Setting
Surah Solace [Al-Inshirah] in Indonesian
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١﴾
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
[[94 ~ ALAM-NASYRAH (KELAPANGAN DADA) Pendahuluan: Makkiyyah, 8 ayat ~ Surat ini memaparkan bahwa Allah Swt. telah melapangkan dan menjadikan hati Nabi- Nya, Muhammad saw., sebagai tempat turunnya berbagai rahasia dan ilmu pengetahuan. Disebutkan pula bahwa Allah juga telah menghilangkan beban menyampaikan dakwah yang terasa berat dari punggungnya, dan bahwa Allah menggandeng nama Muhammad dengan nama-Nya dalam kalimat syahadat yang menjadi dasar akidah dan syiar-syiar agama. Ayat-ayat selanjutnya, dalam surat ini, mengemukakan salah satu sunnatullâh yaitu bahwa kemudahan akan selalu menyertai kesulitan. Kemudian mengajak Rasulullah untuk berusaha mengerjakan kebaikan lain setiap kali selesai mengerjakan suatu kebaikan, juga untuk menjadikan Tuhan sebagai tujuannya. Karena memang Dialah Tuhan Yang Mahakuasa untuk menolongnya.]] Kami telah melapangkan dadamu dengan petunjuk dan keimanan yang ada di dalamnya.
(Bukankah Kami telah melapangkan) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan, yakni Kami telah melapangkan (untukmu) hai Muhammad (dadamu?) dengan kenabian dan lain-lainnya.
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢﴾
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
Dan Kami, dengan menolong dan memudahkan urusanmu, telah meringankan beban-beban dakwah yang memberatkan punggungmu.
(Dan Kami telah menghilangkan) telah melenyapkan (darimu dosamu.)
ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ ﴿٣﴾
yang memberatkan punggungmu?
Yang memberatkan punggungmu.
(Yang memberatkan) yang memayahkan (punggungmu) ayat ini maknanya sama dengan ayat lainnya yaitu, firman-Nya, \".... supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu...\" (Q.S. Al-Fath: 2)
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ﴿٤﴾
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
Dan Kami telah muliakan namamu, lalu menjadikan namamu selalu tersebut oleh setiap orang yang beriman berdampingan dengan nama Kami.
(Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu) yakni sebutan namamu sebagai contohnya ialah namamu disebutkan bersama-sama dengan nama-Ku di dalam azan, iqamah, tasyahhud, khotbah dan lain sebagainya.
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Itu adalah sebagian nikmat Kami padamu. Maka yakinlah dengan kasih sayang Kami, karena sesungguhnya kesulitan itu selalu disertai dengan banyak kemudahan.
(Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu) atau kesukaran itu (ada kelapangan) yakni kemudahan.
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًۭا ﴿٦﴾
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya dalam setiap kesulitan terdapat kemudahan yang banyak pula.
(Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kelapangan) Nabi saw. banyak sekali mengalami kesulitan dan hambatan dari orang-orang kafir, kemudian beliau mendapatkan kelapangan dan kemudahan, yaitu setelah beliau mengalami kemenangan atas mereka.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ ﴿٧﴾
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
Maka, apabila kamu telah selesai dalam urusan dakwah dan jihad, lakukanlah ibadah dengan sungguh- sungguh. Lakukanlah ibadah sampai dirimu merasa lelah.
(Maka apabila kamu telah selesai) dari salat (bersungguh-sungguhlah kamu) di dalam berdoa.
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب ﴿٨﴾
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Dan hendaknya hanya kepada Tuhanmulah kamu menghadap dan mengadukan segala permasalahan dan kebutuhanmu.
(Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap) atau meminta dengan merendahkan diri.