Setting
Surah The Poets [Ash-Shuara] in Indonesian
طسٓمٓ ﴿١﴾
Thaa Siim Miim
[[26 ~ ASY-SYU'ARA' (PARA PUJANGGA) Pendahuluan: Makkiyyah, 227 ayat ~ Surat ini dibuka dengan menyebutkan kedudukan al-Qur'ân. Setelah itu, pembicaraan beralih kepada ancaman atas orang-orang kafir yang akan disiksa oleh Allah Yang Mahakuasa, dan hiburan untuk Nabi Muhammad saw. dari pendustaan kaumnya dengan mengatakan bahwa perlakuan seperti itu juga dialami oleh beberapa rasul sebelumnya. Maka disebutlah kisah tentang pertemuan Mûsâ dan Hârûn dengan Fir'aun yang membangkang; kisah Ibrâhîm a. s., bapak para nabi; kisah Nûh a. s. bersama kaumnya; kisah Hûd a. s. dengan kabilah 'Ad dan Shâlih a. s. dengan kabilah Tsamûd; kisah Lûth a. s. yang, dalam surat ini, dipaparkan secara lebih panjang; dan kisah Syu'aib a. s. tatkala menghadapi penduduk Aykah. Kisah ketujuh nabi ini, jika dicermati, mencerminkan kesatuan pokok-pokok dasar dakwah seluruh rasul yang diutus kepada umat manusia. Di sisi lain, dari kisah-kisah itu dapat dipetik satu pelajaran bahwa orang-orang kafir menggunakan cara yang praktis sama ketika menolak risalah dan seruan para rasul. Surat ini ditutup, sebagaimana awalnya, dengan menyebutkan kedudukan al-Qur'ân, yang diakhiri dengan menolak anggapan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah seorang pujangga dan al-Qur'ân tidak lebih dari kumpulan syair.]] Thâ, Sîn, Mîm. Dengan huruf-huruf ini dijelaskan bahwa al-Qur'ân merupakan suatu mukjizat yang menundukkan manusia. Untaian katanya tersusun dari huruf-huruf sejenis itu, yang masih dalam kemampuan manusia. Karenanya, jika ada yang meragukan bahwa al-Qur'ân benar-benar diturunkan oleh Allah, tentu manusia dapat membuat seperti itu. Tapi sudah pasti, tak ada satu makhluk pun yang dapat membuat seperti al-Qur'ân.
(Thaa Siin Miim) hanya Allah saja yang mengetahui maksudnya.
تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱلْكِتَٰبِ ٱلْمُبِينِ ﴿٢﴾
Inilah ayat-ayat Al Quran yang menerangkan.
Firman yang Aku wahyukan kepadamu ini, wahai Muhammad, merupakan ayat-ayat al-Qur'ân yang menjelaskan berbagai hukum dan aturan yang terkandung di dalamnya.
(Inilah) (ayat-ayat Al Kitab) yakni Alquran. Idhafah di sini mengandung makna Min, maksudnya sebagian daripada Alquran (yang menerangkan) perkara yang hak atas perkara yang batil.
لَعَلَّكَ بَٰخِعٌۭ نَّفْسَكَ أَلَّا يَكُونُوا۟ مُؤْمِنِينَ ﴿٣﴾
Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman.
Aku merasa prihatin melihat dirimu, wahai Muhammad, bersedih hati mendapatkan pengingkaran dan ketakberimanan kaummu.
(Boleh jadi kamu) hai Muhammad (akan membinasakan dirimu) bunuh diri karena sedih, disebabkan (karena mereka tidak) yaitu penduduk Mekah (beriman) lafal La'alla di sini bermakna Isyfaq atau menunjukkan makna rasa kasihan. Maksudnya, kasihanilah dirimu itu, ringankanlah dari kesedihannya.
إِن نَّشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ءَايَةًۭ فَظَلَّتْ أَعْنَٰقُهُمْ لَهَا خَٰضِعِينَ ﴿٤﴾
Jika kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya.
Sesungguhnya Kami Mahakuasa untuk mendatangkan kepada mereka suatu mukjizat yang dapat memaksa mereka untuk beriman, sehingga--sebagaimana yang kamu harapkan--mereka semua menjadi patuh dan tunduk kepada-Ku. Tetapi Kami tidak akan melakukan hal seperti itu, karena sudah menjadi ketetapan hukum Kami (sunnatullâh) untuk menyuruh mereka beriman tanpa paksaan. Dengan demikian, perintah dan larangan yang akan menghasilkan pahala atau siksa itu tidak kehilangan maknanya.
(Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka akan senantiasa) lafal Fazhallat dalam bentuknya yang Madhi ini bermakna Mudhari', artinya: maka akan terus-menerus (kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya) yakni mereka beriman kepadanya. Karena lafal Al A'naaq disifati dengan lafal Al Khudhu'. Sifat tersebut merupakan ciri khas makhluk yang berakal, maka sifat Al A'naaq dijamakkan ke dalam bentuk sebagaimana makhluk yang berakal.
وَمَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍۢ مِّنَ ٱلرَّحْمَٰنِ مُحْدَثٍ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهُ مُعْرِضِينَ ﴿٥﴾
Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
Dan kalaulah Allah terus menurunkan wahyu-Nya lagi kepadamu, yang mengingatkan mereka--sebagai suatu rahmat--akan kebenaran agama ini, mereka akan terus-menerus menampik dan mengingkarinya. Pelbagai jalan yang dapat menghantarkan mereka untuk menerima petunjuk telah tertutup.
(Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan) yaitu Alquran (yang baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah) yang membeberkan rahasia mereka (melainkan mereka selalu berpaling daripadanya).
فَقَدْ كَذَّبُوا۟ فَسَيَأْتِيهِمْ أَنۢبَٰٓؤُا۟ مَا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ ﴿٦﴾
Sungguh mereka telah mendustakan (Al Quran), maka kelak akan datang kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.
Sungguh mereka itu telah mendustakan dan mengejek kebenaran yang kamu sampaikan. Maka bersabarlah menghadapi perlakuan mereka ini. Kelak mereka akan mendapati akibat dari ejekan yang membawa petaka besar ini.
(Sungguh mereka telah mendustakan) Alquran (maka kelak akan datang kepada mereka kenyataan dari berita-berita) akibat dari apa (yang selalu mereka perolok-olokkan).
أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَى ٱلْأَرْضِ كَمْ أَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍۢ كَرِيمٍ ﴿٧﴾
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
Adakah mereka akan terus mempertahankan kekufuran dan pendustaan serta tidak merenungi dan mengamati sebagian ciptaan Allah di bumi ini? Sebenarnya, jika mereka bersedia merenungi dan mengamati hal itu, niscaya mereka akan mendapatkan petunjuk. Kamilah yang mengeluarkan dari bumi ini beraneka ragam tumbuh-tumbuhan yang mendatangkan manfaat. Dan itu semua hanya dapat dilakukan oleh Tuhan yang Mahaesa dan Mahakuasa.
(Dan apakah mereka tidak memperhatikan) maksudnya tidak memikirkan tentang (bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu) alangkah banyaknya (dari bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang baik) jenisnya?
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٨﴾
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.
Sesungguhnya adanya beraneka ragam tumbuh-tumbuhan di bumi merupakan bukti yang jelas akan adanya Sang Pencipta Yang Mahakuasa. Tetapi kebanyakan kaum, ternyata, tidak mau beriman.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda) yang menunjukkan akan kesempurnaan kekuasaan Allah swt. (Dan kebanyakan mereka tidak beriman), menurut ilmu Allah. Imam Sibawaih berpendapat bahwa lafal Kaana di sini adalah Zaidah.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿٩﴾
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Dan sesungguhnya Penguasa dan Pemelihara dirimu, Dialah yang akan membalas para pendusta kebenaran dan mengaruniakan rahmat-Nya kepada orang-orang yang beriman.
(Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-iah Yang Maha Perkasa) memiliki keperkasaan untuk membalas orang-orang kafir (lagi Maha Penyayang) terhadap orang-orang yang beriman.
وَإِذْ نَادَىٰ رَبُّكَ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱئْتِ ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿١٠﴾
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya): \"Datangilah kaum yang zalim itu,
Dan ingatkanlah kaummu, wahai Muhammad, kisah tentang Mûsâ saat diseru oleh Tuhanmu, \"Wahai Mûsâ, pergilah kamu sebagai seorang rasul kepada satu kaum yang telah menzalimi diri mereka sendiri dengan kekafiran dan menzalimi Banû Isrâ'îl dengan memperbudak dan membunuh anak-anak lelaki mereka.
(Dan) ceritakanlah, hai Muhammad!, kepada kaummu (ketika Rabbmu menyeru Musa) melalui firman-Nya pada malam ketika ia melihat api dan pohon (\"Bahwasanya) hendaknya (datangilah kaum yang zalim itu), datanglah kamu kepada mereka sebagai seorang Rasul.
قَوْمَ فِرْعَوْنَ ۚ أَلَا يَتَّقُونَ ﴿١١﴾
(yaitu) kaum Fir'aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?\"
Datangilah kaum Fir'aun itu, karena mereka selalu melakukan kezaliman. Sungguh mereka adalah orang-orang yang aneh! Bagaimana mungkin mereka tidak takut dan waspada akan akibat buruk dari kezaliman yang mereka lakukan?\"
(Yaitu kaum Firaun) terutama Firaun sendiri, mereka telah berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri dengan kekafiran mereka kepada Allah dan penindasan mereka kepada kaum Bani Israel (mengapa mereka tidak) Istifham di sini bermakna sanggahan (bertakwa?\") kepada Allah dengan menaati-Nya,
قَالَ رَبِّ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ ﴿١٢﴾
Berkata Musa: \"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku.
Mûsâ berkata, \"Wahai Tuhanku, aku sungguh khawatir mereka tidak akan menerima risalahku ini, karena sikap pongah dan membangkang yang ada pada mereka.
(Berkata) Musa, (\"Ya Rabbku! Sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku).
وَيَضِيقُ صَدْرِى وَلَا يَنطَلِقُ لِسَانِى فَأَرْسِلْ إِلَىٰ هَٰرُونَ ﴿١٣﴾
Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun.
Lalu aku merasa geram mendapati mereka mendustakan aku, sehingga lidahku menjadi kelu untuk melontarkan bukti-bukti yang ingin kupaparkan. Dari itu, utuslah Jibril a. s. kepada Hârûn, saudaraku, untuk membantuku mengemban tugas ini.
(Dan akan terasa sempit dadaku) karena mereka mendustakan aku (sedangkan lidahku tidak lancar) untuk menyampaikan risalah yang dibebankan kepadaku, karena lisanku pelat (maka utuslah) saudaraku (Harun) bersamaku.
وَلَهُمْ عَلَىَّ ذَنۢبٌۭ فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ ﴿١٤﴾
Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku\".
Lagi pula mereka telah menganggap aku bersalah karena telah membunuh salah seorang di antara mereka. Aku khawatir, mereka--sebagai suatu bentuk pembalasan--akan lebih dulu membunuhku sebelum aku sempat melaksanakan tugas ini. Dan ini menambah kekhawatiranku.\"
(Dan aku berdosa terhadap mereka) disebabkan aku telah membunuh seorang bangsa Kobtik (maka aku takut mereka akan membunuhku\") disebabkan aku telah membunuh salah seorang dari mereka.
قَالَ كَلَّا ۖ فَٱذْهَبَا بِـَٔايَٰتِنَآ ۖ إِنَّا مَعَكُم مُّسْتَمِعُونَ ﴿١٥﴾
Allah berfirman: \"Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan),
Allah berfirman kepada Mûsâ, \"Mereka tidak akan membunuhmu, dan Aku telah mengabulkan permohonanmu mengenai Hârûn. Maka berangkatlah kalian berdua dengan berbekal mukjizat-mukjizat-Ku. Aku akan menjaga kalian dan mendengarkan apa yang terjadi antara kalian dan Fir'aun. Dan kalian berdua akan mendapatkan kemenangan dan dukungan.
(Berfirman) Allah swt., (\"Jangan takut!) mereka tidak akan dapat membunuhmu (Pergilah kamu berdua) yakni kamu dan saudaramu itu; ungkapan ayat ini lebih diprioritaskan kepada Mukhathab, karena pada kenyataannya Nabi Harun pada waktu itu sedang tidak bersamanya (dengan membawa ayat-ayat Kami, sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan.\") apa yang kalian katakan dan apa yang dikatakan oleh mereka tentang kalian. Keduanya dianggap seakan-akan orang banyak (bentuk jamak).
فَأْتِيَا فِرْعَوْنَ فَقُولَآ إِنَّا رَسُولُ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٦﴾
Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakanlah olehmu: \"Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta alam,
Berangkatlah kalian berdua menemui Fir'aun, lalu katakan kepadanya, 'Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhan semesta alam kepadamu.
(Maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah olehmu, \"Sesungguhnya kami) yakni kamu berdua ini (adalah Rasul Rabb semesta alam) kepadamu.
أَنْ أَرْسِلْ مَعَنَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ﴿١٧﴾
lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami\".
Tuhan semesta alam telah memerintahkan kepadamu untuk membebaskan Banû Isrâ'îl pergi bersama kami'.\"
(Hendaklah) hendaknya (lepaskanlah untuk pergi bersama kami) ke negeri Syam (kaum Bani Israel\") maka Nabi Musa dan Nabi Harun datang kepada Firaun lalu keduanya mengatakan apa yang telah disebutkan tadi.
قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدًۭا وَلَبِثْتَ فِينَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِينَ ﴿١٨﴾
Fir'aun menjawab: \"Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
Dengan perasaan berjasa--karena telah mengenal Mûsâ yang di masa kecilnya pernah berada dalam asuhannya di istana--Fir'aun berkata kepada Mûsâ, \"Bukankah kami telah memeliharamu di waktu kecil, dan kamu berada dalam asuhan kami selama beberapa tahun?
(Berkatalah) Firaun kepada Nabi Musa, (\"Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam keluarga kami) yakni dalam rumah kami (waktu kamu masih kanak-kanak) semasa kecil, baru saja dilahirkan, tetapi sudah disapih (dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu), selama tiga puluh tahun, pada masa itu Musa berpakaian seperti Firaun dan berkendaraan sebagaimana Firaun, ia dikenal sebagai anak angkat Firaun.
وَفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ ٱلَّتِى فَعَلْتَ وَأَنتَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ ﴿١٩﴾
dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna.
Dan kamu telah melakukan tindak kejahatan yang keji, saat kamu membunuh salah seorang dari kaumku. Kamu pun tidak membalas jasa yang dahulu telah kami berikan kepadamu, dan juga tidak mengayomi rakyatku. Bahkan kamu mencerca tuhan-tuhan kami dengan menganggap dirimu sebagai utusan Tuhan semesta alam.\"
(Dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu) yaitu membunuh seorang bangsa Kobtik (dan kamu termasuk orang-orang yang tidak tahu membalas budi\") yakni termasuk orang-orang yang ingkar terhadap nikmat yang telah kuberikan kepadamu, yaitu dididik dan tidak dijadikan budak.
قَالَ فَعَلْتُهَآ إِذًۭا وَأَنَا۠ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ ﴿٢٠﴾
Berkata Musa: \"Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf.
Mûsâ berkata, \"Aku memang telah melakukan pembunuhan yang kamu sebutkan itu karena ketidaktahuan dan kekhilafanku. Dari itu, janganlah kamu menyalahkan aku.
(Berkatalah) Musa, (\"Aku telah melakukannya, sedangkan di waktu itu) pada masa itu (aku termasuk orang-orang yang khilaf) dari apa yang akan diberikan oleh Allah kepadaku sesudahnya, yaitu ilmu dan risalah.
فَفَرَرْتُ مِنكُمْ لَمَّا خِفْتُكُمْ فَوَهَبَ لِى رَبِّى حُكْمًۭا وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿٢١﴾
Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul.
Lalu aku melarikan diri dari kalian karena khawatir kalian akan membunuhku akibat tindakan yang tak kusengaja itu. Tuhan pun kemudian menganugerahkan kepadaku kearifan dan pengetahuan, keutamaan dan kenikmatan, serta menjadikan diriku sebagai salah seorang rasul-Nya.\"
(Lalu aku lari meninggalkan kalian ketika aku takut kepada kalian, kemudian Rabbku memberikan kepadaku hikmah) yakni ilmu (serta Dia menjadikanku salah seorang di antara Rasul-rasul).
وَتِلْكَ نِعْمَةٌۭ تَمُنُّهَا عَلَىَّ أَنْ عَبَّدتَّ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ﴿٢٢﴾
Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil\".
Mûsâ lalu menyinggung salah satu sikap buruk Fir'aun. Dijelaskannyalah perihal perbudakan dan pembunuhan anak-anak lelaki Banû Isrâ'îl yang Fir'aun lakukan. Karena itu, Mûsâ menolak asuhannya di istana Fir'aun sebagai suatu nikmat. Sebabnya terpulang kepada kejahatan Fir'aun yang telah memperbudak dan membunuh anak-anak lelaki Banû Isrâ'îl sehingga ia dihanyutkan ke sungai untuk menyelamatkan diri dari pembunuhan Fir'aun, yang akhirnya mengantarkan Mûsâ ke istana Fir'aun. Kalaulah keadaannya tidak seperti itu, tentu Mûsâ akan diasuh oleh kedua orangtuanya.
(Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu) asal lafal Tamunnuhaa adalah Tamunnu Bihaa, maksudnya, yang telah kamu limpahkan kepadaku itu (adalah disebabkan kamu telah memperbudak Bani Israel\") kalimat ayat ini merupakan keterangan dari ayat yang sebelumnya, maksudnya, kamu telah menjadikan mereka sebagai budak-budak dan sebagai gantinya kamu tidak memperbudak aku, sesungguhnya kamu tidak memberikan nikmat apa pun dengan perlakuanmu yang demikian itu, karena kamu memperbudak mereka, hal ini adalah perbuatan aniaya. Sebagian Mufassirin ada yang memperkirakan adanya Hamzah Istifham bermakna sanggahan, pada awal perkataan Nabi Musa ini, sehingga lafal Fa'altuha asalnya Afa'altuha.
قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٢٣﴾
Fir'aun bertanya: \"Siapa Tuhan semesta alam itu?\"
Fir'aun berkata, \"Lalu, bagaimana sebenarnya sifat Tuhan semesta alam yang selalu kamu sebut-sebut dan kamu katakan telah mengutusmu itu? Cobalah jelaskan, karena kami tidak mengenalnya sama sekali!\"
(Berkata Firaun) kepada Nabi Musa, (\"Siapakah Rabb semesta alam itu?\") sebagaimana yang telah kamu katakan itu, bahwa kamu adalah Rasul-Nya? Maksudnya, siapakah Dia itu? Karena mengingat bahwa tiada jalan bagi makhluk untuk mengetahui hakikat Allah swt. melainkan hanya melalui sifat-sifat-Nya. Nabi Musa a.s. mengemukakan jawabannya kepada Firaun dengan ungkapan berikut.
قَالَ رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَآ ۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ ﴿٢٤﴾
Musa menjawab: \"Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya\".
Mûsâ menjawab, \"Dialah Penguasa langit dan bumi beserta isinya. Jika kalian meyakini jawabanku ini, maka kalian akan mendapatkan kebaikan dan petunjuk. Kalian pun akan tahu bahwa kerajaan Fir'aun yang dibangga-banggakan ini, yang hanya terbatas dalam satu wilayah saja di muka bumi, sangat tak pantas disejajarkan dengan kerajaan Tuhan.\"
(Musa menjawab, \"Rabb Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya) yakni Dialah yang menciptakan kesemuanya itu (jika kamu sekalian orang-orang yang mempercayai.\") bahwa Dia adalah yang menciptakan semuanya, maka berimanlah kalian kepada-Nya dan esakanlah Dia.
قَالَ لِمَنْ حَوْلَهُۥٓ أَلَا تَسْتَمِعُونَ ﴿٢٥﴾
Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: \"Apakah kamu tidak mendengarkan?\"
Fir'aun merasa heran mendengar adanya Tuhan selain dirinya dan bahwa kerajaannya tidak pantas dibandingkan dengan kerajaan Tuhan. Dengan sikap meremehkan, Fir'aun mengungkapkan keheranannya kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, \"Bagaimana tanggapan kalian mendengar ucapan Mûsâ ini?\"
(Berkata) Firaun (kepada orang-orang sekelilingnya,) dari kalangan orang-orang terpandang kaumnya (\"Apakah kaian tidak mendengarkan?\") jawabannya yang tidak sesuai dengan pertanyaannya itu.
قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَ ﴿٢٦﴾
Musa berkata (pula): \"Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu\".
Tanpa mempedulikan kegeraman dan cemoohan Fir'aun, Mûsâ melanjutkan lagi, \"Tuhan semesta alam adalah Penciptamu dan para nenek moyangmu. Di antara nenek moyangmu itu ada yang mengaku Tuhan sebagaimana halnya kamu. Mereka semua telah binasa, dan kamu pun akan binasa pula. Dengan demikian, anggapan dirimu sebagai Tuhan sama sekali tidak dapat dibenarkan. Sebab, Tuhan yang hakiki tidak akan pernah mati.\"
(Berkata pula) Musa, (\"Rabb kalian dan Rabb nenek moyang kalian yang dahulu\") jawaban Nabi Musa kali ini sekali pun isinya telah terkandung pada jawaban yang pertama tadi tetapi membuat Firaun naik pitam. Oleh sebab itu,
قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ ٱلَّذِىٓ أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌۭ ﴿٢٧﴾
Fir'aun berkata: \"Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila\".
Untuk membangkitkan kemarahan kaumnya, Fir'aun berkata kepada mereka. Dikatakannyalah sesuatu yang tidak benar mengenai kerasulan Mûsâ dengan menganggapnya sebagai orang gila. Karena, menurutnya, ia menjawab sesuatu yang tidak ditanyakan dan menyematkan Tuhan dengan sifat-sifat yang aneh. Demikianlah, Fir'aun telah menghasut kaumnya untuk mendustakan Mûsâ.
(Firaun berkata, \"Sesungguhnya Rasul kalian yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila\").
قَالَ رَبُّ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَآ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٢٨﴾
Musa berkata: \"Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal\".
Mûsâ berkata, \"Jika memang kalian berpikir, berimanlah kepada risalahku ini. Karena sesungguhnya terbit dan terbenamnya matahari dengan suatu ketetapan yang sangat teliti merupakan bukti yang jelas akan adanya Sang Pencipta. Dengan demikian, kalianlah yang berhak dikatakan tidak waras.\"
(Berkata) Musa, (\"Rabb yang menguasai Timur dan Barat dan apa yang di antara keduanya -itulah Rabb kalian, jika kalian mempergunakan akal\") maka berimanlah kepada-Nya, dan esakanlah Dia.
قَالَ لَئِنِ ٱتَّخَذْتَ إِلَٰهًا غَيْرِى لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ ٱلْمَسْجُونِينَ ﴿٢٩﴾
Fir'aun berkata: \"Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan\".
Fir'aun berkata kepada Mûsâ, \"Sungguh jika kamu menjadikan Tuhan selain diriku, aku akan menjadikan kamu salah seorang yang buruk keadaannya di dalam penjaraku.\" Begitulah, Fir'aun terpaksa menggunakan ancaman setelah ia merasa tidak mampu menolak bukti-bukti ciptaan Tuhan.
(Berkatalah) Firaun kepada Nabi Musa, (\"Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan\") penjara di masa Firaun sangat mengerikan keadaannya, karena seseorang ditahan di suatu tempat di bawah tanah dalam keadaan menyendiri, sehingga tidak dapat melihat apa-apa dan tidak dapat mendengar suara seorang manusia pun.
قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَىْءٍۢ مُّبِينٍۢ ﴿٣٠﴾
Musa berkata: \"Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?\"
Dengan bersikap lembut karena benar-benar menginginkan keimanan Fir'aun, Mûsâ berkata, \"Benarkah kamu akan menjadikan aku sebagai salah seorang tawananmu, meskipun aku perlihatkan kepadamu bukti kuat yang membenarkan segala ucapanku?\"
(Musa berkata) kepada Firaun, (\"Dan apakah kamu akan melakukan itu kendati pun) maksudnya apakah sungguh kamu akan melakukannya sekalipun (aku datang kepadamu dengan membawa sesuatu keterangan yang nyata) berupa bukti yang jelas yang menunjukkan kerasulanku.\"
قَالَ فَأْتِ بِهِۦٓ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ﴿٣١﴾
Fir'aun berkata: \"Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar\".
Fir'aun menjawab, \"Cobalah perlihatkan bukti kenabianmu itu, jika kamu memang benar.\" Ia berkata seperti itu dengan harapan agar dapat melihat kelemahan argumentasi Mûsâ.
(Firaun berkata) kepada Nabi Musa, (\"Datangkanlah sesuatu keterangan yang nyata itu, jika kamu termasuk orang-orang yang benar\") di dalam pengakuanmu itu.
فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ ثُعْبَانٌۭ مُّبِينٌۭ ﴿٣٢﴾
Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata.
Ke hadapan Fir'aun dan kaumnya, Mûsâ pun melemparkan tongkatnya. Seketika itu juga, tongkat itu berubah menjadi seekor ular besar yang benar-benar hidup, bukan hasil sulapan sihir yang menyerupai ular.
(Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu menjadi ular yang nyata) ular raksasa.
وَنَزَعَ يَدَهُۥ فَإِذَا هِىَ بَيْضَآءُ لِلنَّٰظِرِينَ ﴿٣٣﴾
Dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya.
Mûsâ lalu--sebagai mukjizat kedua--mengeluarkan tangan dari kantongnya. Tangannya itu berubah menjadi sangat putih, indah gemerlapan, sehingga membuat orang-orang yang melihatnya terpana.
(Dan ia menarik tangannya) mengeluarkannya dari kantong bajunya (maka tiba-tiba tangan itu jadi putih) memancarkan sinar (bagi orang-orang yang melihatnya) berbeda dengan keadaan warna kulit tangan sebelumnya.
قَالَ لِلْمَلَإِ حَوْلَهُۥٓ إِنَّ هَٰذَا لَسَٰحِرٌ عَلِيمٌۭ ﴿٣٤﴾
Fir'aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai,
Fir'aun berkata kepada kaumnya, \"Sesungguhnya Mûsâ benar-benar seorang penyihir yang handal.\" Ia berkata seperti itu karena takut kaumnya menjadi tunduk kepada kebenaran yang mereka saksikan pada Mûsâ.
(Berkata) Firaun (kepada pembesar-pembesar yang ada di sekelilingnya, \"Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai) yakni orang yang unggul di dalam ilmu sihir.
يُرِيدُ أَن يُخْرِجَكُم مِّنْ أَرْضِكُم بِسِحْرِهِۦ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ ﴿٣٥﴾
ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?\"
Fir'aun menambahkan lagi, \"Penyihir ini bermaksud menundukkan aku sehingga kalian nantinya akan terusir dari negeri ini.\" Ia berkata seperti itu untuk membangkitkan kemarahan kaumnya. Sebab, keterpisahan dengan tanah tumpah darah merupakan salah satu hal yang berat, terutama bila dilakukan dengan kekerasan dan pengusiran. Selanjutnya, Fir'aun meminta saran dari kaum yang menyembahnya ini. Demikianlah, karena terdesak oleh bukti-bukti kuat yang diperlihatkan Mûsâ, Fir'aun--dengan meminta saran seperti itu--lupa bahwa ia telah mengaku Tuhan.
(Ia hendak mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kalian anjurkan?\").
قَالُوٓا۟ أَرْجِهْ وَأَخَاهُ وَٱبْعَثْ فِى ٱلْمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ ﴿٣٦﴾
Mereka menjawab: \"Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir),
Kaumnya berkata kepada Fir'aun, \"Tangguhkanlah perkara kedua orang ini. Lalu kerahkanlah balatentara ke seluruh kota untuk mengumpulkan para ahli sihir dari wargamu. Karena sihir hanya bisa dilawan dengan sihir.
(Mereka menjawab, \"Tundalah urusan dia dan saudaranya) tangguhkanlah urusan keduanya (dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan) menghimpun para ahli sihir.
يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٍۢ ﴿٣٧﴾
niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu\".
Mereka akan mendatangkan kepadamu sejumlah besar ahli sihir yang piawai dan lebih unggul serta berpengalaman dibanding Mûsâ.\" Dengan saran ini, kaumnya berharap dapat meredam kecemasan Fir'aun.
(Niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu\") yang kepandaiannya melebihi Musa dalam ilmu sihir.
فَجُمِعَ ٱلسَّحَرَةُ لِمِيقَٰتِ يَوْمٍۢ مَّعْلُومٍۢ ﴿٣٨﴾
Lalu dikumpulkan ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum,
Maka dikumpulkanlah para ahli sihir dari seluruh pelosok negeri. Lalu ditentukan waktu pertemuan mereka dengan Mûsâ pada hari perayaan (yawm al-zînah), pada waktu duha, menjelang tengah hari.
(Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum) yaitu pada waktu matahari mencapai sepenggalah atau waktu dhuha di hari raya mereka.
وَقِيلَ لِلنَّاسِ هَلْ أَنتُم مُّجْتَمِعُونَ ﴿٣٩﴾
dan dikatakan kepada orang banyak: \"Berkumpullah kamu sekalian.
Semua orang berharap dapat menghadiri acara yang ditunggu-tunggu pada hari yang telah ditentukan itu. Mereka saling bertanya satu sama lain, \"Adakah kalian akan berkumpul?\" Maksudnya, \"Berkumpullah kalian semua!\"
(Dan dikatakan kepada orang banyak, \"Berkumpullah kamu sekalian).
لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ ٱلسَّحَرَةَ إِن كَانُوا۟ هُمُ ٱلْغَٰلِبِينَ ﴿٤٠﴾
semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang\"
Mereka semua memperkirakan bahwa kemenangan nantinya akan berada di pihak para ahli sihir, sehingga mereka akan tetap memeluk agama mereka. Mereka sengaja melakukan hal itu, agar para ahli sihir terdorong untuk lebih menyiapkan diri guna mengalahkan Mûsâ.
(Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang\") Istifham pada ayat sebelumnya mengandung makna anjuran untuk berkumpul; sedangkan pengertian Tarajji atau harapan di sini bergantung kepada kemenangan para ahli sihir, dimaksud supaya mereka tetap menjalankan tradisi agama mereka dan tidak mengikuti ajaran Nabi Musa.
فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالُوا۟ لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِن كُنَّا نَحْنُ ٱلْغَٰلِبِينَ ﴿٤١﴾
Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir'aun: \"Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?\"
Tatkala para ahli sihir itu datang, mereka berkata kepada Fir'aun, \"Jika kami dapat mengalahkannya, adakah kamu akan memberikan kami imbalan yang besar?\"
(Maka tatkala ahIi-ahli sihir datang, mereka pun bertanya kepada Firaun, \"Apakah sungguh-sungguh) lafal A-inna dapat dibaca secara Tahqiq dan Tas-hil; kalau dibaca Tahqiq bacaannya menjadi A-inna dan kalau dibaca Tas-hil menjadi Ayinna (kami mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?\").
قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ إِذًۭا لَّمِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ ﴿٤٢﴾
Fir'aun menjawab: \"Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)\".
Fir'aun menjawab, \"Tentu, kalian berhak mendapatkan apa yang kalian sebutkan. Bahkan, di samping imbalan yang besar, kalian juga akan menjadi orang terdekatku, orang-orang yang memiliki kedudukan dan kekuasaan.\"
(Firaun menjawab, \"Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian) pada saat kalian menang (benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan kepadaku\").
قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلْقُوا۟ مَآ أَنتُم مُّلْقُونَ ﴿٤٣﴾
Berkatalah Musa kepada mereka: \"Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan\".
Ketika waktu yang ditentukan itu tiba, Mûsâ berkata kepada para ahli sihir, \"Lemparkanlah semua sihir yang ingin kalian lakukan.\"
(Berkatalah Musa kepada mereka) sesudah mereka berkata kepadanya, sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya yang lain, yaitu, \"Kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?\" (Q.S. 7 Al A'raf, 115). (\"Jatuhkanlah apa yang hendak kalian jatuhkan\") perintah ini merupakan izin dari Nabi Musa kepada mereka supaya mereka lebih dahulu melemparkan apa yang hendak mereka lemparkan, dimaksudkan supaya lebih menonjolkan perkara yang hak.
فَأَلْقَوْا۟ حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا۟ بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ ٱلْغَٰلِبُونَ ﴿٤٤﴾
Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata: \"Demi kekuasaan Fir'aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang\".
Mereka pun melemparkan berbagai tali dan tongkat yang ada. Orang-orang pun terkesima melihat semua yang dilempar itu berubah menjadi ular-ular yang merayap. Mereka bersumpah, demi kekuasaan dan kekuatan Fir'aun, bahwa merekalah yang keluar sebagai pemenang.
(Lalu mereka menjatuhkan tali-temali dan tongkat-tongkat mereka, dan mengatakan, \"Demi kekuasaan Firaun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang\").
فَأَلْقَىٰ مُوسَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ ﴿٤٥﴾
Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.
Maka Mûsâ pun melemparkan tongkatnya. Seketika itu juga tongkat itu menjadi ular besar yang menelan semua tali dan tongkat yang mereka palsukan sehingga seolah-olah menjadi ular-ular yang merayap.
(Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya, tiba-tiba ia menelan) lafal Talqafu ini bentuk asalnya adalah Taltaqafu, kemudian salah satu dari huruf Ta dibuang sehingga menjadi Talqafu, artinya menelan bulat-bulat (benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu) yang mereka sulap dengan ilmu sihir mereka, sehingga tampak seolah-olah tali-temali dan tongkat-tongkat mereka itu berupa ular-ular yang merayap.
فَأُلْقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سَٰجِدِينَ ﴿٤٦﴾
Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah),
Menyaksikan hal itu, para ahli sihir segera bersujud kepada Allah. Mereka yakin apa yang dilakukan Mûsâ bukan sejenis sihir.
(Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud) kepada Allah.
قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٤٧﴾
mereka berkata: \"Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
Mereka memperkuat kesungguhan sujud mereka dengan berkata, \"Kami beriman kepada Tuhan semesta alam.\"
(Mereka berkata, \"Kami beriman kepada Rabb semesta alam).
رَبِّ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ﴿٤٨﴾
(yaitu) Tuhan Musa dan Harun\".
Lalu mereka menegaskan bahwa Tuhan semesta alam yang mereka imani adalah, \"Tuhan Mûsâ dan Hârûn.\"
(Yaitu Rabb Musa dan Harun\") karena mereka mengetahui, bahwa apa yang mereka saksikan dari tongkat Nabi Musa itu bukanlah sihir sebagaimana perbuatan mereka.
قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُۥ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِى عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ۚ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَٰفٍۢ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٤٩﴾
Fir'aun berkata: \"Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya\".
Fir'aun tidak menerima keimanan para ahli sihir yang dilakukan tanpa seizinnya, lalu ia mengancam mereka. Dikatakannya bahwa Mûsâ sebenarnya adalah guru mereka dalam soal sihir-menyihir, sehingga--karena dianggap bersekongkol--mereka berhak mendapatkan siksaan. Fir'aun berkata, \"Sungguh, akan aku potong tangan dan kaki kalian secara bersilang, tangan kanan dengan kaki kiri atau sebaliknya. Lalu aku salib kalian semua!\"
(Berkata) Firaun, (\"Apakah kamu sekalian beriman) lafal A-amantum dapat pula dibaca Tas-hil sehingga bacaannya menjadi Amantum (kepadanya) yakni kepada Nabi Musa (sebelum aku memberi izin) secara langsung dariku (kepada kalian? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian) berarti ilmu kalian itu adalah sebagian daripada ilmunya, dan ini berarti pertarungan dan kemenangan di antara sesama perguruan (maka kalian nanti pasti benar-benar mengetahui) akibat perbuatan kalian itu dariku. (Sesungguhnya aku akan memotong tangan kalian dan kaki kalian dengan bersilang) yaitu tangan kanan mereka akan dipotong berikut kaki kirinya (dan aku akan menyalib kalian semuanya\").
قَالُوا۟ لَا ضَيْرَ ۖ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ ﴿٥٠﴾
Mereka berkata: \"Tidak ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,
Para ahli sihir berkata, \"Siksaan yang akan kamu lakukan kepada kami, sebagaimana ancamanmu, tidak akan membahayakan kami. Sebab, kami akan kembali kepada Tuhan untuk mendapatkan ganjaran-Nya, suatu ganjaran dan akhir yang baik.
(Mereka berkata, \"Tidak ada kemudaratan) tidak mengapa bagi kami jika hal tersebut ditimpakan kepada kami (sesungguhnya kami kepada Rabb kami) sesudah kami mati dengan cara apa pun (akan kembali) yakni kembali kepada-Nya di akhirat nanti.
إِنَّا نَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَٰيَٰنَآ أَن كُنَّآ أَوَّلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ﴿٥١﴾
sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman\".
Sesungguhnya kami mengharapkan ampunan Tuhan kami dari segala kesalahan yang kami lakukan sebelumnya, dan kami adalah orang-orang Mukmin pertama dari kaummu.\"
(Sesungguhnya kami sangat menginginkan) sangat mengharapkan (bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang- orang yang pertama-tama beriman\") di masa kami ini.
۞ وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِىٓ إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ ﴿٥٢﴾
Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: \"Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli\".
Saat didapati Mûsâ tak tahan lagi menahan pedih, Allah mewahyukan kepadanya untuk membawa pergi orang-orang Banû Isrâ'îl yang beriman pada malam hari. Dan Allah telah mengatur kedua kelompok ini--yaitu Mûsâ dan kaumnya berada di muka, sementara Fir'aun beserta kaumnya mengikuti di belakang mereka--sehingga, begitu sampai di laut, Allah akan membinasakan Fir'aun dan balatentaranya.
(Dan Kami wahyukan kepada Musa) sesudah beberapa tahun ia tinggal bersama dengan kaum Firaun, yang di masa-masa itu ia menyeru mereka kepada jalan yang benar dengan membawa ayat-ayat Allah, akan tetapi hal itu tidak menambah mereka melainkan hanya kesombongan belaka, (\"Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku) yakni bangsa Bani Israel. Menurut suatu qiraat lafal An Asri dibaca An-isri. Asal katanya adalah berakar dari lafal Asra; maksudnya, pergilah dengan mereka menuju ke arah laut Merah di malam hari (karena sesungguhnya kamu sekalian akan dikejar\") oleh Firaun dan bala tentaranya, maka mereka pun ikut masuk ke dalam laut di belakang kalian, lalu Aku menyelamatkan kalian dan menenggelamkan mereka.
فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِى ٱلْمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ ﴿٥٣﴾
Kemudian Fir'aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota.
Di saat mengetahui keberangkatan Mûsâ dan Banû Isrâ'îl, Fir'aun segera mengerahkan bala tentaranya untuk mengumpulkan di antara kaumnya yang tegap dan kuat dari seluruh wilayah kekuasannya. Ia benar- benar ingin mencegah keberangkatan Mûsâ dan Banû Isrâ'îl.
(Kemudian Firaun mengirimkan) sesudah ia mendengar berita tentang keberangkatan Nabi Musa dan kaum Bani Israel (orangnya ke kota-kota) menurut suatu kisah diceritakan bahwa Firaun memiliki seribu buah kota dan dua belas ribu kampung (mengumpulkan tentaranya) untuk mengumpulkan pasukan. Firaun menginstruksikan demikian seraya mengatakan,
إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَشِرْذِمَةٌۭ قَلِيلُونَ ﴿٥٤﴾
(Fir'aun berkata): \"Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil,
Fir'aun berkata, \"Sesungguhnya Banû Isrâ'îl yang melarikan diri bersama Mûsâ adalah sekelompok orang yang hina dan sedikit jumlahnya.\" Fir'aun, dengan berkata seperti ini, tengah berusaha memanas- manasi kaumnya.
(\"Sesungguhnya mereka itu benar-benar golongan) yang dimaksud adalah kaum Bani Israel (yang kecil) menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa jumlah kaum Bani Israel yang dibawa Nabi Musa berjumlah enam ratus tujuh puluh ribu orang, sedangkan barisan terdepan dari Firaun berjumlah tujuh ratus ribu tentara, belum lagi yang ada di belakangnya, maka oleh karena itu Firaun menganggap kecil jumlah Bani Israel dibandingkan dengan jumlah tentaranya itu.
وَإِنَّهُمْ لَنَا لَغَآئِظُونَ ﴿٥٥﴾
dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,
\"Tetapi, meskipun dengan kondisi seperti itu,\" lanjut Fir'aun, \"mereka telah melakukan sesuatu yang menimbulkan kemarahan kita. Mereka telah melanggar perintah dan keluar tanpa seizin kita.
(Dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,) yakni telah melakukan apa yang membuat kita murka.
وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَٰذِرُونَ ﴿٥٦﴾
dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga\".
Sesungguhnya kita semua, seperti biasanya, senantiasa waspada dan siaga serta selalu dapat menyelesaikan masalah.\"
(Dan sesungghnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga\") Kaum yang selalu bersiap-siap. Menurut Suatu qiraat Haadziruuna dibaca Hadziruuna artinya selalu waspada.
فَأَخْرَجْنَٰهُم مِّن جَنَّٰتٍۢ وَعُيُونٍۢ ﴿٥٧﴾
Maka Kami keluarkan Fir'aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air,
Maka Kami membuat Fir'aun dan balatentaranya keluar dari negeri mereka yang dipenuhi taman-taman yang asri dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Mereka binasa karena telah menolak kebenaran dan berusaha mengejar Mûsâ, sebagaimana diilustrasikan dalam tiga ayat sebelumnya.
Allah berfirman, (\"Maka Kami keluarkan mereka) Firaun dan kaumnya dari Mesir untuk mengejar Nabi Musa dan kaumnya (dari taman-taman) yakni kebun-kebun yang ada di sepanjang kedua tepi sungai Nil (mata air) yaitu kolam-kolam yang mengalir di rumah-rumah mereka yang bersumber dari sungai Nil.
وَكُنُوزٍۢ وَمَقَامٍۢ كَرِيمٍۢ ﴿٥٨﴾
dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia,
Mereka pun Kami keluarkan dari emas dan perak serta kediaman mereka yang bentuk indah dan fasilitasnya nyaman.
(Dan dari perbendaharaan) harta yang berharga berupa emas dan perak; dinamakan Kunuz karena para pemiliknya tidak menunaikan hak Allah yang ada padanya (dan kedudukan yang mulia) yakni majelis-majelis yang indah bagi para penguasa dan para wazir, tempat mereka dikelilingi oleh para pengikutnya masing-masing.
كَذَٰلِكَ وَأَوْرَثْنَٰهَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ﴿٥٩﴾
demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.
Dengan cara yang menakjubkan ini--sebagaimana telah Kami paparkan kepadamu, wahai Muhammad--Kami menyeret mereka keluar meninggalkan negeri mereka. Dan setelah mereka binasa, Kami menyerahkan kerajaan ini--dengan berbagai kenikmatannya--kepada Banû Isrâ'îl.
(Demikianlah halnya) Kami telah mengeluarkan mereka sebagaimana yang telah disebutkan tadi (dan Kami anugerahkan semuanya itu kepada Bani Israel.\") sesudah Firaun dan kaumnya ditenggelamkan.
فَأَتْبَعُوهُم مُّشْرِقِينَ ﴿٦٠﴾
Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit.
Fir'aun dan kaumnya berusaha mengejar Banû Isrâ'îl yang berhasil disusul di saat matahari terbit.
(Maka Firaun dan bala tentaranya mengejar mereka di waktu matahari terbit) yakni di waktu pagi.
فَلَمَّا تَرَٰٓءَا ٱلْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَٰبُ مُوسَىٰٓ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ ﴿٦١﴾
Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: \"Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul\".
Maka tatkala kedua kelompok itu saling melihat, para pengikut Mûsâ berkata ketakutan, \"Sesungguhnya Fir'aun dan kaumnya hampir menyusul dan kemudian membunuh kita.\"
(Maka setelah kedua golongan itu saling melihat) masing-masing pihak telah melihat pihak yang lainnya (berkatalah pengikut-pengikut Musa, \"Sesungguhnya kita benar-benar akan terkejar\") oleh pasukan Firaun, kita tidak akan mampu menghadapi mereka, karena kita tidak mempunyai kekuatan.
قَالَ كَلَّآ ۖ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ ﴿٦٢﴾
Musa menjawab: \"Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku\".
Mûsâ berkata, \"Sesungguhnya perlindungan Allah selalu menyertai ke mana aku pergi. Dia senantiasa memberikan kepadaku jalan keselamatan.\" Demikianlah, Mûsâ berusaha menenangkan Banû Isrâ'îl dan membuang jauh-jauh dari pikiran mereka perihal ketersusulan yang menakutkan itu.
(Berkatalah) Nabi Musa, (\"Sekali-kali tidak akan tersusul) kita tidak akan tersusul oleh mereka (sesungguhnya Rabbku besertaku) pertolongan-Nya selalu menyertaiku (kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku\") jalan yang menuju keselamatan.
فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍۢ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ ﴿٦٣﴾
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: \"Pukullah lautan itu dengan tongkatmu\". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.
Maka Kami wahyukan kepada Mûsâ agar memukul lautan dengan tongkatnya. Seketika, lautan itu terbelah membuat dua belas jalur, sesuai dengan jumlah kelompok Banû Isrâ'îl. Setiap jalur dipisahkan oleh dinding air seperti gunung yang besar dan kokoh.
Allah berfirman, (\"Lalu Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah lautan itu dengan tongkatmu') maka Nabi Musa memukul laut itu dengan tongkatnya. (Maka terbelahlah lautan itu) membentuk dua belas jalan (tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar) di antara dua gunung terdapat jalan yang akan dilalui oleh mereka; sehingga disebutkan bahwa pelana hewan-hewan kendaraan mereka sedikit pun tidak terkena basah, dan tidak pula kecipratan air.
وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ ٱلْءَاخَرِينَ ﴿٦٤﴾
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.
Fir'aun beserta kaumnya Kami buat semakin mendekat, agar mereka dapat memasuki jalur-jalur itu di belakang Mûsâ dan kaumnya.
(Dan Kami dekatkan) Kami jadikan (di sana) di tempat itu (golongan yang lain) Firaun dan kaumnya, sehingga mereka melalui jalan yang dilalui oleh Nabi Musa dan kaumnya.
وَأَنجَيْنَا مُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓ أَجْمَعِينَ ﴿٦٥﴾
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya.
Kami menyelamatkan Mûsâ dan orang-orang yang menyertainya dengan membuat lautan itu tetap terbelah, sampai mereka semua selesai menyeberang.
(Dan Kami selamatkan Musa dan semua orang-orang yang besertanya) dengan mengeluarkan mereka dari laut, sebagaimana gambaran yang telah disebutkan tadi.
ثُمَّ أَغْرَقْنَا ٱلْءَاخَرِينَ ﴿٦٦﴾
Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.
Lalu Kami menenggelamkan Fir'aun dan orang-orang yang menyertainya--saat mereka membuntuti Mûsâ dan Banû Isrâ'îl--dengan menimpakan air ke arah mereka.
(Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu) yakni Firaun dan kaumnya, dengan menutup kembali lautan ketika mereka telah masuk ke dalamnya, sedangkan Bani Israel telah selamat keluar semuanya dari laut.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٦٧﴾
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman.
Sesungguhnya perbuatan Tuhan yang menakjubkan ini merupakan suatu peringatan bagi siapa saja yang mau menggunakannya. Akan tetapi kebanyakan kaum tidak mempercayainya.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu) yaitu ditenggelamkannya Firaun dan kaumnya (benar-benar merupakan tanda) yaitu pelajaran bagi orang-orang yang sesudah mereka. (Akan tetapi kebanyakan mereka tidak beriman) kepada Allah. Yang beriman kepada Allah dari kalangan kaum Firaun hanyalah Asiah istri Firaun sendiri, Hezqil dari kalangan keluarga Firaun dan Maryam binti Namushi yang menunjukkan tempat kuburan Nabi Yusuf a.s.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿٦٨﴾
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Dan sesungguhnya Pencipta dan Pemeliharamu Mahaperkasa untuk membalas orang-orang yang mendustakan kebenaran; Maha Pemberi rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa) maka Dia membalas kelakuan orang-orang kafir itu dengan menenggelamkan mereka (lagi Maha Penyayang.\") terhadap orang-orang Mukmin, Dia menyelamatkan mereka dari tenggelam.
وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَٰهِيمَ ﴿٦٩﴾
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
Dan tuturkanlah kepada orang-orang kafir, wahai Muhammad, kisah Ibrâhîm a. s.
(Dan bacakanlah kepada mereka) yakni orang-orang kafir Mekah (kisah) berita (Ibrahim) kemudian dijelaskan oleh Badalnya, yaitu:
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٧٠﴾
Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: \"Apakah yang kamu sembah?\"
Tatkala ia berkata kepada bapak dan kaumnya, \"Sembahan apa yang, sebenarnya, tak patut kalian sembah ini?\" Ibrâhîm melontarkan pertanyaan ini untuk mencerca kecenderungan penyembahan mereka terhadap berhala-berhala.
(Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, \"Apakah yang kalian sembah?\")
قَالُوا۟ نَعْبُدُ أَصْنَامًۭا فَنَظَلُّ لَهَا عَٰكِفِينَ ﴿٧١﴾
Mereka menjawab: \"Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya\".
Mereka, dengan bangga, menjawab, \"Kami tengah menyembah berhala-berhala. Kami akan senantiasa melakukannya sebagai penghormatan dan pemuliaan terhadap berhala-berhala itu.\"
(Mereka menjawab, \"Kami menyembah berhala-berhala) mereka menjelaskan perbuatannya secara terang-terangan supaya berhala-berhala itu disukai olehnya (dan kami senantiasa tekun menyembahnya\") maksudnya kami selalu menyembahnya; sepanjang siang dengan tekun, mereka menambahkan jawabannya dengan maksud membanggakan diri mereka terhadap Nabi Ibrahim.
قَالَ هَلْ يَسْمَعُونَكُمْ إِذْ تَدْعُونَ ﴿٧٢﴾
Berkata Ibrahim: \"Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?,
Untuk mengingatkan kerancuan berpikir mereka, Ibrâhîm bertanya, \"Adakah berhala-berhala itu dapat mendengarkan dan mengabulkan doa-doa kalian?\"
(Berkata Ibrahim, \"Apakah berhala-berhala itu mendengar seruan kalian di waktu) ketika (kalian berdoa kepadanya?).
أَوْ يَنفَعُونَكُمْ أَوْ يَضُرُّونَ ﴿٧٣﴾
atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat?\"
\"Adakah berhala-berhala itu,\" lanjut Ibrâhîm, \"dapat memberikan kebaikan jika kalian menaati mereka? Atau sebaliknya, dapatkah mereka mendatangkan keburukan jika kalian menentang mereka?\"
(Atau dapatkah mereka memberi manfaat ke pada kalian) jika kalian menyembahnya (atau memberi mudarat?\") kepada diri kalian, jika kalian tidak menyembahnya.
قَالُوا۟ بَلْ وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا كَذَٰلِكَ يَفْعَلُونَ ﴿٧٤﴾
Mereka menjawab: \"(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian\".
Mereka menjawab, \"Mereka memang tidak dapat melakukan semua itu. Tetapi kami mendapatkan para nenek moyang kami melakukan penyembahan yang kami lakukan ini. Kami hanya sekadar mengikuti apa yang telah mereka lakukan.\"
(Mereka menjawab, \"Sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian\") yakni mereka melakukan sebagaimana apa yang kami lakukan sekarang ini.
قَالَ أَفَرَءَيْتُم مَّا كُنتُمْ تَعْبُدُونَ ﴿٧٥﴾
Ibrahim berkata: \"Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,
Untuk membungkam mulut mereka, Ibrâhîm berkata, \"Tidak berpikirkah kalian, sehingga kalian mengetahui hakikat berhala-berhala yang disembah,
(Ibrahim berkata, \"Maka apakah kalian telah memperhatikan apa yang selalu kalian sembah).
أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمُ ٱلْأَقْدَمُونَ ﴿٧٦﴾
kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,
oleh kalian dan para nenek moyang sebelum kalian? Adakah berhala-berhala itu patut disembah atau tidak? Jika kalian memikirkan hal ini secara saksama, niscaya kalian menyadari bahwa selama ini kalian berada dalam kesesatan yang nyata.
(Kalian dan nenek moyang kalian yang dahulu?)
فَإِنَّهُمْ عَدُوٌّۭ لِّىٓ إِلَّا رَبَّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٧٧﴾
karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan Semesta Alam,
Sembahan kalian selain Allah ini adalah musuh-musuhku, juga musuh kalian. Aku tidak akan menyembah mereka. Hanya Sang Pencipta, Penguasa dan Pemelihara alam semesta yang aku sembah. Dan aku akan selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
(Karena sesungguhnya apa yang kalian sembah itu adalah musuhku) aku tidak menyembah mereka (melainkan) aku hanya menyembah (Rabb semesta alam).
ٱلَّذِى خَلَقَنِى فَهُوَ يَهْدِينِ ﴿٧٨﴾
(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,
Dialah yang telah menciptakan aku dari ketiadaan dalam bentuk yang sempurna. Dia juga memberi petunjuk kepadaku agar dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
(Yaitu Tuhan yang telah menciptakan aku, maka Dia-lah yang menunjuki aku) kepada agama yang benar.
وَٱلَّذِى هُوَ يُطْعِمُنِى وَيَسْقِينِ ﴿٧٩﴾
dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
Dan Dialah yang mengaruniakan makanan dan minuman kepadaku sehingga aku dapat memperoleh dan memanfaatkannya untuk kelangsungan hidupku.
(Dan Tuhanku, yang memberi makan dan minum kepadaku).
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ ﴿٨٠﴾
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
Bila aku menderita sakit, Dialah yang menyembuhkan aku dengan mempermudah pengobatan sambil berserah diri kepada-Nya.
(Dan apabila aku sakit. Dialah yang menyembuhkan aku).
وَٱلَّذِى يُمِيتُنِى ثُمَّ يُحْيِينِ ﴿٨١﴾
dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
Dialah yang mewafatkan aku jika ajal telah tiba, dan kemudian menghidupkan aku kembali untuk memperoleh perhitungan dan balasan.
(Dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku kembali).
وَٱلَّذِىٓ أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِى خَطِيٓـَٔتِى يَوْمَ ٱلدِّينِ ﴿٨٢﴾
dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat\".
Dialah yang ampunan-Nya amat kuinginkan, agar--saat perhitungan nanti--segala kealpaan dan kekhilafanku di dunia terhapus.\"
(Dan Yang amat kuinginkan) amat kuharapkan (akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat\") yaitu hari pembalasan.
رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًۭا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ ﴿٨٣﴾
(Ibrahim berdoa): \"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
Kemudian Ibrâhîm a. s. memanjatkan doa, \"Ya Tuhanku, anugerahilah kesempurnaan ilmu dan amal kepadaku, sehingga--dari sekian banyak hamba-Mu--aku layak mengemban risalah dan hikmah. Dan terimalah diriku untuk berada dalam golongan orang yang saleh.
(Ya Rabbku! Berikanlah kepadaku hikmah) yakni ilmu (dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh) golongan para nabi.
وَٱجْعَل لِّى لِسَانَ صِدْقٍۢ فِى ٱلْءَاخِرِينَ ﴿٨٤﴾
dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,
Dan jadikanlah diriku sebagai buah bibir yang baik dan kesan yang indah bagi umat-umat yang datang setelah aku, sehingga keharumanku tetap tercatat sampai hari kiamat nanti.
(Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik) pujian yang baik (bagi orang-orang yang datang kemudian) maksudnya orang-orang yang datang sesudahku hingga hari kiamat.
وَٱجْعَلْنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ ﴿٨٥﴾
dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan,
Masukkanlah aku ke dalam golongan hamba-Mu yang dianugerahi kenikmatan surga, sebagai balasan dari keimanan dan ibadah mereka kepada-Mu.
(Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan) yakni di antara orang-orang yang memperolehnya.
وَٱغْفِرْ لِأَبِىٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ ﴿٨٦﴾
dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat,
Jadikanlah bapakku sebagai orang yang layak mendapatkan ampunan-Mu, dengan memberi petunjuk kepadanya untuk memeluk Islam. (Dahulu, saat perpisahan, Ibrâhîm menjanjikan bapaknya dapat masuk Islam). Sebab, ia adalah salah seorang yang menyimpang dari petunjuk dan kebenaran.
(Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk orang-orang yang sesat) umpamanya, Engkau memberikan jalan bertobat kepadanya, lalu Engkau mengampuninya. Doa ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim sebelum jelas baginya, bahwa dia adalah musuh Allah, sebagaimana yang telah diterangkan dalam surah Al Bara'ah atau surah At Taubah.
وَلَا تُخْزِنِى يَوْمَ يُبْعَثُونَ ﴿٨٧﴾
dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
Janganlah Engkau mempermalukan dan membuat aku terhina di hadapan manusia pada hari dibangkitkannya manusia dari kubur untuk mendapatkan perhitungan dan balasan.
(Dan janganlah Engkau hinakan aku) janganlah Engkau jelek-jelekkan aku (pada hari mereka dibangkithan) di hari semua manusia dibangkitkan.
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌۭ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
Pada hari ketika harta yang dikeluarkan dan pertolongan anak keturunan tidak berguna lagi.
Yang pada hari itu Allah berfirman, (\"Di hari ini harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna) bagi seorang pun.
إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍۢ سَلِيمٍۢ ﴿٨٩﴾
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
Kecuali bagi mereka yang beriman dan mengharap Allah dengan jiwa yang bersih dari kekufuran, kemunafikan dan sikap pamer.
(Kecuali) lain halnya dengan (orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih\") dari syirik dan munafik, yang dimaksud adalah hati orang Mukmin, maka sesungguhnya imannya itu dapat memberi manfaat kepada dirinya.
وَأُزْلِفَتِ ٱلْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ ﴿٩٠﴾
dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa,
Pada hari didekatkannya surga ke tempat orang-orang yang berbahagia, lalu mereka--yang telah menjauhkan diri dari kekufuran dan kemaksiatan serta menerima keimanan dan ketaatan di dunia--berjalan ke arah surga.\"
(Dan didekatkanlah surga) yakni dijadikan dekat- (kepada orang-orang yang bertakwa) hingga mereka dapat melihatnya dengan jelas.
وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ ﴿٩١﴾
dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat\",
Adapun orang-orang yang menolak kebenaran, neraka jahim akan ditampakkan kepada mereka, sehingga jilatan apinya hampir mengenai mereka. Di saat itu, mereka sangat bersedih dan menyesal.
(Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim) yakni ditampakkan (kepada orang-orang yang Sesat) yakni orang-orang kafir.
وَقِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ تَعْبُدُونَ ﴿٩٢﴾
dan dikatakan kepada mereka: \"Dimanakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah(nya)
Mereka akan dibentak, \"Mana tuhan-tuhan selain Allah yang kalian sembah itu?
(Dan dikatakan kepada mereka, \"Di manakah berhala-berhala yang dahulu kalian menyembahnya).
مِن دُونِ ٱللَّهِ هَلْ يَنصُرُونَكُمْ أَوْ يَنتَصِرُونَ ﴿٩٣﴾
selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?\"
Adakah di hari ini sembahan-sembahan selain Allah yang kalian anggap sebagai juru selamat dapat menolong kalian? Atau, bahkan, menolong diri mereka sendiri?\" Sembahan-sembahan mereka, tentu, tidak dapat melakukan semua itu. Sebab, mereka beserta sesembahan adalah bara dari api neraka itu sendiri.
(Selain dari Allah?) selain dari-Nya, yang dimaksud adalah berhala-berhala. (Dapatkah mereka menolong kalian) menolak azab yang akan menimpa diri kalian (atau menolong diri mereka sendiri?\") yaitu menyelamatkan diri mereka sendiri dari azab?, tentu saja tidak bisa.
فَكُبْكِبُوا۟ فِيهَا هُمْ وَٱلْغَاوُۥنَ ﴿٩٤﴾
Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat,
Wajah-wajah mereka akan dijungkirkan berkali-kali ke dalam neraka jahim, hingga akhirnya mereka, juga orang-orang yang membuat mereka sesat, akan menetap di dasar neraka jahim.
(Maka sesembahan-sesembahan itu dijungkirkan) dicampakkan (ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat).
وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ ﴿٩٥﴾
dan bala tentara iblis semuanya.
Mereka juga akan ditemani para kaki tangan iblis. Yakni, mereka yang selalu mengemas kejahatan dan dosa sehingga terlihat indah oleh manusia, atau jin dan manusia pelaku kemaksiatan yang selalu mengikuti jalan Iblîs.
(Dan bala tentara iblis) yakni pengikut-pengikutnya dan orang-orang yang menaatinya dari jenis jin dan manusia (semuanya).
قَالُوا۟ وَهُمْ فِيهَا يَخْتَصِمُونَ ﴿٩٦﴾
Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka:
Di hari itu mereka akan mengetahui dan meratapi kesalahan yang mereka perbuat. Mereka dan sembahan-sembahan yang menyesatkan mereka bertengkar saling menyalahkan.
(Mereka berkata,) orang-orang yang sesat itu (sedangkan mereka bertengkar di dalam neraka itu) bersama dengan sesembahan-sesembahan mereka.
تَٱللَّهِ إِن كُنَّا لَفِى ضَلَٰلٍۢ مُّبِينٍ ﴿٩٧﴾
\"demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata,
\"Demi Allah, sesungguhnya kami di dunia berada dalam kerancuan dan kebodohan yang jelas, serta menyimpang dari kebenaran yang sangat tampak.
(\"Demi Allah; sungguh) lafal In di sini merupakan bentuk takhfif daripada Inna, sedangkan isimnya tidak disebutkan, pada asalnya adalah Innahuu (kita dahulu dalam kesesatan yang nyata) yakni jelas sesatnya.
إِذْ نُسَوِّيكُم بِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٩٨﴾
karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam\".
Yaitu tatkala kami menyederajatkan kalian, wahai sembahan, setara untuk disembah dengan Tuhan semesta alam. Padahal jelas perbedaan antara kalian yang lemah dengan Dia yang Mahakuasa.
(Karena) sebab (kita mempersamakan kalian dengan Rabb semesta alam) dalam hal menyembah.
وَمَآ أَضَلَّنَآ إِلَّا ٱلْمُجْرِمُونَ ﴿٩٩﴾
Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa.
Dan kami tidak akan terperosok dalam kebinasaan seperti ini melainkan disebabkan oleh para pembuat dosa yang menyesatkan kami dari jalan kebenaran.
(Dan tiadalah yang menyesatkan kita) dari petunjuk (kecuali orang-orang yang berdosa) yakni setan atau para pendahulu kita yang kita tiru perbuatan mereka.
فَمَا لَنَا مِن شَٰفِعِينَ ﴿١٠٠﴾
Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa'at seorangpun,
Maka kami pun tidak mendapatkan penolong yang dapat menyelamatkan kami dari siksa, seperti yang kami duga sebelumnya.
(Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun) tidak sebagaimana orang-orang Mukmin; mereka memiliki para Malaikat, para Nabi dan orang-orang Mukmin lainnya yang dapat memberi syafaat kepada mereka.
وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٍۢ ﴿١٠١﴾
dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,
Bahkan tak seorang karib pun--jika memang tak dapat mengeluarkan mereka dari siksaan--yang dapat dijadikan tempat mengadu dari kepedihan yang kami alami ini.\"
(Dan tidak pula mempunyai teman yang akrab) yaitu teman yang memperhatikan perkara kita.
فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةًۭ فَنَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ﴿١٠٢﴾
maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman\".
Di saat itulah mereka berharap dapat kembali lagi ke dunia agar dapat beriman dan memperoleh keselamatan.\"
(Maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi) ke alam dunia (niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman\") makna Lau di sini menunjukkan arti Tamanni atau mengharapkan sesuatu yang mustahil dapat dicapai, dan lafal Nakuunu adalah Jawab dari Lau.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١٠٣﴾
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
Sesungguhnya apa yang telah Allah sebutkan dalam kisah Ibrâhîm ini merupakan nasihat dan renungan bagi orang-orang yang mau menerima nasihat dan mengambil pelajaran. Tetapi kebanyakan kaummu yang mendengar kisah ini, wahai Muhammad, tidak juga menuruti seruanmu.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu) yaitu apa yang telah disebutkan tadi menyangkut kisah Nabi Ibrahim bersama dengan kaumnya (benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman).
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿١٠٤﴾
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Tuhanmu Mahakuasa untuk membalas orang-orang yang mendustakan kebenaran; Maha Pemberi nikmat bagi orang-orang yang melakukan kebaikan.
(Dan sesungguhnya Rabbmu benar- benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang).
كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿١٠٥﴾
Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.
Dalam firman-Nya, Allah telah menyebutkan berita tentang Nûh. Disebutkan bahwa kaum Nûh telah mendustakan risalah dan menolak seruan rasul mereka. Dengan demikian, mereka berarti telah mendustakan seluruh rasul, karena kesamaan prinsip dan tujuan dakwah mereka.
(Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul) disebabkan mereka mendustakan Nabi Nuh, maka mereka dikatakan telah mendustakan para Rasul yang lain; karena sesungguhnya semua ajaran yang dibawa para Rasul itu adalah sama, yaitu menyeru kepada ajaran tauhid. Atau makna yang dimaksud karena mengingat Nabi Nuh tinggal bersama kaumnya dalam kurun waktu yang sangat lama sehingga kedudukan Nabi Nuh sama saja dengan kedudukan Rasul-rasul yang banyak. Di-ta'nits-kannya dhamir yang kembali kepada lafal Qaum karena memandang dari segi makna lafal Qaum, sedangkan jika dhamir yang kembali kepadanya itu berbentuk mudzakkar, karena memandang dari segi lafalnya.
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿١٠٦﴾
Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka: \"Mengapa kamu tidak bertakwa?
Mereka telah mendustakan risalah di kala Nûh, saudara mereka dalam pertalian keluarga, bukan saudara seagama, memperingatkan mereka, \"Apakah kalian tidak takut kepada Allah sehingga kalian meninggalkan menyembah selain-Nya?
(Ketika Saudara mereka berkata kepada mereka,) yang dimaksud adalah Nabi Nuh sendiri, pengertian saudara di sini adalah dari segi nasab atau keturunan (\"Mengapa kalian tidak bertakwa?\") kepada Allah.
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ ﴿١٠٧﴾
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian untuk mengajak ke jalan yang lurus. Dan aku adalah seorang yang dapat dipercaya untuk menyampaikan risalah-Nya.
(Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepada kalian) guna menyampaikan apa yang aku diutus untuk menyampaikannya.
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١٠٨﴾
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Maka takutlah kalian kepada Allah, laksanakanlah perintah yang kuserukan untuk mengesakan dan menaati-Nya ini.
(Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku) di dalam semua apa yang kuperintahkan kalian mengerjakannya, yaitu mentauhidkan Allah dan taat kepada-Nya.
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٠٩﴾
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Aku tak sedikit pun mengharapkan imbalan kalian sebagai balasan dari nasihat dan doa yang kulakukan demi kalian ini.
(Dan aku sekali-kali tidak meminta kepada kalian atas ajakan-ajakan itu) imbalan dari menyampaikannya (suatu upah pun, tidak lain) (upahku) pahalaku (hanyalah dari Rabb semesta alam).
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١١٠﴾
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku\".
Maka waspadalah terhadap siksa Allah dan laksanakanlah perintahku.\"
(Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku) Nabi Nuh mengulang-ulang kalimat ini untuk menegaskan perintahnya.
۞ قَالُوٓا۟ أَنُؤْمِنُ لَكَ وَٱتَّبَعَكَ ٱلْأَرْذَلُونَ ﴿١١١﴾
Mereka berkata: \"Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?\".
Kaum Nûh, yang menolak seruan itu, berkata, \"Kami tak akan beriman kepadamu selama pengikut- pengikutmu adalah mereka yang berasal dari kalangan kelas bawah yang rendah kedudukannya serta sedikit hartanya.\"
(Mereka berkata, \"Apakah kami akan beriman) percaya (kepadamu) dengan perkataan itu (padahal yang mengikuti kamu) menurut suatu qiraat dibaca Atbaa'uka, jamak dari lafal Taabi'un yang berkedudukan menjadi Mubtada (ialah orang-orang yang hina?\") yakni orang-orang yang rendah.
قَالَ وَمَا عِلْمِى بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ﴿١١٢﴾
Nuh menjawab: \"Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan?
Nûh berkata, \"Dari mana aku tahu bahwa mereka itu rendah kedudukannya dan sedikit hartanya? Aku hanya ditugaskan untuk mengajak mereka beriman tanpa harus mengetahui lebih dulu kekayaan dan status mereka.
(Nuh menjawab, \"Bagaimana aku mengetahui) mana mungkin aku mengetahui (apa yang telah mereka kerjakan?).
إِنْ حِسَابُهُمْ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّى ۖ لَوْ تَشْعُرُونَ ﴿١١٣﴾
Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari.
Tuhanlah yang akan membalas hasil usaha mereka. Dia Maha Mengetahui apa yang ada dalam benak mereka. Kalau kalian termasuk orang yang berpikiran jernih, kalian tentu akan mengetahui hal ini.
(Tidak lain) (perhitungan amal perbuatan mereka hanyalah kepada Rabbku) maka Dia akan membalasnya kepada mereka (kalau kalian menyadari) jika kalian mengetahui hal tersebut niscaya kalian tidak akan mencelanya.
وَمَآ أَنَا۠ بِطَارِدِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٤﴾
Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
Dan aku tidak akan mengusir mereka yang mempercayai seruanku--bagaimanapun status mereka, kaya atau miskin--untuk sekadar memenuhi syarat yang kalian ajukan untuk beriman kepadaku.
(Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.)
إِنْ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌۭ مُّبِينٌۭ ﴿١١٥﴾
Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan\".
Aku tidak lain hanyalah seorang rasul yang diutus untuk memberi peringatan kepada manusia dengan didukung bukti-bukti yang dapat memilah mana yang hak dan mana yang batil. Karenanya, tak ada perbedaan antara golongan bangsawan dan rakyat jelata. Bagaimana mungkin aku mengusir orang-orang Mukmin hanya lantaran kemiskinan mereka?\"
(Tiada lain) (aku ini hanyalah pemberi peringatan yang jelas\") jelas peringatannya.
قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَٰنُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمَرْجُومِينَ ﴿١١٦﴾
Mereka berkata: \"Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam\".
Mereka berkata, \"Wahai Nûh, jika kamu tidak menghentikan seruanmu, sungguh kami akan merajammu dengan bebatuan.\" Demikianlah, mereka mengancam untuk membunuh Nûh.
(Mereka berkata, \"Sungguh jika kamu tidak mau berhenti hai Nuh,) dari apa yang kamu katakan kepada kami itu (niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam\") dengan batu atau dengan makian.
قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِى كَذَّبُونِ ﴿١١٧﴾
Nuh berkata: \"Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku;
Nûh mengadukan kekukuhan pendustaan kaumnya, seraya berseru, \"Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku adalah orang-orang yang selalu mendustakan aku.\" Oleh karena itu, Nûh mempunyai alasan untuk memohonkan keburukan bagi mereka.
(Berkata) Nuh (\"Ya Rabbku! Sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku).
فَٱفْتَحْ بَيْنِى وَبَيْنَهُمْ فَتْحًۭا وَنَجِّنِى وَمَن مَّعِىَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٨﴾
maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku\".
Nûh melanjutkan, \"Maka putuskanlah perkara antara aku dengan mereka ini dengan suatu keputusan yang dapat membinasakan mereka yang telah mengingkari keesaan-Mu serta mendustakan rasul-Mu. Dan selamatkanlah aku dan orang-orang Mukmin yang menyertaiku dari siksa akibat pembangkangan mereka.\"
(Karena itu adakanlah keputusan antaraku dan mereka) putuskanlah (dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku\").
فَأَنجَيْنَٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ فِى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ ﴿١١٩﴾
Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan.
Maka--untuk mengabulkan doa Nûh--Kami menyelamatkannya dan orang-orang Mukmin yang menyertainya dalam sebuah bahtera yang mereka naiki dan muati dengan apa yang mereka butuhkan.
Allah berfirman, (\"Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan) yang penuh dengan manusia, hewan dan burung-burung.
ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ ٱلْبَاقِينَ ﴿١٢٠﴾
Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.
Setelah menyelamatkan Nûh dan orang-orang Mukmin, Kami menenggelamkan sisa kaumnya yang tidak beriman.
(Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan) sesudah Nabi Nuh dan orang-orang yang besertanya diselamatkan (orang-orang yang tertinggal) di antara kaumnya.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١٢١﴾
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
Sesungguhnya apa yang dipaparkan al-Qur'ân tentang kisah ini merupakan bukti kebenaran para rasul dan kekuasaan Allah. Tetapi, kebanyakan mereka yang telah diperdengarkan kisah ini, tidak beriman.
(Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda -kekuasaan Allah- tetapi kebanyakan mereka tidak beriman).
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿١٢٢﴾
Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Dan sesungguhnya Tuhanmu Mahaperkasa untuk membalas para tiran yang membangkang; Maha Pemberi nikmat bagi orang-orang yang bertakwa.
(Dan sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang\").
كَذَّبَتْ عَادٌ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿١٢٣﴾
Kaum 'Aad telah mendustakan para rasul.
Kabilah 'Ad telah mendustakan Hûd a. s., rasul mereka. Mereka, karenanya, telah mendustakan semua rasul. Sebab, prinsip dan tujuan dakwah seluruh rasul adalah sama.
(Kaum Ad telah mendustakan para Rasul).
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ هُودٌ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿١٢٤﴾
Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka: \"Mengapa kamu tidak bertakwa?
Tatkala saudara mereka, Hûd, berkata, \"Tidakkah kalian takut kepada Allah sehingga kalian mengikhlaskan diri untuk beribadah kepada-Nya?
(Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, \"Mengapa kalian tidak bertakwa?).
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ ﴿١٢٥﴾
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk menunjuki kalian jalan kebenaran. Dan aku selalu bersikap amanah terhadap risalah Allah ini dengan menyampaikan kepada kalian semua yang Allah perintahkan kepadaku.
(Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepada kalian).
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١٢٦﴾
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Maka laksanakanlah segala perintah Allah, takutlah kepada-Nya dan ikutilah apa yang kuserukan kepada kalian dari sisi Allah.
(Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kepadaku).
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٢٧﴾
Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Nasihat dan petunjuk yang kuberikan kepada kalian ini tidak aku maksudkan untuk mendapatkan segala bentuk imbalan dari kalian. Hanya Tuhan semesta alamlah yang imbalan-Nya amat kuharapkan.
(Dan sekali-kali aku tidak meminta upah kepada kalian atas ajakan itu, tiada lain upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).
أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ ءَايَةًۭ تَعْبَثُونَ ﴿١٢٨﴾
Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main,
Adakah kalian mendirikan bangunan yang kokoh di semua dataran tinggi untuk berbangga-bangga dan menjadikannya tempat berkumpul untuk berfoya-foya dan membuat kerusakan? (Dalam ayat ini, Allah hendak mengingatkan mereka hal-hal yang bermanfaat dan mencela ketidakberimanan dan perbuatan buruk mereka).
(Apakah kalian mendirikan pada tiap-tiap tanah yang tinggi) tempat yang tinggi (bangunan) yang berfungsi sebagai pertanda bagi orang-orang yang lewat (untuk bermain-main) di tempat-tempat tersebut kalian memperolok-olok orang-orang yang melewatinya. Kalimat ini berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi dhamir yang terkandung di dalam lafal Tabnuuna.
وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُونَ ﴿١٢٩﴾
dan kamu membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kamu kekal (di dunia)?
Dan kalian membangun istana-istana yang kuat dan kokoh dengan kolam-kolam airnya, seolah-olah kalian akan kekal di dunia dan tidak pernah mati!
(Dan kalian membuat benteng-benteng) yakni penampungan-penampungan air di bawah tanah (dengan maksud supaya kalian) seolah-olah kalian akan (hidup kekal) di dunia ini dan tidak akan mati.
وَإِذَا بَطَشْتُم بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ ﴿١٣٠﴾
Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis.
Jika kalian melakukan penyiksaan, kalian terlalu berlebihan melakukannya dengan cara-cara yang bengis dan kejam. Kalian membunuh dan memukul tanpa belas kasihan sedikit pun.
(Dan apabila kalian menyiksa) dengan pukulan atau membunuh (maka kalian menyiksa sebagai orang-orang yang kejam dan bengis) tanpa belas kasihan sedikit pun.
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١٣١﴾
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Maka takutlah kepada Allah saat melakukan penyiksaan. Dengarkanlah perintah yang kuserukan ini, karena hal itu lebih berguna dan lebih kekal.
(Maka bertakwalah kalian kepada Allah) dalam hal itu (dan taatlah kalian kepadaku) di dalam semua apa yang aku perintahkan kalian untuk melakukannya.
وَٱتَّقُوا۟ ٱلَّذِىٓ أَمَدَّكُم بِمَا تَعْلَمُونَ ﴿١٣٢﴾
Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.
Dan waspadalah terhadap murka Allah yang telah bermurah hati mengaruniakan segala yang telah kalian ketahui dari pelbagai pemberian-Nya.
(Dan bertakwalah kalian kepada Allah yang telah menganugerahkan kepada kalian) yakni yang telah melimpahkan nikmat kepada kalian (apa yang kalian ketahui).
أَمَدَّكُم بِأَنْعَٰمٍۢ وَبَنِينَ ﴿١٣٣﴾
Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak,
Yaitu sejumlah karunia Allah kepada kalian berupa unta, sapi dan domba, serta anak keturunan yang kuat, yang dapat memelihara ternak dan membantu kalian menanggung beban kehidupan.
(Dia telah menganugerahkan kepada kalian binatang-binatang ternak dan anak-anak).
وَجَنَّٰتٍۢ وَعُيُونٍ ﴿١٣٤﴾
dan kebun-kebun dan mata air,
Juga berupa kebun-kebun yang dipenuhi buah serta berbagai mata air yang kalian butuhkan.
(Dan kebun-kebun) ladang-ladang (dan mata air) sungai-sungai.
إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍۢ ﴿١٣٥﴾
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar\".
Sesungguhnya aku khawatir Allah akan menurunkan azab yang pedih di dunia ini kepada kalian. Sementara di akhirat nanti kalian akan dijerumuskan ke dalam neraka Jahanam, disebabkan kesewenang- wenangan kalian atas segala nikmat-Nya.
(Sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab hari yang besar\") di dunia dan di akhirat jika kalian durhaka kepadaku.
قَالُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْنَآ أَوَعَظْتَ أَمْ لَمْ تَكُن مِّنَ ٱلْوَٰعِظِينَ ﴿١٣٦﴾
Mereka menjawab: \"Adalah sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasehat atau tidak memberi nasehat,
Dengan sikap mencemooh, mereka berkata, \"Baik kamu sampaikan nasihat dan peringatan itu kepada kami ataupun tidak, sebenarnya sama saja bagi kami.
(Mereka menjawab, \"Adalah sama saja bagi kami apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat) pada prinsipnya sama saja, yaitu kami tidak akan mengindahkan lagi nasihatmu.
إِنْ هَٰذَآ إِلَّا خُلُقُ ٱلْأَوَّلِينَ ﴿١٣٧﴾
(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu.
Apa yang kamu sampaikan itu tidak lebih dari kebohongan dan kebatilan orang-orang sebelum kamu yang dikemas dalam bentuk lain. Oleh karenanya, kami tidak akan meninggalkan apa yang ada pada kami.
(Tiada lain) (hal ini) apa yang kamu takut-takuti kami dengannya (hanyalah adat kebiasaan dahulu,) kebiasaan dan kedustaan mereka. Menurut qiraat yang lain dibaca Khalqul Awwaliina; maksudnya: Tiada lain apa yang kami lakukan ini, yaitu ingkar kepada adanya hari berbangkit, melainkan kebiasaan dan tradisi orang-orang dahulu.
وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ ﴿١٣٨﴾
dan kami sekali-kali tidak akan di \"azab\".
Dan kami tidak akan diazab karena telah melakukan semua itu.\"
(Dan kami sekali-kali tidak akan diazab\").
فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَٰهُمْ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١٣٩﴾
Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
Demikianlah, mereka tetap bersikeras mempertahankan pendustaan yang ada. Maka Allah mempercepat kebinasaan mereka. Sesungguhnya apa yang Allah turunkan kepada kabilah 'Ad sebagai balasan pendustaan mereka, merupakan bukti yang menunjukkan kemahakuasaan Allah. Tetapi kebanyakan mereka yang dibacakan berita 'Ad ini tidak beriman.
(Maka mereka mendustakannya) mendustakan adanya azab itu (lalu Kami binasakan mereka) di dunia dengan angin. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda, kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman).
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿١٤٠﴾
Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Dan sesungguhnya Tuhanmu Mahaperkasa untuk menghancurkan para pembangkang; Maha Pengasih terhadap orang-orang beriman.
(Dan sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang).
كَذَّبَتْ ثَمُودُ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿١٤١﴾
Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul.
Kabilah Tsamûd telah mendustakan risalah dan dakwah Shâlih untuk mengesakan Allah. Itu sama artinya dengan mendustakan seluruh rasul, karena pokok-pokok dasar risalah mereka sama.
(Kaum Tsamud telah mendustakan Rasul-Rasul).
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَٰلِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿١٤٢﴾
Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka: \"Mengapa kamu tidak bertakwa?
Ingatkanlah kaummu, wahai Muhammad, tatkala Shâlih, saudara sebangsa dan seperanakan kabilah Tsamûd, berkata kepada mereka, \"Apakah kalian tidak takut kepada Allah sehingga kalian mengesakan-Nya dalam beribadah?
(Ketika saudara mereka Saleh, berkata kepada mereka, \"Mengapa kalian tidak bertakwa?).
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ ﴿١٤٣﴾
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk kebahagiaan dan kebaikan kalian. Dan aku benar-benar menyampaikan risalah ini seperti yang aku terima dari Allah.
(Sesungguhnya aku adalah seorang Rasu1 kepercayaan yang diutus kepada kalian).
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١٤٤﴾
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Maka takutlah kalian akan siksa Allah, dan ikutilah ajakanku.
(Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepadaku).
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٤٥﴾
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Dalam menyampaikan nasihat dan petunjuk ini, aku tidak sedikit pun mengharapkan imbalan kalian. Hanya Penguasa alam semesta yang akan membalasnya.\"
(Dan aku sekali-kali tidak meminta upah atas ajakan itu, tiada lain) (upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).
أَتُتْرَكُونَ فِى مَا هَٰهُنَآ ءَامِنِينَ ﴿١٤٦﴾
Adakah kamu akan dibiarkan tinggal disini (di negeri kamu ini) dengan aman,
Lalu Shâlih menolak keyakinan bahwa mereka akan kekal dalam kenikmatan yang ada, serta terhindar dari azab, kepunahan dan kematian.
(Adakah kalian akan dibiarkan tinggal di sini bergelimangan) dengan kebaikan-kebaikan (dengan aman).
فِى جَنَّٰتٍۢ وَعُيُونٍۢ ﴿١٤٧﴾
di dalam kebun-kebun serta mata air,
Kenikmatan-kenikmatan yang ada pada mereka berupa kebun-kebun yang dipenuhi buah dan berbagai mata air yang mengalirkan sungai yang jernih (Eufrat).
(Di dalam kebun-kebun serta mata air).
وَزُرُوعٍۢ وَنَخْلٍۢ طَلْعُهَا هَضِيمٌۭ ﴿١٤٨﴾
dan tanam-tanaman dan pohon-pohon korma yang mayangnya lembut.
Serta tanam-tanaman yang siap dituai dan pepohonan kurma yang buahnya matang dan lembut.
(Dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut) yakni lemah lembut
وَتَنْحِتُونَ مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًۭا فَٰرِهِينَ ﴿١٤٩﴾
Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin;
Mereka memahat dengan rajin dan cermat gunung-gunung tinggi untuk dijadikan sebagai tempat kediaman.
(Dan kalian pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin) dengan penuh semangat; menurut suatu qiraat dibaca Farihina, artinya, dengan penuh keangkuhan.
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١٥٠﴾
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
\"Maka,\" lanjut Shâlih, \"hendaknya kalian takut akan siksa Allah karena kalian tidak mensyukuri berbagai nikmat-Nya itu. Terimalah nasihatku ini, lalu amalkanlah!
(Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kepadaku) dengan mengerjakan apa yang telah kuperintahkan kepada kalian untuk melakukannya.
وَلَا تُطِيعُوٓا۟ أَمْرَ ٱلْمُسْرِفِينَ ﴿١٥١﴾
dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,
Dan janganlah kalian mengikuti orang-orang yang melampaui batas dengan melakukan kemusyrikan dan terbuai oleh syahwat dan hawa nafsu yang rendah.
(Dan janganlah kalian menaati perintah orang-orang yang melewati batas).
ٱلَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ ﴿١٥٢﴾
yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan\".
Mereka yang selalu membuat kerusakan di bumi Allah dan tidak melakukan perbaikan untuk memakmurkan negeri.\"
(Yang membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan perbuatan-perbuatan durhaka (dan tidak mengadakan perbaikan.\") yakni menjalankan ketaatan kepada Allah.
قَالُوٓا۟ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلْمُسَحَّرِينَ ﴿١٥٣﴾
Mereka berkata: \"Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir;
Mereka berkata, \"Kamu tidak lain hanyalah seorang yang terkena pengaruh sihir yang kuat sehingga akalnya tidak berfungsi.\" Begitulah, mereka memberikan jawaban yang keras dan menyakitkan.
(Mereka berkata, \"Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir) termasuk orang-orang yang banyak kena sihir, sehingga akalnya tidak waras lagi.
مَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌۭ مِّثْلُنَا فَأْتِ بِـَٔايَةٍ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ﴿١٥٤﴾
Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar\".
Mereka melanjutkan lagi, \"Kamu pun adalah manusia biasa seperti kami. Jadi, bagaimana mungkin kamu menganggap memiliki keistimewaan sebagai nabi dan rasul? Kalau ajakanmu memang benar, perlihatkanlah kepada kami suatu mukjizat yang dapat membuktikan kebenaran risalahmu.\"
(Kamu tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami, maka datangkanlah suatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar\") di dalam pengakuanmu sebagai seorang Rasul.
قَالَ هَٰذِهِۦ نَاقَةٌۭ لَّهَا شِرْبٌۭ وَلَكُمْ شِرْبُ يَوْمٍۢ مَّعْلُومٍۢ ﴿١٥٥﴾
Shaleh menjawab: \"Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu.
Shâlih--yang diberikan Allah mukjizat seekor unta--menanggapi tuntutan mereka, seraya berkata, \"Ini adalah seekor unta dari Allah yang Dia jadikan sebagai mukjizat. Unta ini diberi giliran untuk minum pada hari tertentu, dan kalian dilarang minum pada hari itu. Demikian pula kalian mendapat jatah minum di hari lain ketika unta itu tidak boleh diberi minum.
(Saleh menjawab, \"Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air) maksudnya air minum (dan kalian mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu).
وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍۢ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيمٍۢ ﴿١٥٦﴾
Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar\".
Janganlah kalian ganggu unta ini, jika kalian tidak ingin dibinasakan oleh azab yang besar.\"
(Dan janganlah kalian sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kalian akan ditimpa azab hari yang besar\") yakni azab yang besar-besar.
فَعَقَرُوهَا فَأَصْبَحُوا۟ نَٰدِمِينَ ﴿١٥٧﴾
Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesal,
Tetapi mereka kemudian membunuh unta itu dan menyalahi kesepakatan mereka dengan Shâlih. Karenanya, mereka berhak mendapatkan azab. Lalu mereka pun menyesali perbuatan itu.
(Kemudian mereka membunuhnya) yakni disembelih oleh sebagian dari mereka dengan persetujuan mereka semua (lalu mereka menjadi menyesal) karena telah membunuhnya.
فَأَخَذَهُمُ ٱلْعَذَابُ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١٥٨﴾
maka mereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.
Sesuai dengan peringatan Shâlih, mereka pun kemudian dibinasakan oleh azab Allah. Rasa penyesalan mereka tak berguna lagi untuk menepis siksaan akibat dosa-dosa mereka. Sesungguhnya dalam kisah mereka ini terdapat bukti kekuasaan Allah yang akan menghancurkan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang Mukmin. Tetapi banyak dari kaummu, Muhammad, yang tidak mempercayainya.
(Maka mereka ditimpa azab) yang telah diancamkan itu, sehingga binasalah mereka semuanya (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman)
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿١٥٩﴾
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Dan sesungguhnya Penciptamu Mahakuasa untuk membinasakan orang-orang yang membangkang; Maha Pengasih untuk menyelamatkan orang-orang yang bertakwa.
(Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang).
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿١٦٠﴾
Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul,
Kaum Lûth--di saat menolak seruan untuk mengesakan Allah dan meninggalkan kemusyrikan--telah mendustakan para rasul.
(Kaum Luth telah mendustakan Rasul-rasul).
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿١٦١﴾
ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: mengapa kamu tidak bertakwa?\"
Ingatkanlah kaummu, wahai Muhammad, tatkala Lûth, saudara dan besan kaumnya, berkata kepada mereka, \"Wahai kaumku, tidakkah kalian takut akan azab Allah?
(Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka, \"Mengapa kalian tidak bertakwa?).
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ ﴿١٦٢﴾
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
Sesungguhnya aku diutus oleh Allah kepada kalian untuk menyampaikan agama yang benar dan aku dapat dipercaya untuk menyampaikan agama ini.
(Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepada kalian).
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١٦٣﴾
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Maka hindarilah azab Allah, dan ikutilah seruanku kepada kalian.
(Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku).
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٦٤﴾
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semeta alam.
Aku tidak mengharap imbalan kalian saat menyampaikan dakwahku ini. Imbalanku semata-mata dari Sang Penguasa dan Pemelihara alam semesta.\"
(Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan itu, tidak lain) (upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).
أَتَأْتُونَ ٱلذُّكْرَانَ مِنَ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٦٥﴾
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia,
Lûth melanjutkan, \"Apakah kalian lebih menikmati menggauli lelaki ketimbang perempuan?\" Lûth bermaksud mencela perbuatan keji dan menjijikkan yang biasa mereka lakukan. (1) (1) Ayat ini mensinyalir tentang bahaya homoseks, suatu tindakan kotor yang menjijikkan dan menurunkan martabat kemanusiaan. Kebiasaan kotor ini, jika meluas, akan memporak-porandakan ikatan perkawinan konvensional yang merupakan sunnatullah untuk memelihara dan mengembangkan keturunan serta memakmurkan bumi. Di samping itu, homoseks--seperti halnya praktek prostitusi--dapat menyebarkan berbagai jenis penyakit, seperti sipilis, gonorea (kencing nanah), chonoroid, serta beberapa penyakit kulit, semisal kudis dan sebagainya. Selain itu, pada lobang anus akan terjadi beberapa kelainan, di antaranya mengendurnya otot pencerna sehingga sulit mengontrol proses buang air, sobeknya anus dan punahnya selular-selular yang ada di sekitarnya sehingga menggelembung seperti bentuk corong. Di dalam anus itu sendiri akan dipenuhi berbagai mikroba dan bakteri yang dapat berpindah ke anggota tubuh pelaku praktek homoseks yang dapat mengakibatkan radang saluran air seni. Di sisi lain, orang menjadi objek praktek kotor ini--jika biasa diperlakukan sejak kecil–akan menjadi biseksual. Tetapi terkadang gejalanya bisa berbalik. Ia akan berusaha tampil lebih maskulin untuk menutup kekurangan dan keabnormalan dirinya. Demikianlah, Allah Swt. telah dengan tegas melarang praktek menjijikkan ini dalam beberapa ayat al-Qur'ân yang, sebagiannya, merinci hikmah dari pengharaman homoseksualitas. Mahabenar Allah ketika Dia berfirman, \"Mengapa kalian mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kalian meninggalkan istri-istri yang diciptakan Tuhan untuk kalian? Kalian adalah kaum yang melampaui batas\" (al-Qur'ân surat Al Syuara: 165-166).
(Mengapa kalian mendatangi jenis laki-laki di antara manusia?) melakukan homosex.
وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ ﴿١٦٦﴾
dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas\".
\"Dan mengapa,\" lanjut Lûth, \"kalian meninggalkan istri-istri yang halal yang diciptakan Allah untuk kesenangan kalian? Bahkan kalian, dengan melakukan semua kemaksiatan, adalah kaum yang kezalimannya telah melampaui batas?\"
(Dan kalian tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Rabb kalian untuk kalian) yakni farji-farji mereka (bahkan kalian adalah orang-orang yang melampaui batas\").
قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَٰلُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُخْرَجِينَ ﴿١٦٧﴾
Mereka menjawab: \"Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir\"
Mendengar penolakan dan cacian Lûth terhadap praktek buruk itu, mereka--dengan penuh amarah--berkata, \"Sungguh, jika kamu tidak berhenti memaki-maki kami, kamu akan kami buang dari negeri ini dengan kondisi yang sangat buruk.\"
(Mereka menjawab, \"Hai Luth! Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti) dari mengingkari perbuatan kami ini (benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir\") dari negeri kami ini.
قَالَ إِنِّى لِعَمَلِكُم مِّنَ ٱلْقَالِينَ ﴿١٦٨﴾
Luth berkata: \"Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu\".
Lûth berkata, \"Aku memang termasuk orang yang membenci perbuatan kalian ini. Maka aku tidak akan berhenti untuk menolak dan mencela hal ini.\"
(Berkata) Nabi Luth, (\"Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatan kalian) sangat membencinya.
رَبِّ نَجِّنِى وَأَهْلِى مِمَّا يَعْمَلُونَ ﴿١٦٩﴾
(Luth berdoa): \"Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan\".
Mendengar jawaban kaumnya, Lûth merasa tidak punya harapan lagi. Ia pun memanjatkan doa kepada Allah agar menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari akibat perbuatan bodoh mereka itu.
(Ya Rabbku! Selamatkanlah aku beserta keluargaku dari akibat perbuatan yang mereka kerjakan\") yakni dari azab yang akan menimpa mereka disebabkan perbuatan itu.
فَنَجَّيْنَٰهُ وَأَهْلَهُۥٓ أَجْمَعِينَ ﴿١٧٠﴾
Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua,
Allah pun memperkenankan permohonan Lûth untuk menyelamatkannya dan para pengikutnya. Mereka semua diperintahkan untuk meninggalkan rumah-rumah mereka saat akan diturunkan azab kepada orang-orang yang telah mendustakan kebenaran.
(Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua).
إِلَّا عَجُوزًۭا فِى ٱلْغَٰبِرِينَ ﴿١٧١﴾
kecuali seorang perempuan tua (isterinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal.
Kecuali istrinya yang renta. Ia tetap tinggal dan tidak akan keluar bersama Lûth. Maka ia pun binasa karena kekufuran, pengkhianatan dan loyalitasnya terhadap orang-orang yang fasik.
(Kecuali seorang perempuan tua) yakni istri Nabi Luth sendiri (yang termasuk dalam golongan yang tinggal) orang-orang yang dibinasakan.
ثُمَّ دَمَّرْنَا ٱلْءَاخَرِينَ ﴿١٧٢﴾
Kemudian Kami binasakan yang lain.
Kemudian Allah membinasakan orang-orang kafir yang jahat itu dalam suatu kehancuran yang amat menyeramkan.
(Kemudian Kami binasakan yang lain) yaitu mereka yang tinggal semuanya.
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًۭا ۖ فَسَآءَ مَطَرُ ٱلْمُنذَرِينَ ﴿١٧٣﴾
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
Allah menurunkan hujan batu dari langit kepada kaum yang ganjil ini. Mereka pun akhirnya binasa. Hujan batu itu demikian deras menimpa mereka. Dan hujan ini--yang merupakan bentuk penghancuran terdahsyat--adalah hujan terburuk yang menimpa orang-orang yang diberi peringatan.
(Dan Kami hujani mereka dengan hujan) batu sebagai alat untuk membinasakan mereka (maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu) sejelek-jelek hujan adalah hujan yang menimpa mereka itu
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١٧٤﴾
Sesunguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.
Sesungguhnya siksa yang Kami timpakan kepada kaum ini merupakan bukti yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah. Tetapi kebanyakan kaummu, Muhammad, tidak mempercayai seruanmu.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata, kebanyakan manusia tidak beriman).
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿١٧٥﴾
Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Tuhanmu Mahaperkasa dan Maha Penyayang. Dia akan menyiksa orang-orang yang berbuat dosa dan memberi pahala kepada orang-orang yang beriman.
(Dan sesungguhnya Rabbmu, benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang).
كَذَّبَ أَصْحَٰبُ لْـَٔيْكَةِ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿١٧٦﴾
Penduduk Aikah telah mendustakan rasul-rasul;
Inilah kisah Syu'ayb dan penduduk Aykah, penghuni suatu lahan yang dipenuhi dengan pepohonan yang rindang di dekat kota Madyan. Kepada penduduk Aykah ini, Allah telah mengutus Syu'ayb yang juga diutus ke Madyan. Tetapi mereka telah mendustakan seruan rasul mereka. Dengan demikian, mereka--karena kesamaan prinsip dakwah seluruh rasul--berarti telah mengingkari semua risalah.
(Penduduk Aikah telah mendustakan) dalam satu qiraat Aikati dibaca Laikata; adalah nama sebuah sumber air yang banyak pepohonan di sekitarnya di dekat kota Madyan (Rasul-rasul).
إِذْ قَالَ لَهُمْ شُعَيْبٌ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿١٧٧﴾
ketika Syu'aib berkata kepada mereka: \"Mengapa kamu tidak bertakwa?,
Ingatkanlah kaummu, wahai Muhammad, tatkala Syu'ayb berkata kepada penduduk Aykah, \"Apakah kalian tidak takut kepada Allah dan beriman kepada-Nya?\" Dengan segera mereka langsung mendustakannya.
(Ketika Syuaib berkata kepada mereka,) tidak dikatakan saudara mereka, karena Nabi Syuaib bukan berasal dari kalangan mereka (\"Mengapa kalian tidak bertakwa?).
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ ﴿١٧٨﴾
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.
\"Sesungguhnya aku diutus oleh Tuhan semesta alam kepada kalian untuk menyampaikan petunjuk dan kebenaran. Dan aku terpercaya untuk menyampaikan risalah-Nya ini kepada kalian.
(Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepada kalian).
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿١٧٩﴾
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
Maka waspadalah kalian akan siksa Allah. Patuhilah aku dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menyucikan diri kalian dari dosa.
(Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepadaku).
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٨٠﴾
dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Aku tidak mengharapkan imbalan apa-apa dari kalian. Imbalanku akan kudapatkan secara utuh--sesuai dengan amal perbuatanku--dari Tuhan semesta alam.\"
(Dan aku sekali-kali tidak meminta upah kepada kalian atas ajakan itu; tiada lain upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).
۞ أَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُخْسِرِينَ ﴿١٨١﴾
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan;
Penduduk Aykah itu juga diperintahkan oleh Syu'ayb untuk memberikan timbangan secara utuh, karena pada mereka terdapat kebiasaan memberikan timbangan yang tidak adil dan merugikan orang lain.
(Sempurnakanlah takaran) genapkanlah (dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang merugikan) yakni mengurangi hak-hak orang lain.
وَزِنُوا۟ بِٱلْقِسْطَاسِ ٱلْمُسْتَقِيمِ ﴿١٨٢﴾
dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.
Syu'ayb melanjutkan, \"Dan timbanglah sesuatu dengan timbangan yang sempurna, sehingga orang-orang dapat mengambil haknya secara adil dan benar.
(Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus) timbangan yang baik dan tidak berat sebelah.
وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ ﴿١٨٣﴾
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;
Janganlah kalian kurangi apa yang menjadi hak orang lain, dan jangan pula membuat kerusakan di muka bumi dengan membunuh, menyamun, melakukan tindak kejahatan dan mengikuti hawa nafsu yang rendah.
(Dan janganlah kalian merugikan manusia pada hak-haknya) janganlah kalian mengurangi hak mereka barang sedikit pun (dan janganlah kalian merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan) melakukan pembunuhan dan kerusakan-kerusakan lainnya. Lafal Ta'tsau ini berasal dari 'Atsiya yang artinya membuat kerusakan; dan lafal Mufsidiina merupakan Hal atau kata keterangan keadaan daripada 'Amilnya, yaitu lafal Ta'tsau.
وَٱتَّقُوا۟ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلْجِبِلَّةَ ٱلْأَوَّلِينَ ﴿١٨٤﴾
dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu\".
Dan berhati-hatilah akan azab Allah, Tuhan yang telah menciptakan kalian dan umat-umat yang kuat dan sombong sebelum kalian.\"
(Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dan makhluk) yakni umat-umat (yang dahulu\").
قَالُوٓا۟ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلْمُسَحَّرِينَ ﴿١٨٥﴾
Mereka berkata: \"Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir,
Mereka berkata, \"Kamu hanyalah salah seorang yang dipengaruhi oleh kekuatan sihir, sehingga akal sehatnya menjadi hilang.
(Mereka berkata, \"Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir).
وَمَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌۭ مِّثْلُنَا وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ ٱلْكَٰذِبِينَ ﴿١٨٦﴾
dan kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta.
Lagi pula kamu adalah manusia biasa seperti kami. Mengapa kamu merasa lebih istimewa dari kami untuk menyampaikan risalah? Kami yakin kamu tidak lain hanyalah salah seorang pembohong besar.
(Dan kamu tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya) lafal In di sini adalah bentuk Takhfif daripada Inna, sedangkan isimnya tidak disebutkan, lengkapnya berasal dari Innahuu (kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta).
فَأَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًۭا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ﴿١٨٧﴾
Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.
Jika kamu benar-benar membawa risalah, mengapa tidak dijatuhkan kepada kami suatu bentuk azab dari langit?\" Demikianlah, permintaan ini menyiratkan betapa kukuhnya pengingkaran mereka.
(Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan) dapat dibaca Kasafan dan Kisfan, artinya gumpalan-gumpalan (dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar\") dalam pengakuan risalahmu itu.
قَالَ رَبِّىٓ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨٨﴾
Syu'aib berkata: \"Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan\".
Syu'ayb berkata, \"Tuhanku Maha Mengetahui kemaksiatan yang kalian lakukan, dan kalian berhak mendapatkan azab. Dia akan menimpakan azab itu kepada kalian pada saat yang telah ditentukan.\" Ucapan ini mencerminkan kepasrahan Syu'ayb kepada Allah. Tujuannya tidak lain untuk memperingatkan mereka.
(Syuaib berkata, \"Rabbku lebih mengetahui apa yang kalian kerjakan\") maka Dia kelak akan membalasnya kepada kalian.
فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمْ عَذَابُ يَوْمِ ٱلظُّلَّةِ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ ﴿١٨٩﴾
Kemudian mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar.
Akan tetapi, mereka tetap bersikukuh mendustakan Syu'ayb. Lalu Allah menurunkan kepada mereka cuaca yang sangat panas, sehingga membuat mereka berlarian tanpa membawa naungan apa-apa. Tatkala mereka semua berkumpul di bawah naungan awan, Allah menimpakan kepada mereka gumpalan-gumpalan api. Mereka pun binasa di hari yang luar biasa dahsyat itu.
(Kemudian mereka mendustakan Syuaib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan) yakni awan yang menaungi mereka sesudah hari yang panas sekali, kemudian awan itu menurunkan hujan api kepada mereka sehingga terbakarlah mereka semuanya (sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar).
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١٩٠﴾
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
Sesungguhnya azab yang diturunkan kepada penduduk Aykah yang membangkang itu merupakan bukti kemahakuasaan Allah. Tetapi kebanyakan kaummu, Muhammad, tidak meyakininya.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman).
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿١٩١﴾
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Tuhanmu Mahaesa dalam kekuatan dan kemenangan. Dan Dia Maha Pengasih kepada orang-orang yang beriman.
(Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang).
وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿١٩٢﴾
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
Dan sesungguhnya al-Qur'ân, yang telah memaparkan kisah-kisah yang benar-benar terjadi ini, diturunkan oleh Sang Pencipta, Penguasa dan Pemelihara alam semesta. Maka berita al-Qur'ân itu adalah benar, dan hukumnya terus berlaku hingga hari kiamat nanti.
(Dan sesungguhnya ia) yakni Alquran ini (benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam).
نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ ﴿١٩٣﴾
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
Al-Qur'ân itu diturunkan lewat perantaraan al-Rûh al-Amîn, Jibril a. s.
(Dan dibawa turun oleh Ruhul Amin) yakni malaikat Jibril.
عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ ﴿١٩٤﴾
ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
Jibrîl menurunkannya ke dalam hatimu sehingga kamu dapat memelihara dan memahaminya, dan sehingga al-Qur'ân itu tertancap kuat di dalam hatimu yang tak mungkin bisa terlupakan. Dengan demikian, kamu--lewat kandungan al-Qur'ân--dapat memberi peringatan akan akibat yang didapatkan oleh orang-orang yang mengingkari kebenaran.
(Ke dalam kalbumu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan).
بِلِسَانٍ عَرَبِىٍّۢ مُّبِينٍۢ ﴿١٩٥﴾
dengan bahasa Arab yang jelas.
Al-Qur'ân itu diturunkan kepadamu melalui Jibrîl dalam bahasa Arab yang jelas makna dan petunjuknya, agar manusia mendapatkan kebaikan, baik agama maupun dunia.
(Dengan bahasa Arab yang jelas) yang terang. Dan menurut qiraat yang lain lafal Nazala dibaca Nazzala dan lafal Ar Ruuhu dibaca Ar Ruuha, sedangkan yang menjadi Fa'ilnya adalah Allah. Maksudnya, Alquran itu diturunkan oleh Allah melalui Ruhul Amin.
وَإِنَّهُۥ لَفِى زُبُرِ ٱلْأَوَّلِينَ ﴿١٩٦﴾
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.
Dan sesungguhnya berita tentang al-Qur'ân yang diturunkan dari sisi Allah kepada Muhammad saw. ini telah termaktub dalam kitab suci-kitab suci para nabi sebelumnya.
(Dan sesungguhnya) mengenai Alquran yang diturunkan kepada Muhammad itu (benar-benar tersebut dalam kitab-kitab) yakni kitab-kitab suci (orang-orang dahulu) seperti kitab Taurat dan kitab Injil.
أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ ءَايَةً أَن يَعْلَمَهُۥ عُلَمَٰٓؤُا۟ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ﴿١٩٧﴾
Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?
Dari itu, adakah para pembangkang masih bersikeras mengingkari al-Qur'ân? Padahal mereka, sebenarnya, memiliki bukti yang membenarkan Muhammad saw. melalui pengetahuan para cerdik pandai Banû Isrâ'îl, bahwa--seperti termaktub dalam kitab suci mereka--al-Qur'ân benar-benar akan diturunkan kepadanya (Muhammad).
(Dan apakah tidak cukup bagi mereka) orang-orang kafir Mekah (sebagai suatu bukti) yang menunjukkan hal tersebut (bahwa para ulama Bani Israel mengetahuinya?) seperti Abdullah ibnu Salam dan pengikut-pengikutnya yang beriman kepada Muhammad, maka sesungguhnya mereka memberitakan hal tersebut. Kalau dibaca Yakun maka dibaca Ayatan; dan kalau dibaca Takun maka dibaca Ayatun.
وَلَوْ نَزَّلْنَٰهُ عَلَىٰ بَعْضِ ٱلْأَعْجَمِينَ ﴿١٩٨﴾
Dan kalau Al Quran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab,
Kalaupun, umapamanya, al-Qur'ân diturunkan kepada beberapa orang non Arab yang dapat berbicara bahasa Arab, meskipun tidak fasih, yang mustahil dituduh dapat membuat al-Qur'ân,
(Dan kalau Alquran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab) lafal A'jamiina adalah bentuk jamak dari lafal A'jam.
فَقَرَأَهُۥ عَلَيْهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ مُؤْمِنِينَ ﴿١٩٩﴾
lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya.
lalu ia membacakan kepada mereka--dan ini merupakan kejadian luar biasa--dengan bacaan yang benar, niscaya mereka akan tetap mengingkarinya. Mereka akan terus mencari-cari alasan untuk mempertahankan pengingkaran mereka.
(Lalu ia membacakannya kepada mereka) yakni kepada orang-orang kafir Mekah (niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya) karena enggan untuk mengikutinya.
كَذَٰلِكَ سَلَكْنَٰهُ فِى قُلُوبِ ٱلْمُجْرِمِينَ ﴿٢٠٠﴾
Demikianlah Kami masukkan Al Quran ke dalam hati orang-orang yang durhaka.
Pendustaan telah Kami masukkan dan tetapkan ke dalam hati mereka, juga kepada orang-orang yang mempunyai sifat yang sama seperti mereka.
(Demikianlah), sebagaimana Kami masukkan dusta ke dalam hati mereka jika Alquran diturunkan dengan bahasa Ajam (Kami masukkan Alquran) maksudnya, Kami masukkan dusta pula terhadap Alquran (ke dalam hati orang-orang yang durhaka) maksudnya orang-orang kafir Mekah tidak mempercayainya bila Nabi saw. membacakannya.
لَا يُؤْمِنُونَ بِهِۦ حَتَّىٰ يَرَوُا۟ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَلِيمَ ﴿٢٠١﴾
Mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih,
Tidak ada cara lain untuk mengubah pengingkaran yang ada pada mereka kecuali mereka lihat sendiri betapa pedihnya azab yang mengancam mereka.
(Mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih).
فَيَأْتِيَهُم بَغْتَةًۭ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿٢٠٢﴾
maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya,
Maka, secara tiba-tiba dan tanpa diduga, azab itu Kami turunkan kepada mereka. Dan mereka benar- benar tidak menyadari kedatangannya.
(Maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak, sedangkan mereka tidak menyadarinya).
فَيَقُولُوا۟ هَلْ نَحْنُ مُنظَرُونَ ﴿٢٠٣﴾
lalu mereka berkata: \"Apakah kami dapat diberi tangguh?\"
Di saat azab itu turun, mereka--dengan perasaan menyesal dan meminta diberi kesempatan lagi--berkata, \"Adakah kesempatan lagi untuk kami?\" Tetapi permintaan mereka ini akan ditolak.
(Lalu mereka berkata, \"Apakah kami dapat diberi tangguh?\") supaya kami mempunyai kesempatan untuk beriman. Maka dikatakan kepada mereka, \"Tidak\". Mereka berkata: \"Kapankah datangnya azab itu?\" Maka Allah swt. berfirman,
أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ ﴿٢٠٤﴾
Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami?
Allah menjelaskan kedunguan mereka yang ingin mempercepat turunnya azab setelah berkali-kali mendapat peringatan dan ancaman. Allah Swt. berfirman, \"Orang-orang kafir Mekah telah tertipu dengan penundaan yang Aku berikan, mengapa mereka ingin cepat-cepat diturunkan azab?\"
(\"Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami?).
أَفَرَءَيْتَ إِن مَّتَّعْنَٰهُمْ سِنِينَ ﴿٢٠٥﴾
Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun,
Pikirkanlah, niscaya kamu akan mengetahui mengapa Kami memberikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun dengan kehidupan yang laik?
(Maka bagaimana pendapatmu) bagaimana menurutmu (jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun).
ثُمَّ جَآءَهُم مَّا كَانُوا۟ يُوعَدُونَ ﴿٢٠٦﴾
Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka,
Lalu Kami menurunkan kepada mereka azab yang pedih yang telah diperingatkan.
(Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka).
مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يُمَتَّعُونَ ﴿٢٠٧﴾
niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya.
Umur panjang dan kesenangan hidup yang mereka dapatkan tidak dapat menepis azab yang Allah turunkan. Cepat atau lambat, azab-Nya pasti datang. Maka kenikmatan yang berakhir dengan azab bukanlah merupakan suatu kebaikan.
(Apakah) huruf Maa di sini bermakna Istifham yakni kata tanya, maksudnya, apakah (dapat menjamin mereka apa yang mereka selalu menikmatinya?\") untuk menolak azab dari diri mereka atau meringankannya; maksudnya tidak berguna.
وَمَآ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلَّا لَهَا مُنذِرُونَ ﴿٢٠٨﴾
Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeripun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan;
Telah menjadi hukum Kami (sunnatullâh), bahwa Kami tidak akan membinasakan suatu umat tanpa lebih dulu mengutus para rasul untuk memberikan peringatan. Dengan demikian, mereka tak memiliki alasan lagi.
(Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan) yakni para Rasul yang memberi peringatan kepada para penduduknya.
ذِكْرَىٰ وَمَا كُنَّا ظَٰلِمِينَ ﴿٢٠٩﴾
untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim.
Agar hal ini dapat dijadikan sebagai suatu peringatan dan bahan renungan. Kami tidak akan berbuat zalim dengan mengazab suatu kaum yang belum diutus rasul.
(Peringatan-Ku) sebagai pelajaran untuk mereka. (Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim) di dalam membinasakan mereka melainkan setelah terlebih dahulu mereka mendapat peringatan. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan jawaban terhadap perkataan orang-orang musyrik, yaitu firman Allah berikut:
وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ ٱلشَّيَٰطِينُ ﴿٢١٠﴾
Dan Al Quran itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan.
Al-Qur'ân menafikan ucapan orang kafir Mekah bahwa Muhammad telah dirasuki jin yang membisikkan al-Qur'ân. Maka difirmankan, \"Setan-setan itu tak dapat menurunkan dan membisikkan al-Qur'ân!
(Dan dia itu tidak dibawa turun) yakni Alquran itu tidak dibawa turun oleh (setan-setan).
وَمَا يَنۢبَغِى لَهُمْ وَمَا يَسْتَطِيعُونَ ﴿٢١١﴾
Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Quran itu, dan merekapun tidak akan kuasa.
Mereka tidak boleh dan tidak akan mampu membuat dan menurunkan al-Qur'ân.
(Dan tidaklah patut) tidak pantas (bagi setan-setan itu) untuk membawa turun Alquran (dan mereka pun tidak akan kuasa) melakukannya.
إِنَّهُمْ عَنِ ٱلسَّمْعِ لَمَعْزُولُونَ ﴿٢١٢﴾
Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan daripada mendengar Al Quran itu.
Dan sesungguhnya setan-setan itu dijauhkan dan tidak dapat mendengar al-Qur'ân yang diturunkan kepada Muhammad saw.\"
(Sesungguhnya mereka dari pada mendengarkan) percakapan para Malaikat (benar-benar dijauhkan) dengan dilempar oleh batu-batu meteor.
فَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتَكُونَ مِنَ ٱلْمُعَذَّبِينَ ﴿٢١٣﴾
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab.
Maka hadapkanlah dirimu, Muhammad, kepada Allah. Ikhlaslah selalu dalam beribadah kepada-Nya, dan jangan hirukan anggapan-anggapan orang-orang musyrik yang rancu dan salah itu. (Ajakan kepada rasul untuk mengikhlaskan diri, seperti termaktub dalam ayat ini, juga merupakan ajakan untuk seluruh umatnya).
(Maka janganlah kamu menyeru tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kalian termasuk orang-orang yang diazab) jika kamu melakukan hal tersebut, sebagaimana yang dimintakan oleh orang-orang musyrik itu.
وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ ﴿٢١٤﴾
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
Peringatkanlah keluarga dekatmu akan azab akibat kemusyrikan dan kemaksiatan. Kemudian peringatkanlah mereka yang hubungan keluarganya lebih jauh, dan begitu seterusnya.
(Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat) mereka adalah Bani Hasyim dan Bani Mutalib, lalu Nabi saw. memberikan peringatan kepada mereka secara terang-terangan; demikianlah menurut keterangan hadis yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ﴿٢١٥﴾
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
Dan berlemah lembutlah kepada mereka yang telah menerima seruanmu untuk beriman.
(Dan rendahkanlah dirimu) berlaku lemah lembutlah kamu (terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman).
فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّى بَرِىٓءٌۭ مِّمَّا تَعْمَلُونَ ﴿٢١٦﴾
Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: \"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan\";
Jika mereka, ternyata, tetap mendurhakai dan tidak mematuhimu, maka bebaskanlah dirimu dari mereka dan dari perbuatan-perbuatan mereka seperti kemusyrikan dan kemaksiatan-kemaksiatan lainnya.
(Jika mereka mendurhakaimu) yakni kerabat-kerabat terdekatmu itu (maka katakanlah) kepada mereka; (\"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan\") tentang penyembahan kalian kepada selain Allah itu.
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ ﴿٢١٧﴾
Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
Lalu serahkanlah segala urusanmu kepada Sang Mahaperkasa lagi Mahakuasa untuk menghancurkan--dengan 'izzah-Nya--musuh-musuhmu. Dia akan memberikan pertolongan kepadamu, juga kepada orang-orang yang ikhlas dalam perbuatan dengan rahmat-Nya.
(Dan bertawakallah) dapat dibaca Watawakkal dan Fatawakkal, jika dibaca Fatawakkal artinya, maka bertawakallah (kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang) maksudnya, serahkanlah semua perkaramu kepada-Nya.
ٱلَّذِى يَرَىٰكَ حِينَ تَقُومُ ﴿٢١٨﴾
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang),
Yang menyaksikanmu bangun untuk bertahajud dan saat kamu mengerjakan kebajikan.
(Yang melihat kamu ketika kamu berdiri) untuk melakukan salat.
وَتَقَلُّبَكَ فِى ٱلسَّٰجِدِينَ ﴿٢١٩﴾
dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.
Dan Yang memperhatikan tingkah lakumu di tengah-tengah mereka yang sedang salat, ketika kamu sedang bediri, rukuk, sujud dan ketika engkau sedang memimpin mereka bersembahyang.
(Dan melihat pula perubahan gerakmu) ketika kamu menjalankan rukun-rukun salat; mulai dari berdiri, duduk, rukuk dan sujud (di antara orang-orang yang sujud).
إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ ﴿٢٢٠﴾
Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah Swt. sungguh Maha Mendengar doa dan zikirmu; Maha Mengetahui niat dan perbuatanmu. Seolah-olah Allah berkata kepada Nabi, \"Jangan kamu memaksakan dirimu menahan keberatan-keberatan beribadah, karena kamu berada dalam penglihatan dan pengawasan Kami.\"
(Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَىٰ مَن تَنَزَّلُ ٱلشَّيَٰطِينُ ﴿٢٢١﴾
Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun?
Orang-orang musyrik berkata, \"Sungguh telah datang sekelompok setan yang meggoda Muhammad.\" Al-Qur'ân membantah tuduhan mereka dengan menyatakan, \"Maukah kalian Kami beritahu siapakah orang yang telah didatangi dan digoda oleh setan?\"
(Apakah akan Aku beritakan kepada kalian) hai orang-orang kafir Mekah (kepada siapa setan-setan itu turun?) Tanazzalu pada asalnya dibaca Tatanazzalu kemudian salah satu huruf Ta dibuang sehingga menjadi Tanazzalu.
تَنَزَّلُ عَلَىٰ كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍۢ ﴿٢٢٢﴾
Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,
Setan akan menghampiri setiap orang yang membuat kebohongan paling buruk dan melakukan dosa amat keji. Mereka adalah para pendeta jahat yang memiliki perangai menyerupai setan.
(Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta) yakni orang yang banyak berdusta (lagi yang banyak dosa) durhaka, seperti Musailamah dan lain-lainnya dari kalangan orang-orang ahli peramal.
يُلْقُونَ ٱلسَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَٰذِبُونَ ﴿٢٢٣﴾
mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.
Mereka menyimak kata-kata setan yang memperdengarkan dugaan-dugaan yang menjadikan mereka sebagai pendusta.
(Mereka menghadapkan) yakni setan-setan itu (pendengaran) apa yang telah mereka curi dengar dari para malaikat, kemudian mereka menyampaikannya kepada para ahli ramal (dan kebanyakan mereka itu adalah orang-orang pendusta) mereka menambahi kedustaan kepada apa yang telah mereka dengar itu dengan kedustaan yang banyak; hal ini berlangsung sebelum setan-setan itu dihalangi untuk mencapai langit.
وَٱلشُّعَرَآءُ يَتَّبِعُهُمُ ٱلْغَاوُۥنَ ﴿٢٢٤﴾
Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
Orang-orang kafir berkata, \"Al-Qur'ân itu hanyalah puisi karangan seorang penyair bernama Muhammad.\" Allah memperlihatkan kepalsuan tuduhan mereka dengan memberikan penjelasan bahwa al-Qur'ân itu penuh dengan kata-kata bijak (hikam) dan aturan-aturan hukum (ahkâm). Gaya bahasa al-Qur'ân itu sangat berlainan dengan gaya bahasa kebanyakan para penyair di masa itu yang sarat dengan kepalsuan dan kebohongan. Dan watak Muhammad sendiri pun berbeda dengan watak para penyair kebanyakan yang selalu berkata bohong.
(Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat) di dalam syair-syair mereka, lalu mereka mengatakannya dan meriwayatkannya dari orang-orang yang sesat itu, maka mereka adalah orang-orang yang tercela.
أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِى كُلِّ وَادٍۢ يَهِيمُونَ ﴿٢٢٥﴾
Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah,
Tidakkah kalian mengetahui bagaimana para penyair itu mempermainkan kata-kata yang menutupi jalan kebenaran?
Tidakkah kamu melihat) apakah kamu tidak memperhatikan (bahwasanya mereka di tiap-tiap lembah) yaitu di majelis-majelis pembicaraan dan sastra-sastranya, yakni majelis kesusasteraan (mengembara) yakni mereka mendatanginya, kemudian mereka melampaui batas di dalam pujian dan hinaan mereka melalui syair-syairnya.
وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ ﴿٢٢٦﴾
dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
Dan sungguh mereka seringkali mengatakan sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan.
(Dan bahwasanya mereka suka mengatakan) kami telah mengerjakan (apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya) artinya, mereka suka berdusta.
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا وَٱنتَصَرُوا۟ مِنۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا۟ ۗ وَسَيَعْلَمُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ أَىَّ مُنقَلَبٍۢ يَنقَلِبُونَ ﴿٢٢٧﴾
kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
Akan tetapi, kalangan penyair yang mengikuti petunjuk-petunjuk ketuhanan dan berbuat kebajikan sehingga memiliki kepribadian yang luhur, dan selalu mengingat Allah dengan penuh rasa khusyuk hingga timbul rasa takutnya kepada Allah, adalah penyair-penyair yang menjadikan syairnya sebagai pelipur lara dan sebagai sarana untuk membela agama dan mempertahankan kebenaran pada saat kebenaran diinjak- injak. Orang-orang yang menzalimi diri sendiri dengan berbuat syirik dan mengejek Rasulullah saw. itu kelak akan tahu akibat buruk mana yang menjadi tempat kembali mereka.
(Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh) dari kalangan para penyair itu (dan banyak menyebut Allah) maksudnya syair tidaklah melupakan mereka untuk berzikir kepada Allah (dan mendapat kemenangan) melalui syairnya atas orang-orang kafir (sesudah menderita' kelaliman) artinya sesudah orang-orang kafir menghina mereka melalui syair-syairnya yang ditujukan kepada kaum Mukminin semuanya. Mereka tidak tercela dengan syair mereka itu, karena dalam firman yang lain Allah swt. telah berfirman, \"Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan dengan terus terang kecuali orang-orang yang dianiaya.\" (Q.S. An Nisa 148). Allah telah berfirman pula dalam ayat yang lain, yaitu, \"Oleh karena itu barang siapa yang menyerang kalian, maka seranglah ia seimbang dengan serangannya terhadap kalian.\" (Q.S. 2 Al Baqarah, 194) (\"Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui) yaitu mereka yang zalim dari kalangan para penyair dan lain-lainnya (ke tempat mana) yakni tempat kembali yang mana (mereka akan kembali\") sesudah mereka mati nanti.