keadaan kalian. (Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil) yaitu yang menyembah kepada selain Allah (dan ingkar kepada Allah) sebagaimana yang kalian lakukan (mereka itulah orang-orang yang merugi.\") dalam transaksi mereka, karena mereka telah membeli kekafiran dengan keimanan.

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ ۚ وَلَوْلَآ أَجَلٌۭ مُّسَمًّۭى لَّجَآءَهُمُ ٱلْعَذَابُ وَلَيَأْتِيَنَّهُم بَغْتَةًۭ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿٥٣﴾

Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan, benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya.

Quraish Shihab

Orang-orang kafir itu menantangmu untuk menyegerakan siksaan yang kamu peringatkan kepada mereka. Kalau bukan karena waktu yang telah Kami tentukan sesuai dengan kebijaksanaan Kami, tentu Kami pun menyegerakan siksa yang mereka minta itu. Aku bersumpah, akan datang suatu bencana secara tiba-tiba tanpa mereka sadari.

Tafsir Jalalayn

(Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidak karena waktu yang telah ditetapkan) bagi turunnya azab itu (benar-benar telah datang azab kepada mereka) dengan segera (dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba sedangkan mereka tidak menyadarinya) tentang waktu datangnya azab itu.

يَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌۢ بِٱلْكَٰفِرِينَ ﴿٥٤﴾

Mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya Jahannam benar-benar meliputi orang-orang yang kafir,

Quraish Shihab

Mereka meminta kepadamu untuk menyegerakan siksaan, padahal siksaan itu pasti akan menimpa mereka. Sesungguhnya neraka jahanam pasti akan meliputi mereka.

Tafsir Jalalayn

(Mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab) di dunia. (Dan sesungguhnya Jahanam benar-benar meliputi orang-orang kafir).

يَوْمَ يَغْشَىٰهُمُ ٱلْعَذَابُ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ وَيَقُولُ ذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٥٥﴾

pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata (kepada mereka): \"Rasailah (pembalasan dari) apa yang telah kamu kerjakan\".

Quraish Shihab

Yaitu ketika mereka dikelilingi oleh siksaan, baik dari atas maupun dari bawah mereka. (1) Malaikat yang ditugaskan menyiksa mereka berkata, \"Rasakanlah balasan keburukan yang dahulu kalian lakukan.\" (1) Pada edisi bahasa Arab terdapat kesalahan.

Tafsir Jalalayn

(Pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata) dapat dibaca naquulu, artinya Kami berkata, yaquulu artinya berkatalah malaikat yang diserahi tugas mengazab: (\"Rasakanlah apa yang telah kalian kerjakan.\") Yakni pembalasan dari apa yang telah kalian kerjakan, kalian tidak akan dapat meloloskan diri daripadanya.

يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ أَرْضِى وَٰسِعَةٌۭ فَإِيَّٰىَ فَٱعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾

Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja.

Quraish Shihab

Wahai hamba-hamba-Ku yang percaya kepada-Ku dan kepada rasul-Ku, sesungguhnya bumi-Ku amat luas bagi orang yang hendak lari dari negeri yang dipenuhi kesyirikan. Oleh karena itu, larilah kepada-Ku dengan beribadah penuh keikhlasan.

Tafsir Jalalayn

(Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja) di mana saja kalian dapat melakukannya dengan mudah, umpamanya kalian berhijrah dari suatu tempat yang kalian mendapat kesukaran untuk melakukannya, ke tempat yang kalian akan mendapat kemudahan untuk melakukannya. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan kaum Muslimin Mekah yang lemah, karena mereka mendapat tekanan dari orang-orang kafir Mekah yang tidak menghendaki Islam berkembang di negerinya.

كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ﴿٥٧﴾

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.

Quraish Shihab

Segala sesuatu yang bernyawa pasti akan merasakan maut. Setelah itu, kalian akan kembali kepada-Ku untuk diberikan balasan terhadap kebaikan dan kejahatan yang kalian lakukan dahulu.

Tafsir Jalalayn

(Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kalian dikembalikan) sesudah kalian dibangkitkan, lafal turja'uuna dapat pula dibaca yurja'uuna.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ غُرَفًۭا تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ نِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَٰمِلِينَ ﴿٥٨﴾

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal,

Quraish Shihab

Dan orang-orang yang percaya kepada Allah, kitab-kitab suci-Nya dan rasul-rasul-Nya, lalu melakukan amal saleh, sungguh akan Kami tempatkan dalam kamar di surga yang dialiri sungai-sungai di bawahnya. Kenikmatan surga itu tidak akan terputus dari mereka. Alangkah bagusnya balasan tersebut sebagai ganjaran bagi orang-orang yang melakukan amal saleh dan bersabar atas segala yang menimpa mereka seperti berpisah dengan kampung halaman, sanak keluarga dan harta benda serta bertawakal kepada Allah dalam segala urusan.

Tafsir Jalalayn

(Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka) akan diberi tempat tinggal. Menurut qiraat yang lain lafal lanubawwiannahum dibaca lanutsawwiannahum dengan memakai huruf tsa sebagai ganti huruf ba, karena berasal dari kata ats-tsawa yang artinya tempat bermukim, yang menjadi maf`ulnya adalah lafal ghurafan dengan membuang huruf fi (pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal) mereka ditakdirkan hidup kekal (di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal) imbalan yang terbaik.

ٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٥٩﴾

(yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya.

Quraish Shihab

Dan orang-orang yang percaya kepada Allah, kitab-kitab suci-Nya dan rasul-rasul-Nya, lalu melakukan amal saleh, sungguh akan Kami tempatkan dalam kamar di surga yang dialiri sungai-sungai di bawahnya. Kenikmatan surga itu tidak akan terputus dari mereka. Alangkah bagusnya balasan tersebut sebagai ganjaran bagi orang-orang yang melakukan amal saleh dan bersabar atas segala yang menimpa mereka seperti berpisah dengan kampung halaman, sanak keluarga dan harta benda serta bertawakal kepada Allah dalam segala urusan.

Tafsir Jalalayn

Mereka adalah (orang-orang yang bersabar) mengalami perlakuan yang menyakitkan dari pihak kaum musyrikin dan bersabar di dalam hijrah meninggalkan tanah kelahiran mereka demi membela agama (dan mereka bertawakal hanya kepada Rabbnya) karenanya Dia memberi rezeki kepada mereka dari jalan yang tidak mereka duga.

وَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍۢ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ٱللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ ﴿٦٠﴾

Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Quraish Shihab

Di antara hewan melata yang hidup di bumi bersama kalian banyak yang, karena lemahnya, tidak mampu membawa dan memindahkan rezekinya sendiri untuk dimakan atau disimpan. Allah menyediakan sarana rezeki dan kehidupan hewan-hewan seperti itu, juga menyediakan sarana rezeki dan kehidupan kalian. Dialah yang meliputi segala makhluk ciptaan-Nya dengan ilmu dan pendengaran-Nya.

Tafsir Jalalayn

(Dan berapa banyak) alangkah banyaknya (binatang yang tidak dapat membawa rezekinya sendiri) karena lemah. (Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepada kalian) hai orang-orang Muhajirin, sekalipun kalian tidak membawa bekal dan pula tidak membawa nafkah (dan Dia Maha Mendengar) perkataan-perkataan kalian (lagi Maha Mengetahui) apa yang terpendam di dalam hati kalian.

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ ﴿٦١﴾

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: \"Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?\" Tentu mereka akan menjawab: \"Allah\", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).

Quraish Shihab

Aku bersumpah bahwa jika orang-orang musyrik itu kamu tanya tentang siapa yang menciptakan langit dan bumi, dan menundukkan matahari dan bulan untuk kepentingan manusia, mereka pasti akan menjawab bahwa semua itu diciptakan oleh Allah. Mereka tidak akan menyebut nama selain Allah. Kalau begitu, mengapa mereka menolak ajaran pengesaan Allah swt., padahal mereka sudah menyatakan itu semua?

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya jika) huruf lam menunjukkan makna qasam (kamu tanyakan kepada mereka) yakni kepada orang-orang kafir: (\"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?\" Tentu mereka akan menjawab, \"Allah,\" maka betapakah mereka dapat dipalingkan dari jalan yang benar?) Maksudnya dipalingkan dari mentauhidkan Allah, padahal sebelumnya mereka telah mengakui hal tersebut.

ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۭ ﴿٦٢﴾

Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Quraish Shihab

Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, sesuai maslahat yang diketahui-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Tafsir Jalalayn

(Allah melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya) sebagai ujian dari-Nya (dan Dia pula yang membatasinya) yakni, menyempitkan rezeki (baginya) sesudah rezeki itu dilapangkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan dari-Nya. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) antara lain melapangkan dan menyempitkan rezeki.

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۭ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ ۚ قُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ ﴿٦٣﴾

Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: \"Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?\" Tentu mereka akan menjawab: \"Allah\", Katakanlah: \"Segala puji bagi Allah\", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya).

Quraish Shihab

Aku bersumpah pula bahwa jika mereka kamu tanya tentang siapa yang menurunkan air dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan berbagai tumbuh-tumbuhannya setelah sebelumnya mati, mereka pasti akan mengatakan \"Allah\". Katakan, \"Alhamdulillah,\" atas pengakuan mereka akan kebenaran. Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak mengerti kebertentangan sikap yang ada.

Tafsir Jalalayn

(Dan sesungguhnya jika) huruf lam pada lafal la-in adalah bermakna qasam (kamu menanyakan kepada mereka, \"Siapakah yang menurunkan air dari langit, lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?\" Tentu mereka akan menjawab, \"Allah.\") Maka kenapa mereka menyekutukan-Nya. (Katakanlah) kepada mereka: (\"Segala puji bagi Allah) atas tetapnya hujah terhadap kalian (tetapi kebanyakan mereka tidak memahaminya.\") artinya tidak memahami kontradiksi mereka dalam hal ini.

وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌۭ وَلَعِبٌۭ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ ﴿٦٤﴾

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Quraish Shihab

Kenikmatan hidup di dunia ini hanya bersifat sementara dan terbatas. Ia ibarat permainan yang menyenangkan bagi orang-orang lalai, seperti halnya permainan yang melalaikan anak-anak, lalu mereka pun menginggalkannya. Kehidupan akhiratlah yang merupakan kehidupan yang sebenarnya, sempurna dan abadi. Hal ini adalah kenyataan yang dapat mereka ketahui kalau mereka benar-benar mau mengetahui.

Tafsir Jalalayn

(Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main) sedangkan amal-amal takarrub termasuk perkara akhirat karena buahnya akan dipetik di akhirat nanti. (Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan) lafal al-hayawan artinya kehidupan (kalau mereka mengetahui) hal tersebut, niscaya mereka tidak akan memilih perkara duniawi dan meninggalkan perkara akhirat.

فَإِذَا رَكِبُوا۟ فِى ٱلْفُلْكِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ ﴿٦٥﴾

Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)

Quraish Shihab

Mereka benar-benar musyrik dengan apa yang mereka lakukan itu. Ketika mereka mengendarai bahtera dan mengalami bahaya di laut, mereka segera menghadapkan diri kepada Allah dengan penuh ikhlas agar Dia menghilangkan bencana itu. Tetapi, ketika Allah menyelamatkan mereka sampai tiba di daratan, mereka pun segera kembali syirik.

Tafsir Jalalayn

(Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.) Yakni mereka tidak menyeru selain-Nya, karena mereka dalam keadaan kritis dan bahaya, tiada seorang pun yang dapat melenyapkannya melainkan hanya Dia (maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan) Allah.

لِيَكْفُرُوا۟ بِمَآ ءَاتَيْنَٰهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا۟ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ﴿٦٦﴾

agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).

Quraish Shihab

Itu semua dilakukan untuk mengingkari nikmat yang telah diberikan. Selain itu, juga untuk memanfaatkan kenikmatan hidup yang sesuai dengan keinginan hawa nafsunya. Kelak mereka pasti akan mengetahui akibat sikap tidak bersyukur itu ketika mereka menyaksikan siksan yang amat pedih.

Tafsir Jalalayn

Agar mereka mengingkari apa yang telah Kami berikan kepada mereka) berupa nikmat-nikmat (dan agar mereka hidup bersenang-senang) dengan berkumpulnya mereka untuk menyembah berhala-berhala. Menurut qiraat yang lain dibaca walyatamatta'uu dalam bentuk kata perintah, yang dimaksud adalah makna tahdid/ancaman, yakni bersenang-senanglah mereka. (Kelak mereka akan mengetahui) akibat perbuatannya itu.

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا ءَامِنًۭا وَيُتَخَطَّفُ ٱلنَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ ٱللَّهِ يَكْفُرُونَ ﴿٦٧﴾

Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?

Quraish Shihab

Apakah orang-orang kafir Mekah itu buta akan nikmat Allah yang telah Dia karuniakan kepada mereka, dan tidak melihat bahwa Kami telah menjadikan negeri mereka terjaga, tidak dirampok, serta suci, penduduknya tidak ditawan dan tidak terjadi pembunuhan, sedangkan orang-orang di sekeliling mereka saling merampok? Apakah mereka telah buta akan nikmat ini, sehingga mempercayai apa yang sama sekali tidak benar dan mendustakan Nabi Muhammad saw. beserta apa yang dibawanya?

Tafsir Jalalayn

Dan apakah mereka tidak memperhatikan) tidak mengetahui (bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan) negeri mereka yakni Mekah (tanah suci yang aman, sedangkan manusia sekitarnya rampok-merampok) saling bunuh-membunuh dan saling rampok-merampok di antara sesama mereka, berbeda halnya dengan penduduk Mekah. (Maka mengapa kepada yang batil) kepada berhala (mereka percaya dan ingkar kepada nikmat Allah?) Karena kemusyrikan mereka itu.

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُۥٓ ۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًۭى لِّلْكَٰفِرِينَ ﴿٦٨﴾

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?

Quraish Shihab

Tidak ada orang yang lebih zalim daripada yang mengatasnamakan kepada Allah apa yang tidak disyariatkan-Nya, atau mendustakan agama yang benar ketika diserukan kepadanya. Sesungguhnya di dalam neraka Jahanam terdapat tempat bagi orang-orang yang zalim dan kafir itu.

Tafsir Jalalayn

(Dan siapakah) tiada seorang pun (yang lebih lalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah) dengan cara menyekutukan-Nya (atau mendustakan yang hak) maksudnya, Nabi saw. atau Alquran (tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat) tempat tinggal (bagi orang-orang yang kafir) maksudnya, di dalam neraka itu ada tempat tinggal bagi orang-orang kafir, dan orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah itu adalah satu di antara mereka yang kafir.

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ ﴿٦٩﴾

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Quraish Shihab

Dan orang-orang yang mengerahkan usaha mereka dan menanggung kesulitan untuk memenangkan agama Kami, maka Kami pasti akan menambahkan petunjuk kepada kebaikan dan kebenaran. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik. Dia menolong mereka. Dan Allah Maha Mengetahui.

Tafsir Jalalayn

(Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami) demi untuk mencari keridaan Kami (benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami) jalan yang menuju kepada Kami. (Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik) yakni orang-orang mukmin dengan memberikan pertolongan dan bantuan-Nya kepada mereka.