Setting
Surah Mutual Disillusion [At-Taghabun] in Indonesian
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ لَهُ ٱلْمُلْكُ وَلَهُ ٱلْحَمْدُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌ ﴿١﴾
Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[[64 ~ AT-TAGHABUN (HARI DITAMPAKKAN SEGALA KESALAHAN) Pendahuluan: Madaniyyah, 18 ayat ~ Surat ini dibuka dengan pemberitahuan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan bumi selalu menyucikan Allah dari segala hal yang tidak pantas disandangkan kepada-Nya, bahwa kerajaan dan pujian hanya milik-Nya, dan bahwa Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kemudian diikuti dengan menyebutkan beberapa tanda yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan dan pengetahuan Allah. Surat ini kemudian beralih kepada pembicaraan mengenai orang-orang yang kafir dan mendurhakai rasul sebelum mereka. Mereka telah merasakan akibat buruk perbuatan mereka. Sebab, mereka telah didatangkan para rasul dengan membawa bukti-bukti yang jelas. Tetapi, mereka mengingkari dan berpaling dari para rasul tersebut. Setelah itu, pembicaran beralih kepada bantahan atas dugaan orang-orang kafir bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Surat ini mengajak manusia untuk beriman kepada Allah, Rasul-Nya dan cahaya yang telah diturunkan kepadanya--yaitu al-Qur'ân--mengingatkan mereka akan hari ketika manusia dikumpulkan untuk ditampakkan segala kesalahan. Saat itu orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan memperoleh keberuntungan yang besar, sedangkan orang-orang kafir akan menjadi penghuni neraka yang merupakan tempat terburuk. Dijelaskan juga bahwa segala musibah terjadi dengan izin Allah dan siapa yang beriman kepada-Nya maka kalbunya akan diberi petunjuk. Selain itu, surat ini juga meminta kepada manusia agar taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seandainya mereka tetap berpaling, maka tugas seorang rasul sebenarnya hanyalah sekadar menyampaikan. Orang-orang Mukmin juga diingatkan dalam surat ini bahwa sesungguhnya harta dan anak itu adalah cobaan. Maka, hendaknya perhatian mereka terhadap harta dan anak tidak membuat mereka lalai dalam melaksanakan segala perintah Allah. Kemudian mereka diperintah untuk bertakwa sebisa mungkin. Akhirnya, surat ini ditutup dengan perintah kepada mereka untuk berinfak di jalan kebaikan, pernyataan bahwa Allah Maha Berterimakasih, Maha Penyantun, Mahatahu semua yang gaib dan yang nyata sehingga akan membalas infak harta mereka, dan penjelasan bahwa Allah juga Maha Perkasa sehingga tak terkalahkan, Mahabijak yang tidak melakukan sesuatu dengan sia-sia.]] Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi selalu menyucikan Allah dari hal-hal yang tidak pantas dengan kebesaran-Nya. Kepemilikan yang sempurna hanyalah milik-Nya, begitu pula segala pujian baik. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
(Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) artinya, semuanya memahasucikan Dia. Huruf lam pada lafal lillaahi adalah zaidah. Dan dalam ungkapan ayat ini dipakai huruf maa, hal ini tiada lain karena memprioritaskan yang mayoritas (hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ فَمِنكُمْ كَافِرٌۭ وَمِنكُم مُّؤْمِنٌۭ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٢﴾
Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Hanya Dia yang menciptakan kalian dari ketiadaan. Lalu sebagian dari kalian mengingkari ketuhanan-Nya dan sebagian lain meyakininya. Allah Maha Melihat segala perbuatan kalian dan akan membalasnya.
(Dialah Yang menciptakan kalian maka di antara kalian ada yang kafir dan di antara kalian ada yang beriman) menurut asal kejadiannya, kemudian Dia mematikan kalian, lalu Dia menghidupkan kalian dalam keadaan seperti itu. (Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan).
خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلْمَصِيرُ ﴿٣﴾
Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu).
Allah menciptakan langit dan bumi dengan penuh kebijaksanaan. Dia membentuk rupa dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Hanya kepada-Nyalah segala sesuatu akan kembali pada hari kiamat.
(Dia menciptakan langit dan bumi dengan, tujuan, yang benar. Dia membentuk rupa kalian dan dibaguskan-Nya rupa kalian itu) karena Dia telah menjadikan bentuk Bani Adam dalam bentuk yang paling baik dan rupa yang paling bagus (dan hanya kepada-Nyalah kembali).
يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ ﴿٤﴾
Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
Dia selalu mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan kalian nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala apa yang tersembunyi di dalam dada.
(Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan apa yang kalian nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati) semua rahasia dan keyakinan yang terpendam di dalamnya.
أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَؤُا۟ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن قَبْلُ فَذَاقُوا۟ وَبَالَ أَمْرِهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۭ ﴿٥﴾
Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir terdahulu. Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang pedih.
Sungguh telah datang kepada kalian berita tentang orang-orang yang kafir sebelum kalian. Di dunia, mereka telah merasakan akibat buruk perbuatan mereka. Dan di akhirat kelak mereka akan memperoleh siksa yang amat menyakitkan.
(Apakah belum datang kepada kalian) hai orang-orang kafir Mekah (berita) atau cerita (tentang orang-orang kafir dahulu? Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka) yaitu hukuman di dunia sebagai pembalasan dari kekafiran mereka (dan bagi mereka) di akhirat nanti (azab yang pedih) yang menyakitkan.
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُۥ كَانَت تَّأْتِيهِمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَقَالُوٓا۟ أَبَشَرٌۭ يَهْدُونَنَا فَكَفَرُوا۟ وَتَوَلَّوا۟ ۚ وَّٱسْتَغْنَى ٱللَّهُ ۚ وَٱللَّهُ غَنِىٌّ حَمِيدٌۭ ﴿٦﴾
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: \"Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?\" lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Musibah yang telah dan akan mereka terima itu adalah disebabkan karena mereka telah didatangi para rasul dengan membawa mukjizat yang nyata, tetapi mereka mengingkarinya dengan mengatakan, \"Apakah manusia biasa yang dapat memberi petunjuk kepada kami?\" Mereka mengingkari pengutusan para rasul tersebut dan berpaling dari kebenaran. Allah kemudian memperlihatkan bahwa Dia tidak memerlukan keimanan mereka dengan cara menghancurkan mereka. Allah Mahakaya hingga tidak memerlukan makhluk- Nya, dan amat pantas menerima segala pujian karena karunia-Nya yang baik.
(Yang demikian itu) atau azab di dunia itu (adalah karena sesungguhnya) dhamir yang terdapat dalam lafal annahu adalah dhamir sya'n (telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata) hujah-hujah yang jelas yang menunjukkan kepada keimanan (lalu mereka berkata, \"Apakah manusia) yang dimaksud adalah jenisnya (yang akan memberi petunjuk kepada kami?\" Lalu mereka ingkar dan berpaling) dari keimanan (dan Allah tidak memerlukan) keimanan mereka. (Dan Allah Maha Kaya) dari makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) dalam perbuatan-perbuatan-Nya.
زَعَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَن لَّن يُبْعَثُوا۟ ۚ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ ۚ وَذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌۭ ﴿٧﴾
Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: \"Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan\". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Orang-orang kafir mendakwakan kepalsuan dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan dibangkitkan kembali setelah mati. Wahai Muhammad, katakan kepada mereka, \"Persoalannya tidak seperti yang kalian kira. Aku bersumpah, demi Tuhan, bahwa kalian pasti akan dibangkitkan setelah mati dan akan diberitahukan segala perbuatan kalian kemudian akan diberi balasannya. Kebangkitan, perhitungan dan pembalasan itu amatlah mudah bagi Allah.\"
(Orang-orang yang kafir menduga, bahwa sesungguhnya) mereka. Lafal An di sini adalah bentuk Takhfif dari Anna sedangkan yang menjadi Isimnya tidak disebutkan, yakni sesungguhnya mereka (sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, \"Memang demi Rabbku, benar-benar kalian akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.\" Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah).
فَـَٔامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلنُّورِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلْنَا ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌۭ ﴿٨﴾
Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya. Ambillah petunjuk dari cahaya yang telah diturunkan-Nya. Sebab, persoalan kebangkitan yang tidak diragukan lagi terjadinya itu telah jelas bagi kalian. Allah Maha Mengetahui segala perbuatan yang kalian lakukan.
(Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan cahaya) yakni Alquran (yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).
يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ ٱلْجَمْعِ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلتَّغَابُنِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ وَيَعْمَلْ صَٰلِحًۭا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّـَٔاتِهِۦ وَيُدْخِلْهُ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ ﴿٩﴾
(Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
Saat Allah mengumpulkan kalian, pada hari dikumpulkannya orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang kemudian, Dia akan membalas segala perbuatan kalian. Itulah hari penampakan segala kesalahan: kesalahan orang-orang kafir karena mereka tidak beriman dan kesalahan orang-orang Mukmin yang meremehkan persoalan berbuat taat. Barangsiapa beriman kepada Allah dan melakukan kebaikan, maka segala dosa-dosanya akan dihapus dan ia akan dimasukkan ke dalam surga yang dialiri sungai-sungai untuk tinggal di situ selama-lamanya. Balasan itu adalah suatu keberuntungan yang besar.
Ingatlah (hari yang di waktu itu Allah mengumpulkan kalian pada hari pengumpulan) yakni hari kiamat (itulah hari ditampakkannya kesalahan-kesalahan) maksudnya orang-orang mukmin pada hari itu memperoleh keuntungan yang besar dari orang-orang kafir, karena orang-orang mukmin mengambil tempat-tempat tinggal dan istri-istri mereka di surga, seandainya mereka beriman. (Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya) menurut suatu qiraat lafal yukaffir dan yudkhilhu dibaca nukaffir dan nudkhilhu (ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar).
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَآ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ ﴿١٠﴾
Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Orang-orang yang tidak beriman dan mendustakan mukjizat para rasul Kami, mereka adalah penghuni neraka yang akan kekal di dalamnya. Tempat mereka seburuk-buruk tempat.
(Dan orang-orang yang kafir mendustakan ayat-ayat Kami) yakni Alquran (mereka itulah penghuni-penghuni neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali) yakni neraka itu.
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۭ ﴿١١﴾
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Segala bencana yang menimpa manusia terjadi karena ketentuan Allah. Barangsiapa beriman kepada Allah, maka kalbunya akan diberi petunjuk sehingga rela dengan apa yang telah terjadi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah) atau dengan kepastian-Nya. (Dan barang siapa yang beriman kepada Allah) melalui ucapannya, bahwa musibah itu datang atas kepastian dari-Nya (niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada kalbunya) untuk bersabar di dalam menghadapinya. (Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu).
وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ ۚ فَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ ﴿١٢﴾
Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
Taatilah apa yang telah dibebankan oleh Allah kepada kalian. Taatilah segala apa yang telah disampaikan oleh Rasul dari Tuhan. Jika kalian tidak melakukan itu, ketahuilah bahwa sikap kalian itu tidak akan merugikan Rasul. Sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan risalah kepada kalian dengan sejelas-jelasnya.
(Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kalian berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul Kami hanyalah menyampaikan, amanat Allah, dengan terang) yakni secara jelas.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ ﴿١٣﴾
(Dialah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.
Allah, tidak ada yang pantas disembah kecuali Dia. Hanya kepada-Nyalah orang-orang Mukmin hendaknya bertawakal dalam segala urusan.
(Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah saja).
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّۭا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌ ﴿١٤﴾
Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istri dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian, yaitu dengan memalingkan kalian dari taat kepada Allah untuk memenuhi keinginan mereka. Maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka. Jika kalian memaafkan kesalahan mereka, tidak memarahi dan menutupi kesalahan mereka itu, niscaya Allah akan mengampuni kalian. Allah sungguh Mahaluas ampunan dan Mahaluas rahmat.
(Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istri kalian dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian, maka berhati-hatilah kalian) janganlah kalian menaati mereka sehingga menyebabkan kalian ketinggalan tidak mau melakukan perbuatan yang baik, seperti berjihad dan berhijrah. Karena sesungguhnya latar belakang turunnya ayat ini adalah karena menaatinya (dan jika kalian meaafkan) mereka yang telah memperlambat kalian untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, karena alasan bahwa mereka merasa berat berpisah dengan kalian (dan tidak memarahi serta mengampuni, mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).
إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌۭ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌۭ ﴿١٥﴾
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
Sesungguhnya harta dan anak kalian itu adalah cobaan. Allah memiliki balasan amat besar yang diperuntukkan bagi mereka yang lebih mengutamakan taat kepada Allah.
(Sesungguhnya harta kalian dan anak-anak kalian hanyalah cobaan) bagi kalian yang melupakan kalian dari perkara-perkara akhirat (dan di sisi Allah lah pahala yang besar) maka janganlah kalian lewatkan hal ini, karena kalian sibuk dengan harta benda dan anak-anak kalian.
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ وَٱسْمَعُوا۟ وَأَطِيعُوا۟ وَأَنفِقُوا۟ خَيْرًۭا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ ﴿١٦﴾
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Kerahkanlah segala usaha dan kemampuan kalian untuk bertakwa kepada Allah. Dengarlah segala nasihat-Nya dan taatilah segala perintah-Nya. Infakkanlah rezeki yang telah diberikan kepada kalian di jalan yang telah ditetapkan. Lakukanlah kebaikan untuk diri kalian. Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya dan keserakahan terhadap harta, mereka adalah orang-orang yang beruntung mendapatkan segala kebaikan.
(Maka bertakwalah kalian kepada Allah menurut kesanggupan kalian) ayat ini memansukh firman-Nya, \"Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya.\" (Q.S. Ali Imran 102) (dan dengarlah) apa yang telah diperintahkan kepada kalian, dengan pendengaran yang dibarengi dengan rasa menerima apa yang kalian dengar (serta taatlah) kepada Allah (dan nafkahkanlah) di jalan ketaatan (nafkah yang baik untuk diri kalian) lafal khairan berkedudukan menjadi khabar dari lafal yakun yang keberadaannya diperkirakan, dan sekaligus menjadi jawab dari amar, yakni niscaya pahalanya buat diri kalian sendiri. (Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung) orang-orang yang memperoleh keberuntungan.
إِن تُقْرِضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًۭا يُضَٰعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَٱللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ ﴿١٧﴾
Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.
Jika kalian menginfakkan harta untuk kebajikan dengan ikhlas, maka Allah akan melipatgandakan pahala infak tersebut dan akan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Berterimakasih dan akan membalas orang-orang yang berbuat baik, lagi Maha Penyantun hingga tidak menyegerakan hukuman bagi orang-orang yang berbuat maksiat.
(Jika kalian meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) seumpamanya kalian mengeluarkan sedekah dengan hati yang tulus ikhlas (niscaya Allah melipatgandakannya kepada kalian) menurut suatu qiraat dibaca yudha``afhu lakum. Dilipatgandakan pembalasannya mulai dari sepuluh kali lipat hingga sampai tujuh ratus kali lipat, dan bahkan lebih dari itu (dan mengampuni kalian) apa yang dikehendaki-Nya. (Dan Allah Maha Pembalas jasa) artinya selalu memberikan balasan amal ketaatan (lagi Maha Penyantun) dalam siksaan-Nya terhadap perbuatan maksiat.
عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ﴿١٨﴾
Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dia Maha Mengetahui segala yang gaib dan yang tampak, Mahakuat dan Mahaperkasa, Mahabijaksana dalam mengatur semua makhluk-Nya secara proporsional.
(Yang Mengetahui yang gaib) yang tersembunyi (dan yang nyata) yang terang-terangan (Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan dan tindakan-Nya.