Setting
Surah The Most High [Al-Ala] in Indonesian
سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى ﴿١﴾
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi,
[[87 ~ AL-A'LA (YANG MAHATINGGI) Pendahuluan: Makkiyyah 19 ayat ~ Surat al-A'lâ ini dibuka dengan pernyataan tasbih bagi Allah Swt. yang menciptakan semua makhluk yang semuanya setara dalam ketelitian dan kesempurnaan. Allah menciptakan segala sesuatu menurut kadar masing-masing yang dapat menjaga kelangsungan wujudnya. Dia, misalnya, menumbuhkan padang rumput yang hijau yang pada akhirnya akan berubah menjadi kering dan menghitam. Selain itu, dalam surat ini dinyatakan pula bahwa Allah berkehendak membacakan al-Qur'ân pada Nabi Muhammad yang selanjutnya mendapat perintah untuk menghafalkannya. Muhammad tidak akan lupa sedikit pun kecuali beberapa hal yang memang dikehendaki Allah. Allah pun berjanji akan memberikan kemudahan kepadanya. Surat ini kemudian memerintah Nabi Muhammad untuk memberi peringatan kepada manusia melalui al-Qur'ân agar orang-orang yang takut kepada Allah mendapat pelajaran. Sementara orang-orang yang celaka dan akan menjadi penghuni neraka bakal menolak. Ayat-ayat yang lain memuat pernyataan bahwa kemenangan yang sesungguhnya akan diperoleh golongan manusia yang menyucikan diri, berzikir dan bersembahyang. Surat ke-87 dalam urutan al-Qur'ân ini ditutup dengan sebuah ayat yang berisi pemberitahuan bahwa ajaran yang terkandung di dalamnya telah termuat pula dalam kitab-kitab Ibrâhîm dan Mûsâ.]] Sucikanlah nama Tuhanmu dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.
(Sucikanlah nama Rabbmu) maksudnya sucikanlah Dia dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya lafal Ismu adalah lafal Za'id (Yang Maha Tinggi) lafal Al-A'laa berkedudukan sebagai kata sifat bagi lafal Rabbika.
ٱلَّذِى خَلَقَ فَسَوَّىٰ ﴿٢﴾
yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
Tuhan yang menciptakan semua makhluk dalam bentuk sangat sempurna, penuh ketelitian dan keharmonisan.
(Yang menciptakan lalu menyempurnakan) ciptaan-Nya, yakni Dia menjadikan makhluk-Nya itu seimbang semua bagian-bagiannya dan tidak pincang atau berbeda-beda.
وَٱلَّذِى قَدَّرَ فَهَدَىٰ ﴿٣﴾
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
Yang menentukan kadar segala sesuatu yang akan menjamin kelangsungan wujudnya, lalu memberinya petunjuk
(Dan Yang menentukan) apa yang dikehendaki-Nya (dan Yang memberi petunjuk) kepada apa yang telah ditentukan-Nya berupa amal kebaikan dan amal keburukan.
وَٱلَّذِىٓ أَخْرَجَ ٱلْمَرْعَىٰ ﴿٤﴾
dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
Yang mengeluarkan dari dalam bumi aneka ragam tumbuhan sebagai tempat penggembalaan ternak.
(Dan Yang mengeluarkan rumput-rumputan) atau Yang menumbuhkan rumput-rumputan.
فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحْوَىٰ ﴿٥﴾
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
Sehingga, pada gilirannya, tetumbuhan yang menghijau itu akan berubah menjadi kering dan menghitam.
(Lalu dijadikan-Nya) sesudah rumput-rumputan itu hijau (kering) yaitu menjadi layu dan kering (kehitam-hitaman) kehitam-hitaman karena kering.
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰٓ ﴿٦﴾
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
Kami hendak menjadikanmu, Muhammad, dengan ilham dari Kami sebagai pembaca al-Qur'ân, lalu kamu tidak akan lupa apa yang kamu hafal.
(Kami akan membacakan kepadamu) Alquran (maka kamu tidak akan lupa) apa yang kamu bacakan itu.
إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّهُۥ يَعْلَمُ ٱلْجَهْرَ وَمَا يَخْفَىٰ ﴿٧﴾
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
Kecuali sebagian yang memang dikehendaki Allah untuk kamu lupakan. Allah mengetahui perkataan dan perbuatan yang ditampakkan ataupun yang dirahasiakan oleh hamba-hamba-Nya.
(Kecuali kalau Allah menghendaki) kamu melupakannya karena bacaan dan hukumnya telah dinasakh. Sesungguhnya Nabi saw. selalu mengeraskan suara bacaannya mengikuti bacaan malaikat Jibril karena takut lupa. Seolah-olah dikatakan kepadanya, janganlah kamu tergesa-gesa membacanya, karena sesungguhnya kamu tidak akan lupa, karena itu janganlah kamu merepotkan dirimu dengan mengeraskan suaramu sewaktu kamu membacakannya. (Sesungguhnya Dia) yakni Allah swt. (mengetahui yang terang) maksudnya perkataan dan perbuatan yang terang-terangan (dan yang tersembunyi) dari keduanya.
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَىٰ ﴿٨﴾
dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
Dan Kami akan memberikan kepadamu jalan yang sangat mudah dalam setiap urusanmu.
(Dan Kami akan memudahkan kamu untuk menempuh jalan yang mudah) yakni syariat yang mudah, yaitu agama Islam.
فَذَكِّرْ إِن نَّفَعَتِ ٱلذِّكْرَىٰ ﴿٩﴾
oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
Maka berilah peringatan kepada manusia apabila peringatan itu bermanfaat. Semestinya peringatan itu bermanfaat.
(Oleh sebab itu berikanlah peringatan) dengan Alquran (karena peringatan itu bermanfaat) maksudnya memberikan peringatan dengan hal-hal yang telah disebutkan pada firman-Nya, \"Sayadzdzakkaru,\" sekalipun peringatan itu tidak bermanfaat bagi sebagian di antara mereka, tetapi peringatan itu pasti bermanfaat bagi sebagian yang lainnya.
سَيَذَّكَّرُ مَن يَخْشَىٰ ﴿١٠﴾
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
Orang yang takut kepada Allah akan mengambil manfaat dari peringatanmu itu.
(Akan mendapat peringatan) dan pelajaran dari peringatan itu (orang yang takut) kepada Allah swt. sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang lain yaitu, firman-Nya, \"Maka beri peringatanlah dengan Alquran orang yang takut kepada ancaman-Ku.\" (Q.S. Qaaf, 45)
وَيَتَجَنَّبُهَا ٱلْأَشْقَى ﴿١١﴾
dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
Dan orang yang celaka, yang terus menerus berbuat durhaka dan bersikap kafir akan menjauhinya.
(Akan menjauhinya) yakni peringatan itu akan ditinggalkan dan diabaikan begitu saja (orang yang celaka) yakni orang yang kafir.
ٱلَّذِى يَصْلَى ٱلنَّارَ ٱلْكُبْرَىٰ ﴿١٢﴾
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
Yaitu orang yang akan masuk ke dalam api yang amat besar yang disediakan untuk pembalasan.
(Yaitu orang yang akan memasuki api yang besar) yaitu api neraka; dan api dunia dinamakan api kecil.
ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ ﴿١٣﴾
Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Kemudian ia tidak akan mati di dalam neraka--sehingga dapat tenang dengan kematian itu--dan juga tidak akan hidup dengan kehidupan yang menyenangkan.
(Kemudian dia tidak mati di dalamnya) hingga ia dapat beristirahat (dan tidak pula hidup) dengan kehidupan yang menyenangkan.
قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ ﴿١٤﴾
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
Sungguh sangat beruntung orang yang menyucikan diri dari sikap kafir dan kemaksiatan.
(Sesungguhnya beruntunglah) atau mendapat keberuntungan (orang yang membersihkan diri) dengan cara beriman.
وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ ﴿١٥﴾
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
Dan mengingat nama Sang Penciptanya dengan hati dan lidahnya, lalu ia mengerjakan salat dengan penuh kekhusyukan dan kepatuhan.
(Dan dia ingat nama Rabbnya) seraya mengagungkan-Nya (lalu dia salat) maksudnya, mengerjakan salat lima waktu, hal ini merupakan perkara akhirat; akan tetapi orang-orang kafir Mekah berpaling daripadanya.
بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا ﴿١٦﴾
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
Tetapi kalian tidak melakukan perbuatan yang membawa keberuntungan, bahkan kalian selalu mengutamakan perhatian kepada kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat.
(Tetapi kamu sekalian lebih memilih) dapat dibaca Tu'tsiruuna dan Yu'tsiruuna (kehidupan duniawi) daripada kehidupan ukhrawi.
وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌۭ وَأَبْقَىٰٓ ﴿١٧﴾
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik, dengan kenikmatannya yang suci, daripada kehidupan dunia, dan lebih kekal.
(Sedangkan kehidupan akhirat) yang di dalamnya terdapat surga (adalah lebih baik dan lebih kekal.)
إِنَّ هَٰذَا لَفِى ٱلصُّحُفِ ٱلْأُولَىٰ ﴿١٨﴾
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
Sesungguhnya apa yang tersebut dalam surat ini benar-benar telah tersebut pula dalam kitab suci- kitab suci (shahîfah) terdahulu, yaitu shahîfah Ibrâhîm dan Mûsâ. Maka dengan begitu, hal itu merupakan salah satu titik temu semua agama samawi yang tercantum di dalam kitab suci-kitab sucinya.
(Sesungguhnya ini) maksudnya keberuntungan orang-orang yang membersihkan dirinya dengan beriman dan bahwa kehidupan akhirat itu lebih baik (benar-benar terdapat dalam kitab-kitab terdahulu) yang diturunkan sebelum Alquran.
صُحُفِ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ ﴿١٩﴾
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa
Sesungguhnya apa yang tersebut dalam surat ini benar-benar telah tersebut pula dalam kitab suci- kitab suci (shahîfah) terdahulu, yaitu shahîfah Ibrâhîm dan Mûsâ. Maka dengan begitu, hal itu merupakan salah satu titik temu semua agama samawi yang tercantum di dalam kitab suci-kitab sucinya.
(Yaitu Kitab-kitab Ibrahim dan Musa) sepuluh shuhuf bagi Nabi Ibrahim, dan satu shuhuf bagi Nabi Musa, yaitu kitab Taurat.