Main pages

Surah Mount Sinai [At-tur] in Indonesian

Surah Mount Sinai [At-tur] Ayah 49 Location Maccah Number 52

وَٱلطُّورِ ﴿١﴾

[[52 ~ ATH-THUR (BUKIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan. Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan. Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka. Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw. untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur'ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa. Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka. Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw. agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka. Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya. Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam (waktu fajar).]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ' (Sinai), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma'mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air.

وَكِتَٰبٍۢ مَّسْطُورٍۢ ﴿٢﴾

[[52 ~ ATH-THUR (BUKIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan. Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan. Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka. Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw. untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur'ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa. Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka. Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw. agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka. Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya. Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam (waktu fajar).]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ' (Sinai), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma'mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air.

فِى رَقٍّۢ مَّنشُورٍۢ ﴿٣﴾

[[52 ~ ATH-THUR (BUKIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan. Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan. Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka. Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw. untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur'ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa. Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka. Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw. agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka. Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya. Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam (waktu fajar).]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ' (Sinai), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma'mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air.

وَٱلْبَيْتِ ٱلْمَعْمُورِ ﴿٤﴾

[[52 ~ ATH-THUR (BUKIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan. Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan. Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka. Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw. untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur'ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa. Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka. Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw. agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka. Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya. Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam (waktu fajar).]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ' (Sinai), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma'mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air.

وَٱلسَّقْفِ ٱلْمَرْفُوعِ ﴿٥﴾

[[52 ~ ATH-THUR (BUKIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan. Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan. Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka. Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw. untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur'ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa. Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka. Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw. agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka. Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya. Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam (waktu fajar).]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ' (Sinai), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma'mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air.

وَٱلْبَحْرِ ٱلْمَسْجُورِ ﴿٦﴾

[[52 ~ ATH-THUR (BUKIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan. Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan. Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka. Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw. untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur'ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa. Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka. Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw. agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka. Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya. Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam (waktu fajar).]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ' (Sinai), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma'mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air.

إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَٰقِعٌۭ ﴿٧﴾

Sesungguhnya azab Tuhanmu yang dijanjikan untuk orang-orang kafir pasti akan turun kepada mereka. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi mereka dari siksaan itu.

مَّا لَهُۥ مِن دَافِعٍۢ ﴿٨﴾

Sesungguhnya azab Tuhanmu yang dijanjikan untuk orang-orang kafir pasti akan turun kepada mereka. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi mereka dari siksaan itu.

يَوْمَ تَمُورُ ٱلسَّمَآءُ مَوْرًۭا ﴿٩﴾

Pada hari ketika langit tergoncang dengan kerasnya dan secara jelas-jelas gunung berpindah dari tempat asalnya.

وَتَسِيرُ ٱلْجِبَالُ سَيْرًۭا ﴿١٠﴾

Pada hari ketika langit tergoncang dengan kerasnya dan secara jelas-jelas gunung berpindah dari tempat asalnya.

فَوَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ ﴿١١﴾

Maka kebinasaan yang besarlah pada hari itu untuk orang-orang yang mendustakan kebenaran. Yaitu orang-orang yang bermain-main dalam kepalsuan.

ٱلَّذِينَ هُمْ فِى خَوْضٍۢ يَلْعَبُونَ ﴿١٢﴾

Maka kebinasaan yang besarlah pada hari itu untuk orang-orang yang mendustakan kebenaran. Yaitu orang-orang yang bermain-main dalam kepalsuan.

يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا ﴿١٣﴾

Hari ketika mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya.

هَٰذِهِ ٱلنَّارُ ٱلَّتِى كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ ﴿١٤﴾

Dikatakan kepada mereka, \"Inilah neraka yang dulu kalian dustakan di dunia.

أَفَسِحْرٌ هَٰذَآ أَمْ أَنتُمْ لَا تُبْصِرُونَ ﴿١٥﴾

Apakah kalian tetap ingkar sehingga kalian mengatakan bahwa neraka yang kalian saksikan ini adalah sihir? Ataukah kalian tidak dapat melihat?

ٱصْلَوْهَا فَٱصْبِرُوٓا۟ أَوْ لَا تَصْبِرُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْكُمْ ۖ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿١٦﴾

Masuklah ke dalamnya dan rasakanlah panasnya. Baik kalian akan bersabar dengan kekerasannya ataupun tidak, kesabaran dan ketidaksabaran kalian itu akan sama saja artinya bagi kalian. Pada hari ini kalian benar-benar mendapatkan balasan atas apa yang kalian kerjakan di dunia.\"

إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّٰتٍۢ وَنَعِيمٍۢ ﴿١٧﴾

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di surga-surga yang sangat luas tak terlukiskan, dan juga dalam kenikmatan yang sangat besar.

فَٰكِهِينَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَىٰهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ ٱلْجَحِيمِ ﴿١٨﴾

Mereka menikmati segala yang diberikan Tuhan kepada mereka, dan Tuhan pun akan melindungi mereka dari azab neraka.

كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ هَنِيٓـًٔۢا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿١٩﴾

Dikatakan kepada mereka, \"Makanlah makanan yang lezat dan minumlah minuman yang enak, sebagai balasan atas apa yang kalian lakukan di dunia.\"

مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ سُرُرٍۢ مَّصْفُوفَةٍۢ ۖ وَزَوَّجْنَٰهُم بِحُورٍ عِينٍۢ ﴿٢٠﴾

Mereka duduk bertelekan di atas dipan-dipan yang tersusun rapi. Dan mereka Kami kawinkan dengan bidadari-bidadari yang putih dan bermata lebar dan jeli.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍۢ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌۭ ﴿٢١﴾

Dan orang-orang yang beriman dan berhak untuk memperoleh derajat yang tinggi lalu diikuti oleh anak cucu mereka dalam beriman, dan anak cucu itu belum mencapai derajat yang dicapai oleh bapak-bapak mereka, maka Kami akan menghubungkan mereka dengan anak cucu mereka itu, agar mereka dapat bergembira dengan anak cucunya. Kami tidak akan mengurangi pahala perbuatan mereka sedikit pun, dan bapak tidak akan membawa kesalahan anak cucu mereka sedikit pun, karena setiap manusia bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri dan orang lain tidak akan dihukum karenanya.

وَأَمْدَدْنَٰهُم بِفَٰكِهَةٍۢ وَلَحْمٍۢ مِّمَّا يَشْتَهُونَ ﴿٢٢﴾

Dan Kami menambahkan mereka dengan buah-buahan yang banyak dan daging dari jenis yang mereka inginkan.

يَتَنَٰزَعُونَ فِيهَا كَأْسًۭا لَّا لَغْوٌۭ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌۭ ﴿٢٣﴾

Di surga, dengan penuh rasa kasih sayang, mereka saling memperebutkan piala yang penuh dengan minuman yang tidak akan membawa mereka mengatakan perkataan yang jelek, dan juga tidak mengerjakan perbuatan dosa.

۞ وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌۭ لَّهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌۭ مَّكْنُونٌۭ ﴿٢٤﴾

Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang disediakan untuk melayani mereka. Karena kulit mereka yang putih dan jernih, mereka tampak seperti mutiara yang terjaga.

وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍۢ يَتَسَآءَلُونَ ﴿٢٥﴾

Sebagian penghuni surga menghadap ke arah yang lain. Masing-masing mereka menanyakan kepada temannya tentang kehormatan yang mereka terima ini, dan juga tentang sebabnya.

قَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ ﴿٢٦﴾

Mereka berkata, \"Sesungguhnya, sebelum memperoleh kenikmatan ini, kami takut kepada Allah ketika kami berada di tengah-tengah keluarga kami, sehingga Allah menganugerahkan kasih sayang-Nya kepada kami dan menjaga kami dari api neraka.

فَمَنَّ ٱللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَىٰنَا عَذَابَ ٱلسَّمُومِ ﴿٢٧﴾

Mereka berkata, \"Sesungguhnya, sebelum memperoleh kenikmatan ini, kami takut kepada Allah ketika kami berada di tengah-tengah keluarga kami, sehingga Allah menganugerahkan kasih sayang-Nya kepada kami dan menjaga kami dari api neraka.

إِنَّا كُنَّا مِن قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْبَرُّ ٱلرَّحِيمُ ﴿٢٨﴾

Sesungguhnya kami sebelumnya menyembah-Nya di dunia. Dialah satu-satunya Tuhan yang melimpahkan kebaikan dan yang kasih sayang-Nya amat besar.

فَذَكِّرْ فَمَآ أَنتَ بِنِعْمَتِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍۢ وَلَا مَجْنُونٍ ﴿٢٩﴾

Maka tetaplah kamu memberi peringatan, dan--dengan nikmat kenabian dan kepandaian itu--kamu bukanlah seorang penyihir yang memberi kabar tentang hal-hal yang gaib tanpa ilmu, dan juga kamu bukan seorang gila yang mengatakan apa yang tidak kamu maksudkan.

أَمْ يَقُولُونَ شَاعِرٌۭ نَّتَرَبَّصُ بِهِۦ رَيْبَ ٱلْمَنُونِ ﴿٣٠﴾

Bahkan apakah mereka mengatakan, \"Ia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kematiannya.\" Katakanlah kepada mereka, sebagai ancaman, \"Tunggulah, sesungguhnya aku pun termasuk orang-orang yang menunggu kesudahan diriku dan diri kalian.\"

قُلْ تَرَبَّصُوا۟ فَإِنِّى مَعَكُم مِّنَ ٱلْمُتَرَبِّصِينَ ﴿٣١﴾

Bahkan apakah mereka mengatakan, \"Ia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kematiannya.\" Katakanlah kepada mereka, sebagai ancaman, \"Tunggulah, sesungguhnya aku pun termasuk orang-orang yang menunggu kesudahan diriku dan diri kalian.\"

أَمْ تَأْمُرُهُمْ أَحْلَٰمُهُم بِهَٰذَآ ۚ أَمْ هُمْ قَوْمٌۭ طَاغُونَ ﴿٣٢﴾

Ataukah pikiran-pikiran mereka menyuruh mereka untuk mengatakan perkataan yang sangat bertentangan ini. Karena penyihir dan penyair mempunyai kepandaian dan otak, sedangkan orang gila tidak mempunyai otak. Sebenarnya mereka itu adalah kaum yang melampaui batas dalam kedurhakaan mereka.

أَمْ يَقُولُونَ تَقَوَّلَهُۥ ۚ بَل لَّا يُؤْمِنُونَ ﴿٣٣﴾

Ataukah mereka mengatakan, \"Muhammad telah membuat-buat al-Qur'ân.\" Sesungguhnya dengan kekeraskepalaan mereka itu, mereka adalah orang-orang yang tidak beriman.

فَلْيَأْتُوا۟ بِحَدِيثٍۢ مِّثْلِهِۦٓ إِن كَانُوا۟ صَٰدِقِينَ ﴿٣٤﴾

Maka hendaklah mereka mendatangkan perkataan seperti al-Qur'ân, apabila mereka benar dalam perkataan mereka bahwa Muhammad telah membuat-buatnya.

أَمْ خُلِقُوا۟ مِنْ غَيْرِ شَىْءٍ أَمْ هُمُ ٱلْخَٰلِقُونَ ﴿٣٥﴾

Ataukah mereka tercipta tanpa Pencipta, ataukah mereka menciptakan diri mereka sendiri, sehingga mereka tidak mengakui adanya Pencipta yang harus mereka sembah?

أَمْ خَلَقُوا۟ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۚ بَل لَّا يُوقِنُونَ ﴿٣٦﴾

Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi dengan penciptaan yang sangat indah ini? Sesungguhnya mereka tidak meyakini apa yang harus mereka lakukan terhadap Sang Pencipta, oleh karenanya mereka menyekutukan-Nya.

أَمْ عِندَهُمْ خَزَآئِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ ٱلْمُصَۣيْطِرُونَ ﴿٣٧﴾

Ataukah mereka memiliki perbendaharaan Tuhanmu dan berkuasa untuk menggunakannya, ataukah mereka adalah orang-orang yang dapat menaklukkan dan mengatur segala sesuatu sesuai dengan kemauan mereka?

أَمْ لَهُمْ سُلَّمٌۭ يَسْتَمِعُونَ فِيهِ ۖ فَلْيَأْتِ مُسْتَمِعُهُم بِسُلْطَٰنٍۢ مُّبِينٍ ﴿٣٨﴾

Ataukah mereka memiliki tangga untuk naik ke langit, sehingga dapat mendengar segala yang diputuskan oleh Allah? Hendaklah orang yang mendengar di antara mereka mendatangkan alasan yang jelas dan membenarkan seruan mereka.

أَمْ لَهُ ٱلْبَنَٰتُ وَلَكُمُ ٱلْبَنُونَ ﴿٣٩﴾

Ataukah Allah memiliki anak-anak perempuan, seperti yang kalian sangka, dan kalian memiliki anak laki- laki sesuai dengan yang kalian inginkan?

أَمْ تَسْـَٔلُهُمْ أَجْرًۭا فَهُم مِّن مَّغْرَمٍۢ مُّثْقَلُونَ ﴿٤٠﴾

Ataukah kamu meminta upah kepada mereka ketika kamu menyampaikan risalah, sehingga mereka dibebani dengan utang?

أَمْ عِندَهُمُ ٱلْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ ﴿٤١﴾

Ataukah mereka mempunyai pengetahuan tentang yang gaib, sehingga mereka dapat menuliskannya sebagaimana yang mereka kehendaki?

أَمْ يُرِيدُونَ كَيْدًۭا ۖ فَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ هُمُ ٱلْمَكِيدُونَ ﴿٤٢﴾

Ataukah mereka ingin melakukan tipu daya dan menyalahkan pesan-pesan sucimu? Maka sesungguhnya orang-orang kafir itulah yang akan tertimpa tipu daya.

أَمْ لَهُمْ إِلَٰهٌ غَيْرُ ٱللَّهِ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٤٣﴾

Ataukah mereka memiliki sesembahan selain Allah yang dapat menahan mereka dari azab Allah. Mahasuci Allah dari segala yang mereka sekutukan.

وَإِن يَرَوْا۟ كِسْفًۭا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ سَاقِطًۭا يَقُولُوا۟ سَحَابٌۭ مَّرْكُومٌۭ ﴿٤٤﴾

Dan apabila mereka menyaksikan sebagian langit jatuh untuk menyiksa mereka, mereka akan berkata dengan sikap membangkang, \"Itu adalah awan yang bergumpal-gumpal.\"

فَذَرْهُمْ حَتَّىٰ يُلَٰقُوا۟ يَوْمَهُمُ ٱلَّذِى فِيهِ يُصْعَقُونَ ﴿٤٥﴾

Maka biarkan dan jangan pedulikan mereka sampai mereka menemui hari ketika mereka dibinasakan.

يَوْمَ لَا يُغْنِى عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًۭٔا وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ ﴿٤٦﴾

Yaitu hari ketika tipu daya mereka tidak dapat menahan mereka dari azab, dan mereka tidak pula mendapatkan penolong.

وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ عَذَابًۭا دُونَ ذَٰلِكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٤٧﴾

Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan mendapatkan azab, selain azab yang membinasakan mereka di dunia, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui hal ini.

وَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ ﴿٤٨﴾

Maka bersabarlah dengan ketetapan Tuhanmu yang menunda siksa bagi mereka, dan tabahlah dalam menghadapi penderitaan yang kamu terima dari mereka. Sesungguhnya kamu berada dalam penjagaan dan pemeliharaan Kami. Maka tipu daya mereka tidak akan membahayakanmu, dan bertasbihlah dengan memuji nama Tuhanmu ketika kamu bangun.

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَٰرَ ٱلنُّجُومِ ﴿٤٩﴾

Pilihlah satu waktu dari malam dan sucikanlah Dia pada saat itu. Sucikanlah Dia pada saat bintang- bintang telah terbenam.