Setting
Surah The night journey [Al-Isra] in Indonesian
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًۭا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ ﴿١﴾
[[17 ~ AL-ISRA' (PERJALANAN MALAM) Pendahuluan: Makkiyyah, 111 ayat ~ Surat ini memuat 111 ayat yang semuanya turun pada periode Mekah, kecuali dua belas ayat, yaitu ayat 26, 32, 33, 57, dan delapan ayat dari ayat 73 hingga ayat 80 yang turun pada periode Madinah. Surat ini diawali dengan tasbih menyucikan Allah, lalu dilanjutkan dengan menyinggung perjalanan Nabi Muhammad di malam hari (isrâ'; risalah Mûsâ dan berbagai peristiwa yang terjadi pada Banû Isrâ'îl. Kemudian disinggung pula mengenai kedudukan al-Qur'ân dalam memberikan petunjuk, pemaparan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam raya (âyât kawniyyah) di malam dan di siang hari, dan ganjaran manusia pada hari kiamat atas perbuatan-perbuatannya di dunia. Dijelaskan pula tentang hal-hal yang menyebabkan musnahnya beberapa bangsa, lalu dilanjutkan dengan memaparkan hal ihwal perbuatan manusia yang hasilnya akan diterima di akhirat. Kemudian dibicarakan tentang kewajiban menghormati orangtua, keadaan manusia berkaitan dengan harta mereka, sepuluh perintah yang di antaranya membangun masyarakat ideal, dan bantahan Allah terhadap kebohongan yang diada-adakan oleh orang-orang musyrik tentang malaikat serta penjelasan al-Qur'ân tentang pengulang-ulangan argumentasi al-Qur'ân. Selanjutnya Allah mengisyaratkan ihwal diri-Nya yang pantas untuk dipuji, keingkaran orang-orang musyrik, pemaparan wasiat-wasiat-Nya kepada orang-orang yang beriman, dan sikap Allah terhadap orang orang kafir di dunia dan akhirat. Dilanjutkan dengan penjelasan-Nya tentang asal penciptaan manusia dan setan dan ancaman-Nya terhadap orang orang musyrik. Kemudian dijelaskan pula tentang kemuliaan manusia, penjelasan Allah tentang siksaan-Nya di hari akhirat, pemaparan upaya orang-orang musyrik dalam memalingkan seruan nabi, dilanjutkan dengan ketetapan Allah dalam menetapkan seruan itu, lalu Allah berpesan kepada Nabi dengan beberapa wasiat dan doa. Dalam ayat selanjutnya, Allah mengisyaratkan tentang kedudukan al-Qur'ân, kemudian membicarakan tentang ruh dan rahasianya, tentang mukjizat al-Qur'ân yang membuat jin dan manusia tidak mampu mendatangkan ayat-ayat seperti al-Qur'ân dan bagaimana manusia menyikapinya, tentang kekuasaan Allah untuk mendatangkan ayat-ayat lainnya, tentang kedudukan al-Qur'ân yang mencakup kebenaran dan tentang keadaan orang-orang Mukmin yang jujur dalam keimanannya serta himbauan untuk selalu memuji Allah dan mengagungkan-Nya.]] Mahasuci Allah dari hal-hal yang tidak pantas untuk disandangkan kepada diri-Nya. Dialah yang memperjalankan hamba-Nya, Muhammad, pada sebagian waktu malam dari Masjid al-Haram, di Mekah, menuju Masjid al-Aqshâ, di Bayt al-Maqdis, yang telah Kami berkahi sekelilingnya berupa makanan untuk masyarakat sekitarnya. Semua itu agar Kami memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Kami yang dapat menjadi bukti yang menunjuki keesaan dan kebesaran kekuasaan Kami. Sesungguhnya hanya Allahlah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
وَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًۭى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًۭا ﴿٢﴾
Sesungguhnya Bayt al-Maqdis telah dihuni oleh Banû Isrâ'îl setelah Mûsâ hingga akhirnya mereka membuat kerusakan di sana dan terusir. Padahal Kami telah memberikan Tawrât kepada Mûsâ yang berisikan petunjuk bagi mereka. Kami berfirman kepada mereka, \"Janganlah kalian serahkan segala perkara kalian kepada selain Allah.
ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَبْدًۭا شَكُورًۭا ﴿٣﴾
Hai Banû Isrâ'îl, kalian adalah keturunan orang-orang ikhlas yang berada dalam bahtera bersama Nûh setelah mereka beriman dan Kami selamatkan dari ketenggelaman. Jadikanlah Nûh sebagai teladan kalian sebagaimana orang-orang sebelum kalian. Sesungguhnya ia adalah hamba yang banyak bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.\"
وَقَضَيْنَآ إِلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ فِى ٱلْكِتَٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّۭا كَبِيرًۭا ﴿٤﴾
Kami laksanakan ketetapan Kami terhadap Banû Isrâ'îl yang telah Kami catat dalam al-Lawh al-Mahfûzh, bahwa mereka akan membuat kerusakan di Bayt al-Maqdis sebanyak dua kali. Masing-masing ditandai dengan tersebarnya kezaliman, ditinggalkannya hukum-hukum Tawrât, dibunuhnya para nabi dan saling membantu dalam kejahatan. Allah akan memperluas kekuasaan kalian yang membuat kalian semakin sombong dan zalim.
فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ أُولَىٰهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًۭا لَّنَآ أُو۟لِى بَأْسٍۢ شَدِيدٍۢ فَجَاسُوا۟ خِلَٰلَ ٱلدِّيَارِ ۚ وَكَانَ وَعْدًۭا مَّفْعُولًۭا ﴿٥﴾
Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama dari dua kejahatan tersebut, Kami menjadikan hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan menguasai kalian disebabkan kerusakan yang kalian perbuat. Lalu mereka berjalan menjelajahi kampung-kampung, tanpa meninggalkan sejengkal pun, untuk membunuh kalian. Sesungguhnya ancaman Allah yang berupa hukuman pasti terlaksana.
ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ ٱلْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَٰكُم بِأَمْوَٰلٍۢ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَٰكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا ﴿٦﴾
Kemudian setelah benar jalan kalian dan kalian mendapatkan petunjuk, menjalin kekuatan dan meninggalkan kerusakan, Kami kembalikan kemenangan kepada kalian atas mereka yang telah dikirim kepada kalian. Kami anugerahkan kepada kalian harta dan anak-anak. Dan kami jadikan jumlah kalian lebih besar dari sebelumnya.
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْءَاخِرَةِ لِيَسُۥٓـُٔوا۟ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍۢ وَلِيُتَبِّرُوا۟ مَا عَلَوْا۟ تَتْبِيرًا ﴿٧﴾
Kami katakan kepada mereka, \"Bila kalian berbuat baik dan taat kepada Allah, maka kebaikan itu adalah untuk diri kalian di dunia dan di akhirat. Dan jika kalian berbuat maksiat, maka sebenarnya kalian telah merusak diri kalian sendiri. Ketika datang waktu pembalasan dari perbuatan jahat kalian yang terakhir--dari dua kali kejahatan yang telah kalian lakukan dalam membuat kerusakan di muka bumi--maka Kami datangkan musuh-musuh kalian untuk menorehkan bekas kejahatan, kehinaan dan kepedihan yang menyuramkan wajah-wajah kalian. Dan pada akhirnya mereka masuk Masjid Bayt al-Maqdis lalu merusaknya seperti pada kali pertama. Mereka juga akan memusnahkan apa yang mereka kuasai dengan sehabis-habisnya.
عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يَرْحَمَكُمْ ۚ وَإِنْ عُدتُّمْ عُدْنَا ۘ وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَٰفِرِينَ حَصِيرًا ﴿٨﴾
Mudah-mudahan Tuhan kalian melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian setelah kali yang kedua, jika kalian bertobat. Tetapi jika kalian kembali berbuat kerusakan, Kami akan kembali memberikan hukuman. Kami jadikan neraka jahanam penjara dan tahanan bagi orang-orang kafir.
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًۭا كَبِيرًۭا ﴿٩﴾
Sesungguhnya al-Qur'ân memberikan petunjuk kepada manusia menuju jalan yang paling lurus dan selamat untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki di dunia. Al-Qur'ân juga memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, yang tunduk kepada kebenaran dan melakukan perbuatan yang saleh berupa pahala yang besar pada hari kiamat.
وَأَنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًۭا ﴿١٠﴾
Sesungguhnya bagi orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat, Kami sediakan neraka jahanam yang mengandung siksaan yang pedih.
وَيَدْعُ ٱلْإِنسَٰنُ بِٱلشَّرِّ دُعَآءَهُۥ بِٱلْخَيْرِ ۖ وَكَانَ ٱلْإِنسَٰنُ عَجُولًۭا ﴿١١﴾
Sesungguhnya manusia mempunyai tabiat selalu tergesa-gesa dalam menghukumi apa yang terjadi pada manusia, dalam segala ucapan dan perbuatan. Manusia biasanya tergesa-gesa dalam menyeru kepada kejahatan sebagaimana halnya dalam menyeru kepada kebaikan. Juga biasanya tergesa-gesa dalam berdoa kepada Allah agar diturunkan bala kepada siapa yang menyulut amarahnya sebagaimana halnya ketika mendoakan seseorang dengan kebaikan.
وَجَعَلْنَا ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ءَايَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَآ ءَايَةَ ٱلَّيْلِ وَجَعَلْنَآ ءَايَةَ ٱلنَّهَارِ مُبْصِرَةًۭ لِّتَبْتَغُوا۟ فَضْلًۭا مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍۢ فَصَّلْنَٰهُ تَفْصِيلًۭا ﴿١٢﴾
Kami jadikan malam dan siang--dengan segala bentuk dan perputaran silih berganti yang ada padanya--sebagai tanda yang menunjukkan keesaan dan kekuasaan Kami. Kami hilangkan sinar pada malam hari, sehingga tidak tampak sesuatu apa pun. Sebagai tandanya adalah kegelapan yang tidak disinari oleh matahari. Itu merupakan tanda yang paling besar. Kami jadikan siang terang benderang. Dan matahari--yang merupakan tanda yang paling besar--tampak kelihatan. Dengan adanya sinar pada siang hari kalian dapat mencari penghidupan. Dan dengan pergantian siang dan malam kalian dapat mengetahui bilangan tahun, perhitungan bulan, hari dan segala sesuatu yang mendatangkan maslahat bagi kalian. Semua itu telah Kami terangkan dengan jelas sehingga dapat menjadi bukti bagi kalian setelah sempurnanya kenikmatan.
وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلْزَمْنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِى عُنُقِهِۦ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ كِتَٰبًۭا يَلْقَىٰهُ مَنشُورًا ﴿١٣﴾
Telah Kami tetapkan setiap manusia amal perbuatannya, sebagaimana tetapnya kalung yang menggantung di leher. Pada hari kiamat akan Kami keluarkan untuknya kitab yang di dalamnya tercatat perbuatan-perbuatannya. Kitab tersebut diterima dalam keadaan terbuka agar segera dibaca.
ٱقْرَأْ كِتَٰبَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ ٱلْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًۭا ﴿١٤﴾
Dikatakan kepadanya, \"Bacalah dengan kekuasaan Allah--meskipun di dunia dia tidak bisa membaca--kitab perbuatanmu. Cukuplah dirimu sendiri pada saat ini sebagai penghitung perbuatan kamu.\"
مَّنِ ٱهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِى لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌۭ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًۭا ﴿١٥﴾
Barangsiapa mengikuti jalan yang benar, maka sesungguhnya manfaatnya akan kembali kepada dirinya sendiri. Dan barangsiapa keluar dari jalan kebenaran, maka dosa ketersesatannya itu kembali kepada dirinya pula. Seorang manusia yang berdosa tidak akan menanggung dosa manusia lainnya. Tidaklah benar bagi Kami untuk menyiksa seseorang karena perbuatan buruknya, padahal Kami belum mengutus kepadanya seorang utusan Kami yang menunjukkan kepada kebenaran dan mencegah kebatilan.
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَٰهَا تَدْمِيرًۭا ﴿١٦﴾
Jika Kami telah menetapkan di al-Lawh al-Mahfûzh untuk memusnahkan penduduk sebuah kampung sesuai dengan kebijaksanaan Kami, maka Kami menjadikan orang-orang yang hidup mewah sebagai penguasa di situ. Mereka lalu membuat kerusakan, keluar dari kebenaran dan diikuti secara membabi buta oleh orang lain sebelum jelas segalanya. Dengan begitu, semuanya berhak menerima hukuman. Lalu Kami pun membinasakannya dengan kejam.
وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنَ ٱلْقُرُونِ مِنۢ بَعْدِ نُوحٍۢ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًۭا ﴿١٧﴾
Telah banyak kaum setelah Nûh yang Kami binasakan karena mendurhakai nabi-nabi mereka. Cukuplah bagi kamu penjelasan dan pemberitaan Tuhanmu, karena Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu dengan pengetahuan yang dalam, seperti halnya pengetahuan orang yang melihat langsung. Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-Nya lagi Maha Melihat. Maka tidak ada perbuatan seorang hamba yang tidak diketahu oleh-Nya. Allah akan membalas mereka sesuai dengan amal perbuatannya.
مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصْلَىٰهَا مَذْمُومًۭا مَّدْحُورًۭا ﴿١٨﴾
Barangsiapa mencari kehidupan dunia yang fana dan bekerja untuknya dengan segala upaya, tetapi ia tidak percaya kepada hari akhir serta tidak menunggu balasan hari akhirat, niscaya Kami segerakan baginya di dunia kelapangan dan kemudahan hidup sesuai kehendak Kami. Ini bagi orang yang menghendaki balasannya disegerakan. Kemudian di akhirat, Kami sediakan baginya neraka jahanam. Dia akan merasakan panasnya dalam keadaan tercela karena perbuatannya dulu. Dia pun menjadi binasa dan terusir dari rahmat Allah.
وَمَنْ أَرَادَ ٱلْءَاخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌۭ فَأُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًۭا ﴿١٩﴾
Barangsiapa menghendaki perbuatannya untuk akhirat, dan dia melakukannya dalam keadaan beriman kepada Allah dan pembalasan-Nya, maka perbuatan mereka diterima Allah dan akan menerima pahala atas perbuatannya.
كُلًّۭا نُّمِدُّ هَٰٓؤُلَآءِ وَهَٰٓؤُلَآءِ مِنْ عَطَآءِ رَبِّكَ ۚ وَمَا كَانَ عَطَآءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا ﴿٢٠﴾
Sesungguhnya Kami akan mengulurkan pemberian kepada kedua golongan itu jika mereka telah melakukan segala upaya yang menyebabkan karunia Tuhan di dunia diberikan. Karunia Tuhan di dunia tidak tertutup bagi setiap orang, Mukmin atau kafir, selama mereka melakukan upaya-upaya penyebabnya.
ٱنظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍۢ ۚ وَلَلْءَاخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَٰتٍۢ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًۭا ﴿٢١﴾
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian hamba Kami atas hamba Kami yang lain dalam harta, kehidupan dan kelapangan jika mereka melaksanakan upaya-upaya penyebabnya di dunia sesuai dengan hikmah yang telah Kami ketahui. Sesungguhnya perbedaan mereka di negeri akhirat jauh lebih besar daripada perbedaan mereka di dunia. Maka seyogianya ini diperhatikan. Di akhiratlah terdapat kemuliaan dan keutamaan yang hakiki.
لَّا تَجْعَلْ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُومًۭا مَّخْذُولًۭا ﴿٢٢﴾
Wahai orang yang mukallaf (dibebankan tugas kewajiban), janganlah kamu menjadikan sekutu bagi Allah. Sebab dengan begitu kamu akan menjadi terhina dan tercela.
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّۢ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًۭا كَرِيمًۭا ﴿٢٣﴾
Tuhanmu telah menetapkan agar kalian tidak menyembah kecuali kepada-Nya dan berbakti kepada kedua orangtua dengan sebaik-baiknya. Apabila keduanya atau salah satunya dalam keadaan lemah atau berusia lanjut, maka janganlah kamu bantah ucapan dan sikap mereka dengan suara yang menunjukkan marah. Dan jangan sekali-kali kamu menghardik keduanya. Akan tetapi berkatalah kepada keduanya dengan perkataan yang baik, lembut dan penuh dengan kebaikan serta penghormatan kepada keduanya.
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًۭا ﴿٢٤﴾
Berlemah-lembutlah kepada keduanya, bersikap rendah dirilah di depan keduanya dan kasih sayangilah keduanya. Berdoalah untuk mereka, \"Ya Tuhanku, kasihilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mengasihiku ketika mendidikku di waktu kecil.\"
رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِى نُفُوسِكُمْ ۚ إِن تَكُونُوا۟ صَٰلِحِينَ فَإِنَّهُۥ كَانَ لِلْأَوَّٰبِينَ غَفُورًۭا ﴿٢٥﴾
Hai manusia, Tuhan kalian lebih mengetahui segala apa yang ada di dalam hati kalian daripada kalian sendiri. Dia akan memperhitungkannya dengan pahala dan hukuman. Maka apabila kalian bermaksud melakukan kebaikan--dan kalian memang akan benar-benar melakukan kebaikan--tetapi kalian kemudian terperosok dalam kesalahan, lalu kalian kembali kepada Allah, maka Dia akan mengampuni kalian. Sebab Dia Maha Pengampun bagi mereka yang bertobat kepada-Nya.
وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا ﴿٢٦﴾
Berikanlah kepada keluarga-keluarga dekatmu hak mereka berupa kebajikan dan jalinan silaturrahmi. Berikan juga hak orang-orang miskin yang membutuhkan dan musafir yang kehabisan harta dalam bentuk zakat dan sedekah. Janganlah menghambur-hamburkan hartamu pada hal-hal yang tidak mendatangkan maslahat, secara berlebih-lebihan.
إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًۭا ﴿٢٧﴾
Sebab orang-orang yang menghambur-hamburkan harta secara berlebihan (boros) adalah saudara- saudara setan. Mereka menerima godaan manakala setan-setan memperdaya mereka agar terjerumus dalam kerusakan dan membelanjakan harta secara tidak benar. Kebiasaan setan adalah selalu kufur terhadap nikmat Tuhan. Demikian pula kawannya, akan sama seperti sifat setan.
وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ٱبْتِغَآءَ رَحْمَةٍۢ مِّن رَّبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ قَوْلًۭا مَّيْسُورًۭا ﴿٢٨﴾
Jika kondisi keuanganmu memaksamu berpaling dari orang-orang yang disebut di atas, sehingga kamu tidak dapat memberikan hak mereka karena tidak ada yang bisa diberikan saat itu, tetapi kamu tetap berharap Allah memberikan kemudahan untukmu, maka katakanlah kepada mereka dengan ucapan yang baik yang dapat memberikan harapan kepada mereka.
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًۭا مَّحْسُورًا ﴿٢٩﴾
Janganlah kamu enggan mengulurkan tangan untuk menginfakkan harta dalam kebaikan, seolah-olah tanganmu terikat di leher dengan belenggu yang terbuat dari besi sehingga tak bisa terulur. Tetapi janganlah pula kamu terlalu mengulurkan tanganmu untuk berlebih-lebihan dalam berinfak. Sebab dengan begitu kamu akan menjadi tercela dan menyesal karena tidak berinfak atau kehabisan harta karena boros dan berlebih-lebihan.
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًۭا ﴿٣٠﴾
Sesungguhnya Tuhanmu akan melapangkan rezeki hamba yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya pula. Sebab Dia Maha Mengetahui watak-watak mereka, Maha Melihat kebutuhan mereka. Dia memberikan kepada mereka yang sesuai dengan kebijakan-Nya bila mereka melaksanakan faktor-faktor penyebabnya.
وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَٰقٍۢ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًۭٔا كَبِيرًۭا ﴿٣١﴾
Karena perkara rezeki ada di tangan Allah, maka tidak diperkenankan bagi kalian untuk membunuh anak-anak karena khawatir akan jatuh miskin. Sebab Kamilah yang menjamin rezeki kalian dan anak-anak kalian itu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah perbuatan dosa yang besar.
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةًۭ وَسَآءَ سَبِيلًۭا ﴿٣٢﴾
Janganlah kalian mendekati zina dengan melakukan hal-hal yang mengarah kepadanya. Sebab zina adalah perbuatan keji yang sangat jelas keburukannya. Jalan itu adalah merupakan jalan yang paling buruk.
وَلَا تَقْتُلُوا۟ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَمَن قُتِلَ مَظْلُومًۭا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِۦ سُلْطَٰنًۭا فَلَا يُسْرِف فِّى ٱلْقَتْلِ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ مَنصُورًۭا ﴿٣٣﴾
Janganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali demi kebenaran seperti, misalnya, orang itu pantas untuk dibunuh sebagai kisas atau hukuman baginya. Barangsiapa dibunuh secara zalim, maka Kami berikan kepada keluarga terdekatnya kekuasaan penuh untuk menuntut balas (kisas) si pembunuhnya kepada hakim. Tetapi tidak diperkenankan bagi mereka melampaui batas dalam membunuh seperti, misalnya, membunuh orang tidak melakukannya atau membunuh dua orang sebagai pembalasan atas terbunuhnya satu orang. Sesungguhnya Allah menolongnya dan telah mewajibkannya untuk melakukan kisas atau memilih diyat. Maka tidak dibenarkan sama sekali untuk melampaui batas.
وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۚ وَأَوْفُوا۟ بِٱلْعَهْدِ ۖ إِنَّ ٱلْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔولًۭا ﴿٣٤﴾
Janganlah kalian menggunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang paling baik untuk mengembangkan dan menginvestasikannya. Lakukan hal itu terus sampai anak-anak itu dewasa. Bila mereka sudah dewasa serahkanlah harta itu. Peliharalah setiap janji yang kalian berikan. Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban orang yang tidak menepati janji dan akan membalasnya.
وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ إِذَا كِلْتُمْ وَزِنُوا۟ بِٱلْقِسْطَاسِ ٱلْمُسْتَقِيمِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌۭ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًۭا ﴿٣٥﴾
Sempurnakanlah takaran jika kalian menakar untuk pembeli. Timbanglah dengan neraca yang adil. Sesungguhnya menepati takaran dan timbangan lebih baik bagi kalian di dunia. Sebab hal itu dapat membuat orang senang bermuamalah dengan kalian. Sesungguhnya kesudahan yang paling baik adalah di akhirat.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًۭا ﴿٣٦﴾
Janganlah kalian ikuti, hai manusia, perkataan atau perbuatan yang kamu tidak ketahui. Jangan kamu ucapkan, \"Aku telah mendengar,\" padahal sebenarnya kamu tidak mendengar; atau \"Aku telah mengetahui,\" padahal kamu tidak mengetahui. Sesungguhnya, pada hari kiamat, nikmat yang berupa pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggungjawaban dari pemiliknya atas apa-apa yang telah diperbuatnya.
وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًۭا ﴿٣٧﴾
Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong dan merasa paling besar. Karena sungguh meskipun kamu melakukan kesombongan itu, sekeras-kerasnya hentakan kakimu tetap tidak akan bisa menembus bumi. Demikian pula, kendatipun kamu tinggikan dirimu tanda kesombongan, ketinggianmu itu tetap tidak akan sampai menyejajari tingginya puncak gunung.
كُلُّ ذَٰلِكَ كَانَ سَيِّئُهُۥ عِندَ رَبِّكَ مَكْرُوهًۭا ﴿٣٨﴾
Semua wasiat yang disebut diatas merupakan keburukan yang dilarang dan sangat dibenci oleh Tuhanmu.
ذَٰلِكَ مِمَّآ أَوْحَىٰٓ إِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ ٱلْحِكْمَةِ ۗ وَلَا تَجْعَلْ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتُلْقَىٰ فِى جَهَنَّمَ مَلُومًۭا مَّدْحُورًا ﴿٣٩﴾
Itulah sebagian wahyu Tuhan kepadamu, berupa pengetahuan yang benar tentang Zat Allah dan tentang kebaikan untuk dilaksanakan. Janganlah kamu menjadikan sekutu bagi Allah sehingga kamu dicampakkan ke dalam neraka jahanam dalam keadaan--baik dalam pandanganmu sendiri maupun dalam pandangan orang lain--terhina, binasa dan dijauhkan dari rahmat Tuhan.
أَفَأَصْفَىٰكُمْ رَبُّكُم بِٱلْبَنِينَ وَٱتَّخَذَ مِنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنَٰثًا ۚ إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلًا عَظِيمًۭا ﴿٤٠﴾
Allah mengingkari mereka yang mengatakan malaikat adalah anak perempuan-Nya. Dia berfirman, \"Apakah Tuhan kalian lebih mengutamakan kalian daripada diri-Nya, sehingga mengkhususkan kalian dengan anak laki-laki yang kuat sementara Dia memilih malaikat sebagai anak perempuan-Nya seperti yang kalian anggap. Sesungguhnya dengan ucapan itu kalian telah melakukan dusta besar.\"
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِى هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ لِيَذَّكَّرُوا۟ وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًۭا ﴿٤١﴾
Telah Kami jelaskan dalam al-Qur'ân ini dengan sebaik-baiknya beberapa permisalan, nasihat dan hukum, agar orang-orang musyrik manjadikannya pelajaran. Akan tetapi karena hati mereka telah beku, penjelasan itu hanya semakin membuat mereka jauh dari kebenaran.
قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُۥٓ ءَالِهَةٌۭ كَمَا يَقُولُونَ إِذًۭا لَّٱبْتَغَوْا۟ إِلَىٰ ذِى ٱلْعَرْشِ سَبِيلًۭا ﴿٤٢﴾
Untuk mengungkapkan kepalsuan tuduhan bahwa Allah mempunyai sekutu, katakanlah, wahai Nabi, \"Andaikata ada tuhan-tuhan selain Allah sebagaimana yang mereka katakan, niscaya sekutu-sekutu itu akan mencari jalan menuju Tuhan yang mutlak untuk menyaingi-Nya.\"
سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّۭا كَبِيرًۭا ﴿٤٣﴾
Mahasuci Allah dengan kesucian yang pantas bagi-Nya dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka tuduhkan bahwa ada tuhan selain diri-Nya.
تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًۭا ﴿٤٤﴾
Sesungguhnya langit yang tujuh, bumi, dan semua makhluk yang ada di dalamnya selalu menyucikan- Nya dan menjadi bukti--karena kecermatan ciptaan-Nya itu--bahwa kerajaan Allah amatlah sempurna, jauh dari segala kekurangan dan bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya. Semua makhluk yang ada di kerajaan-Nya yang luas itu, tanpa terkecuali, selalu menyucikan dan memuji-Nya. Akan tetapi orang-orang kafir tidak memahami bukti-bukti ini karena kalbu mereka telah lengah. Allah Maha Penyantun terhadap mereka lagi Maha Pengampun bagi orang yang bertobat sehingga tidak menyegerakan hukuman.
وَإِذَا قَرَأْتَ ٱلْقُرْءَانَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ حِجَابًۭا مَّسْتُورًۭا ﴿٤٥﴾
Wahai Nabi, apabila kamu membaca al-Qur'ân yang mengandung bukti-bukti kebenaran, maka Kami akan menjadikan di antara kamu dengan orang-orang yang tidak beriman kepada hari kebangkitan dan pembalasan--ketika mereka ingin membunuhmu--sebuah hijab yang menutupi kamu dari mereka, sehingga mereka tidak melihatmu.
وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرًۭا ۚ وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِى ٱلْقُرْءَانِ وَحْدَهُۥ وَلَّوْا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَٰرِهِمْ نُفُورًۭا ﴿٤٦﴾
Kami jadikan, sesuai dengan kebijakan Kami dalam memberi petunjuk dan kesesatan, penutup dalam kalbu mereka sehingga mereka tidak ingin memahami hakikat al-Qur'ân. Pada telinga mereka terdapat penyumbat sehingga mereka tidak dapat mendengarkan dan tidak dapat mengambil manfaat. Yang demikian itu karena mereka membangkang dan menyombongkan diri secara berlebih-lebihan. Apabila kamu hanya menyebut Tuhanmu saja di dalam al-Qur'ân, tanpa menyebut tuhan-tuhan mereka, mereka berbalik menghindar agar tidak mendengarkannya.
نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَسْتَمِعُونَ بِهِۦٓ إِذْ يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ وَإِذْ هُمْ نَجْوَىٰٓ إِذْ يَقُولُ ٱلظَّٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًۭا مَّسْحُورًا ﴿٤٧﴾
Kami lebih mengetahui bagaimana mereka mendengarkan al-Qur'ân disertai dengan cemoohan dan hinaan ketika mendengarnya darimu. Mereka berbisik-bisik sesama mereka secara rahasia tentang hal itu. Yaitu ketika, secara diam-diam, orang-orang zalim saling mengatakan, \"Jika kalian mengikutinya, maka sesungguhnya kalian telah mengikuti orang yang tersihir.\"
ٱنظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا۟ لَكَ ٱلْأَمْثَالَ فَضَلُّوا۟ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلًۭا ﴿٤٨﴾
Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu. Mereka mengumpamakan dirimu sebagai orang yang tersihir, seorang dukun dan penyair. Dengan begitu mereka keluar dari tatacara berargumentasi yang benar sehingga mereka tidak menemukan jalan agar tuduhan mereka terhadapmu dapat diterima. Atau karena mereka memang lebih mengutamakan jalan itu daripada jalan petunjuk sehingga tidak menemukannya.
وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًۭا وَرُفَٰتًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًۭا جَدِيدًۭا ﴿٤٩﴾
Orang-orang yang ingkar terhadap hari kebangkitan itu berkata, \"Apakah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru, setelah kami menjadi tulang-belulang dan potongan-potongan yang berserakan? Sesungguhnya yang demikian ini tidaklah masuk akal.\"
۞ قُلْ كُونُوا۟ حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا ﴿٥٠﴾
Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi, \"Seandainyapun kalian itu batu yang tidak memiliki kehidupan, atau besi yang lebih keras dari batu,
أَوْ خَلْقًۭا مِّمَّا يَكْبُرُ فِى صُدُورِكُمْ ۚ فَسَيَقُولُونَ مَن يُعِيدُنَا ۖ قُلِ ٱلَّذِى فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍۢ ۚ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هُوَ ۖ قُلْ عَسَىٰٓ أَن يَكُونَ قَرِيبًۭا ﴿٥١﴾
atau makhluk lain selain itu yang sulit diterima mengandung kehidupan, kalian pasti akan dibangkitkan kembali. Dengan bersikap ingkar, mereka akan berkata, \"Siapa yang akan membangkitkan kami?\" Katakan kepada mereka, \"Allah yang menciptakan kalian pertama kali itulah yang akan mengembalikan kalian.\" Mereka akan menggerakkan kepala terheran-heran kepadamu lalu mengatakan, \"Bilakah hari kebangkitan yang kamu janjikan kepada kami itu?\" Katakan kepada mereka, \"Mudah-mudahan tidak lama lagi.\"
يَوْمَ يَدْعُوكُمْ فَتَسْتَجِيبُونَ بِحَمْدِهِۦ وَتَظُنُّونَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًۭا ﴿٥٢﴾
Hari tatkala Allah membangkitkan kalian dari kubur itu pasti datang. Saat itu kalian akan dibangkitkan dalam keadaan memuji Tuhan atas kekuasaan-Nya yang sempurna. Kalian menyangka bahwa kalian berada di dalam kubur hanya beberapa saat saja. Saat itu, waktu yang panjang kalian rasakan pendek dibandingkan dengan masa ketika kalian akan menuju kematian.
وَقُل لِّعِبَادِى يَقُولُوا۟ ٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ كَانَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوًّۭا مُّبِينًۭا ﴿٥٣﴾
Katakan, wahai Muhammad, kepada hamba-hamba-Ku yang beriman, hendaknya mereka mengucapkan kata-kata yang paling baik ketika menghadapi orang-orang musyrik sehingga dapat melunakkan hati mereka. Hendaknya juga mereka meninggalkan perkataan kasar yang dapat mengakibatkan kejahatan dan kerusakan. Sesungguhnya setan selalu berusaha merusak hubungan antara orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir. Sebab setan adalah musuh abadi manusia yang sangat nyata.
رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ ۖ إِن يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ أَوْ إِن يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ ۚ وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ وَكِيلًۭا ﴿٥٤﴾
Tuhan lebih tahu tentang kesudahan nasib kalian. Jika berkehendak, Dia akan menyayangi kalian dengan menunjukkan kalian kepada keimanan. Atau, jika Dia berkehendak menyiksa kalian, Dia pasti melakukan hal itu dengan tidak memberi keimanan. Kami tidak mengutusmu untuk menguasai mereka hingga kamu dapat memaksa mereka untuk beriman. Kami hanya mengutusmu sebagai pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang membenarkan (ajaran) dan sebagai pemberi peringatan bagi orang-orang yang mendustakannya. Maka, berlemah-lembutlah kepada mereka dan perintahlah para sahabatmu untuk bersabar menghadapi orang-orang musyrik itu.
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍۢ ۖ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًۭا ﴿٥٥﴾
Tuhanmu lebih tahu tentang siapa dan bagaimana keadaan yang ada di langit dan di bumi. Atas dasar itu Dia memilih siapa saja di antara mereka yang dikehendaki untuk menjadi Nabi-Nya. Dia telah memilihmu, Muhammad, untuk membawa pesan-pesan suci-Nya. Maka tidak dibenarkan bagi mereka terlalu berlebihan dalam memandang kenabianmu itu. Para nabi itu tidak sama keutamaannya di sisi Allah. Sebaliknya, sebagian mereka lebih utama daripada yang lain. Allah mengutamakan sebagian nabi dari yang lainnya dengan sejumlah mukjizat dan banyaknya pengikut, bukan dengan kerajaan. Sedangkan Dâwûd, keutamaannya adalah bahwa ia diberi Zabûr, bukan karena kerajaannya. Oleh karena itu, jangan heran kalau kamu mendapat keutamaan yang besar berupa al-Qur'ân.
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱلَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِۦ فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ ٱلضُّرِّ عَنكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا ﴿٥٦﴾
Katakan kepada orang-orang yang menyembah makhluk dan mengakui tuhan-tuhan lain selain Allah, \"Mintalah kepada tuhan-tuhan yang kalian sembah itu ketika kalian terkena musibah atau ketika kalian takut tertimpa bencana. Tanyakan mereka tentang bencana itu! Kalian pasti tidak akan mendapati mereka mampu menghindarkan bencana itu atau mengalihkannya dari kalian.\"
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ ٱلْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُۥ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُۥٓ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًۭا ﴿٥٧﴾
Makhluk yang dimintai pertolongan oleh orang-orang yang menyembahnya itu sebenarnya juga menyembah Allah. Mereka juga meminta kedudukan yang tinggi di sisi Allah dengan selalu taat kepada-Nya. Masing-masing dari mereka berusaha keras untuk lebih dekat kepada Allah, merindukan kasih sayang-Nya dan sangat takut akan siksa-Nya. Sesungguhnya siksa Allah patut diwaspadai dan ditakuti.
وَإِن مِّن قَرْيَةٍ إِلَّا نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَابًۭا شَدِيدًۭا ۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْكِتَٰبِ مَسْطُورًۭا ﴿٥٨﴾
Ketentuan Kami telah berlaku, yaitu bahwa Kami akan memusnahkan setiap kampung yang semua penghuninya zalim atau menyiksa penduduknya secara kejam dengan membunuh atau lainnya. Oleh karena itu kamu hendaknya berhati-hati. Ketetapan takdir Kami itu benar-benar telah berlaku dan tertulis dalam buku Kami.
وَمَا مَنَعَنَآ أَن نُّرْسِلَ بِٱلْءَايَٰتِ إِلَّآ أَن كَذَّبَ بِهَا ٱلْأَوَّلُونَ ۚ وَءَاتَيْنَا ثَمُودَ ٱلنَّاقَةَ مُبْصِرَةًۭ فَظَلَمُوا۟ بِهَا ۚ وَمَا نُرْسِلُ بِٱلْءَايَٰتِ إِلَّا تَخْوِيفًۭا ﴿٥٩﴾
Kaummu telah memintamu agar mendatangkan berbagai bukti dan mukjizat. Tetapi mereka tidak puas dengan apa yang didatangkan kepada mereka. Padahal, dengan mukjizat yang ada itu, orang-orang yang cendekia dapat merasa puas dan mau menerima. Maka ketentuan Kami terhadap mereka yang meminta bukti-bukti dan dikabulkan tetapi kemudian tidak mau percaya adalah bahwa Kami akan membinasakan mereka sampai hancur. Yang demikian itu pernah Kami lakukan terhadap orang-orang terdahulu. Di antaranya adalah azab yang kami turunkan kepada kaum Tsamûd. Yaitu tatkala mereka meminta didatangkan bukti berupa mukjizat. Lalu Kami menciptakan seekor unta betina sebagai mukjizat yang terang dan jelas dan dapat menghilangkan keraguan. Tapi kemudian mereka mengingkari bukti tersebut. Maka terjadilah apa yang semestinya terjadi pada mereka. Sudah merupakan sifat kemahabijakan Allah untuk tidak mengabulkan apa yang diminta oleh kaummu karena mereka memang tidak akan mempercayainya. Di samping itu juga karena Allah menginginkan mereka beriman dan melahirkan generasi yang beriman pula. Bukti-bukti itu Kami turunkan kepada manusia hanya apabila Kami ingin menakut-nakuti mereka.
وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِٱلنَّاسِ ۚ وَمَا جَعَلْنَا ٱلرُّءْيَا ٱلَّتِىٓ أَرَيْنَٰكَ إِلَّا فِتْنَةًۭ لِّلنَّاسِ وَٱلشَّجَرَةَ ٱلْمَلْعُونَةَ فِى ٱلْقُرْءَانِ ۚ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَٰنًۭا كَبِيرًۭا ﴿٦٠﴾
Wahai Rasul, ingatlah ketika Allah berfirman kepadamu, \"Sesungguhnya Tuhanmu meliputi seluruh manusia. Mereka semua berada dalam genggaman kekuasaan-Nya. Sampaikanlah hal ini kepada mereka. Jangan takut kepada siapa pun, sebab Dia akan melindungimu dari mereka. Keajaiban-keajaiban yang kau saksikan di malam isrâ' itu Kami maksudkan sebagai ujian dan cobaan bagi umat manusia. Dengan keajaiban-keajaiban itu, orang-orang Mukmin akan semakin bertambah keimanannya dan orang-orang kafir akan semakin menjadi kafir. Kami tidak menjadikan pohon tercela yang disebut dalam al-Qur'ân, yaitu pohon zaqqûm yang tumbuh dari neraka, kecuali sebagai ujian juga buat mereka. Sebab mereka pernah mengatakan--dengan nada mengejek, 'Neraka dapat membakar pohon. Bagaimana mungkin ada pohon tumbuh dari neraka?' Kami sengaja membuat mereka takut, akan tetapi mereka malah melampaui batas.\"
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ قَالَ ءَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًۭا ﴿٦١﴾
Sesungguhnya Allah telah mengingatkan asal mula penciptaan dan menjelaskan permusuhan antara anak keturunan Adam dengan Iblis. Yaitu ketika Dia berfirman kepada malaikat, \"Bersujudlah kalian semua kepada Adam dengan menundukkan kepala sebagai penghormatan kepadanya!\" Mereka pun langsung bersujud kepadanya, kecuali Iblis yang tidak mau sujud kepadanya. Dengan ingkar, Iblis berkata, \"Bagaimana aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah, sedangkan aku Engkau ciptakan dari api. Sesungguhnya aku lebih baik daripada dia.\"
قَالَ أَرَءَيْتَكَ هَٰذَا ٱلَّذِى كَرَّمْتَ عَلَىَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُۥٓ إِلَّا قَلِيلًۭا ﴿٦٢﴾
Iblis berkata, \"Wahai Tuhanku, terangkanlah kepadaku tentang orang yang Engkau jadikan lebih mulia daripada diriku, sehingga Engkau memerintahkan aku untuk sujud kepadanya. Mengapa Engkau menjadikan dia lebih mulia daripada aku, padahal aku jelas lebih baik daripada dia? Aku bersumpah dengan kemulian-Mu, jika Engkau membiarkan aku hidup sampai hari kiamat nanti, niscaya aku akan membinasakan mereka dan keturunannya dengan rayuan dan godaan, kecuali sebagian kecil dari mereka yang Engkau lindungi.\"
قَالَ ٱذْهَبْ فَمَن تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَآؤُكُمْ جَزَآءًۭ مَّوْفُورًۭا ﴿٦٣﴾
Dengan nada mengancam, Allah berfirman kepadanya, \"Lakukan apa yang menjadi kehendakmu. Barangsiapa di antara keturunan Adam yang mengikutimu, maka balasan yang setimpal bagi kamu dan mereka adalah neraka jahanam.
وَٱسْتَفْزِزْ مَنِ ٱسْتَطَعْتَ مِنْهُم بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا ﴿٦٤﴾
Ajaklah--jika kamu sanggup--siapa saja di antara mereka untuk berbuat maksiat kepada Allah. Kerahkanlah semua kekuatanmu untuk menyesatkan mereka. Berserikatlah dengan mereka dalam mencari harta yang haram, lalu belanjakanlah harta itu untuk hal-hal yang haram pula. Perintahkan anak-anak mereka berbuat kufur dan jahat. Berilah mereka janji-janji kosong seperti syafâ'ah (pertolongan) tuhan- tuhan mereka, atau karâmah (kemuliaan) di sisi Allah dengan nasab-nasab mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan setan kepada para pengikutnya, melainkan tipuan belaka.
إِنَّ عِبَادِى لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَٰنٌۭ ۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَكِيلًۭا ﴿٦٥﴾
Sedangkan hamba-hamba-Ku yang ikhlas, kamu tidak akan dapat menyesatkan mereka karena mereka selalu bertawakal kepada Tuhannya. Dan cukuplah Allah menjadi tempat mereka meminta pertolongan agar selamat dari godaanmu.\"
رَّبُّكُمُ ٱلَّذِى يُزْجِى لَكُمُ ٱلْفُلْكَ فِى ٱلْبَحْرِ لِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًۭا ﴿٦٦﴾
Tuhanlah yang menjadikan kapal-kapal di lautan dapat berlayar untuk kepentingan kalian, agar kalian mencari sebagian karunia-Nya berupa keuntungan berdagang dan sebagainya. Sesungguhnya Dia Maha Pemberi rahmat kepada kalian.
وَإِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فِى ٱلْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلَّآ إِيَّاهُ ۖ فَلَمَّا نَجَّىٰكُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ ۚ وَكَانَ ٱلْإِنسَٰنُ كَفُورًا ﴿٦٧﴾
Apabila kalian tertimpa musibah dan menghadapi bahaya di lautan, maka kalian tidak dapat memohon pertolongan pada berhala-berhala yang kalian anggap sebagai tuhan, kecuali hanya kepada Allah. Kalian hanya akan ingat kepada-Nya. Lalu, tatkala Dia menyelamatkan kalian dari ketertenggelaman dan mengeluarkan kalian sampai ke daratan, kalian berpaling dan tidak mau mengesakan-Nya serta kalian kufur terhadap nikmat-Nya. Sesungguhnya tabiat manusia itu seringkali kufur nikmat.
أَفَأَمِنتُمْ أَن يَخْسِفَ بِكُمْ جَانِبَ ٱلْبَرِّ أَوْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًۭا ثُمَّ لَا تَجِدُوا۟ لَكُمْ وَكِيلًا ﴿٦٨﴾
Jika Aku telah menyelamatkan dan mengeluarkan kalian ke daratan, apakah kalian telah terbebas dari siksa Allah? Tidak demikian! Seandainya Allah berkehendak menurunkan siksa-Nya, maka Dia akan membalikkan sebagian daratan sehingga kalian pun hancur di dalamnya. Atau Dia mengirimkan kepada kalian angin keras yang membawa kerikil dan batu, lalu kalian tidak akan mendapatkan seorang yang melindungi kalian dari musibah itu.
أَمْ أَمِنتُمْ أَن يُعِيدَكُمْ فِيهِ تَارَةً أُخْرَىٰ فَيُرْسِلَ عَلَيْكُمْ قَاصِفًۭا مِّنَ ٱلرِّيحِ فَيُغْرِقَكُم بِمَا كَفَرْتُمْ ۙ ثُمَّ لَا تَجِدُوا۟ لَكُمْ عَلَيْنَا بِهِۦ تَبِيعًۭا ﴿٦٩﴾
Atau, apakah kalian merasa aman apabila Tuhan mengembalikan kalian ke laut sekali lagi, lalu meniupkan angin topan yang menghancurkan kapal-kapal kalian, sehingga kalian pun ditenggelamkan disebabkan kekufuran kalian terhadap nikmat-Nya? Kalian tidak akan mendapatkan seorang penolong pun yang akan melindungi kalian dari perbuatan Kami.
۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍۢ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًۭا ﴿٧٠﴾
Sungguh Kami telah memuliakan anak-cucu Adam dengan bentuk tubuh yang bagus, kemampuan barbicara dan kebebasan memilih. Mereka Kami berikan kemuliaan dan kekuatan, jika mereka mematuhi Kami. Mereka Kami angkut di daratan, melalui hewan, dan Kami angkut pula mereka di lautan, melalui kapal-kapal. Mereka juga Kami berikan rezeki berbagai kenikmatan. Sesungguhnya Kami benar-benar telah melebihkan mereka dengan akal pikiran atas kebanyakan makhluk lain yang Kami ciptakan.
يَوْمَ نَدْعُوا۟ كُلَّ أُنَاسٍۭ بِإِمَٰمِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًۭا ﴿٧١﴾
Wahai Muhammad, ingatkan kaummu akan suatu hari saat Kami memanggil tiap-tiap golongan dengan lambang yang membuat mereka dapat dikenali. Atau melalui pemimpin yang mereka ikuti, nabi, atau kitab suci mereka. Mereka dipanggil, \"Wahai pengikut Mûsâ\", \"Wahai pengikut al-Qur'ân\" dan seterusnya untuk menerima buku catatan amal perbuatan mereka. Barangsiapa diberi buku catatan amal perbuatannya melalui tangan kanannya, mereka adalah orang-orang yang bahagia dan akan membaca kitabnya dengan senang hati. Pahala mereka tidak akan dikurangi sedikit pun.
وَمَن كَانَ فِى هَٰذِهِۦٓ أَعْمَىٰ فَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ أَعْمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِيلًۭا ﴿٧٢﴾
Adapun golongan yang lain akan merasa sangat sedih oleh apa yang dilihatnya. Semua pintu keselamatan telah tertutup baginya. Ia tidak bisa lagi melihat cara untuk menyelamatkan diri dari petaka, sama seperti ketika mereka tidak bisa melihat jalan kebenaran dan petunjuk di dunia. Dan barangsiapa buta di dunia, maka di akhirat akan lebih buta dan jauh dari jalan kebaikan.
وَإِن كَادُوا۟ لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ ٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ لِتَفْتَرِىَ عَلَيْنَا غَيْرَهُۥ ۖ وَإِذًۭا لَّٱتَّخَذُوكَ خَلِيلًۭا ﴿٧٣﴾
Sesungguhnya orang-orang musyrik menempuh berbagai cara untuk memalingkanmu, Muhammad, dari al-Qur'ân supaya kamu mencari mukjizat yang lain, agar kamu bagaikan orang yang mendustakan Kami. Saat itu mereka baru akan menjadikanmu sebagai teman. Upaya itu terus berulang-ulang, dan mestinya berhasil mendekatkanmu kepada apa yang mereka kehendaki. Akan tetapi kamu adalah rasul Kami yang terpercaya.
وَلَوْلَآ أَن ثَبَّتْنَٰكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْـًۭٔا قَلِيلًا ﴿٧٤﴾
Kemahalembutan Kami mencakup dirimu. Oleh karena itu, Kami memalingkan kamu agar tidak memenuhi seruan mereka. Kami kokohkan pendirianmu di atas kebenaran. Kalau bukan karena itu, niscaya kamu akan condong kepada seruan mereka demi mengharap dari mereka iman yang sempurna kelak ketika mereka menjadi orang-orang muslim pertama.
إِذًۭا لَّأَذَقْنَٰكَ ضِعْفَ ٱلْحَيَوٰةِ وَضِعْفَ ٱلْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًۭا ﴿٧٥﴾
Dan andaikata kamu nyaris condong kepada mereka, maka Kami akan menimpakan dan melipatgandakan siksa dunia dan akhirat atas dirimu. Kemudian, kamu tidak akan mendapatkan seorang pelindung pun yang akan menolong dan melindungi kamu dari siksaan. Namun semua itu tidak akan terjadi, karena rasul Kami yang terpercaya selalu terhindar dari hal yang demikian.
وَإِن كَادُوا۟ لَيَسْتَفِزُّونَكَ مِنَ ٱلْأَرْضِ لِيُخْرِجُوكَ مِنْهَا ۖ وَإِذًۭا لَّا يَلْبَثُونَ خِلَٰفَكَ إِلَّا قَلِيلًۭا ﴿٧٦﴾
Orang-orang kafir Mekah telah melakukan berbagai upaya dan hampir dapat merintangi dirimu melalui permusuhan dan rencana jahat mereka, agar mereka dapat mengusirmu dari tanah Mekah. Seandainya hal itu terjadi, maka sepeninggalmu mereka hanya akan tinggal di Mekah sebentar saja. Setelah itu mereka akan dikalahkan dan agama Allah pun pasti akan menang.
سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا ﴿٧٧﴾
Cara seperti itulah yang Kami tempuh untuk menghancurkan siapa saja yang mengusir nabinya. Begitu pula cara Kami berkenaan dengan rasul-rasul sebelum kamu. Dan kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi ketetapan Kami.
أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًۭا ﴿٧٨﴾
Kerjakanlah salat fardu, mulai matahari condong dari pertengahan langit sampai muncul kegelapan malam. Yaitu salat Zuhur, Asar, Magrib dan Isya. Kerjakan pula salat Fajar (Subuh) yang disaksikan oleh malaikat.
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةًۭ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًۭا مَّحْمُودًۭا ﴿٧٩﴾
Bangunlah pada sebagian malam dan laksanakanlah salat tahajud sebagai ibadah tambahan atas salat lima waktu yang telah kamu laksanakan, dengan harapan agar Allah menempatkan kamu di hari kiamat pada tempat yang dipuji semua makhluk.
وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍۢ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍۢ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًۭا نَّصِيرًۭا ﴿٨٠﴾
Katakanlah, \"Ya Tuhan, masukkanlah aku dalam segala situasi dan kondisi dengan cara yang Engkau ridai dan dengan cara yang terhormat. Keluarkanlah aku dari mana saja dengan keridaan dan kemuliaan-Mu pula. Berikanlah kekuatan kepadaku, dari karunia-Mu, yang dapat membelaku melawan musuh.\"
وَقُلْ جَآءَ ٱلْحَقُّ وَزَهَقَ ٱلْبَٰطِلُ ۚ إِنَّ ٱلْبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقًۭا ﴿٨١﴾
Berikanlah peringatan kepada kaummu yang musyrik dengan mengatakan, \"Kebenaran (yaitu ajaran tauhid, agama yang benar dan keadilan) telah datang, dan kebatilan (kesyirikan, agama yang tidak benar dan kezaliman) telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu akan selalu lenyap.\"
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌۭ وَرَحْمَةٌۭ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًۭا ﴿٨٢﴾
Bagaimana kebenaran itu tidak akan menjadi kuat, sedang Kami telah menurunkan al-Qur'ân sebagai penawar keraguan yang ada dalam dada, dan rahmat bagi siapa yang beriman kepadanya. Al-Qur'ân itu tidak menambah apa-apa kepada orang-orang yang zalim selain kerugian, oleh sebab kekufuran mereka.
وَإِذَآ أَنْعَمْنَا عَلَى ٱلْإِنسَٰنِ أَعْرَضَ وَنَـَٔا بِجَانِبِهِۦ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ كَانَ يَـُٔوسًۭا ﴿٨٣﴾
Sesungguhnya perasaan bangga dan putus asa merupakan tabiat manusia. Apabila ia Kami berikan nikmat kesehatan dan kelapangan, mereka malah tidak mau berzikir dan berdoa kepada Kami, serta menjauh dari Kami dengan sombong dan berbangga diri. Dan jika ia ditimpa kesusahan seperti sakit dan kemiskinan, mereka putus asa dari rahmat Allah.
قُلْ كُلٌّۭ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًۭا ﴿٨٤﴾
Katakanlah, wahai Muhammad, kepada orang-orang kafir Quraisy sebagai ungkapan rasa tidak senangmu terhadap kejahatan dan pertikaian, \"Masing-masing kita berbuat dan berjalan sesuai dengan jalannya.\" Tuhanmu Maha Mengetahui--dengan ilmu pengetahuan yang tidak tertandingi--tentang orang-orang yang lebih benar jalannya dan selalu berbuat kebenaran. Mereka akan mendapatkan pahala yang besar. Allah juga Maha Mengetahui siapa yang lebih sesat jalannya dan akan diberi balasan sesuai dengan apa yang ia perbuat.
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًۭا ﴿٨٥﴾
Wahai Muhammad, kaummu yang mendapat nasihat dari orang-orang Yahudi bertanya kepadamu tentang hakikat rûh (roh). Katakan, \"Hanya Allah yang mengetahui ihwal roh. Aku hanya diberi sedikit sekali dari ilmu Allah tentang hal itu.
وَلَئِن شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ بِهِۦ عَلَيْنَا وَكِيلًا ﴿٨٦﴾
Sesungguhnya jika Kami berkehendak menghapus al-Qur'ân yang telah Kami wahyukan kepadamu dari dalam hatimu, niscaya akan Kami lakukan. Setelah itu kamu tidak akan menemukan seorang pun yang dapat membela dan menolongmu.
إِلَّا رَحْمَةًۭ مِّن رَّبِّكَ ۚ إِنَّ فَضْلَهُۥ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيرًۭا ﴿٨٧﴾
Akan tetapi al-Qur'ân itu Kami jadikan abadi sebagai rahmat dari Tuhanmu, karena karunia Allah kepadamu dalam mukjizat ini sangatlah besar.
قُل لَّئِنِ ٱجْتَمَعَتِ ٱلْإِنسُ وَٱلْجِنُّ عَلَىٰٓ أَن يَأْتُوا۟ بِمِثْلِ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِۦ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍۢ ظَهِيرًۭا ﴿٨٨﴾
Katakanlah kepada mereka dan tantanglah agar mereka mendatangkan sesuatu yang serupa al-Qur'ân, dan mereka pasti tidak akan mempu mendatangkannya, \"Seandainya manusia dan jin bergabung dan saling membantu untuk mendatangkan sesuatu yang serupa al-Qur'ân ini dalam komposisi dan maknanya, mereka tidak akan mampu melakukannya, meskipun mereka bekerjasama dan saling membantu satu sama lain.\"
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِى هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍۢ فَأَبَىٰٓ أَكْثَرُ ٱلنَّاسِ إِلَّا كُفُورًۭا ﴿٨٩﴾
Dalam al-Qur'ân ini, Kami sungguh telah menempuh berbagai cara penjelasan seperti tamsil. Akan tetapi kebanyakan manusia menolaknya dan lebih memilih sikap kufur dan ingkar.
وَقَالُوا۟ لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ تَفْجُرَ لَنَا مِنَ ٱلْأَرْضِ يَنۢبُوعًا ﴿٩٠﴾
Ketika tampak mukjizat al-Qur'ân dan mereka tidak dapat menyangkal hujjah itu, mereka pun mulai meminta ayat dan mukjizat, seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak mampu berdalih dan orang-orang yang kebingungan. Mereka kemudian berkata, \"Kami tidak akan beriman kepadamu, sebelum kamu mengeluarkan mata air yang terus memancar dan tak pernah habis dari bumi Mekah untuk kami.
أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌۭ مِّن نَّخِيلٍۢ وَعِنَبٍۢ فَتُفَجِّرَ ٱلْأَنْهَٰرَ خِلَٰلَهَا تَفْجِيرًا ﴿٩١﴾
Atau sebelum kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur di Mekah, lalu kamu alirkan sungai- sungai dengan deras di sela-sela kebun itu.
أَوْ تُسْقِطَ ٱلسَّمَآءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِىَ بِٱللَّهِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ قَبِيلًا ﴿٩٢﴾
Atau sebelum kamu runtuhkan langit menjadi berkeping-keping di atas kepala kami seperti kamu katakan bahwa Allah menjanjikan kami dengan semua itu. Atau kamu mendatangkan Allah dan malaikat- malaikat berhadapan muka dengan kami.
أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌۭ مِّن زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَىٰ فِى ٱلسَّمَآءِ وَلَن نُّؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّىٰ تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَٰبًۭا نَّقْرَؤُهُۥ ۗ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّى هَلْ كُنتُ إِلَّا بَشَرًۭا رَّسُولًۭا ﴿٩٣﴾
Atau sebelum kamu mempunyai sebuah rumah yang perhiasannya terbuat dari emas, atau kamu dapat naik ke atas lamgit. Kami sekali-kali tidak akan mempercayai hal itu kecuali jika kamu menurunkan kepada kami sebuah kitab suci dari Allah yang berisi kebenaran kata-katamu yang dapat kami baca.\" Katakanlah kepada mereka, \"Tuhanku Mahasuci dari apa yang telah mereka tuduhkan bahwa di sana ada yang mengendalikan Allah atau menyamai kekuasaan-Nya. Aku ini hanyalah seorang manusia biasa, seperti layaknya para rasul yang lain, yang tidak dapat mendatangkan satu ayat pun kecuali atas izin Allah.\"
وَمَا مَنَعَ ٱلنَّاسَ أَن يُؤْمِنُوٓا۟ إِذْ جَآءَهُمُ ٱلْهُدَىٰٓ إِلَّآ أَن قَالُوٓا۟ أَبَعَثَ ٱللَّهُ بَشَرًۭا رَّسُولًۭا ﴿٩٤﴾
Tidak ada sesuatu yang menghalangi orang-orang musyrik Mekah untuk mengakui kebenaran saat didatangkan wahyu yang diikuti dengan mukjizat, kecuali ungkapan bodoh mereka yang mengatakan bahwa Allah tidak akan mengutus para rasul-Nya dari jenis manusia, tetapi dari jenis malaikat.
قُل لَّوْ كَانَ فِى ٱلْأَرْضِ مَلَٰٓئِكَةٌۭ يَمْشُونَ مُطْمَئِنِّينَ لَنَزَّلْنَا عَلَيْهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَلَكًۭا رَّسُولًۭا ﴿٩٥﴾
Katakan, sebagai bantahan terhadap mereka, \"Seandainya ada malaikat sebagai pengganti manusia yang berjalan dan hidup berkesinambungan di bumi seperti layaknya manusia, niscaya Kami akan menurunkan kepada mereka seorang malaikat dari langit yang menjadi rasul dengan bentuk seperti mereka! Akan tetapi, malaikat bukanlah manusia. Kalaupun ada, itu hanya malaikat yang berbentuk manusia.\"
قُلْ كَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًۢا بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًۭا ﴿٩٦﴾
Katakan pula, \"Jika kalian mengingkari misi kerasulanku, maka cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kalian untuk menetapkan kebenaran misi kerasulanku. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya dan Dia yang akan memberi balasannya.\"
وَمَن يَهْدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلْمُهْتَدِ ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِهِۦ ۖ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ عُمْيًۭا وَبُكْمًۭا وَصُمًّۭا ۖ مَّأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَٰهُمْ سَعِيرًۭا ﴿٩٧﴾
Katakan kepada mereka, \"Barangsiapa diberi petunjuk karena budi pekertinya yang terpuji, maka ia telah benar-benar berpetunjuk. Dan, barangsiapa disesatkan karena budi pekertinya tidak terpuji, maka ia tidak akan mendapat penolong yang dapat memberi petunjuk di dunia. Kami akan mengumpulkan mereka di akhirat nanti dengan muka terseret. Mereka tidak dapat melihat, berbicara dan mendengar. Tempat mereka adalah neraka jahanam. Setiap kali api itu akan padam, Allah menambah lagi nyalanya.\"
ذَٰلِكَ جَزَآؤُهُم بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًۭا وَرُفَٰتًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًۭا جَدِيدًا ﴿٩٨﴾
Itulah balasan akibat kekufuran mereka terhadap bukti kebenaran yang telah Kami kemukakan. Selain itu, juga akibat kekufuran mereka dengan mengatakan, \"Apakah kami akan dibangkitkan sebagai makhluk baru setelah kami menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur?\"
۞ أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ قَادِرٌ عَلَىٰٓ أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلًۭا لَّا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى ٱلظَّٰلِمُونَ إِلَّا كُفُورًۭا ﴿٩٩﴾
Apakah mereka lalai dan tidak tahu bahwa Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan segala keagungannya adalah Mahakuasa untuk menciptakan yang serupa dengan mereka, baik berupa jin maupun manusia. Zat Yang Mahakuasa dan mampu berbuat demikian, tentu mampu pula mengembalikan mereka seperti semula! Bahkan hal itu lebih mudah bagi-Nya. Allah telah menetapkan waktu tertentu yang pasti akan terjadi, yaitu hari kiamat, untuk membangkitkan mereka kembali setelah mati. Namun orang-orang yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan kekufuran hanya menghendaki kekufuran setelah adanya bukti ini.
قُل لَّوْ أَنتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَآئِنَ رَحْمَةِ رَبِّىٓ إِذًۭا لَّأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ ٱلْإِنفَاقِ ۚ وَكَانَ ٱلْإِنسَٰنُ قَتُورًۭا ﴿١٠٠﴾
Katakan kepada orang-orang musyrik, \"Jika kalian mempunyai kekayaan rezeki Tuhanku, kalian pasti akan bersifat kikir karena takut miskin, sebab tamak dan kikir merupakan tabiat manusia. Allah Mahakaya dan Maha Memberi, yang memberikan apa saja dan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan menurunkan mukjizat sesuai dengan kehendak-Nya, bukan yang dikehendaki oleh manusia. Dalam pada itu, Dia Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَىٰ تِسْعَ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍۢ ۖ فَسْـَٔلْ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِذْ جَآءَهُمْ فَقَالَ لَهُۥ فِرْعَوْنُ إِنِّى لَأَظُنُّكَ يَٰمُوسَىٰ مَسْحُورًۭا ﴿١٠١﴾
Seandainya kepada mereka didatangkan ayat-ayat yang telah mereka minta, mereka pasti akan berpaling dan tidak akan mempercayainya. Kami telah memberi Mûsâ sembilan mukjizat yang nyata(1). Meskipun demikian, mereka mengingkarinya. Dan Fir'aun berkata kepada Mûsâ, \"Kukira kau adalah orang yang terkena sihir, Mûsâ.\" (1) Sembilan mukjizat itu adalah tongkat, tangan putih, angin topan, belalang dan katak serta darah, kekeringan dan kekurangan buah-buahan, terbelahnya laut, air yang memancar dari batu, terangkatnya gunung, dan berbicara langsung dengan Allah.
قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَآ أَنزَلَ هَٰٓؤُلَآءِ إِلَّا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ بَصَآئِرَ وَإِنِّى لَأَظُنُّكَ يَٰفِرْعَوْنُ مَثْبُورًۭا ﴿١٠٢﴾
Mûsâ berkata, \"Wahai Fir'aun, kamu sendiri telah mengetahui bahwa yang menurunkan bukti-bukti itu adalah Tuhan pemelihara langit dan bumi, karena hanya Dia yang mampu melakukannya. Bukti-bukti itu amat jelas dan dapat memperlihatkan kebenaranku kepadamu, tetapi kamu malah menjadi sombong dan ingkar. Kurasa kamu adalah orang yang akan binasa, wahai Fir'aun, jika kamu tidak kembali dari kemungkaranmu.\"
فَأَرَادَ أَن يَسْتَفِزَّهُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ فَأَغْرَقْنَٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ جَمِيعًۭا ﴿١٠٣﴾
Fir'aun bertambah tiran dan hendak mengusir Mûsâ dan Banû Isrâ'îl dari bumi Mesir. Maka ia dan seluruh tentaranya pun Kami tenggelamkan.
وَقُلْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ لِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱسْكُنُوا۟ ٱلْأَرْضَ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْءَاخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًۭا ﴿١٠٤﴾
Sedangkan Mûsâ dan pengikutnya Kami selamatkan. Setelah Kami menenggelamkan Fir'aun, Kami katakan kepada Banû Isrâ'îl, \"Tinggallah di tanah suci, di negeri Syâm. Apabila kehidupan akhirat telah tiba, Kami akan mendatangkan kalian dari dalam kubur secara bercampur baur, kemudian mengadili kalian secara adil.\"
وَبِٱلْحَقِّ أَنزَلْنَٰهُ وَبِٱلْحَقِّ نَزَلَ ۗ وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا مُبَشِّرًۭا وَنَذِيرًۭا ﴿١٠٥﴾
Kami tidak menurunkan al-Qur'ân tanpa diperkuat oleh hikmah Tuhan yang menetapkan penurunan al-Qur'ân itu. Al-Qur'ân itu sendiri diturunkan dengan mengandung kebenaran. Semua akidah dan hukum yang ada di dalamnya adalah benar. Kami tidak mengutusmu, wahai Muhammad, kecuali sebagai pembawa berita gembira berupa surga bagi siapa yang beriman, dan pemberi peringatan berupa neraka bagi siapa yang ingkar. Jika mereka tidak beriman, kamu tidak perlu merasa bersalah.
وَقُرْءَانًۭا فَرَقْنَٰهُ لِتَقْرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍۢ وَنَزَّلْنَٰهُ تَنزِيلًۭا ﴿١٠٦﴾
Al-Qur'ân ini telah Kami turunkan secara berangsur-angsur dalam waktu yang cukup lama agar kamu membacakannya secara perlahan-lahan kepada umat manusia, supaya mereka dapat memahaminya. Kami telah menurunkannya sebagian demi sebagian secara pasti, tanpa ada suatu keraguan sedikit pun di dalamnya.
قُلْ ءَامِنُوا۟ بِهِۦٓ أَوْ لَا تُؤْمِنُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ مِن قَبْلِهِۦٓ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًۭا ﴿١٠٧﴾
Berilah ancaman kepada orang-orang kafir Mekah dengan mengatakan, \"Kamu semua bebas untuk mengimani al-Qur'ân atau tidak mengimaninya sesuai dengan pilihan kalian sendiri.\" Sesungguhnya orang-orang yang, sebelum turunnya al-Qur'ân, telah diberi ilmu pengetahuan yang benar, maka jika al-Qur'ân dibacakan kepada mereka, mereka akan sujud bersyukur kepada Allah atas segala nikamat-nikmat-Nya.
وَيَقُولُونَ سُبْحَٰنَ رَبِّنَآ إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًۭا ﴿١٠٨﴾
Mereka berkata, \"Tuhan kami Mahasuci dari sifat mengingkari janji, baik janji kenikmatan maupun siksaaan, sebagaimana yang telah ditetapkan-Nya. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan dipenuhi.\"
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًۭا ۩ ﴿١٠٩﴾
Mereka pun kemudian sujud untuk kedua kalinya sambil meratap karena rasa takut mereka kepada Allah. Kekhusyukan mereka kepada Allah semakin bertambah dengan membaca al-Qur'ân.
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّۭا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًۭا ﴿١١٠﴾
Katakanlah kepada orang-orang musyrik itu, \"Serulah Tuhanmu dengan nama 'Allâh' atau 'al-Rahmân'. Dengan nama mana saja kalian menyeru-Nya adalah baik, karena Dia mempunyai al-asmâ' al-husnâ (nama- nama terindah). Kalian tidak perlu ragu, karena banyaknya nama tidak harus menunjukkan banyaknya referen (musammâ).\" Apabila kamu membaca al-Qur'ân di dalam salatmu, janganlah terlalu meninggikan suara agar tidak terdengar oleh orang-orang musyrik lalu mereka menghina dan menyiksamu. Jangan pula terlalu merendahkan suara hingga tidak terdengar oleh orang-orang Mukmin. Bacalah dengan suara sedang.
وَقُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًۭا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌۭ فِى ٱلْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ وَلِىٌّۭ مِّنَ ٱلذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًۢا ﴿١١١﴾
Katakanlah, \"Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak, karena Dia tidak membutuhkannya; yang tidak mempunyai sekutu dalam kekuasaan-Nya, karena Dialah yang menciptakannya; dan yang tidak mempunyai penolong yang memberi-Nya kemuliaan dan menjaga-Nya dari kehinaan.\" Dan agungkanlah Tuhanmu sesuai dengan keagungan-Nya.