Main pages

Surah The Iron [Al-Hadid] in Indonesian

Surah The Iron [Al-Hadid] Ayah 29 Location Madanah Number 57

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ﴿١﴾

[[57 ~ AL-HADID (BESI) Pendahuluan: Madaniyyah, 29 ayat ~ Surat ini dimulai dengan berita bahwa Allah disucikan oleh semua yang ada di langit dan di bumi, lalu dilanjutkan dengan keterangan tentang sebab-sebab penyucian itu, yaitu bahwa Allah adalah Pemilik kerajaan langit dan bumi, Maha Mengetahui dan bebas melakukan apa saja terhadap segala makhluk yang ada pada keduanya. Selanjutnya, disebutkan pula perintah untuk beriman kepada Allah dan membelanjakan harta di jalan-Nya. Membelanjakan harta, menurut bagian surat selanjutnya terbagi menjadi beberapa tingkat, tergantung pada faktor apa yang mendorongnya. Setelah itu, surat ini memaparkan gambaran orang-orang Mukmin di hari kiamat yang memancarakan cahaya, dari arah depan dan dari arah-arah sekitarnya. Selain itu, dalam surat ini terdapat pula gambaran tentang orang munafik yang berusaha menunggu orang-orang Mukmin itu demi mengambil sedikit dari cahaya mereka. Kedua kelompok ini dipisahkan oleh suatu pagar yang berpintu: bagian dalamnya berisi kasih sayang, sedang bagian luarnya adalah siksaan. Pembicaraan kemudian beralih kepada perintah kepada kaum mukminin untuk menundukkan hati mereka mengingat Allah dan kebenaran yang telah diturunkan (al-Qur'ân). Selanjutnya surat ini memaparkan kepada kaum mukminin itu kedudukan orang-orang yang mempercayai, baik laki-laki maupun perempuan, di sisi Tuhan dan menerangkan bahwa tempat kembali orang-orang kafir dan pendusta adalah neraka Jahîm. Ayat-ayat berikutnya berisikan tamsil tentang betapa remehnya kehidupan dunia dengan segala kesenangan yang ada di dalamnya, dan tamsil tentang betapa besarnya kesenangan dan azab akhirat. Pada bagian berikutnya, surat ini menyampaikan himbauan agar kita menjadi orang yang bersegera meminta ampunan, dan menenangkan hati dengan meyakini bahwa segala kebaikan dan keburukan yang menimpa sudah tercatat di sisi Allah, dengan harapan agar hati menjadi tunduk dan menerima ketentuan-Nya. Pada bagian selanjutnya, surat ini membicarakan masalah pengutusan dan kesinambungan para rasul, dan bagaimana mereka didukung dengan bukti-bukti, kitab-kitab dan sarana- sarana kekuatan dan bagaimana mereka berbuat untuk meluruskan umat manusia secara adil. Dan, sebagai penutup, surat ini diakhiri dengan seruan kepada umat Islam untuk bertakwa, janji untuk melipatgandakan kasih sayang, dan janji untuk mendapatkan karunia yang tidak dapat diwujudkan oleh selain Allah. Hal itu disebabkan karena karunia itu berada di tangan Allah. Dia bebas untuk memberikannya kepada siapa saja. Allah memiliki karunia yang besar.]] Semua makhluk yang ada di langit dan di bumi--manusia, hewan dan benda mati--menyucikan Allah Yang Mahaperkasa, mengatur semua urusan dengan bijaksana.

لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌ ﴿٢﴾

Hanya milik Allahlah, bukan milik yang lain, kerajaan langit dan bumi. Dia bebas melakukan apa saja terhadap segala sesuatu yang ada di kedua tempat itu, menghidupkan dan mematikan. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ ﴿٣﴾

Dia telah ada sebelum segala sesuatu ada; hidup kekal setelah segala sesuatu musnah; tampak pada segala sesuatu, karena segala sesuatu merupakan tanda adanya Tuhan; tidak tampak sehingga tak dapat dilihat oleh mata. Dia mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tidak.

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍۢ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌۭ ﴿٤﴾

Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta segala yang ada di antara keduanya dalam enam hari. Kemudian Dia bersemayam di singgasana dengan mengatur kerajaan-Nya. Dia mengetahui segala yang berada di dalam dan yang keluar dari bumi, mengetahui segala yang turun dari dan yang naik ke langit. Dia Maha Mengetahui semua urusan kalian di mana saja berada. Allah melihat dan mengetahui dengan teliti semua yang kalian kerjakan. Tidak ada sesuatu pun dari hal itu yang tersembunyi.

لَّهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرْجَعُ ٱلْأُمُورُ ﴿٥﴾

Hanya Allahlah yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan hanya kepada-Nyalah urusan semua makhluk akan dikembalikan dan nasib mereka berakhir.

يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ ۚ وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ ﴿٦﴾

Dia memasukkan sebagian waktu malam ke dalam waktu siang, dan memasukkan sebagian waktu siang ke dalam waktu malam, hingga panjangnya menjadi berbeda-beda. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersimpan dalam dada dan hati.

ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَأَنفِقُوا۟ مِمَّا جَعَلَكُم مُّسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَأَنفَقُوا۟ لَهُمْ أَجْرٌۭ كَبِيرٌۭ ﴿٧﴾

Percayalah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya. Belanjakanlah sebagian harta yang hak penggunaannya telah Dia titipkan kepadamu. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, di antara kalian, dan membelanjakan sebagian harta yang dititipkan akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah.

وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۙ وَٱلرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ لِتُؤْمِنُوا۟ بِرَبِّكُمْ وَقَدْ أَخَذَ مِيثَٰقَكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٨﴾

Mengapa kalian tidak beriman kepada Allah sedangkan Rasul mengajak dan menganjurkan kalian untuk beriman kepada Tuhan, padahal sebelumnya Allah benar-benar telah mengambil janji dari kalian untuk beriman? Jika kalian mau beriman, sebenarnya buktinya sudah jelas.

هُوَ ٱلَّذِى يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِۦٓ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍۢ لِّيُخْرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌۭ رَّحِيمٌۭ ﴿٩﴾

Dia yang menurunkan ayat-ayat al-Qur'ân yang jelas kepada Rasul-Nya untuk mengeluarkan kalian menuju petunjuk. Allah sungguh Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada kalian.

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تُنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا يَسْتَوِى مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ ٱلْفَتْحِ وَقَٰتَلَ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةًۭ مِّنَ ٱلَّذِينَ أَنفَقُوا۟ مِنۢ بَعْدُ وَقَٰتَلُوا۟ ۚ وَكُلًّۭا وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌۭ ﴿١٠﴾

Apa yang terjadi pada diri kalian hingga tidak menafkahkan sebagian harta di jalan Allah, padahal hanya Dialah yang memiliki langit dan bumi, hingga tidak ada sesuatu pun yang berhak memiliki apa-apa yang ada pada keduanya? Derajat dan pahala orang, di antara kalian, yang menafkahkan harta dan berperang di jalan Allah sebelum penaklukan kota Mekah--yaitu pada saat Islam membutuhkan pendukung dan penguat--dan orang yang menafkahkan harta dan berperang setelah itu tidaklah sama. Mereka yang menafkahkan harta dan berperang di jalan Allah sebelum penaklukan kota Mekah mempunyai derajat dan pahala yang lebih tinggi daripada kelompok yang kedua. Tetapi, walau berbeda tingkat kedua kelompok itu, mereka sama-sama dijanjikan Allah untuk memperoleh pahala yang baik. Allah mengetahui semua yang kalian kerjakan, hingga membalas setiap orang dengan balasan yang setimpal.

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًۭا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥ وَلَهُۥٓ أَجْرٌۭ كَرِيمٌۭ ﴿١١﴾

Orang Mukmin manakah yang dengan ikhlas menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah, hingga diberi pahala yang berlipat ganda, dan bahkan akan mendapatkan pahala yang mulia di hari kiamat?

يَوْمَ تَرَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ يَسْعَىٰ نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِم بُشْرَىٰكُمُ ٱلْيَوْمَ جَنَّٰتٌۭ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ ﴿١٢﴾

Yaitu hari ketika kamu melihat orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan, didahului oleh cahaya keimanan dan amal baik mereka yang memancar dari arah depan dan samping kanan. Para malaikat mengatakan kepada mereka, \"Ada kabar gembira untuk kalian semua pada hari ini. Kalian akan memasuki surga-surga yang dialiri berbagai macam sungai di bawah pepohonannya lalu tidak akan pernah keluar lagi. Balasan itu adalah keberhasilan yang besar untuk amalan-amalan kalian.

يَوْمَ يَقُولُ ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتُ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱنظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ قِيلَ ٱرْجِعُوا۟ وَرَآءَكُمْ فَٱلْتَمِسُوا۟ نُورًۭا فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍۢ لَّهُۥ بَابٌۢ بَاطِنُهُۥ فِيهِ ٱلرَّحْمَةُ وَظَٰهِرُهُۥ مِن قِبَلِهِ ٱلْعَذَابُ ﴿١٣﴾

Juga hari ketika orang-orang munafik, laki-laki dan perempuan, berkata kepada orang-orang Mukmin laki-laki dan perempuan, \"Tunggulah kami, untuk mengambil sedikit cahaya kalian!\" Mereka diejek dengan dikatakan, \"Kembali dan carilah cahaya itu di tempat kami diberikan!\" Setelah itu, antara mereka dibangun pagar penghalang yang mempunyai pintu. Di bagian dalamnya, yaitu yang menghadap ke surga, terdapat kasih sayang dan kesenangan. Sedang di bagian luarnya, yaitu yang menghadap ke neraka, terdapat murka dan siksaan.

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَٱرْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ ٱلْأَمَانِىُّ حَتَّىٰ جَآءَ أَمْرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ ﴿١٤﴾

Orang-orang munafik itu menyeru orang-orang Mukmin, \"Bukankah di dunia dulu kami adalah teman kalian?\" Orang-orang Mukmin menjawab, \"Ya, benar apa yang kalian katakan itu. Tetapi kalian membinasakan diri sendiri dengan bersikap munafik, menginginkan suatu keburukan menimpa kaum mukminin, membuat keragu-raguan dalam urusan agama dan tertipu oleh angan-angan. Selama itu kalian tampak baik-baik saja hingga datang kematian dan kalian ditipu oleh setan bahwa kalian akan mendapatkan ampunan dari Allah.

فَٱلْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌۭ وَلَا مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ مَأْوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ ۖ هِىَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ ﴿١٥﴾

Pada hari ini tebusan untuk membebaskan diri dari siksaan tidak akan diterima, berapa pun besarnya. Sama halnya dengan tebusan orang-orang yang dengan terang-terangan menyatakan diri mereka kafir, juga tidak akan diterima. Tempat kembali kalian adalah neraka, tempat tinggal yang paling pantas buat kalian dan merupakan seburuk-buruk tempat kembali.\"

۞ أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌۭ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ ﴿١٦﴾

Belum tibakah saatnya, bagi orang-orang yang beriman, untuk mengkhusyukkan hati menyebut nama Allah dan membaca al-Qur'ân, sehingga tidak menjadi seperti penerima kitab suci sebelum mereka--yaitu penganut Yahudi dan Nasrani? Mereka melakukan hal itu sebentar untuk kemudian lalai hingga hati mereka membatu. Kebanyakan mereka keluar dari ketentuan-ketentuan agama.

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿١٧﴾

Ketahuilah, wahai orang-orang Mukmin, bahwa Allah akan selalu menyuburkan dan menyiapkan tanah untuk ditumbuhi tanaman dengan menurunkan hujan di bagian yang kering. Kami telah menjelaskan ayat- ayat dan memberi permisalan-permisalan kepada kalian agar kalian memikirkannya kemudian hati kalian menjadi khusyuk menyebut nama Allah.

إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًۭا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌۭ كَرِيمٌۭ ﴿١٨﴾

Orang-orang yang bersedekah dan berinfak di jalan Allah, baik laki-laki maupun perempuan, secara sukarela, pahala mereka akan dilipatgandakan. Lebih dari itu, di hari kiamat mereka akan mendapatkan upah yang mulia.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصِّدِّيقُونَ ۖ وَٱلشُّهَدَآءُ عِندَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَآ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَحِيمِ ﴿١٩﴾

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan antara mereka, derajat mereka sama dengan derajat Shiddîqîn (orang-orang yang sangat percaya) dan Syuhadâ' (orang-orang yang mati di jalan Allah). Di hari kiamat, mereka akan memperoleh pahala dan cahaya seperti yang akan diterima oleh Shiddîqîn dan Syuhadâ' itu. Sedangkan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat- ayat Allah, mereka adalah penghuni-penghuni neraka yang tidak akan pernah meninggalkannya.

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌۭ وَلَهْوٌۭ وَزِينَةٌۭ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌۭ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّۭا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًۭا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌۭ شَدِيدٌۭ وَمَغْفِرَةٌۭ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌۭ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ ﴿٢٠﴾

Ketahuilah, wahai orang-orang yang tertipu oleh kehidupan dunia, bahwa kehidupan dunia ini hanya merupakan sebuah permainan yang tidak membawa hasil; sebuah permainan yang melalaikan orang untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat; sebuah perhiasan yang tidak mempunyai keindahan diri, dan sebuah kegiatan membangga-banggakan keturunan dan kekayaan yang tidak tahan lama. Kehidupan dunia ini ibarat air hujan yang menumbuhkan tanaman dan menyenangkan petani. Tetapi setelah tanaman itu matang, kamu melihatnya kuning dan kering. Dan beberapa saat kemudian menjadi keras, pecah-pecah, dan tidak ada gunanya sama sekali. Di akhirat kelak, orang yang lebih mengutamakan dunia dan memperlakukannya dengan jalan yang tidak dibenarkan akan mendapatkan azab yang kejam. Sedangkan orang yang lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunianya akan mendapatkan ampunan dari Allah. Kehidupan dunia merupakan suatu kesenangan yang sebenarnya hanyalah tipuan yang tidak ada hakikatnya bagi orang yang menjadikannya sebagai tujuan utama dan bukan sekadar sarana untuk memperoleh keuntungan akhirat.

سَابِقُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍۢ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ ﴿٢١﴾

Bergegas dan berlombalah untuk mendapatkan ampunan Tuhan dan mendapatkan surga yang luasnya sama dengan luas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang mempercayai Allah dan rasul- Nya. Balasan besar itu merupakan karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang Dia sukai. Hanya Allah yang memiliki karunia yang terlalu besar untuk dibayangkan oleh akal.

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍۢ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍۢ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌۭ ﴿٢٢﴾

Semua musibah yang terjadi di bumi seperti kekeringan, kurangnya buah-buahan dan lain-lain, atau yang terjadi pada diri kalian seperti sakit, miskin, mati dan lain-lain, telah tercatat dalam al-Lawh al-Mahfûzh dan telah ada dalam ilmu Allah sejak sebelum semuanya terjadi. Hal itu sangat mudah bagi Allah, karena ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍۢ فَخُورٍ ﴿٢٣﴾

Kami memberitahukan itu semua agar kalian tidak terlalu kecewa atas apa yang tidak kalian peroleh, dan tidak terlalu senang dengan apa yang Allah berikan kepada kalian. Allah tidak menyukai orang yang membangga-banggakan apa-apa yang ia miliki kepada orang lain.

ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبُخْلِ ۗ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُ ﴿٢٤﴾

Yaitu orang-orang yang enggan menafkahkan hartanya di jalan Allah dan menganjurkan orang lain untuk berbuat seperti itu--dengan cara memberikan gambaran kepada mereka bahwa hal itu adalah baik. Barangsiapa menolak untuk patuh kepada kepada Allah, sesungguhnya Allah sama sekali tidak membutuhkan hal itu. Allah berhak mendapatkan pujian dan sanjungan karena diri-Nya sendiri.

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌۭ شَدِيدٌۭ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌۭ ﴿٢٥﴾

Kami benar-benar telah mengutus para rasul yang Kami pilih dengan membawa beberapa mukjizat yang kuat. Bersama mereka juga Kami turunkan kitab suci-kitab suci yang mengandung hukum, syariat agama, dan timbangan yang mewujudkan keadilan dalam hubungan antarmanusia. Lalu Kami juga menciptakan besi yang dapat dijadikan alat untuk menyiksa orang lain dalam peperangan di samping mempunyai banyak manfaat lain pada masa damai. Itu semua agar manusia memanfaatkan besi dalam berbagai kebutuhan hidupnya dan agar Allah, dari alam gaib, mengetahui siapa saja yang membela agama dan rasul-rasul-Nya. Allah benar-benar Mahakuasa karena diri-Nya sendiri, dan tidak memerlukan bantuan siapa pun. (1) (1) Besi merupakan salah satu dari tujuh unsur kimia yang telah dikenal oleh ilmuwan-ilmuwan zaman dahulu yaitu emas, perak, air raksa, loyang, timah hitam (plumbum), besi, dan timah, serta logam yang paling banyak tersebar di bumi. Besi itu biasanya terdapat dalam komponen unsur kimia lain seperti dalam oksida, sulfida (sulfat), zat arang dan silikon. Sejumlah kecil besi murni juga terdapat dalam batu meteor besi. Ayat ini menjelaskan bahwa besi mempunyai kekuatan yang dapat membahayakan dan dapat pula menguntungkan manusia. Bukti paling kuat tentang hal ini adalah bahwa lempengan besi, dengan berbagai macamnya, secara bertingkat-tingkat mempunyai keistimewaan dalam bertahan menghadapi panas, tarikan, kekaratan, dan kerusakan, di samping juga lentur hingga dapat menampung daya magnet. Karenanya, besi adalah logam paling cocok untuk bahan senjata dan peralatan perang, bahkan merupakan bahan baku berbagai macam industri berat dan ringan yang dapat menunjang kemajuan sebuah peradaban. Selain itu, besi juga mempunyai banyak kegunaan lain untuk makhluk hidup. Komponen besi, misalnya, masuk dalam proses pembentukan klorofil yang merupakan zat penghijau tumbuh-tumbuhan (terutama daun) yang terpenting dalam fotosintesis (proses pemanfaatan energi cahaya matahari) yang membuat tumbuh-tumbuhan dapat bernapas dan menghasilkan protoplasma (zat hidup dalam sel). Dari situlah zat besi kemudian masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan. Selanjutnya besi juga termasuk dalam komposisi kromatin (bagian inti sel yang mudah menyerap zat warna) dari sel hidup, salah satu unsur yang berada dalam cairan tubuh, dan salah satu unsur pembentuk hemoglobin (butir-butir darah merah). Dan dari situ, besi memegang peranan penting dalam proses penembusan dan peran biologis dalam jaringan. Selain itu semua, besi juga terdapat dalam hati, limpa, ginjal, anggota badan, dan sumsum merah tulang belakang. Tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah tertentu yang harus dipenuhi dari sumber apa saja. Kurangnya zat besi akan menimbulkan penyakit, terutama anemia (kekurangan hemoglobin).

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًۭا وَإِبْرَٰهِيمَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِمَا ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَٰبَ ۖ فَمِنْهُم مُّهْتَدٍۢ ۖ وَكَثِيرٌۭ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ ﴿٢٦﴾

Kami benar-benar telah mengutus Nûh dan Ibrâhîm dan memberikan kenabian dan kitab suci kepada anak keturunan mereka berdua. Sebagian anak turun mereka itu, kemudian, ada yang meniti jalan petunjuk dan banyak juga yang keluar dari jalan yang lurus.

ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ وَجَعَلْنَا فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ رَأْفَةًۭ وَرَحْمَةًۭ وَرَهْبَانِيَّةً ٱبْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَٰهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ رِضْوَٰنِ ٱللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ فَـَٔاتَيْنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌۭ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ ﴿٢٧﴾

Segera setelah Nûh dan Ibrâhîm--dan rasul-rasul yang sezaman atau yang hidup sebelum mereka--Kami mengutus rasul-rasul Kami secara berturut-turut hingga sampai kepada 'Isâ putra Maryam. Kepada 'Isâ, Kami mewahyukan kitab Injîl, dan ke dalam hati para pengikutnya Kami menitipkan sifat kasih, lemah lembut dan sayang. Lalu mereka terlalu berlebih-lebihan dalam beragama dan membuat bid'ah kerahiban yang sebetulnya tidak Kami wajibkan. Mereka melakukan hal itu untuk memperoleh perkenan Allah yang, kemudian, itu pun tidak mereka pelihara dengan baik. Kami pun kemudian memberi orang-orang yang beriman kepada Muhammad, di antara mereka, bagian ganjaran dan pahalanya. Tetapi banyak di antara mereka yang mendustakannya dan keluar dari ketaatan dan jalan yang lurus.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَءَامِنُوا۟ بِرَسُولِهِۦ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِن رَّحْمَتِهِۦ وَيَجْعَل لَّكُمْ نُورًۭا تَمْشُونَ بِهِۦ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ ﴿٢٨﴾

Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada siksa Allah dan teguhlah dalam beriman kepada Rasul- Nya niscaya Dia akan memberi dua bagian dari kasih sayang-Nya, memberi kalian cahaya sebagai pelita, dan mengampuni dosa-dosa yang kalian perbuat. Ampunan Allah amat luas dan kasih sayang-Nya begitu banyak.

لِّئَلَّا يَعْلَمَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ أَلَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍۢ مِّن فَضْلِ ٱللَّهِ ۙ وَأَنَّ ٱلْفَضْلَ بِيَدِ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ ﴿٢٩﴾

Allah memberikan semua itu kepada kalian, agar kaum Ahl al-Kitâb yang tidak beriman kepada Muhammad itu tahu bahwa mereka tidak akan mampu memberikan kesenangan seperti yang diberikan oleh Allah, baik kepada diri mereka sendiri maupun kepada orang lain. Semua karunia benar-benar berada di tangan Allah semata. Dia bebas memberikannya kepada hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dia adalah Pemilik karunia yang besar.